NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:925
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18 CBDN

"Hem...." Berlian hanya nganggukin kepalanya.

"Bodoh ternyata suami kamu tapi kalau suami kamu gak bodoh. Kamu gak jadi istri saya." Ucap Braja

"Idih...." Kompak semuanya.

"Daddy.....lihat ini." Ucap Briana.

"Astaga....berati bener kan kata Brama juga mommy kamu meninggal karena di bunuh selingkuhannya sama keluarga nya sendiri." Kata Brama.

"Hah.... berati Sarah juga ikut campur?" Ucap Braja.

"Pastilah gak mungkin gak. Orang pas mommy meninggal dia gak ada kan tiba-tiba hilang." Ucap Brama.

"Dia kan sekolah loh." Ucap Braja.

"Terus ajah bela udah ada bukti di depan mata juga." Ucap Brama.

"Percuma kalau kamu ngobrol sama orang yang terlalu cinta sama orang itu dan dia pasti ngebelakangin donk." Ucap Berlian.

"Hey.....siapa yang cinta sama Sarah enak ajah." Ucap Braja.

"Tapi di bela terus." Ucap Brama.

"Bukan di bela tapi..." Ucap Braja.

"Udah ah berisik.... Abang ambilin lengkeng mamih pengen lengkeng." Ucap Berlian.

"Bara mau boleh gak mih?" Ucap Bara.

"Boleh...tapi jangan banyak-banyak udah malem." Ucap Berlian.

"Ini gimana kalian ikut Daddy ya ke jakarta?" Tanya Braja.

"Gak mau." Kompak semuanya.

"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh... pikasebelen pisan." Ucap Braja yang langsung ngeluarin HP nya.

"Urus tentang ini saya gak mau tau pokoknya hentikan semua nya. Bukan saya pembunuh mantan istri saya ternyata mereka yang bunuh tapi mereka nyalahin saya." Ucap Braja.

"Tuan dapat dari mana ini?"

"Pokoknya urus sampe tuntas saya gakau tau dan saya gak mau di ganggu saya mau di sini ajah dulu. Saya gak mau mereka tau kalau saya ada di sini." Ucap Braja.

"Siap Tuan."

"Nah gitu donk dari tadi jadi kita kan gak kesel sama Daddy." Ucap Brama.

"Idih... pikasebelen pisan. Padahal kan enak di kota kita bisa ngemall." Ucap Braja.

"Enak di sini adem makanan juga enak-enak mana murah-murah lagi." Ucap Brama.

"Hem..." Ucap Braja.

"Ini mih lengkeng nya." Ucap Brian.

"Makasih bang." Ucap Berlian.

"Pantesan si Ubay ngincer lengkeng. Ternyata lengkeng nya gede-gede." Ucap Braja.

"Disini juga ada pohon pisitan Daddy enak rasanya seger." Ucap Briana.

"Apa itu Daddy baru denger." Ucap Braja.

"Kaya dukuh tapi bukan dukuh." Ucap Briana.

"Pokoknya enak besok kita bisa panen." Ucap Brian.

"Sama siapa kalian panen?" Tanya Braja.

"Sama mang Imin." Ucap Briana.

"Siapa lagi itu?" Tanya Brama.

"Anak buah Om Ubay." Ucap Briana.

"Kalian kan belum lama di sini tapi kenal semua orang ko bisa?" Ucap Braja.

"Ini kan rumah Oma Daddy mamih dulu waktu SD sekolah di sini barengan Om Ubay. Bu RT itu sobatnya Oma" Ucap Brian.

"Pantesan....bela banget mereka sama kalian." Ucap Braja.

"Enak hidup di sini dari pada di kota mah sepi. Rumah gede-gede main paling ke Mall. Pertemanan Genk semuanya. Ada uang ada temen gak ada uang mana ada di temenin." Ucap Brama.

"Iya di sini juga gitu sih tapi cuma beberapa ajah. Ya paling anak kepala sekolah atau anak guru sama anak kades." Ucap Brian.

"Tapi semenjak mereka tau kalau kita anak mamih mereka gak berani loh sama kita." Ucap Briana.

"Ko bisa?" Kompak Brama dan Braja.

"Karena mereka sering di bagi hasil kebun kita. Kan hasil kebun kita itu kadang di jual kadang di bagiin sama warga sekitar." Ucap Briana.

"Udah malem tidur kalian...tuh lihat Bara mah berasa di dongengin dia udah tidur nyenyak." Ucap Berlian.

"Mamih kasih obat tidur ya sama Bara?" Ucap Brian.

"Gak iiiiiiiiiiiihhhhhhh...emang dia lagi kurang fit ajah badannya. Makanya kalian jangan ngajakin dia main terus biarin dia istirahat dulu." Ucap Berlian.

"Hem...oke." kompak Brama, Brian dan Briana.

Mereka semuanya masuk kamar masing-masing Braja dan Berlian sudah di kamar sekarang. Brima sekarang tidur di kamar Brama gak tidur di kamar Berlian lagi.

"Mas di kasur Lian mau tidur di sopabad. Eeeeehhh....mana sopabad nya Berlian iiiiiiiiiiiihhhhhhh..." Ucap Berlian.

"Di bawa Brian katanya buat tidur dia masalahnya Bara tidurnya muter." Ucap Braja.

"Kenapa di kasihin iiiiiiiiiiiihhhhhhh....nanti Lian tidur di mana ini?" Tanya Berlian.

"Ya tidur di sini ajah sama mas berdua." Jawab Braja.

"Gak mau iiiiiiiiiiiihhhhhhh....nanti mas khilaf bahaya." Ucap Berlian.

"Idih....gak akan tenang ajah." Ucap Braja.

"Mas impoten?" Tanya Berlian.

"Gak atuh sembarang pisan cuma di jagur kan pilih-pilih. Dia gak sembarang hidup." Jawab Braja mukanya merah sekarang.

"Untung Lian bukan tipenya mas kan?" Tanya Berlian.

"Bisa lah di nego dikit mah kamu lumayan seksi kalau pake daster." Ucap Braja.

"Mesum pisan ternyata...sana ah mas tidur di ruang TV." Ucap Berlian.

"Tak bisa BESTie kita nikah sah BESTie...tenang ajah mas gak akan kikuk-kikuk kamu sekarang paling nanti kalau mas bener-bener udah khilaf." Ucap Braja.

"Mesum pisan mukanya pikasebelen." Ucap Berlian.

"Namanya juga lelaki normal donk." Ucap Braja.

"Tau ah.... jangan mepet-mepet sama Lian hayo awas ajah." Ucap Berlian yang ngambil selimut baru dia langsung naik ke kasur dan dia nempel tidur ke tembok.

"Hem...iya." Ucap Braja.

Berlian pura-pura tidur tapi akhirnya dia tidur beneran.

"Hah....Lian wangi kamu bikin si jagur bangun....tapi hah....saya masih takut." Gumam Braja.

Braja diam-diam cium wajah Berlian dia juga meluk Berlian sekarang.

"Hem...wangi banget jangan bangun dulu ya." Ucap Braja yang keenakan meluk Berlian dan mukanya sekarang sudah di gunung kembar milik Berlian.

"Pantesan Brima nyaman banget di sini. Wangi padet ssssssstttttt...Lian jangan bangun." Gumam Braja.

Setelah puas meluk Berlian Braja karena gak tahan dia akhirnya keluar dari kamar Berlian dia langsung tidur di ruang TV.

"Hah....bahaya kalau terus-terusan gini habis sudah. Tapi kan sah ya ngapain gue di sini. Tapi jagur plis jangan mau ketemu dulu si Denok oke. Kita pastiin dulu dia bener-bener gak sama gue. Mau sama gue seumur hidup gak." Gumam Braja.

Braja akhirnya balik lagi ke kamar Berlian dan dia langsung ngunci pintu kamar dan naik ke kasur dan dia langsung tidur di kasur barengan Berlian.

Subuh-subuh Berlian kedinginan dia tak sadar meluk Braja dan dia ngedusel di dadanya Braja.

"Mimpi ini mah. Gak apa-apa lah cuma mimpi kan tidur sama suami ini wangi." Gumam Berlian yang ngedusel di badan Braja.

Braja tidur tak pake baju dia hanya nyisain bokser nya ajah karena itu kebiasaan Braja.

"Hem... mumpung mimpi. Pegang sedikit ajah si jagurnya kenalan." Ucap Berlian yang tiba-tiba tangannya ke si jagur.

"Anget nya.." ucap Berlian yang sekarang lagi megang si jagur sambil tidur nyenyak di Dadanya Braja.

"Astaga....... Ko...bisa.....sih"

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!