Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
Akhirnya hari bersejarah itu pun tiba. Semua bersiap untuk menyambut pengantin.. Sesuai kesepakatan dari pengantin.Acara pernikahan hanya di hadiri rekan bisnis, kerabat dan keluarga inti..
Tapi meski begitu tidak bisa di pungkiri pernikahan ini tetap menjadi pernikahan mewah karena orang-orang yang hadir adalah orang-orang yang berpengaruh di dunia bisnis.
Bella menatap sahabat nya dengan haru... ia tidak menyangka sahabat nya yang anti pacaran. akhirnya menemukan jodoh nya di usia yang tidak muda lagi.. meski pun bersahabat, usia bella lebih muda dari Viola.. jadi bella tidak harus terburu-buru untuk mengikuti jejak Viola untuk menikah.. toh tidak akan ada juga yang memaksa nya untuk menikah..
"Eh,.. kamu teman nya Viola ya...? "
Bella melirik ke arah suara.. tampak sosok cowok yang cukup macho, dengan wajah cukup tampan menurut bella.
"Hei.. kok bengong..? "tanya Rico lagi
"O, iya... " jawab bella
"Kenalin aku Rico sepupu Evan.. "
"O, iya.. aku bella.. " mereka berkenalan dengan singkat karena mata mereka fokus pada dua mempelai yang sedang melakukan sesi pemotretan.
mereka berdua tersenyum bahagia saat Evan dan Viola telah di nyatakan resmi menjadi pasangan suami istri.
"Violakuuuuuu... " panggil Bella pelan memeluk Viola yang terlihat sangat cantik mengenakan gaun pengantin nya
"Selamat ya... sahabat ku, cintaku.. "
Viola tersenyum lalu memeluk bella. dan menghapus air mata nya
"Kok nangis.. harus nya bahagia dong.. " ujar Viola.
Bella malah terisak
"Aku nggak tau kenapa aku nangis vi... " ungkap nya sambil kembali memeluk Viola.
Evan hanya terdiam melihat drama dua sahabat ini, sementara Rico.. seperti tersihir melihat Bella yang menurutnya hari ini terlihat anggun.
"Sekarang kalian sudah resmi.. selamat ya. "
Rico memukul bahu Evan pelan. dan tersenyum melihat Viola yang terlihat sangat cantik.
Evan menatap Rico tajam.. membuat Rico mundur ke belakang..
"Bell.. kayaknya mereka perlu waktu berdua.. kita tinggal dulu sebentar ya.. " Rico dan Bella beranjak pergi meninggalkan pengantin baru itu berdua dan sesekali menyapa para undangan..
Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya acara pun usai.. para undangan pun telah pulang.. begitupun nenek yang sangat Viola cintai. karena untuk sementara Viola akan tinggal di rumah Evan beserta kakek dan sepupunya. karena orang tua Evan sudah lama tiada.. sedangkan,orang tua Viola sudah berpisah sejak Viola masih kecil.
Bahkan, saat ini pun mereka tidak hadir di pernikahan putrinya.
"Sekali lagi selamat ya cucuku, semoga kalian langgeng, selalu bahagia, dan segera bisa ngasih nenek cicit.. "goda neneknya
sementara Viola dan Evan hanya tersenyum canggung.
"Nenek pulang dulu ya.. jaga diri kalian baik-baik.." Viola memeluk nenek dengan penuh kasih sayang.
"Iya nek.. nenek jaga kesehatan juga ya. kalau ada apa-apa telepon vio.. "nenek tersenyum dan mengangguk mendengar ucapan Viola
"Evan, nenek titip cucu nenek ya.. jangan buat dia menderita.. "
"Iya nek evan janji.... "Evan tersenyum dan memegang tangan nenek..
Satu-persatu tamu pun pamit untuk pulang, hanya tinggal beberapa kerabat yang masih terlihat asyik mengobrol
Akhirnya Bella pun menghampiri Viola untuk berpamitan . meski berat, Viola mengijinkan sahabat nya itu untuk pulang.
Viola dan evan hanya berdiri mematung setelah hampir semua tamu undangan pulang..tampak ketegangan terasa di antara mereka..
Dua orang yang memiliki sifat dan karakter yang hampir sama.. di satukan dalam ikatan Pernikahan Aliansi.
Terlihat sangat jelas jika mereka berdua yang tampak canggung
Akhirnya kakek menghampiri mereka..
"eh, kenapa kalian masih di sini.. kalian pasti capek. cepat sana masuk kamar...istirahat.."
viola dan Evan tersenyum canggung, kemudian mereka pun melangkah masuk kamar pengantin
Dekorasi yang indah bernuansa soft pink dan putih
mencerminkan kelembutan dan keanggunan seorang Viola.
Di dalam kamar mereka hanya duduk terdiam
"Siapa dulu yang mandi..? " tanya Viola memecah keheningan..
"Terserah,.. kamu aja dulu .. "
"Ok.. " Viola pun bergegas mengambil handuk.
Sesekali Evan mencuri pandang ke arah Viola..
Setelah selesai mandi Viola menyala kan hair dryer untuk mengeringkan rambut nya.
Evan yang sedari tadi matanya hanya menatap laptop. terkesiap melihat kecantikan Viola yang baru saja selesai mandi .
"sana kamu segera mandi . . " ujar Viola membuyarkan lamunan evan.
Tanpa suara evan langsung ke kamar mandi.. dia berdiam sejenak di cermin. seakan tak percaya sekarang dia sudah menikahi Viola.. yang ternyata adalah kakak kelas yang pernah di incar nya dulu.
Evan membuka kamar mandi dan kembali ke kamar.. dia melihat Viola sudah tertidur lelap
Evan menghampiri tempat tidur pelan. menatap wajah cantik Viola yang berusia 2 tahun lebih tua darinya. tak ada sedikit pun tanda Viola sudah berusia dewasa.. wajahnya begitu ramping dengan bibir yang sensual sangat indah bila di kecup..
Evan segera bangun dari tempat tidur saat Viola menguap.
Viola menatap evan yang berada di seberang tempat tidur
"Sudah mandi nya..? " tanya vio datar
"sudah.. " evan berusaha menghindari tatapan Viola.
"kita perlu bicara.. " Kata Viola tiba-tiba
"Ok.. " mereka berdua duduk di sofa
"Karena kita sudah jadi suami istri aku hanya mau bilang.. kita tidak boleh melakukan apapun yang pasangan kita tidak suka.. tapiiii.. masing-masing dari kita punya privacy dan kita tidak boleh saling mengganggu privacy kita masing-masing.. jadi selama itu tidak melanggar kita bebas melakukan apapun yang kita mau.. paham? '
Evan mengangguk dengan peraturan Viola..
"O, satu lagi.. kita hanya boleh bersentuhan jika pasangan kita juga setuju.. gimana? '
Lagi-lagi evan hanya mengangguk..
" Ok.. itu saja.. kamu mau nambahin? " tanya Viola
Evan menggeleng pelan
"O, iya.. untuk tidur.. apa kita satu tempat tidur? "
tanya evan gugup.
Viola terdiam sejenak.
"Kalau kamu mau.. tidak masalah.. "
Ujar Viola sambil menggeser tubuhnya
Evan perlahan naik ke atas tempat tidur. dan menatap Viola sepintas.
Viola menoleh ke arah evan dan tersenyum
"Selamat malam.. " ucap Viola dan menarik selimut nya
Evan hanya terdiam dan mendesah pelan
"Selamat malam.. "
...****************...
Viola membuka mata nya saat sinar matahari menyoroti wajah nya.
Dia bangun segera membuka handphone nya.
Tiba-tiba Evan keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada hanya handuk melilit di pinggang nya
"Eh, kamu... kenapa nggak pakai baju.. " teriak Viola segera membalikkan tubuhnya
Evan tertegun sejenak
"Maksud kamu apa..? "
"Itu.. kenapa nggak pake baju... ingat ya.. kita hanya nikah kontrak.. nggak boleh macam-macam.. "
Evan terdiam sungguh, Kata-kata kontrak itu seakan mengiris harga dirinya.
"Eh... siapa yang mau Macam-macam.. aku baru selesai mandi.. jadi wajar dong hanya pake handuk.. " Evan melangkah menuju lemari dan memilih pakaian yang akan di kenakan nya.
"Mau kemana..? " tanya Viola melihat evan bergegas ke pintu kamar
"Mau makan,.. kamu segera turun kami biasa sarapan bersama.. " jawab evan masih terlihat kesal dengan sikap Viola tadi.
Viola menghela napas pelan
"Untung saja aku tidak lihat semua nya.. kalau nggak bisa kotor otakku, pagi-pagi udah di suguhin pemandangan kayak gitu.. " pikir Viola.. dia bergegas turun dari tempat tidur. dan masuk ke kamar mandi..
Viola tidak langsung mandi, dia hanya berkeliling mengamati kamar mandi di setiap detail nya.
"Cukup bersih.. ternyata evan bukan orang yang jorok.. lumayan.. " Viola tersenyum puas kemudian mulai melangkah masuk ke bathtub...
Viola begitu menikmati waktu nya berendam hingga lupa ada orang-orang yang menunggu nya untuk sarapan.
...****************...
Viola melangkah dengan anggun menuruni anak tangga yang langsung mengarahkan nya ke meja makan.
Viola tampak terkejut melihat evan, kakek, dan Rico sedang menunggu nya untuk sarapan
"Cepat, kita hampir telat... " evan menatap Viola dingin. sementara Viola masih kebingungan dan segera duduk di samping evan.
"gue pikir, gue yang paling telat.. ternyata adik ipar lebih slow lagi.. " ledek Rico.. membuat Viola Tertunduk.
Evan dan kakek reflek menatap Rico dengan tajam..
"Viola baru di rumah ini, jadi wajar belum tau aturan nya... sedangkan kamu.. dari bayi di rumah ini masih sering melanggar aturan.. " Hardik kakek dhito.
"Nggak apa-apa Viola.. kamu baru di rumah ini... kamu belajar pelan-pelan ya... "ucap kakek menenangkan Viola
Viola hanya menganggukkan kepalanya
"Iya, maaf kakek.. "
"Tidak apa-apa. .. Evan, kamu harus lebih memperhatikan Viola.. sekarang dia adalah tanggung jawab mu.. "
Evan hanya mengangguk.
"Duh, pengantin baru canggung banget... " gurau Rico lagi.. Kakek langsung memukul tangan Rico yang duduk di sebelah nya..
"Sudah jangan bercanda lagi ayo.. kita berdoa, kita makan.. "
Evan pun memimpin doa untuk mereka memulai sarapan pagi nya.