NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan Pahlawan

Malam itu, gym tua dipinggiran kota hanya diterangi lampu neon redup yang menggantung di langit-langit. Suara hantaman bertalu-talu terdengar memenuhi ruangan yang sunyi. Keringat mengucur di pelipis Xavier, setiap pukulan samsak seakan melepakan amarah dan beban yang menumpuk dalam dadanya.

Di sudut gym, sebuah televisi tua masih menyala. Berita tentang ledakan Dream Hospital, Dokter Andre, dan rekaman misterius Avengers diputar berulang kali.

Xavier berhenti sejenak, tangannya terkulai di samping tubuh. Ia menoleh ke layar, menatap kata Avengers yang terpampang besar di layar televisi. Senyum tipis muncul di sudut bibirnya, senyum penuh ironi.

Ia meraih botol air mineral, meneguknya cepat, lalu menatap bayangan dirinya di cermin gym. Wajahnya dingin, matanya tajam.

"Orang-orang menyebut mereka pahlawan..." gumamnya pelan, nyaris seperti bisikan yang hanya bisa didengar dirinya sendiri.

Suasana gym semakin sunyi. Hanya terdengar suara detik jam dinding, dan televisi yang masih menayangkan komentar pakar serta perdebatan publik tentang siapa Avengers.

Xavier menarik napas panjang, lalu kembali memukul samsak dengan lebih keras. Setiap pukulan terdengar seperti dentuman, seolah ia sedang mengukir janji baru.

"Xander."

Xander menghentikan pukulannya. Nafasnya masih terengah, keringat menetes dari pelipisnya. Ia menoleh ke arah Adit yang berdiri di pintu gym dengan wajah serius.

"Hm?" sahutnya singkat.

Adit melangkah masuk, menatap layar televisi di sudut ruangan yang masih menayangkan berita tentang Dream Hospital. Suaranya berat saat ia berbicara, "Lo udah lihat berita kan... rumah sakit itu. Tempat di mana ibu sempat di rawat."

Xander mengangguk pelan. "Iya."

Adit menarik napas panjang, seolah berusaha menahan gemuruh di dadanya. Matanya berkaca, suaranya bergetar saat berkata, "Gue masih gak nyangka, Der. Untung ibu sempat pulang lebih cepat... Kalau nggak, gue bahkan gak berani bayangin apa bakal terjadi."

Xander menepuk bahu sahabatnya, suaranya mantap. "Tenang. Ibu bakal baik-baik saja."

"Amin," ucap Adit lirih, mencoba tersenyum meski wajahnya masih cemas. Ia lalu melirik layar televisi yang kini menayangkan komentar publik tentang sosok bertopeng. "Sekarang nama Avengers jadi heboh banget. Netizen menyebut mereka pahlawan, penyelamat, bahkan ada yang bilang lebih bisa dipercaya dari pada polisi."

Xander menatap layar itu lama, tanpa ekspresi. Senyum tipis sempat muncul di sudut bibirnya, namun segera ia sembunyikan dengan menunduk dan meraih handuk.

"Pahlawan, ya..." gumamnya dalam hati.

•●•

Pagi itu, Adelwyn academy yang biasanya dipenuhi suara riuh murid-murid, kini diselimuti aura berbeda. Lorong-lorong sekolah ramai dengan bisik-bisik yang semuanya mengarah pada satu hal–Avengers dan tragedi besar Dream Hospital.

Di kantin, sekelompok siswa duduk melingkar, menatap layar ponsel masing-masing. Berita tentang vidio bertopeng yang viral terus diputar berulang-ulang.

"Gila, itu benaran nyata, kan? Avengers? Bukan cuma nama di film?" celetuk seorang siswa dengan mata berbinar.

Temannya mengangguk cepat. "Iya, bro!" mereka ngasih bukti nyata, bahkan polisi aja ketinggalan langkah."

Sementara itu, di taman belakang sekolah, beberapa siswi membicarakannya dengan wajah serius.

"Aku kasihan banget dengan keluarga Mbak Bela... tapi setidaknya sekarang semua orang tahu kebenarannya," ucap salah satu lirih. Yang lain menimpali dengan nada penuh rasa kagum, "Dan yang bikin merinding, orang bertopeng itu... bukannya jahat, malah nyelamatin. Kaya pahlawan beneran."

Ruang kelas pun tak kalah gaduh. Guru yang masuk bahkan kewalahan menenangkan murid-murid yang lebih sibuk memperdebatkan siapa sebenaranya sosok bertopeng itu.

"Kalau menurutku, mereka pasti organisasi rahasia. Nggak mungkin cuma orang biasa," ujar seorang murid laki-laki sambil mengangkat tangan.

"Enggak, enggak. Aku yakin itu perorangan, orang jenius yang benar-benar muak sama kejahatan," bantah yang lain dengan penuh semangat.

Nama Avengers terus bergema di setiap sudut Adelwyn Academy. Kagum, takut, penasaran–semua bercampur jadi satu.

Dan di antara kerumunan yang ramai itu, ada sepasang mata yang memperhatikan dari jaih, hanya diam. Tatapan yang tenang, namun di dalamnya menyimpan rahasia besar.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!