Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sah
"Tama, Mami tidak suka ya kamu merendahkan orang seperti itu.Dan lagi, sampai kapan kamu akan terus memikirkan Vera dan berharap dia akan kembali.Lupakan Vera, sekarang hanya ada Clara!"Ucap Ny.Ratna tegas, Tama hanya diam.
Siang harinya
Semua persiapan sudah selesai, dekorasi sudah selesai, Tama juga sudah siap.
"Waahhh akhirnya Adhitama Daniyal Dharmawangsa menikah juga, selamat ya."Ucap Marvel menjengkelkan, mereka sedang berada di kamar Tama untuk menunggu akad nikah yang sebentar lagi akan dimulai.
Tama yang sedang duduk di tepi ranjang hanya diam dan melirik kearah Marvel, benar-benar menjengkelkan.
Tak berselang lama Tama pun disuruh untuk turun ke lantai 1, akad nikah akan dimulai.Tama turun dengan didampingi oleh Marvel.
Sementara itu di kamar Clara
"Kamu cantik banget sih Clara."Puji Ny.Ratna menatap bayangan Clara di cermin, Clara hanya tersenyum sedikit menanggapinya.
Clara menatap dirinya di cermin, memang terlihat sangat cantik dengan make up yang sangat cocok untuknya.Perias yang merias Clara adalah orang yang dipilih oleh Marvel, semua pekerja yang menyiapkan pernikahan Tama dan Clara dipilih oleh Marvel.
"Maaf mbk, bisa berdiri dulu.Saya mau lihat apa ada yang kurang."Ucap perias perempuan itu, Clara menurut dan berdiri.Perias itu meneliti kebaya pengantin yang melekat di tubuh Clara dan make up-nya apakah ada yang kurang atau tidak pas.
"Semua sudah sesuai, Anda sangat cantik."Puji perias itu.
"Terima kasih."Ucap Clara tersenyum.
"Ayo Clara kita keluar, akad nikahnya akan dimulai."Ucap Ny.Ratna, Clara mengangguk.
Clara keluar dari kamar menuju ruang tamu yang sudah disulap menjadi tempat untuk akad nikah dengan ditemani oleh Ny.Ratna.
Reza dan Amanda menghadiri pernikahan Tama, pernikahan ini hanya dihadiri orang terdekat saja dan itu hanya sedikit, dan karyawan hotel yang waktu itu melihat kejadian di dalam kamar pribadi Tama juga diundang dan datang ke pernikahan Tama.
"Lihat itu, bos kamu saja sudah menikah.Kamu kapan nyusul?"Ucap Amanda berbisik pada Reza yang duduk di sampingnya.
"Tenang aja sih Ma, nanti kalau sudah waktunya aku pasti akan menikah juga kok."Ucap Reza balas berbisik dengan santai, Amanda hanya diam dan menatap Reza.
"Aku takut salah pilih pasangan Ma kalau terburu-buru, Mama do'a in aku ya supaya enggak salah pilih pasangan."Ucap Reza.
"Iya, Mama selalu berdo'a yang terbaik untuk kamu."Ucap Amanda.
Tak lama kemudian Clara datang bersama dengan Ny.Ratna, Clara duduk di samping Tama yang cuek saja akan kehadirannya.
Benar-benar menjengkelkan, lagian ini seharusnya yang duduk di sampingku Vera bukan ART rendahan ini'Batin Tama'
"Tama kamu kenapa sih, jangan melamun."Ucap Ny.Ratna berbisik ditelinga Tama saat dilihatnya dia melamun.
"Sudah siap?"Tanya pak penghulu, Tama mengangguk.
"Maaf ya pak penghulu."Ucap Ny.Ratna.
"Iya tidak apa-apa, mungkin anak ibu sedang gugup."
"Enggak tuh, biasa saja."Sahut Tama cepat.
"Tama!"Ucap Ny.Ratna tertahan.
"Tidak apa-apa Bu, kalau begitu mari kita mulai akad nikahnya."
Akad nikah pun berlangsung dengan lancar, Tama dan Clara sudah resmi menjadi pasangan suami istri.Semua yang hadir di pernikahan itu pun turut berbahagia melihat Tama yang sudah menikah.
Sekarang saatnya bertukar cincin, dengan sangat terpaksa Tama mengambil cincin dan memasangkannya dijari manis Clara.Sementara Clara dengan ragu dan takut memasangkan cincin dijari manis Tama, semua yang hadir di sana bertepuk tangan menyaksikan itu.
"Selamat ya Clara sekarang kamu sudah sah menjadi istrinya Tama, dan sekarang kamu sudah menjadi menantu mami."Ucap Ny.Ratna mendekati Clara.
"Terima kasih Ma."Ucap Clara kaku.
Mereka semua yang hadir di sana pun foto bersama dulu sebelum makan siang bersama, tentu saja Tama dan Clara juga harus foto berdua dengan berbagai gaya.
"Istrinya bos kamu cantik banget ya, siapa tadi namanya mama lupa?"Ucap Amanda pada Reza.
"Namanya Clara Ma."
Setelah makan Marvel berniat akan tidur, dia sangat mengantuk dan lelah karena semalam tidak tidur karena harus menjaga Tama.
"Tuan Marvel, Anda mau kemana?"Sapa Reza saat tak sengaja berpapasan dengan Marvel.
"Mau tidur, ngantuk."Ucap Marvel.
Tiba-tiba Reza dan Marvel saling berpandangan dan tersenyum jahat.
"Apa Tuan juga memikirkan hal yang sama dengan apa yang saya pikirkan?"Tanya Reza.
"Tentu saja, kalau begitu ayo kita pergi ke kamarnya Tama.Tanpa diketahui oleh siapapun."Jawab Marvel, Reza mengangguk dengan masih tetap tersenyum.
Menjelang malam
Tamu-tamu yang hadir sudah pulang, hanya tinggal Marvel, Reza dan Amanda yang masih belum pulang.
"Selamat ya Tante, akhirnya punya menantu juga."Ucap Reza, Amanda juga memberikan selamat.
"Terima kasih, terima kasih juga kamu dan mama kamu sudah datang."Ucap Ny.Ratna.
"Sudah malam, kami kamu pamit pulang."Ucap Amanda.
"Jangan pulang dulu, menginaplah di sini baru besok pagi pulang."Ucap Ny.Ratna.
"Terima kasih banyak atas tawarannya, tapi saya harus pulang."Ucap Amanda benar-benar tidak enak kalau harus menginap di sini.
"Baiklah tidak masalah, bagaimana kalau Reza saja yang menginap di sini?"Ucap Ny.Ratna tersenyum.
"Baiklah, Reza akan menginap di sini."Ucap Amanda balas tersenyum.
Akhirnya Amanda pulang sendiri dengan naik taxi.
"Sebentar lagi makan malam, kalian bisa mandi dulu sebelum makan."Ucap Ny.Ratna.
"Iya Tan."Ucap Marvel.
"Kalian akan menempati kamar yang mana?"
"Yang ada di lantai 1 ini saja Tan, 1 kamar sama Reza."Jawab Marvel.
"Baiklah terserah kalian, kalau begitu Tante tinggal dulu ya."Ucap Ny.Ratna berjalan mendekati Clara yang sedang duduk di kursi tempat akad nikahnya tadi, sementara Tama duduk di seberangnya sambil memainkan handphonenya dan tidak mempedulikan Clara.
"Ayo Clara, Mami bantu kamu membersihkan diri."Ucap Ny.Ratna, Clara mengangguk lalu berdiri dari duduknya, merekapun melangkah pergi dari sana menuju kamar Clara.
Marvel dan Reza mendekati Tama dan duduk di kursi yang ada dihadapannya.
"Anda sangat luar biasa Tuan saat mengucapkan ijab kabul tadi."Puji Reza membuka pembicaraan.
"Biasa saja tuh."Ucap Tama cuek tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.
"Baiklah kalau Tuan merasa biasa saja, tapi saya ingin mengingatkan Tuan Tama.Nanti malam jangan terlalu brutal dan ganas, kasihan nanti Nona Clara."Ucap Reza santai.
Kali ini Tama menatap ke arah Reza.
"Apa kamu bilang, enggak nafsu saya sama ART rendahan seperti dia."Ucap Tama.
"Apa iya?"Sahut Marvel.
"Diam kamu Marvel, bikin orang kesel aja."
Marvel hanya diam dan memutar kedua bola matanya malas.
