NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Mike Fernando Surya

0o0__0o0

Mansion Surya jam 17.00 sore..!

di halaman depan mansion mobil yang dikendarai oleh bodyguard yang menjemput mike berhenti di sana.

Mike Fernando Surya Putra satu-satunya dari Rico. Dia baru saja turun dari mobil mewah ayahnya, usianya baru 18 tahun tapi sudah terlihat keren dan dewasa. Wajahnya sangat tampan dengan mata coklatnya yang terlihat tajam. Hidung mancung dan bibir tipis.

Setelah 5 tahun sekolah di luar negeri, Mike akhirnya pulang ke Indonesia, tepatnya ke mansion mewah ayahnya di Jakarta. Saat tiba di mansion, dia disambut oleh para pelayan ayahnya.

Mike melangkah dengan langkah tenang, matanya lurus kedepan dengan wajah datar yang terlihat sangat dingin. Mike adalah versi muda dari Sang Papa, Rico. Bahkan sifat mereka 11 12.

Mike berhenti di depan pintu mansion, Disa dia melihat para pelayan berbaris rapi menyambut kedatangan-nya. "Selamat datang kembali Tuan Muda" Ucap serentak para pelayan sambil membungkuk hormat.

Mike hanya diam tidak merespon, Dia berdiri dengan kedua tangan'nya yang berada di dalam saku celana jins hitam yang dia kenakan.

Wajahnya tetap datar tanpa senyum sedikit pun yang menghiasi bibir sexy'nya. Dia bertanya dengan nada yang sangat dingin, "Dimana Papa ?'' ucapnya dengan pandangan lurus ke depan.

"Welcome Boy" Ucap Rico datar namun terdengar lembut di telinga Mike. Rico membuka lebar kedua tangannya, untuk menyambut kepulangan Putra semata wayangnya.

Tatapan Mike lurus ke depan, Ia membawa langkah kaki masuk kedalam. Rico memberi senyum lembut untuk putranya. "Namun..."

Mike melewati Rico begitu saja, Dia berhenti di samping gadis yang terlihat sangat cantik seperti boneka. Dalam sekali lihat Mike jelas tau, bahwa gadis itu masih sangat Polos.

"Sialan, Bocah itu ternyata masih tetap sama kayak dulu. Tidak berubah sama sekali". Gerutu Rico geram.

"Siapa..?" Tanyanya dingin.

Lora, Mengangkat kepalanya sejenak lalu menunduk kembali. "Wajahnya tampan, tapi terlihat menyeramkan" Guman'nya membatin.

"Budeg..?" Lagi, Suaranya terdengar dingin dan menakutkan di telinga Lora.

Lora mengangkat kepalanya, Ia menatap wajah Mike dengan sedikit mendongak. Wajahnya terlihat jelas sangat masam. Ditambah bibirnya mencebik.

"Aku tidak Tuli" Sentak Lora dengan sebal.

Lora mengulurkan tangannya ke depan "Nama aku Lora, Aku anak Papa Rico satu-satunya di rumah ini" Ucapnya memperkenalkan diri.

Mike hanya diam dengan wajah datar'nya, Dia melirik tidak minat uluran tangan Lora. Kini tatapan Mike beralih ke arah sang Papa yang duduk tenang di sofa ruang tamu.

Lora yang sebal, Langsung menarik tangan kanan Mike yang ada di dalam saku celananya. Lora menjabat paksa tangan Mike.

"Kata Mama tidak sopan mengabaikan orang yang sedang berbicara" Ucapnya spontan dengan berani, Walaupun Lora merasa ngeri melihat tatapan tajam mata Mike.

Para pelayan dan bodyguard beserta Papanya hanya diam di tempat. Mereka sangat terkejut akan tindakan spontan Lora yang berani menyentuh tangan Mike. Mereka semua nampak khawatir, kalau tiba-tiba Mike akan memarahi Lora.

*Kisah Masa Kecil Mike*

Mike telah dikenal sebagai anak yang dingin sejak kecil di usia 5 tahun. Orang tuanya sering kali heran dengan sikapnya yang tidak pernah berubah, tidak peduli apa yang terjadi di sekitarnya. Ketika anak-anak lain menangis karena jatuh atau merasa sedih karena tidak mendapatkan mainan yang diinginkan, Mike tidak pernah menunjukkan reaksi seperti itu.

Mike tumbuh dalam keluarga yang di selalu menyayangi dirinya. Namun dia selalu menjadi sosok yang berbeda dari anak-anak lainnya.

Mike tidak pernah mudah terpengaruh oleh keadaan sekitar dan selalu memiliki kontrol diri yang kuat. Ketika teman-temannya bermain dengan riang gembira, Mike lebih suka menyendiri dan membaca buku atau memikirkan hal-hal yang lebih serius.

Saat Mike memasuki usia remaja, sikap dinginnya semakin terlihat jelas. Dia tidak pernah menunjukkan emosi yang berlebihan, bahkan ketika teman-temannya mengalami kesulitan atau kesedihan. Mike lebih suka memberikan solusi daripada menunjukkan empati secara emosional.

Mike tetap berdiri tenang di tempatnya, wajahnya terlihat sangat datar, sehingga membuat mereka kesulitan untuk menebaknya. Mike langsung menarik tangannya kembali, matanya menatap Lora dengan sinar dingin.

"Apa yang Loe lakukan?" Tanya Mike dengan nada yang tegas, tanpa menunjukkan sedikit pun rasa kesabaran.

Lora terkejut dengan reaksi Mike, Dia tidak menyangka bahwa Mike akan bereaksi seperti itu. "Maaf, aku hanya...," Lora mencoba menjelaskan, namun Mike memotongnya.

"Jangan sentuh Gue tanpa izin," kata Mike dengan nada yang dingin,

Lora terkejut dan merasa sedikit tidak nyaman dengan reaksi Mike. Dia tidak menyangka bahwa Mike akan bereaksi seperti itu hanya karena dia menyentuh tangannya.

"Aku hanya mem-perkenalkan diri, Lagian aku juga tidak ada niat buruk sama kamu" Cerocos-nya dengan sebal.

"Sebenarnya aku juga tidak tertarik berkenalan sama mahluk menyeramkan kayak kamu" Sambung'nya dengan sinis.

"Andai saja aku tidak ingat kata-kata Mama yang selalu mengajarkan aku untuk tetap sopan, aku mana Sudi menjabat tangan mu".

"Melihat wajah mu saja, sudah membuat ku merinding". Cerocos-nya panjang lebar lalu memutar tubuhnya melangkah ke arah Papa Tirinya yang sedari tadi duduk membeku di tempat.

Lora langsung Naik ke atas pangkuan Rico, Dia sekarang mulai menempel sama Papa Tirinya tanpa rasa takut lagi.

"Papa, cowok itu menyeramkan dan Lora tidak menyukainya" Bisik-nya lembut di telinganya Rico.

Lora memeluk erat tubuh Papanya, Rico dengan lembut mengelus rambut panjang Lora.

Interaksi ke-dua nya tidak luput dari pandangan mata tajam Mike. Dengan santai Mike melangkah ke arah mereka berdua.

Dengan entengnya Mike mengangkat tubuh Lora dari atas pangkuan Papanya. Lalu dia lempar ke sofa yang ada di pojok.

Aaaaaa...!

Lora berteriak dengan suara nyaring, "Papa tolongin O____"

Bruk..!

Bruk..!

Tubuh Lora jatuh di atas sofa, lalu mental dan berakhir mendarat ke lantai.

Mereka semua hanya bisa terdiam syok, dan mengangah lebar. Sungguh kelakuan Mike bikin mereka semua terkena spot jantung.

Sedangkan pelakunya, tetap duduk santai di samping Papanya. Seolah tidak terjadi apa-apa. Mike duduk menyender ke sofa dengan mata terpejam dan tangan ber-sendekap dada.

Huwaaaa...!

"Bokong Lora sakit" Teriaknya sambil menangis kejer. Ini pertama kali dalam hidupnya, Ia mendapatkan perlakuan buruk.

Rico meng-kode salah satu pelayan untuk membantu Lora berdiri. Kini tatapan Rico beralih ke arah sang putra.

"Dia akan jadi adik kamu, Perlakukan dia dengan lembut" Ucap datar dengan suara rendah, Namun tegas dan tidak ingin di bantah.

Mike membuka matanya, Ia melirik ke arah sang Papa. Tatapan matanya dingin, "Aku tidak suka manusia lemah dan menyusahkan" Ucap Mike tegas.

"Kamu harus belajar menyukai-nya" Ucapnya tegas tak kalah dingin memandang wajah sang putra.

"Kalau gitu, dia harus belajar menerima perlakuan buruk ku" Sautnya tajam.

Kini kedua ayah dan anak itu saling adu tatapan tajam dan dingin. Keduanya tidak ada yang mau mengalah. Mereka berdua sama-sama keras kepala.

Sampai akhirnya lemparan bantal sofa mendarat ke tengah-tengah kepala ke-dua nya. Ya pelakunya Lora. Niat hati ingin menimpuk kepala Mike malah meleset, melewati tengah wajah keduanya.

Lora berteriak dengan suara nyaring, "Aku akan adukan Papa dan Cowok burung hantu itu ke Mama". Ucapnya sebal lalu lari menuju lantai atas.

0o0__0o0

Note : "Jangan pernah berubah hanya untuk di sukai orang lain, Tapi berubah lah demi kebaikan diri kamu sendiri".

1
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!