Menikahi Pria Culun

Tak bisa di pungkiri jika Ayesha sangat merindukan sosok pahlawan nya, seseorang yang selama ini selalu melindungi nya, dia yang namanya terus terucap bahkan sampai di alam mimpi, dia yang namanya selalu terlintas setiap di kegiatan apapun yang Ayesha lakukan. Dan dia yang namanya selalu membuatnya menolak pengakuan dari semua laki - laki lain.

Angga Fredy Widiatama, yang di kenal dengan nama Fredy di SMA nya yang dulu. Sosok pria cool dan tampan yang di puja banyak nya kaum wanita, banyak para pria yang iri akan ketampanan seorang pewaris dari keluarga Widiatama. Selain berdarah bangsawan, Angga atau biasa di sapa Fredy oleh Ayesha, adalah sosok pria berhati dingin.

Tapi aneh nya, Angga hanya baik kepada Ayesha, melindungi nya dengan kekuatan atau kekuasaan, meskipun bagi Ayesha, Angga tidak tau siapa dirinya. Dan itulah yang membuat Ayesha jatuh cinta pada Angga, karena selain baik dan membuatnya nyaman, dia juga tidak menyombongkan kekayaan orang tuanya.

Tapi Ayesha tidak tau, bahwa alasan di balik Angga selalu melindungi nya selama ini, karena Ayesha adalah adek dari wanita yang sangat di cintainya. Bukankah wajar jika Angga melindungi Ayesha dan menganggap Ayesha sebagai adek nya, karena Ayesha adalah saudara Alicia, wanita yang sangat dia cintai. Tapi apa yang Angga rasakan berbeda dengan Ayesha. Tanpa Angga sadari, kebaikan hatinya malah membuat Ayesha jatuh cinta padanya.

Sayang nya, Ayesha selalu takut mengungkapkan perasaan nya, di saat dia sudah memantapkan hatinya, justru Angga malah memilih pindah sekolah dan Ayesha gak pernah tau jika Angga pindah ke sekolah yang sama dengan Kakak nya, untuk mendapatkan cinta dari Kakak nya.

Disini lah mereka saat ini, di pertemukan kembali dalam satu sekolah yang sama. Akankah cinta segi tiga di mulai antara Alicia, Angga dan Ayesha?

Ayesha melepaskan pelukan nya dari Angga, matanya sembab karena menangis meski baru beberapa menit."Ini.. Ini Kak Fredy kan?"Ayesha meneliti penampilan Angga yang dulu dengan versi sekarang. Sangat berbeda jauh, dia hanya takut salah orang, padahal sudah nyosor duluan, kalo salah orang kan bisa malu.

Angga tersenyum, dia melepaskan kaca mata bulat nya."Aku masih sama seperti dulu, cuma memang sedikit berubah aja."Seperti biasa, Angga selalu menarik hidung Ayesha dengan lembut.

Ayesha menyeka air matanya."Kak Fredy jahat! Kenapa Kak Fredy menghilang begitu aja, emang susah ya buat ngucapin salam perpisahan?"Ayesha memasang wajah cemberut.

Angga mengusap kepalanya, menangkup wajah Ayesha."Udah lama gak ketemu, tapi kenapa kamu berubah jadi cengeng gini sih?"

Ayesha memukul dada Angga dengan keras."Itu kan karena Kakak, tiba - tiba aja hilang, Kakak udah janji akan selalu jagain aku, tapi mana buktinya, pergi aja gak pamit, sekarang malah ngeledek."Ayesha melipat tangan di dada, memalingkan wajah, tapi hatinya tidak bisa berbohong bahwa dia bahagia saat ini.

Angga terkekeh pelan, bukan maksud nya pergi tanpa pamit. Dia hanya tidak ingin mengucapkan kata perpisahan karena mereka tidak akan berpisah lama, apa lagi saat Ayesha nantinya akan tau bahwa dirinya akan menjadi Kakak ipar nya. Angga hanya ingin memberikan kejutan untuk gadis yang sudah dia anggap adek ini.

Bagaimana perasaan Ayesha jika tau bahwa dirinya dan Alicia akan segera menyandang status sebagai Suami Istri? Angga menunggu momen itu, dia tidak sabar untuk melihat reaksi Ayesha.

"Maaf deh, sebagai permintaan maaf, gimana kalo nanti pulang sekolah, Kakak traktir kamu makan di langganan kita." Angga membujuk dan benar saja, Ayesha langsung menatap nya.

Meski ingin menolak karena gengsi, tapi lidah nya justru berkata lain."Ya udah, nanti pulang sekolah Kak Fredy jangan ngilang lagi, susah tau gak cariin nya."

"Emang selama ini kamu nyari aku?" Tanya Angga menyipitkan mata curiga.

Ayesha menjadi gelagapan."E-enggak, jangan geer deh, ngapain juga aku nyari Kak Fredy, kurang kerjaan."Kilah nya, sebenarnya, Ayesha selalu mencari informasi tentang Angga di sosmed atau keluarga Widiatama di internet.

Meski dia bisa meminta tolong pada Daddy nya yang berkuasa itu. Tapi sedikit malu, karena dia tau bahwa Daddy nya pasti akan curiga dan banyak tanya. Hasilnya, Ayesha mencari sendiri meski selalu gagal, apa lagi tidak ada alamat jelas di internet tentang tempat tinggal keluarga Widiatama, Angga juga gak pernah membawa Ayesha ke rumah nya, bahkan Ayesha sempat bertanya ke pihak sekolah alamat rumah nya. Namun pihak sekolah merahasiakan karena identitas keluarga Angga yang besar. Karena sekolah lama Ayesha pun tidak tau identitas Ayesha sebagai anak pemilik AE Group, hasilnya kepala sekolah menolak memberikan informasi.

"Bener nih?" Angga masih curiga.

"Ish, iya bener, ngapain juga aku cari Kakak." Ayesha masih mengelak.

"Ya udah deh, tapi selama Kakak pergi kamu gak nakal kan?" Angga menaik turunkan alisnya, menatap intens Ayesha.

"Kakak pikir aku apaan, apa Kakak gak lihat muka polos aku, pacaran aja aku gak pernah,"

Angga kembali terkekeh."Iya - iya, percaya aja deh."Ayesha kembali mengangkat sudut bibir ke atas, dia sangat ingin bersorak bahagia, tapi sangat malu jika Angga tau bahwa dirinya sedang bahagia saat ini.

              ~~

Waktu yang di tunggu akhirnya datang, pulang sekolah sudah bubar 5 menit yang lalu, Ayesha juga sudah mengirim pesan pada Alicia bahwa dia tidak akan pulang bersama. Alicia sih masa bodo, bukan nya tidak peduli, tapi karena dia tau bahwa anak buah Daddy nya pasti akan melindungi Ayesha.

Tepat di lampu merah, Alicia terus terbayang adegan yang kembali memanaskan hatinya."Angga nyebelin, dia lihat Gue kan, tapi gak ada niatan gitu buat jelasin."Alicia memukul - mukul stir mobil saking kesal nya.

Tepat saat itu, dia menoleh ke samping kanan, dimana dia melihat sepeda motor Bebek yang sangat dia kenali, Angga berboncengan dengan seorang wanita yang memakai jaket merah. Tapi sayang nya, karena ketutupan helm dan kacanya juga tertutup, Alicia tidak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas. Bahkan dia membuka kaca mobil nya untuk melihat lebih jelas. Hasilnya pun sama, wajah gadis itu terlihat samar di balik kaca helm.

Tin

Tin

Lampu merah berganti lampu hijau, Angga memacu motornya dengan kecepatan sedang. Sementara Alicia yang masih kesal mengabaikan klakson pengendara lain yang ada di belakang nya.

Tin

Tin

"Iya - iya sebentar, gak sabaran banget sih." Alicia kembali melajukan mobilnya. Ingin mengikuti Angga tapi nanti jadi semakin panas. Hasilnya dia pulang dengan bibir menggerutu.

"Dasar nyebelin, Angga culun, Lo kira Gue bakal cemburu gitu Lo deket sama cewek lain. Ihhh, Gue yakin selera Lo pasti culun juga sama kaya Lo."

Sampai di Mansion, Alicia tidak berhenti ngedumel, melampiaskan emosinya. Hingga tibalah dia di ruang tamu, kakinya terhenti saat dia melihat Nayla yang tengah berbincang dengan seseorang.

"Alicia, sini Sayang," Nayla memanggil Alicia dengan lembut, perasaan gadis itu menjadi tidak enak. Dia mendekat ke arah Bunda nya."Kenalkan, dia adalah calon Mama mertua kamu."

"Haa?!" Alicia membelalak dengan mulut terbuka. Benarkan, firasat nya tidak pernah salah.