Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18_________ Kejutan Untuk Raga
Setelah drama ayah mertua yang bolak balik kamar mandi. Akhirnya renata tidak diizinkan lagi masak makanan kebarat baratan karena takut perut mereka terkontaminasi dengan bumbu baru yang menyebabkan BPJS mereka harus dipakai untuk berobat. Renata pun dibolehkan memasak jika penghuni rumah sedang tidak ada dirumah jadi dia bisa makan hasil masakannya sendiri.
Renata pun mengangguk mendengar peraturan baru bu yuyun untuk dirinya.
Keesokan harinya renata yang ingin menyenangkan hati ibu mertuanya membuat kejutan, dia membersihkan seluruh isi dapur, membuang tempat bumbu yang menurutnya sudah tidak layak serta mengatur ulang rak bumbu.
" Ren, kamu sedang apa?" tanya bu yuyun sambil menatap renata horor.
" Lagi bersihkan dapur bu, itu toples toples yang sudah rusak renata buang, renata ganti dengan toples yang rena beli di serba 5000." kata renata bangga.
" Kamu buang toples isi ikan asin ibu?"
" Iya bu.. Coba ibu lihat lebih bagus kan?" tunjuk renata sambil melihatkan toples ketumbar yang baru yang bewarna rainbow.
" Renaaa... Kamu tau itu toples bukan sembarang toples itu toples ibu dapat setelah perang rebutan dengan ibu ibu yang mau membeli itu toples juga, waktu ibu ikut kakeknya raga liburan di Toraja, katanya itu toples dibuat dari tulang belulang mayat yang tidak berhasil dikasih formalin akhirnya hancur dan dibuat toples. Dan kamu buang begitu saja? Kamu jahat renata, sungguh apa yang kamu lakukan itu jahat." Isak bu yuyun.
" Maaf bu, renata tidak tau sejarah itu toples, tapi tenang saja toplesnya masih ada di belakang pintu segera rena ambil terus kembalikan kesini.
Renata pun segera mengambil toples yang dia sisihkan di belakang pintu dan saat akan mengambilnya dia harus cakar cakaran dengan kucing tetangga yang tertarik dengan bau toples itu.
" Ini bu, toplesnya sudah rena dapatkan kembali sebelum diambil kucing tetangga." kata renata bangga.
Selanjutnya bu yuyun mengecek ulang lagi isi dapurnya.
“Kamu pindahin toples garam ibu?!”
“Rena bantu rapikan bu. Sekarang semua sesuai urutan abjad: garam, gula, micin, garam lagi."
“Tapi ibu hafalnya pakai intuisi bukan urutan! Sekarang kembalikan seperti semula sesuai tempatnya!" perintah bu yuyun.
Akhirnya renata mengatur kembali dunia perletakan bumbu ibu mertuanya sebelum terjadi kegaduhan yang menyebabkan rekening air melonjak.
Hari ini adalah hari terakhir raga tugas ke luar kota dan renata sengaja pulang kerja lebih cepat karena ingin membuat kejutan untuk sang suami. Renata dan ibu mertuanya hari ini janjian membuat kue, meskipun diawali dengan drama penolakan ibu mertuanya karena akan boros listrik karena menggunakan oven listrik yang dipinjam rena dari teman kantornya. Tetapi renata meyakinkan dia punya orang dalam sehingga biaya listrik bisa dia tekan untuk tagihan berikutnya dan untuk bahan renata sengaja bilang ke mertuanya dia dapat gratisan dari kantornya karena bos nya sedang ulang tahun dan bagi bagi sembako padahal semua bahan renata beli di minimarket dekat kantornya.
Akhirnya sore hari mereka membuat kue nastar dengan varian selai nanas dan srikaya untuk menyambut raga pulang. Wangi harum yang berasal dari dapur membuat radar penciuman pak roman langsung bekerja, dia pun segera menghampiri dua wanita beda generasi itu di dapur.
" Bu, boleh nyicip kue yang sudah jadi?" pinta pak roman.
" Disitu ada yang gagal dan gosong yah, boleh ayah makan." jawab bu yuyun.
Akhirnya mau tidak mau pak roman hanya hanya bisa memakan kue yang gosong, setelah dia mendapat pelototan dari bu yuyun karena mencoba mengambil kue yang baru keluar dari oven.
Ternyata raga pun membuat kejutan dia sengaja pulang sore ini bukan besok pagi sesuai rencana awal karena pekerjaannya selesai lebih awal.
Saat tiba dirumah dia kaget melihat dapur seperti terkena hantaman tsunami, tepung berhamburan dimana mana, cangkang telur yang belum dibuang di tempat sampah depan dan plastik selai yang berserakan di pintu dapur, tetapi dia mencium aroma wangi harum panggangan kue bercampur kegosongan.
“Kalian baik-baik aja di rumah?” Kata raga mengangetkan 3 manusia yang sedang bekerja di dapur.
Mereka pun kaget mendengar suara raga.
" Lho mas kamu pulang hari ini bukannya besok?" tanya renata.
" Ini benaran kamu raga? Bukan gunderuwo yang sedang menyamar menjadi raga anakku? Kata bu yuyun memastikan.
" Tunggu kamu harus disembur dengan air garam agar keluar dari rumah sini." Kata pak roman yang segera berdiri mengambil air garam.
" Heiii...heiiii..tunggu yah ini benaran raga, raga pulang hari ini karena kerjaan raga sudah selesai dan tiket nya bisa di reschudel ulang." jelas raga saat melihat ayahnya sudah bersiap menyiramnya dengan air.
Akhirnya mereka semua pun berdiri dan memeluk raga sampai raga merasa sesak dan susah bernafas.
" Ini kalian sedang apa?"
" Kami sedang buat nastar untuk menyambut kepulanganmu besok mas, eh malah kami yang mendapat kejutan" jelas renata.
" Kok kuenya tinggal sedikit gini? Kata raga saat melihat isi toples hanya separo.
" AYAHHHH!!!! Sudah ibu bilang makan kue yang gosong disana bukan yang ditoples." teriak bu yuyun marah ke pak roman sedang pak roman hanya bisa cengengesan karena ditatap horor oleh istri dan menantunya.
" Ya udah rena, kita makan bakso di ujung jalan itu saja , biar raga yang traktir dan untuk kamu yah. Kamu tidak boleh ikut makan bakso dan kamu dihukum membersihkan serta merapikan kembali isi dapur ini, awas saja kalau ibu kembali belum bersih, Hp ayah akan ibu sita." ancam bu yuyun.
Akhirnya pak roman pun pasrah menerima hukuman tersebut dia pun mulai membersihkan dapur sambil memulai siaran langsung.
Haiii gaiss hari ini ayah sedang dihukum membersihkan dapur karena ketahuan makan kue nastar padahal ayah hanya makan 10 biji tapi hukumannya seper..... Kalimat pak roman terpotong ketika bu yuyun kembali teriak.
" Ayahhh.... Kalau ayah bohong di siaran medsos ayah, ibu pastikan akun ayah akan terblokir." ancam bu yuyun lagi.
Karena takut akan ancaman sang istri akhirnya pak roman mematikan siaran langsungnya dan melanjutkan membersihkan dapur sambil menatap ngenes kepergian istri, anak dan menantunya yang akan makan bakso.
" Apes apes...coba raga pulangnya besok pasti gak akan ketahuan nastarnya berkurang." kata pak roman sambil menatap toples nastar yang seolah olah mengejeknya karena sedang dihukum.