_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_
Gumam Samuel.
lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berkunjung ke Bandung
Saat ini Luna dan kedua kakak nya sedang dalam perjalanan menuju ke Bandung, dua hari yang lalu luna baru saja menyelesaikan ujian sekolah nya. Tidak butuh waktu lama Alvaro langsung mengajak kedua adik nya itu untuk mengunjungi rumah sang nenek.
" waahh indah nya" Luna membuka kaca mobil nya sehingga pemandangan jalan raya bandung dapat terlihat dengan jelas.
" Polusi dek" ujar Samuel memperingati
" ah sekali kali engak apa apa, aku udah engak sabar sampe rumah nenek" jawab Luna, ia terlihat sangat bahagia
Sekitar setengah jam mereka sudah sampai di depan halaman rumah nenek. Mereka disambut baik oleh keluarga besar mereka. bahkan banyak yang memeluk hingga menangis karena mengingat mendiang kedua orang tua mereka.
" Makan Dulu sayang, tadi tante ririn sudah masak kesukaan kamu lo" Ujar nenek
Namun Luna masih asik menonton Tv dengan ponakan nya, Tante riri adalah adik dari mama nya Luna ia sudah bersuami dan memiliki satu anak yang saat ini berusia sekitar empat tahun.
" Nanti aja nek, aku masih pengen main sama gavi" Jawab Luna
Nenek tersenyum ke arah Luna, menurut nya wajah Luna benar benar mirip dengan mama luna sehingga ia dapat terobati rasa rindu nya dengan adanya luna saat ini.
" tatak mam duyu" Ucap Gavi, gemas sekali sampai luna berulang kali mencubit pipi nya
" Iya sayang, nanti kakak makan ya" Nenek Luna hanya bisa tersenyum melihat kedua cucu nya akur
Sedang para pria duduk di teras ngobrol sembari menatap pemandangan indah disekitar halaman rumah nenek nya
" Gimana Al selama mama kalian engak ada apa Luna baik baik saja?" ujar om Ferdian suami dari tante ririn
" Ya gitu om, awal tau kabar itu Luna berontak ia tidak terima dengan musibah yang menimpa nya" ucap Alvaro
" Namun seiring berjalan nya waktu Luna sudah kembali membaik, ya meskipun dia terlihat lebih pendiam dari sebelumnya nya" lanjut Alvaro
" Kalian jaga Luna dengan baik ya, kamu juga samuel jaga adik mu..hanya dia yang kalian punya saat ini" Kedua kakak Luna mengangguk
" Oh iya Om aku mau tanya soal pak wardi, aku kemarin ketemu sama dia dan dia sudah menceritakan semua nya om" ujar Alvaro
" Kalian lagsung bertanya saja sama nenek, kalo soal itu Om engak tau"
Malam hari nya Tante ririn dan Luna serta bude indah keluar membeli ayam, sosis dan bahan bahan untuk barbeque. Bude indah adalah Kakak dari papa nya Luna kedua orang tua Luna itu awal nya tetangga an hingga berkuliah bersama dan jatuh cinta lalu papa Luna memutuskan untuk menikah dan tinggal di Kota yang saat ini di tempati Luna dan kedua kakak nya
" Udah semua kan ya Lun?" Tanya bude indah
" kayak nya si udah bude, tinggal beli saus nya aja" Luna celingukan mencari saus
" biar tante aja yang nyari, kamu jalan dulu ke kasir sama Bude Lun" Luna dan Bude langsung berjalan menuju ke kasir
sedang tante ririn berjalan lagi untuk mencari saus. Setelah ketemu tante ririn langsung menyusul kedua orang itu ke kasir. Setelah semua barang lengkap mereka segera pulang.
Malam hari nya seluruh keluarga Nenek Luna sudah berkumpul di depan halaman rumah nenek Luna
" kita bagian nyiapin panggangan ya ma" ucap Om Ferdian kepada istrinya
" iya, Kita bikin saus nya ayo di dalam Nak" Ajak tante ririn kepada luna
Dengan raut wajah bahagia Luna mengikuti Tante ririn dan para wanita masih berkutat di dapur dalam untuk menyiapkan bumbu.
Mereka terlihat sangat bahagia, Bahkan Luna bisa sedikit terhibur dengan perkumpulan keluarga seperti ini. Meskipun harus tanpa kedua orang tua nya, Alvaro yang melihat adik nya dapat kembali tersenyum bahagia hati nya terasa lega.
.
.
" Nona Luna dan kedua kakak nya sedang berada di Bandung Tuan" Derril tersenyum
" iya terimakasih, ikuti terus kemanapun mereka pergi. Dan pastikan Luna selalu aman" Asisten nya mengangguk
Saat ini Derril baru saja tiba di rumah kedua orang tua nya, dan ia langsung memasuki kamar namun tiba tiba sang asisten datang dan memberikan laporan. Hati nya terasa sangat bahagia mendengar kabar Luna hari ini
_Saya mencintai mu Luna_
Gumam Derril dalam hati
Meskipun tanpa komunikasi namun entah kenapa Rasa cinta Derril kepada adik sahabat nya itu semakin dalam bahkan rasa nya tidak rela melihat Luna di miliki orang lain. Apalagi kemarin saat ia melihat Luna di dekati oleh seorang pria
.
" Saya akan mendapatkan kamu segera Luna" Ucap seorang pria, yang saat ini berdiri di balkon kamar nya
Ia tersenyum sembari menatap bintang bintang di awan, ia bahkan sudah memikirkan cara apa saja yang akan ia gunakan untuk mendekati Luna. Tidak ada kata menyerah bagi nya meski samuel telah menolak mentah mentah
_kamu lihat saja, apa yang akan aku lakukan kepada adik mu samuel brahmana_
Gumam Hans
" kamu cari tau dimana samuel dan adik nya itu, tadi saya dapat kabar samuel tidak ada di kantor" Ujar Hans kepada bawahan nya
Pria yang dari tadi berada di belakang Hans langsung mengangguk, setelah itu ia pergi dari kamar tersebut dan entah kemana. Mungkin ia akan melakukan tugas yang diberikan bos nya
Hans masih menikmati Pemandangan Malam hari ini sembari terus tersenyum membayangkan wajah Luna, seperti nya ia sudah terlaku cinta sama Luna
---------
Pagi itu Luna bangun lebih awal ia Keluar kamar dengan pakaian olahraga, saat ia hendak keluar ia melihat sang nenek berjalan ke pintu depan
" Nek, mau kemana?" Tanya luna, wanita paruh baya itu menoleh
" Jalan jalan di depan Rumah sayang, mau ikut?" Luna berjalan mendekati nenek nya
" Mau, tapi engak di depan rumah temenin aku jalan jalan disekitar komplek ya nek" ucap nya sembari memegang tangan sang nenek
" Baiklah, untuk cucu nenek yang cantik ini pasti nenek turuti"
Mereka berdua pun keluar dari rumah dan berjalan jalan santai di area komplek tersebut, di sisi lain Gavi yang baru saja bangun langsung masuk ke kamar Alvaro ia mencubit cubit pipi dan perut Alvaro hingga terbangun
" Om..om.." ucap Gavi dengan lucu nya, Alvaro yang langsung terbangun dan duduk
" Ada apa gav?" Gavi palah duduk di pangkuan nya
" Ayo cali kakak Una ayo" perkataan gavi masih belum jelas sehingga membuat Alvaro kebingungan
Samuel tiba tiba masuk kedalam kamar Alvaro, ia mengendong Gavi
" dia tuh minta lu nemenin nyari Luna" Alvaro hanya ber oh saja
" Oke, om mandi dulu ya kamu tunggu di luar sama om samuel" Gavi mengangguk
dan langsung dibawa keluar kamar oleh Samuel, ia mengajak main ponakan nya itu supaya ia lupa untuk tidak menanyakan Luna lagi
Di sisi lain nenek dan Luna sudah jauh dari komplek perumahan nya, dijalan sang nenek banyak bercerita tentang masa kecil mama nya dan tempat tempat bahkan sejarah kota bandung. Bahkan tadi ia juga dibelikan makanan dan jajan jajanan oleh nenek nya
Sejak kecil memang Luna begitu akrab dan dekat dengan nenek nya itu, berbeda dengan Samuel dan Alvaro yang lebih memilih main ketika sampai di bandung. itulah alasan sang nenek sangat menyayangi Luna meskipun ia sudah dewasa
Saat ini mereka sedang duduk di salah satu taman yang tidak jauh dari perumahan nenek nya itu, sembari memakan jajanan nya..
" Sayang, kamu di sekolah punya pacar?" Tanya nenek tiba tiba, Luna hanya tertawa
" tidak nek, aku tidak berpacaran kak sam dan kak Al selalu memarahiku ketika aku berdekatan dengan lawan jenis" Ujar Luna, sang nenek tersenyum
" kakak mu benar, belajar lah dulu yang benar kejar cita cita kamu. Jatuh cinta itu wajah Nak tapi kalo kamu terlalu mencinta orang itu yang tidak wajar" Luna mengerutkan dahi nya
" Maksud nenek bagaimana?" Nenek langsung memegang tangan cucu nya itu
" Luna sayang, maksud nenek untuk umur mu yang sekarang tolong jangan kamu berikan hatimu untuk seorang laki laki ya, apalagi yang belum tentu itu akan menjadi jodoh mu. Karena nanti nya kamulah yang akan menjadi merasa kesakitan"
Luna berusaha mencerna kata kata sang nenek
" Dan Seberusaha apapun seorang laki laki kamu jangan mudah terpancing, jika memang dia benar benar tulus mencintaimu dia tidak akan menyakiti atau menodai mu ia akan terus menjaga mu. Seperti layak nya berlian ia akan terus menjaga menyayangi nya dan tidak rela sedikit pun tergores. Kamu mengerti sayang?" Luna mengangguk
Ia langsung memeluk sang nenek, entah kenapa pikiran ia malah kepada Hans apalagi mendengar Fakta dari samuel kemarin.
______
Satu Minggu sudah mereka berada di Bandung, Hari ini Luna dan kedua kakak nya akan kembali ke kota kelahiran.
" Aaa padahal masih kangen nenek" Rengek Luna kepada nenek nya
" Kapan kapan kamu bisa kesini lagi Nak, sekarang pulang dulu ya. Kakak kamu juga tidak bisa lama lama" Muka Luna terlihat murung
" udah engak usah sedih, kapan kapan kakak ajak kamu kesini lagi"
Setelah selesai berpamitan mereka bertiga pun masuk kedalam mobil, rasa berat meninggalkan rumah nenek yang penuh degan kasih sayang itu. Namun mereka terpaksa harus kembali