#UP SETIAP HARI 2 BAB/ 3 BAB.....
Jhi Chen. Nama yang membuat dewa-dewa gemetar. Ia adalah badai yang menghancurkan surga, pedang yang merobek kegelapan, dan keadilan yang membakar dunia. Persiapkan diri untuk menyaksikan pemberontakan yang akan mengguncang alam semesta hingga ke akar-akarnya!
"Ingat namaku Jhi Chen"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27 : Pertemuan pertama 2
Jhi chen sangat bersemangat, daging dan sumsum naga bisa membantu nya mengolah tubuh dewa perang.
"Jika aku bisa membuat satu terobosan untuk tubuh dewa perang, aku tidak akan takut meskipun harus menghadapi tingkat alam tinggi peringkat puncak ataupun alam yang ditinggikan."
Satu jam kemudian semua pesanan telah tiba, itu sangat banyak, dan itu berjumlah dua ribu mangkuk. Jhi chen meminta pelayanan menutup ruangannya.
"Pelayan, tutup ruangan ini."
"Baik tuan muda."
Pelayan tidak berani menolak, itu langsung menutup ruangan Jhi chen.
"Kera tua ambil sepuluh mangkuk masing-masing, ingat makan secara perlahan, dan jangan mengulangi hal seperti tadi, karena aku tidak akan bisa membantu mu."
Kera Krisik sangat bersemangat dia terus menyeringai.
"Tuan percayalah aku tidak akan merepotkan mu lagi."
Jhi chen langsung duduk bersila, lalu melahap semua makanan yang ada, Jhi chen langsung menjalankan budidaya tubuh dewa perangnya. Kera Krisik yang melihat Jhi chen melahap semuanya, Kera Krisik merinding ketakutan.
"Tuan sebenarnya aku atau kamu yang monster?" Kera Krisik tidak berani membayangkannya.
Waktu perlahan berjalan, itu sudah lima jam. Jhi chen tidak bisa menahan jeritan, meskipun itu tidak kencang, gadis muda dan yang lainnya mendengar jeritan Jhi chen. Tiga lelaki tua yang ada di samping ruangan Jhi chen, dia tertawa mengejek.
"Anak muda sekarang terlalu menganggap dirinya hebat, dia ingin bunuh diri, dengan kekuatannya dia ingin memakan sup dan sumsum naga sebanyak itu, itu benar-benar konyol. Aku berharap dia tidak mati, karena kebanyakan sumber energi naga, kalau dia mati, hanya orang-orang Anggrek Bulan Vavilion yang diuntungkan, kita harus bisa merebut cincin abadi nya, dia sangat kaya, pasti dia juga memiliki banyak harta."
Lelaki tua yang lainnya mengangguk. Gadis muda yang biasanya acuh terhadap apapun, dia mulai bertanya kepada wanita tua di sampingnya.
"Tetua apakah dia tidak mati memakan begitu banyak daging dan sumsum naga?"
"Nona muda sepertinya kekuatan anak muda itu tidak sesederhana yang terlihat, dia tidak mati memakan begitu banyak daging dan sumsum naga, dia malah menyempurnakannya, dia mengolah tubuh fisiknya lebih kuat daripada kultivasinya. Namun aku masih curiga dengan kultivasinya, sepertinya dia menyembunyikan kekuatannya, aku bisa merasakan fluktuasi energi yang dia gunakan untuk mengobati hewan peliharaannya, itu bukan tingkat tiga leluhur bela diri. Namun aku juga tidak bisa melihat kultivasi sesungguhnya, mungkin dia memiliki harta yang bisa menyembunyikan kultivasinya."
"Nona muda sepertinya kamu mulai perduli dengan pemuda itu.."
"Tetua aku hanya menanyakannya saja, itu tidak lebih."
Dia kembali bersikap dingin seperti biasanya, namun ada sedikit merah di pipinya. Kembali ke ruangan Jhi chen, Jhi chen berkeringat deras, wajahnya begitu pucat, dia tidak menyangka rasa sakit begitu tidak tertahankan. Dua jam kemudian, akhirnya Jhi chen berhasil menyempurnakan semua daging dan sumsum naga, namun Jhi chen gagal menerobos, tetapi walaupun gagal menerobos tubuh dewa perang peringkat empat, kekuatan tubuh fisik Jhi chen meningkat pesat, itu dua kali lipat dari kekuatan sebelumnya.
"Aku sungguh tidak menyangka, dengan sumber daya yang begitu banyak, aku masih gagal menerobos. Namun sekarang kekuatan tubuh fisikku memiliki 300 ribu ton pukulan. Aku bisa meledakkan peringkat dua abadi surgawi, jika mereka hanya menilai kekuatan kultivasiku, mereka akan bunuh diri."
Lalu Jhi chen memakan sayuran roh berusia lima ribu tahun, itu membuat tubuhnya lebih segar, kelelahannya menghilang, wajahnya yang tadinya pucat, sekarang berubah menjadi kemerahan, dan itu menambahkan pesona di wajahnya, Jhi chen semakin terlihat dewasa. Dan udara seorang ahli terpancar dalam dirinya. Setelah memakan sayuran roh, Jhi chen meminum teh berusia sepuluh ribu tahun, itu lebih membuat segar tubuhnya. Jhi chen membuka tirai ruangannya, lalu dia memanggil pelayan lagi, pelayan sangat senang ketika Jhi chen memanggilnya.
"Tuan muda apakah tuan membutuhkan bantuan?"
"Aku membutuhkan penginapan, apakah kamu bisa membantu ku mencari penginapan?"
"Tuan muda sepertinya anda baru berkunjung ke dinasti Baitang, Vavilion kita selain restoran itu juga menyediakan penginapan."
"Oh aku memang baru singgah di sini, nanti malam aku akan menyewa penginapan, nanti tolong tunjukkan jalannya."
"Baiklah tuan muda."
"Oh iya, tolong bawakan aku tehnya lagi."
Jhi chen kembali duduk, namun tidak lama kemudian dua lelaki tua datang menghampiri nya. Itu adalah lelaki tua yang duduk di samping ruangan Jhi chen. Ketika pelayanan akan datang untuk menghentikannya, satu lelaki yang masih duduk di kursinya mengeluarkan token, itu adalah token tanda pengenal, token tetua dari Sekte Gunung Batu, penguasa alam Bogao. Pelayanan sangat kebingungan, dia tidak ingin Jhi chen kenapa-kenapa, sangat sulit mendapatkan pelanggan sepertinya, namun di satu sisi adalah tetua dari Sekte Gunung Batu, Vavilion nya belum sanggup menyinggung Sekte Gunung Batu, walaupun dia tahu Vavilion ini hanya salah satu cabang, kekuatan Vavilion utama, itu sangat mudah menghancurkan Sekte Gunung Batu. Tetapi untuk meminta bantuan Vavilion utama, itu membutuhkan waktu. Kedua lelaki tua itu duduk di depan Jhi chen.
"Anak muda sepertinya kamu cukup kaya, orang tua ini akan meminta tolong kepadamu."
"Senior apa yang bisa junior bantu?"
"Haha anak muda itu tidak banyak, kamu cukup membayarkan tagihan kita bertiga," lelaki tua itu sambil melirik temannya di ruangan lain, "hahaha dan aku juga meminta 20 juta erangga stone kelas atas, aku tidak akan meminta dengan cuma-cuma, sebagai imbalan, aku akan membawamu ke Sekte Gunung Batu, dengan akuntanku, kamu tidak akan sulit langsung memasuki murid inti, dan aku akan menjamin keselamatanmu."
"Senior mohon maaf aku tidak bisa membantu mu. Uangku sudah tinggal sedikit, itu hanya cukup untuk biaya penginapan, jadi maafkan junior ini."
"Hahaha anak muda, kamu tidak seperti kehabisan uang, kalau begitu kamu cukup serahkan cincin abadimu, jika tidak," tetua itu menunjukkan wajah sarkasme, "kamu bisa melupakan untuk bisa keluar dari restoran ini."
Jhi chen tertawa dalam hati, "Surga membantu ku, aku ingin mencari informasi tentang Sekte Gunung Batu, namun kedua orang bodoh dari Sekte Gunung Batu datang ke hadapanku, itu mempermudah ku mencari mereka."
"Orang tua jadi kamu mengancamku?"
Jhi chen benar-benar merasa lucu, leluhur peringkat 5 dan abadi peringkat 1 sedang mengancamnya, dan satu orang yang masih duduk di meja makan, dia hanya peringkat empat abadi.
"Aku tidak mengancam mu, namun hanya memperingatkan saja."
"Oh lalu bagaimana jika aku menolak."
"Haha anak muda apakah kamu tidak mengenal kita, kita dari Sekte Gunung Batu, itu adalah penguasa alam ini, apakah kamu yakin, lebih memilih mati, daripada kehilangan hartamu."
Jhi chen tersenyum tipis, "Tolong beri aku petunjuk, bagaimana kalian akan membuat ku tidak bisa keluar dari Vavilion ini."
"Anak muda sepertinya kamu tidak bisa menghargai nyawamu sendiri, kalau begitu kamu harus tinggal di sini."
Gadis muda memandang wanita tua.
"Nona muda sepertinya kamu mencemaskannya."
"Nona muda kita tidak perlu ikut campur."
"Tapi panatua.." gadis muda itu menggigit bibirnya.
"Haha nona muda benar saja kamu mencemaskannya, nona muda tidak perlu khawatir, kita cukup menonton."
Jhi chen tersenyum sinis. Kera Krisik yang melihat akan ada keributan, dia langsung melompat ke bahu Jhi chen.
"Anak muda, ada apa dengan tatapanmu, apakah kamu meremehkan kami?"
"Kamu mencari kematian."
Lelaki tua itu langsung menampar Jhi chen, dia yakin bisa membunuh Jhi chen dengan mudah. Jhi chen tidak mengelak, Jhi chen menangkap pergelangan lelaki tua itu, lalu Jhi chen memasukkan sedikit auranya ke dalam tubuh lelaki tua itu, dan lelaki tua itu meledak di tempat, setelah itu Jhi chen menampar lelaki yang ada di sebelahnya, kepalanya langsung hancur, dan mayat tanpa kepala tergeletak di dekat meja makan. Ketika lelaki tua yang masih santai duduk di meja makan melihat temannya terbunuh dengan mudah, dia sangat terkejut, dan dia sangat marah, ketika dia akan bangun dari duduknya, Jhi chen sudah menghilang, namun ketika dia akan bereaksi, dia sudah terlambat, Jhi chen sudah muncul di sampingnya, dan telapak tangan Jhi chen sudah menempel di kepalanya, lelaki tua itu ingin melawan, namun anehnya tubuhnya tidak bisa bergerak, dia mulai ketakutan, ketika dia akan memohon pengampunan, sebelum dia bisa berbicara, kepalanya sudah meledak.
"Kamu terlalu memandang tinggi dirimu, apakah kamu pikir kekuatan hanya bisa diperoleh oleh kultivasi, kamu salah, kekuatan tubuh fisik melebihi kultivasi mu."
Jhi chen kembali lagi ke mejanya, dia berprilaku seperti tidak pernah terjadi apapun, Kera Krisik sudah melemparkan mayat tanpa kepala, sehingga tidak mengganggu suasana santai Jhi chen.