mhn maaf sebelumnya jika banyak typo soalnya author baru.
"hey....lihatlah zara ayahnya ada 2,ibunya juga 2" kata imran."waaah....enaknya punya ibu 2..." kata aya."wkwkwk....." seru teman teman yang lain.mereka tidak tau seberapa hancur hatiku saat itu dan mereka tidak pernah sadar telah melukai hati dan mental seorang anak perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilifafaxi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
inilah kosahku bab 18
" maafin mas ya sayang....maafin mas...mas melanggar apa yang tidak kamu sukai " mas hen terus memelukku dengan erat.
Aku nangis meraung raung...aku begitu trauma dengan sebuah ciuman entah mengapa itu mengingatkanku pada pelecehan yang aku alami....
padahal dulu pas aku berciuman itu saat aku pacaran bukan karna pelecehan tapi entah kenapa aku takut sekali dengan sebuah ciuman.
Aku terus menangis pilu, aku ketakutan
" huuuu....huu....huuu.....mas hen jangan lakukan lagi dengan tiba tiba ya...aku nggak suka..." karna aku nggak mungkin bercerita tentang kisah kelam yang pernah ku alami dulu karna aku belum siap dan aku tidak siap, aku malu.
" iya...iya sayaaang...maafin mas ya...udah ya...jangan nangis terus, tuh kan jadi jelek nanti...hahaha...." mas hen meledekku
" aaaaa.....maaaaas...kok gitu sih...." rengekku
" hahaha.....iya iya....yaudah ayo kita berangkat lagi, ini udah malam dek " dia mengusap air mataku lalu kembali memasangkan helm padaku dan kami pun melanjutkan perjalanan.
Pov hendro
Saat kami di perjalanan melihat zara tertawa lepas aku benar benar tidak bisa mengendalikan diriku, lalu aku mengentikan laju sepedaku secara tiba tiba aku menciumnya penuh hasrat, entah mengapa aku tiba tiba sangat ingin menciumnya lalu secara spontan dia memukul mukul lengan, dada ku sekenanya sambil menangis meraung seperti dia sangat ketakutan. Aku sampai ikut ketakutan melihat dia yang seperti itu ada apa...? apa yang tidak aku ketahui dari anak ini, kenapa dia tiba tiba begini...lalu ku peluk dia dengan erat, aku berusaha menenangkan dia yang tiba tiba histeris. Serba salah aku tidak mungkin menanyakannya kalau dia tidak cerita sendiri padaku.
aaaaah...entahlah....aku semakin ingin melindunginya, entah apasaja yang sudah dilalui anak ini.
pov end
Tanpa terasa kami sudah hampir sampai di kos lalu mampir membeli makan karna aku maunya makan di kos aja, aku bener bener capek dan nggak mood untuk makan diluar gara gara tadi.
Sebenarnya aku malu sama mas hen yang tiba tiba saja aku begitu histeris sementara aku sendiri tidak mungkin menceritakan kisah kelam itu sama mas hen.
" ra udah nyampe, mas langsung pulang ya...nanti aja kalau udah sah kita nggak perlu berpisah, kamu langsung mandi, makan lalu istirahat " ledek mas hen
" maaaaaaaas......" aku sebel sama dia yang terus meledek ku
" iya..iya...yaudah mas pulang dulu ya " lalu setelah salim aku pun naik ke kamar dan melakukan ritual mandi, makan dll.
Keesokan harinya aku masih santai karna kebetulan kerja siang aku tengok kamar kos pada sepi rupanya teman teman ku semua masuk pagi yaaah...cari makan sendirian gumamku kesal.
Huuuuffft...males banget keluar sendirian cari makan, cuaca begitu panas menyengat.
" mbak san, dari mana...jam segini kok udah dari luar dandan cantik" tanya ku karna melihat mbak santi yang begitu sembab mukanya seperti habis menangis.
" iya habis keluar sama mas deni, setelah berangkat kerja lalu aku diantar ke kos ra " kata mbak santi seperti menahan sesuatu.
" bentar ya mbak, aku mau beli makan dulu laper banget soalnya, nanti habis itu kita ngobrol ya, aku kangen banget sama kamu mbak..." karena beberapa hari mbak santi memang tidak terlihat ada dikos sejak sebelum aku pulang ke kampung pun.
Lalu setelah aku membeli makan akhirnya aku naik ke kamar dan aku samperin ke kamar mbak santi yang ada di sebelah kamarku
" mbak...mbak san habis nangis ya...kenapa mbak..? Berantem ya sama mas deni " tanya ku sambil bercanda
" enggak ra...aku mau cerita sesuatu sama kamu ra, sebenernya aku ini sama mas deni istri kedua ra..." mbak santu bercerita sambil menahan tangis
" haaaa.....ah yg bener mbak san....masa sih....?? " tanya ku pura pura kaget, padahal aku sudah mengetahui dari mas hen temen mas deni satu gym
" iya ra...aku itu dulu anak buah mas deni, mas deni ini punya toko lalu aku kerja di toko nya " lanjutnya
" haaaa.....waaaow....kok bisa sih mbak....aku beneran kaget lo ini mbak...." ucapku terheran heran
" disitu mas deni itu suka bercerita ra katanya rumah tangganya nggak baik baik saja, istrinya matre, mas deni punya anak perempuan 3 dengan istrinya itu, nah kebetulan ibu mas deni ini lama lama juga muak sama kelakuan istri mas deni karna yang semuanya diukur dengan uang, lalu pas ibunya mas deni tanpa sengaja ke toko dan melihatku bersenda gurau dengan mas deni dia langsung konek dia curiga kalau mas deni pacaran sama aku, dan dia mendukung saat itu " mbak santi bercerita sambil menangis sesenggukan
( mas deni ini atlet binaraga yang memiliki wajah ganteng paripurna, tinggi kekar dan a faktor pendukung yaitu lumayan berada )
" sebelumnya kami pacaran diam diam tapi setelah ibunya mas deni tau kami jadi seterbuka itu ra, lalu sekarang setelah aku berkorban semuanya tiba tiba ibunya mas deni bilang aku disuruh menjauhi mas deni katanya aku disuruh mencari laki laki yang masih single, kasihan anak anak mas deni huu...huuu...huu...." mbak san terus saja menangis pilu
Lalu aku mengusap usap punggungnya supaya mbak san tenang karna aku pun juga bingung nggak tau harus apa sedangkan aku sendiri memegang prinsip jalan yang lurus. Astagaaaa......aku mengusap mukaku dengan kedua tanganku karna saking bingungnya.
Dalam hatiku ya memang betul ibunya mas deni harusnya memang mbak santi mencari seseorang yang single...karna memang salah sedari awal kalau menurutku.
Kenapa dia harus memancing di air keruh, sudah tau mas deni sudah berumah tangga dan memiliki 3 anak lagi, kok mau maunya di rayu rayu dengan ucapan manis semanis madu yang pada akhirnya menghancurkan mbak san sendiri.
huuuufffftt....aku menghela nafas kasar tanpa berani berkomentar. Karena bagiku apa yang dilakukan mbak santi memang bertentangan dengan prinsip hidupku.
" terus langkah kamu apa mbak...? Menyerah atau gimana..? Pantesan pas kamu menikah kok kata mbak san keluarganya mas deni yang hadir cuma ibunya mbak, sebenernya waktu itu aku merasa aneh sih cuma aku buang rasa itu, masak aku harus berpikir buruk kan mbak...? " aku bertanya pada mbak santi karna aku berharap dia menyerah
" ya aku lanjutin ra, masak aku udah berjuang aku menyerah gitu aja ra...nggak mau lah aku, biarin ibunya mas deni nggak setuju lagian aku hidupnya sama mas deni kan bukan sama ibunya juga " jawab mbak santi manipulatif
dalam hatiku ingin sekali ku pecahkan kepala mbak santi sebenernya isinya apa sih...bisa bisanya tambeng banget g bisa berpikir jernih heran deh.
Like and comment ya gais...
lili lovers ❤️❤️
