Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
Dengan lembut Arzhel membantu Calista mendapat kembali keseimbangan dan Calista bisa berdiri lagi.
“Haahh.. Hahhh.. Terimakasih Kakek.”
“Jangan berlari, Calista. Bagaimana jika hidung Mu berdarah dan badan Mu terluka ?”
“Maafkan Calista Kakek, tetapi Mereka datang. Aku.. Aku takut.” Ungkap Calista dengan tangan gemetaran yang saat ini berada dalam genggaman Sang Kakek.
“Martha.” Panggil Arzhel dan Dia pun langsung mendekat.
“Mari Nona, Kita ke kamar.” Tutur Martha dengan lembut, juga tersenyum manis. Tangan kiri nya merangkul punggung Calista yang terlihat lemah, lalu Arzhel menyaksikan kepergian Mereka yang semakin menjauh.
Setelah berhasil melewati anak tangga, Calista menengok kebelakang, saat atensinya bertemu dengan Grand Duke Chamberlain, kedua bahu nya terangkat sekilas. Reaksi seperti itu sangat familiar di mata Jarrel.
Itu adalah reaksi yang akan orang-orang berikan karena merasakan satu hal, ‘KETAKUTAN’.
Semilir angin lembut menerpa orang-orang dengan sangat pelan. Namun melihat reaksi ketakutan itu dari Calista, membuat Jarrel kehilangan kata-kata. Kepala nya seolah di hantam benda tumpul dengan sangat keras. Hal yang hampir sama di rasakan oleh Jayendra. Rasa bersalah kembali bergelora bak Tsunami di relung hati nya, saat melihat Calista yang hampir terluka karena berlari dari nya.
“Oh, maafkan ketidaksopanan Saya yang tidak keluar saat diberitahukan tentang kedatangan Tuan Grand Duke Chamberlain yang terhormat. Mohon maklumi pikiran ini yang sudah sedikit pikun.” Tutur Arzhel yang sedang menunduk sekilas.
“Namun Tuan Muda Jayendra, apa yang membuat Mu berpikir untuk mengejar Cucu Ku seperti itu ?”
“A... Aku hanya ingin membuat nya berhenti berlari. Aku ingin membicarakan banyak hal dengan nya. Banyak sekali yang harus Kami—”
“Tuan Muda Jayendra, jika Calista sudah memberikan rekasi seperti itu, kenapa harus Anda kejar ? Kenapa tidak membiarkan Dia sampai dengan selamat di kediaman ? Dengan Kau mengejarnya, Calista pasti merasa harus segera tiba di kamar dan mengunci pintu. Untung saja bertepatan dengan kedatangan Saya, jika tidak saat ini sudah ada darah yang keluar lagi. Haaahh, anak itu selalu berdarah saat bersama Kalian. Memang nya Kalian suku Vampir yang ada di cerita kuno ?”
Walau mengeluarkan perkataan tajam dan menohok, Arzhel sudah mengajak Jarrel dan Jayendra masuk. Mereka langsung menuju ke ruang tamu. Setelah Mereka duduk, Martha yang sudah masuk duluan memberi kode pada para pelayan untuk masuk dan menyeduh kan teh ataupun mengantar cemilan yang sudah pasti tidak akan di sentuh, namun dalam bentuk kesopanan, tetap di hidangkan.
“Aku akan langsung pada intinya. Tidak di tulis maksud dan tujuan Kalian datang ke Kediaman ini, jadi Tuan Duke. Bisa langsung Kita bicarakan ?” Dialek yang Arzhel gunakan sudah tidak seperti sebelumnya. Dia menggunakan kata ‘saya’ saat ada pelayan, dan setelah duduk di dalam ruangan, Dia kembali menggunakan kata ‘Aku’.
“Kami.. Datang untuk melihat Calista, “Dan ingin membawa nya pulang. Tetapi reaksi yang timbul itu, tidak mungkin Aku mengatakan hal ini dengan lantang.’
“Oh, begitu rupanya.” Jawab Arzhel sambil menyesap teh dengan tenang. Dia paham pada pesan tersirat yang di beritahukan lewat gestur dan pergerakan tubuh Jarrel, tetapi Dia abai. Dia tidak sudi merasa iba ataupun kasihan. Sedikit pun tidak!
“Apa Kami bisa berbicara dengan nya ?” Sambung Jayendra dengan tangan yang mulai berkeringat.
Klek
“Dengan reaksi yang Cucu Ku berikan, Anda yakin masih ingin bertemu dengan Nya ?” Sambar Beldia yang baru masuk usai bertemu dengan Calista yang tengah meringkuk dengan badan gemetaran di atas tempat tidur nya. Tidak lupa Dia memberi salam pada Tuan Duke dan membungkuk hormat. Dengan langkah tegas Beldia sudah duduk di sisi suami nya.
“Kalau Kalian yang membujuknya, pada Calista mau.. Katakan pada Nya Kami tidak akan melakukan apapun. Benar-benar hanya ingin mengobrol saja. Sungguh. Aku memohon dengan sangat,” pinta Jarrel yang kini sudah menunduk, diikuti oleh Jayendra.
“Hahh, Martha. Katakan pada Calista Mereka hanya ingin berbicara. Kami akan menemani Dia.” Cetus Arzhel dan Martha sudah menunduk pelan dan keluar dengan langkah tenang.
Sepuluh menit berlalu dalam keheningan di ruang tamu. Pihak Chamberlain tidak mungkin memulai percakapan dengan pihak Wheatley yang menunjukkan ketidaksukaan dengan jelas. Hubungan baik yang sudah tercipta dulu sudah raib. Hilang terbakar hangus dan menjadi debu lantaran keputusan tidak masuk akal dari Jarrel yang tetap mempertahankan Fiorrela yang menjadi penyebab kematian Putri Mereka. Dengan fakta bahwa Faelynn adalah Fiorrela, sudah dapat di yakini bahwa itu semua rencana Fiorrela. Dan Jarrel tutup mata dengan hal ini, hanya karena ‘tidak ingin kehilangan wajah yang mirip dengan Amrielle.’
Klek
Pintu terbuka dan kedatangan Calista langsung menyedot seluruh atensi yang ada.
“Saya memberi hormat pada—”
“Langsung duduk saja Calista, Kau tidak perlu memberi hormat. Kondisi Mu pasti belum membaik.” Potong Jarrel dan sebuah anggukan dari Calista tercipta.
Tanpa mempertimbangkan apapun dan tanpa tersirat keraguan sedikit pun, Calista langsung duduk di antara Arzhel dan Beldia yang sudah memberikan ruang untuk Dia duduki.
“Hahh..” Sebuah nafas lega terdengar dari Calista saat tangan kanan dan kiri nya di genggam dengan lembut oleh Kakek dan Nenek nya.
“Mereka ingin membicarakan sesuatu. Kau bisa mendengarkan Nya kan?”
“Umm,” jawab Calista dengan sebuah anggukkan kemudian mengalihkan atensi nya pada Jarrel dan Jayendra.
Walau Calista berusaha menunjukkan bawa Dia tenang saat ini, netra nya tampa sedikit bergetar saat atensi nya beradu dengan milik Jerrel maupun Jayendra.
“Bagaimana kabar tubuh Mu ?” Jarrel sudah membuka obrolan.
“Belum membaik, Tuan Duke. Saya butuh waktu lebih banyak untuk pulih, di kediaman ini.”
“Begitu yaa..” “Dia pasti tidak tahu kabar diri nya yang sudah sembuh telah di beritahukan oleh Elisha. Dia pasti hanya ingin mengeluarkan alasan agar Kami tidak membawa nya kembali ke Kediaman Chamberlain.” Lanjut Jarrel di dalam batin.
Calista menunduk, kemudian berucap didalam batin. “Aku tahu, Tuan Duke. Bahkan Aku yang menyuruh Elisha untuk menulis surat. Silahkan telan jawaban ini yang sudah pasti akan merobek ego Mu dan semakin memperbesar api dari rasa bersalah Mu.”
“Kami membawa hadiah untuk Mu. Bisa Kau katakan apa saja yang Kau sukai ? Agar saat datang nanti Kami akan membelikan barang yang sesuai dengan selera Mu.”
“Um... Saya tidak menginginkan apa-apa Tuan Muda Jayendra. Saya akan langsung menyukai apa saja yang di berikan oleh Kakek dan Nenek, juga para pelayan di kediaman ini. Saya tidak menjalani hidup dengan pemikiran suka ataupun tidak. Maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan Anda.”
“Tidak apa-apa. Kau tidak salah apapun. Aku yang terlalu bodoh sehingga menanyakan hal itu. Baiklah, Aku akan mengirimkan banyak hadiah sampai Kau menemukan yang Kau sukai. Bagaimana ?”
“Sebaik nya tidak usah, Tuan Muda Jayendra. Seperti perkataan Anda sebelumnya, bukannya itu sangat boros ?”
Jayendra langsung teringat dengan tragedi surat menyurat saat Dia memberikan alasan yang sangat konyol beberapa minggu yang lalu. Dia langsung menundukkan kepala kemudian berkata.
“Maafkan Aku. Aku sangat kekanak-kanakan saat itu. Aku tidak mengharapkan Kau langsung memaafkan Ku sekarang, tetapi Aku akan berusaha sampai Kau memaafkan Aku.”
“Ini.. Apa maksud nya ?”
“Nenek akan menjelaskannya pada Calista saat Mereka pulang, Sayang.”
“Baiklah, Nenek.”
Lagi, Jarrel memperhatikan setiap gerak gerik Calista. Gadis itu akan menjawab dengan dialek hamba dan berperilaku seperti pelayan yang sedang menjawab pertanyaan dari Tuan nya. Berbeda sekali saat Dia mendengarkan perkataan Arzhel dan Beldia. Wajah nya akan penuh dengan berbagai perubahan ekspresi, jga yang paling mencolok adalah rekahan senyum manis dari bibir anak itu.
Sekilas Jarrel seolah di lempar ke beberapa tahun yang lalu saat Amrielle masih hidup. Amrielle selalu memberikan senyuman seperti itu saat berbicara dengannya, dengan Ayah dan Ibu nya, dengan Putra Sulung maupun Saudari Nya.
“Walau sangat terlambat, Aku akan memperbaiki yang tersisa dari Mu, Amrielle... Cinta Ku...” Batin Jarrel dan atensi miliknya bertemu dengan Calista dalam hitungan lima detik.
Calista merasakannya dengan jelas dari atensi yang baru saja bertemu. Jarrel bukan melihat Calista, tetapi melihat orang lain lewat pergerakan tubuh Nya.
“Kau memikirkan Ibu kan, Tuan Duke ?” Batin Calista sambil menarik dua tangan yang sejak tadi dirangkul dengan lembut oleh Arzhel dan Beldia. Kedua tangan itu Dia letakkan di atas pangkuannya dengan rapi, kemudian lanjut bersuara di dalam batin. “...Aku menghabiskan hampir seluruh hidup Ku bersama Ibu. Ku amati setiap gerak gerik nya dengan sangat baik. Nah Tuan Duke, lihat semua gestur tubuh yang Ku ciptakan ini dan terjunlah lebih jauh ke dalam penderitaan. Ini hanyalah awal.”
...***...
...Guyss, apa kabar ? Tolong jangan lupa like guys, minimal jangan lupa like kalo malas buat ninggalin jejak. Neo juga butuh respon kalian dong. Neo juga pengen berinteraksi di kolom komentar. Haahh, perjalanan Neo masih jauh ini😮💨 ...
...Oia, selain judul 'Chased By Love: My Hot Ex's Uncle', hari ini tiga judul lain bakal Neo update sampai chapter 20 ya. Mungkin cerita Sang Putri Asli ini bakal Author update di jam 10-11 pagi deh. Soalnya mau tidur dulu sekarang. Yang pasti hari ini bakal sampai 20 chapter. Btw, besok Neo libur ya. Neo butuh istirahat biar punya tenaga buat ngetik novel terus. Jadi kita bertemu lusa ya♥️...