Elang Langit Perkasa, sifat yang dimiliki Elang sangat sesuai dengan namanya. Bebas, kuat dan juga pantang terkalahkan. Dan yang membuatnya semakin brutal karena terlahir di keluarga Mafia.
Dari sekian banyak wanita yang mendekatinya, hanya seseorang yang bisa mencuri hati Elang, Raysa Putri Ayu. Wanita yang dia temui di waktu yang salah, wanita yang menyelamatkan nyawanya. Tapi untuk mendapatkan Raysa tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan ekstra dan juga air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MJ.Rrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa bedanya aku sama dia?"
“Kamu ada masalah lagi di rumah sakit?” Tanya Elang, Raysa menganggukkan kepala.
“Bukan aku yang bermasalah, tapi wanitanya kakak.” Jawab Raysa, Elang mengernyitkan alisnya tidak mengerti dengan jawaban Raysa.
“Vanya?”
“Jadi benarkan kalau dia adalah wanita kakak? Aku semakin yakin dengan apa yang dia katakan.” Balas Raysa membalikkan tubuhnya dan membelakangi Elang.
“Yang terjadi tidak seperti yang kamu pikirkan, pasti si Vanya sudah membual dan mempengaruhi kamu.” Bantah Elang, Raysa tersenyum sumbing mendengarnya.
“Entahlah, tapi aku sedikit percaya.” Ucap Raysa, Elang tertawa lepas, pria itu kembali berbaring dan mengalungkan tangannya di leher Raysa.
“Dia bilang apa? Kakak tidur sama dia? Terus nanti kalau kakak bosan, kakak akan meninggalkan kamu. Itu kan?”
“Berarti benarkan? Buktinya kakak bisa menebak.”
“Basi, Vanya selalu berkata begitu kepada setiap wanita yang mendekati kakak. Padahal jangankan tidur sama dia, menyentuh dia saja ogah.” Jawab Elang, Raysa langsung menoleh ke belakang menatap Elang.
“Kenapa tidak mau? Padahal Vanya cantik lo, tubuhnya juga bagus. Apa kakak tidak rugi?” Tanya Raysa menggoda Elang.
“Jawabannya disini.” Jawab Elang mengambil tangan Raysa dan meletakkan di dadanya.
“Kakak bukan pria yang naif, juga tidak sebaik dan sepolos itu. Kakak juga pria bangxxx, tapi itu dulu ketika masih mencari jati diri. Sekarang kakak berusaha untuk menjadi yang lebih baik, itu semua karena kamu. Kalau kakak memang sebrengxx itu, pasti kakak sudah menyentuhmu Ray. Tapi kakak tidak akan melakukannya sebelum izin dari kamu, jadi apapun yang keluar dari mulut Vanya jangan dipercaya. Semua itu hanya kebohongan yang dia katakan untuk mempengaruhi kamu.” Sambung Elang melanjutkan perkataannya, Raysa terdiam mencerna semuanya.
“Aku pusing kak.” Balas Raysa pasrah.
“Sekarang hanya kamu Ray, hanya kamu yang ada di dalam hati ini. Kakak tidak ingin mengecewakan kamu.” Ucap Elang berbisik di telinga Raysa, Raysa sampai merinding karenanya.
“Ray sebenarnya ada yang mau kakak perlihatkan kepada kamu.”
“Apa kak?”
“Jangan disini.”
“Ya sudah besok sajalah.”
“Sekarang Ray.”
“Ya sudah apa?”
“Ya jangan disini sayang, di rumah kita.”
“Kakak itu maunya apa sih? Atau sebenarnya hanya alasan kakak saja biar aku ikut pulang.” Ucap Raysa memojokkan Elang.
“Tidak sayang.”
“Tapi bagaimana caranya kak, apa yang akan aku katakan sama mama dan papa.”
“Bilang saja ada urgent di rumah sakit.” Jawab Elang memberi ide, Raysa menggelengkan kepala berpikir.
“Sekarang aku bantu kakak keluar, nanti kakak tunggu aku di depan kompleks. Aku tidak mungkin naik mobil kakak, nanti mama dan papa curiga.” Ucap Raysa, Elang menganggukkan kepala senang dan segera bangkit dari sana.
…..
Elang dengan perasaan gelisah menunggu di depan jalan perumahan Raysa, sudah 30
menit tapi wanita itu tidak kunjung muncul disana.
Senyuman sumringah langsung muncul ketika sebuah taxi berhenti di belakang mobilnya dan Raysa keluar dari sana.
“Silahkan masuk sayang.” Ucap Elang, Raysa memanyunkan wajahnya segera masuk kedalam mobil dan Elang segera melaju pergi ke rumahnya.
Raysa penasaran dengan apa yang akan diperlihatkan oleh Elang, tapi dia tidak pernah memikirkan kalau semua itu tentang Angga kekasihnya.
“Tadi izin apa sama papa dan mama?” Tanya Elang begitu mereka sampai di rumahnya.
“Ada pasien aku yang drop dan papa malah menawarkan akan mengantarkan aku, untung saja taxi yang aku pesan cepat datangnya. Jadi ada alasan untuk menolak.” Jawab Raysa, wanita itu melangkahkan kaki menuju balkon dan mendudukan tubuhnya di sofa.
Sebelum Elang menyusul Raysa ke balkon, pria itu lebih dulu mengambil laptopnya dan juga dua botol minuman dingin.
“Semenjak ada kamu aku jadi pintar berbohong.” Ucap Raysa setelah Elang duduk disampingnya, Elang langsung tertawa renyah.
“Apa yang mau kamu perlihatkan?” Tanya Raysa, Elang segera membuka laptop dan meletakkan di atas pangkuan Raysa.
“Putar video itu.” Jawab Elang, Raysa segera melakukannya.
Mata Raysa berkaca-kaca melihatnya, dia juga tidak percaya kalau ternyata pria di dalam video itu adalah Angga kekasihnya. Terlihat jelas disana, Angga keluar dari Club bersama seorang wanita, bahkan yang paling menjijikkan sebelum masuk kedalam mobil Angga dan wanita itu sempat berciuman sangat mesra dan lama.
Nafas Raysa naik turun menahan amarah, Raysa meletakkan laptop Elang dan beranjak dari sana. Raysa berdiri di pagar pembatas, menatap kearah laut lepas dan air mata bercucuran membasahi pipi.
Raysa syok dengan perselingkuhan Angga, walau hubungan mereka mulai terasa hambar belakangan ini, tapi masih ada sedikit rasa yang tertinggal untuk Angga di sudut hatinya.
10 menit berlalu, Raysa menghela nafas beberapa kali dan menghembuskannya, Raysa berusaha menenangkan diri. Setelah sedikit tenang, Raysa menghapus air mata dan membalikkan badan menatap Elang.
“Kakak tidak perlu sejauh ini mencampuri urusan aku sama Angga.” Ucap Raysa, Elang menatap heran kearahnya.
“Maksud kamu apa? Buka mata kamu Ray, lihat apa yang dia lakukan.” Balas Elang kesal.
“Apa bedanya aku sama dia kak, aku juga tidur sama kakak.” Jawab Raysa membalas tatapan Elang, Elang menggelengkan kepala tidak percaya setelah mendengar perkataan Raysa.
“Jadi maksudmu, kamu akan memaklumi itu semua. Ha? Jangan bodoh Ray. Walau kita tidur bersama, tapi kita tidak melakukan apa-apa.” Balas Elang meninggikan suaranya.
“Bagaimana kalau dia juga mengetahui kalau aku juga tidur sama kakak dan kita berciuman? Jadi apa bedanya kak, aku juga melakukan kesalahan.” Ucap Raysa berusaha untuk tetap tenang.
“Bodoh, jadi kamu tetap akan menikah dengan pria yang jelas-jelas telah menduakan kamu.”
“Aku juga menduakan dia kak, kakak lupa kalau sampai saat ini aku masih pacarnya dia dan aku bersama kakak. Sudahlah kak, jangan mencampuri lagi urusan aku.” Balas Raysa juga meninggikan suaranya.
Elang segera berdiri mengepalkan kedua tangannya, matanya menatap tajam kearah Raysa, terlihat jelas kemarahan luar biasa disana. Elang melangkahkan kaki pergi, dia masih tidak percaya kalau Raysa menganggap perselingkuhan Angga menjadi hal biasa bagi Raysa.
Raysa kembali menghela nafas, wanita itu meluruhkan tubuhnya ke lantai. Air mata pun akhirnya jatuh tak terbendung, Raysa melampiaskan semua perasaannya.
Elang segera masuk kedalam mobil dan melaju pergi, darahnya mendidih, kepalanya terasa sangat panas karena kemarahan yang luar biasa kepada Raysa. Elang memutuskan untuk pergi, untuk menenangkan dirinya.
Setelah puas melepaskan semua kesedihan, Raysa pun beranjak ke kamar. Tidak ada siapa-siapa lagi di rumah ini sekarang, Elang juga pergi meninggalkannya. Walau matanya sangat sulit terpejam, tapi Raysa tetap berusaha karena yang dia butuhkan saat ini adalah istirahat biar dia tetap waras dan mentalnya kuat menghadapi ini semua.
Bersambung...