NovelToon NovelToon
Crazy Wife (Transmigrasi)

Crazy Wife (Transmigrasi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi / Balas dendam pengganti
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Gwen, seorang pembunuh bayaran kelas kakap, meregang nyawa di tangan sahabatnya sendiri. Takdir membawanya bertransmigrasi ke tubuh Melody, seorang istri yang dipandang rendah dan lemah oleh keluarga suaminya. Parahnya, Melody bukan meninggal biasa, melainkan korban pembunuhan di tangan salah satu anggota keluarga.

Bersemayam dalam tubuh barunya, Gwen bersumpah akan membalas semua derita Melody dan membuat suaminya tunduk padanya. Saat ia mulai menelusuri kebenaran di kediaman utama keluarga suaminya, satu per satu rahasia mengejutkan terbongkar. Dendam juga menyeret sahabat lamanya yang telah mengkhianati dirinya.

Ketika semua pembalasan tuntas, Gwen menemukan kebenaran yang mengguncang tentang suaminya. Marah, namun pada akhirnya ia harus mengakui, cinta telah mengalahkannya. Merasa suaminya tak mencintainya, Gwen memilih ingin menyerah, akankah dia benar-benar melepaskan segalanya? Apakah ia akan berakhir bahagia?


Penasaran?! Yuk baca👆👆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khawatir Tapi Gengsi

...Selamat Membaca...

.......

.......

"Tangkap Mereka!" Damian langsung berlari menghampiri Melody yang tidak sadarkan diri. Tembakan Matthew tepat sasaran mengenai orang yang menodongkan pistol pada Melody. Dua pelaku utamanya langsung kabur saat mendengar teriakan Damian.

"Mel! Hei! buka matamu!" Damian menepuk-nepuk pipi Melody untuk mengembalikan kesadaran wanita itu. "Shit!"

"Bawa Melody ke rumah sakit, kami akan mengurus mereka," ucap Matthew.

Damian mengangguk, Ia menggendong Melody dan membawa istrinya itu pergi dari sana. Damian melangkah cepat menuju mobil, kemudian memasukkan Melody di bangku belakang. Setelah itu ia segera menuju bangku kemudi.

Raut kekhawatiran tak bisa di sembunyikan lagi oleh Damian. Untuk pertama kalinya, ia takut kehilangan Melody selama mereka menikah.

Sesampainya di rumah sakit, Melody langsung ditangani oleh dokter. Damian berdiri di depan pintu ruang rawat dengan gusar. "Kau harus tetap hidup Melody! Aku masih membutuhkan mu untuk membalas mereka dan mendapatkan seluruh aset keluargaku!"

"Bagaimana?" Matthew dan Erick datang tiba-tiba ke rumah sakit. Keduanya terlihat sedikit berantakan.

"Masih di dalam," jawab Damian datar.

Matthew terkekeh pelan. "Kau khawatir?"

Damian menoleh menatap Matthew, "Bukan. Hanya takut jika dia tidak selamat karena aku masih membutuhkan nya."

"Mulutmu bilang begitu tapi tidak dengan hatimu. Wajahmu jelas menunjukkan jika kau khawatir Damian," ujar Erick dengan smirk-nya, "Kau terlalu gengsi untuk jujur."

Damian tak menanggapi lagi. Ia hanya diam menatal pintu ruangan dimana Melody ditangani oleh dokter, "Bagaimana dengan pelakunya?" tanya Damian tanpa melihat mereka.

"Satu orang suruhan mereka yang menculik Melody tertangkap. Tapi dua pelaku utama berhasil lolos," jelas Erick.

"Introgasi mereka."

Cklek

Pintu ruangan terbuka menampilkan dokter yang keluar sambil mendorong brankar milik Melody bersama beberapa suster.

Dokter itu berhenti menghadap Damian. Sementara beberapa suster lainnya tetap mendorong brankar milik Melody menuju ruang rawat.

"Kondisi nyonya baik-baik saja. Luka di beberapa bagian tubuhnya juga tidak fatal tuan. Tidak ada luka serius. Namun nyonya tetap harus di rawat setidaknya beberapa hari," jelas dokter.

Damian menganggukkan kepalanya, "Terima kasih dok."

"Sama-sama Pak, sekarang anda bisa menyusul nyonya."

Setelah penjelasan itu, Damian memilih mengikuti Melody. Ia berjalan di sisi ranjang sang istri. Matthew dan Erick sudah kembali untuk menginterogasi pelaku atas perintah Damian.

"Lengannya ....dia tertembak ...."

Damian terkejut. Tangan Melody tiba-tiba saja menggenggam tangannya. Namun mata wanita itu masih tertutup di saat bibirnya terus bergumam.

"Damian ....dia tertembak ....lengannya."

"Damian ...."

Damian menatap suster meminta penjelasan.

"Tidak perlu khawatir tuan. Kemungkinan besar sebentar lagi nyonya akan sadar."

Melody di tempat diruangan VIP. Kini di ruangan itu hanya tinggal Damian sendiri yang menjaga Melody. Genggaman tangan Melody pada Damian belum terlepas sejak tadi.

Brak

Pintu ruangan Melody dibuka paksa. Di ambang pintu, Maka Audrey, Kevan dan Kevin terdiam menatap ke ranjang Melody.

"Astaga menantu mama," dengan Hebohnya Mama Audrey menghampiri Melody yang bahkan belum sadar. "Kenapa bisa begini? Siapa pelakunya? Beraninya mereka membuat menantu mama terluka. Apakah dia terluka para–eh ...." Mama Audrey melirik tangan Damian yang di genggam Melody. Ia menatap Damian senyum-senyum. "Ternyata ikatan kalian kuat juga ya."

"Ma," tegur Damian.

Mama Audrey menyengir. Kemudian beralih menatap si kembar yang duduk di sofa. "Kalian tidak ingin melihat mami kalian?"

"Ingin, tapi oma lebih dulu berdiri di situ. Ya sudah kami mengalah pada yang lebih tua," jawab Kevin santai.

"Wah .... wah... sekarang kau sangat pandai berbicara ya ..." Mama Audrey mendekati Kevin dan mengecup gemas pipi cucunya itu. "Lihatlah, oma akan duduk di sini."

Kevan lebih dulu bangkit. Mendekati ranjang sang mami. Tangan mungilnya memegang tangan Melody yang satunya. Kecupan ringan ia berika di punggung tangan Melody. "Cepat bangun ya mami, jangan tidur lama seperti ini. Aku tidak suka," lirihnya. "Mami harus bangun."

.......

.......

"Aaaaaagrh! Sialan! Bukannya berhasil aku malah tertembak. Sialan! Semua gagal total!"

Pria di sebelahnya hanya mampu menghela nafas. Kedatangan Damian merusak semua rencana mereka. Padahal sedikir lagi mereka akan berhasil melenyapkan Melody. "Sudahlah, tenangkan dirimu. lebih baik kita berhenti dulu. Pikirkan rencana yang lebih bagus dan matang. Untuk sekarang, posisi kita tidak aman. Damian pasti akan mencari pelaku utama atas penculikan istrinya."

Wanita itu menoleh sinis. "Ini sudah kesekian kalinya kita gagal! Bagaimana bisa kau menyuruhku tenang?!"

Ckiit

Pria itu mendadak menginjak rem. Menatap tajam pada wanita di sebelahnya. "Kau lupa? Semuanya adalah rencana mu. Sejak awal semua yang kita lakukan adalah rencanamu! Kau bahkan tidak pernah setuju untuk mendengar rencana atau bahkan mendengar pendapatku!"

"Ya .....ya .... itu karena aku ....karena aku sudah lelah. Kita selalu gagal! A-aku kesal!" balas wanita itu memalingkan wajahnya. "Maaf."

"Untuk itu, mulai dari sekarang lebih baik kau diam dan ikuti rencanaku! Mulai sekarang aku yang akan menentukan kapan kita bergerak untuk menghabisi Melody," tegas pria itu.

Wanita di sebelahnya mengangguk. "Ya ...aku akan mengikuti mu."

"Bagus.Memang seharusnya kau mengikuti ku dari dulu. Sudahlah, kita pulang sekarang. suamimu akan kembali malam ini ke kediaman. Jangan sampai dia curiga dengan hubungan kita."

"Ya ...untuk kedepannya akan lebih baik kita berhubungan melalui ponsel saja. Aku akan mengabari mu jika terjadi sesuatu."

.......

.......

"Sampai kapan mami dan papi akan terus berhadapan seperti itu?" celetuk Kevin. "Apa kalian tidak ingin berbicara?"

"Cucu oma, lebih baik kita keluar dulu. Mami dan papi kalian akan membicarakan hal penting." Mama Audrey menuntun kedua cucunya untuk keluar.

Sepeninggal mereka pergi, keduanya sana menghela nafas. Baik Damian maupun Melody belum ada yang membuka suara.

"Kau akan terus menggenggam tanganku?" tanya Damian.

Spontan Melody melepaskan tangannya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dalam hati ia merutuki dirinya kenapa bisa menggenggam tangan Damian. Aku malu.

"Siapa yang tertembak?"

Melody menoleh, menatap bingung pada Damian. "Apanya? Aku tidak tertembak sedikitpun."

"Kau yang mengatakannya tadi. Kau terus bergumam jika ada yang tertembak di lengannya. Dan juga ....." Damian mendekatkan wajahnya pada wajah Melody. "Kau terus menyebut namaku."

Melody melotot. Ia menatap Damian. "Tidak mungkin! Aku tidak mungkin menyebut namamu!"

Damian terkekeh, "Terserah mu. Jadi siapa yang tertembak."

Melody mendengus sebal, "Dua orang, pria dan wanita. Mereka memakai masker dan lengan wanita itu tak sengaja tertembak olehku," jelas Melody. "Mereka juga bilang, jika aku tidak pantas menjadi menantu keluarga mu."

Kening Damian mengerut. "Mereka mengatakan itu?"

Melody mengangguk.

"Itu artinya mereka orang yang tahu posisimu dan berdekatan denganmu."

"Damian," panggil Melody. "Selain Bella, Daniella, Siapa di keluarga mu yang berpotensi melakukan ini?"

Damian tampak berpikir. Ia berusahalah mengingat setiap prilaku keluarganya. Kecuali Bella dan Daniella yang memang tidak menyukai Melody, seluruh keluarganya memang tidak suka karena Melody dianggap bodoh, kecuali sang kakek.

"Semua orang bisa berpotensi melakukan ini Melody. Bahkan jika itu termasuk aku."

Melody menatap manik hitam milik Damian, lalu menggeleng pelan. "Aku tahu itu bukan kau."

"Dari mana kau tahu? Bisa saja aku pelakunya. Aku menyuruh orang untuk melukaimu."

Melody lagi-lagi menggeleng, "Jika memang seperti itu, kau tidak akan repot datang menyelematkan ku. Kau bahkan bisa membunuhku sejak dulu, tapi kau tidak melakukannya."

"Itu karena aku masih mengingat mu sebagai ibu dari anak-anakku."

"Bukan karena kau takut kehilangan ku?" tanya Melody tersenyum menggoda.

Lihatlah, bahkan dia baru saja sadar. Tapi sudah berani menggoda Damian seperti ini. Damian menggelengkan kepalanya. "Lebih baik tutup mulutmu dan istirahat."

"Kau peduli padaku?"

"Tidak, aku hanya tidak ingin direpotkan."

"Kalau begitu kenapa susah-susah menolongku?" tanya Melody lagi.

"Karena aku kasihan." Damian memalingkan wajahnya menatap arah lain.

Melody tertawa kecil, "Kasihan sampai rasanya kau ingin membantai mereka yang menyakitiku?"

.......

.......

1
vj'z tri
nakal ih author ,kebiasaan ngegantung perasaan penasaran kuh , gemesss loh 🤭🤭🤭🤭
Puutrh_: rasa penasaran kamu bkl terjawab di next part ya beb😉
total 1 replies
vj'z tri
wew Dami menang bayakkk 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jebakan masuk pak ekoo.... target malah ngumpet di kamar mayat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya kalau gitu hush hush jauh jauh sana 🤣🤣🤣
vj'z tri
nonton live drama romantis kalian ,Damian 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
dah sembuh bearti ,Dami dia menggoda mu tanda nya dah sembuh gak usah khawatir 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😅😅😅😅😅dah deg deg ser aku loh bisa ajj author ini kasih prank akuh 🤭🤭🤭
🍏A↪(Jabar)📍
Melisa = Melody
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
total 2 replies
vj'z tri
aaaaaaa tidakkkkk bersambung lagi 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
vj'z tri
ulah siapa lagi ini 😱😱😱😱😱
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 terkapar sudah singa betina
vj'z tri
Dami cukup jangan mengganggu singa betina lebih jauh 😅😅😅😅😅
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣liat cogan langsung kumat penyakit play girl nya 🤭🤭🤭🤭 suami?minggir bentar 🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣apa yang kau harapkan dari es kutub 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
terus haruskah menjawab "iya sayang ada apa ?" 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭 Oma luarrrr biasa 🎉🎉🎉🎉🎉
vj'z tri
Weh dah hadiah kalung ngalamat gak bisa tidur senyam senyum mesam mesem 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
aku ikutan ketawa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wulan Sari
lanjut Thor semangat 💪 salam sehat selalu 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari: cip 👍 trimakasih 🙏
Wulan Sari: iya sama2 Thor cip
total 3 replies
vj'z tri
jangan jangan gadis kecil yang Damian suka adalah melody yang sekarang 🤔🤔🤔🤔🤔🤩🤩🤩🤩🎉🎉🎉🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!