NovelToon NovelToon
Loving Again?

Loving Again?

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Janda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Cinta Lansia
Popularitas:46.2k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Mencinta kembali, apakah mungkin bagi Dewi Bhuana Joyodiningrat. Diusianya yang sudah lebih dari kepala 4 sekarang, dirinya kembali dihadapkan oleh 2 pria dari masa lalunya.

Ditinggalkan begitu saja, membersarkan anaknya sendirian. Dan kini orang itu kembali hadir berbarengan dengan orang lain dari masa lalunya.

Hendra Kusuma dan Aji Kurniawan. Satu adalah mantan suaminya, dan yang satu adalah temannya.

Siapakah dari kedua pria itu yang bisa membuat Dewi kembali mencinta?

Akankah putri Dewi yang bernama Aisya menerima kembali sang ayah yang meninggalkan mereka bahkan saat dia tidak diketahui sudah ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Loving Again 17

"Aisya?"

"Ya Dokte Zein."

"Apa aku boleh minta tolong, belikan kopi ya sekaligus untuk semu dokter dan teman kamu di sini. Ini kartunya."

Aisya mengangguk, dia mengambil kartu yang diberikan oleh Zein. Kartu itu sebenarnya name tag, namun dokter residen dan karyawan RSMH lainnya bisa menggunakan name tag itu sebagai alat pembayaran di kantin. Nanti biaya yang dikeluarkan akan masuk ke dalam tagihan mereka dan tinggal dipotong dari gaji saja.

Aisya dengan langkah yang riang menuju ke coffe shop yang letaknya bersebelahan dengan kantin. Di RSMH, fasilitasnya memang lumayan lengkap. Sehingga jika para karyawan ingin menikmati kopi, mereka tidak harus pergi keluar. Pun dengan makan juga.

Tap!

Aisya terhenti sejenak ketika melihat seseorang di depan sana. Dia menyeringai.

"Aku tidak menyangka akan secepat ini dia mencari ku. Mungkin putri manja kesayangannya itu sudah bercerita, dan apa lagi. Dia datang kemari pasti karena penasaran, jadi mari kita lihat, apa yang akan pria itu katakan."

Aisya berjalan dengan tenang. Dia berlagak tidak melihat keberadaan Hendra. Padahal jelas sekali Aisya sudah tahu akan hadirnya pria itu.

"Permisi, apa benar kamu yang bernama Aisya?"

Ketika jarak mereka sudah sangat dekat, Hendra langsung bertanya demikian tanpa basa-basi apapun lagi. Aisya sendiri sudah sangat siap mengahadapi pria yang telah meninggalkan sang ibu sejak 20 tahun lebih itu.

"Benar, saya Aisya. Aisya Janya Falisha."

Degh!

Hendra begitu terkejut mendengar nama yang gadis itu ucapkan. Nama itu sangat tidak asing baginya. Bukan tanpa alasan Hendra berpikir demikian.

"Mas, besok kalau kita punya anak, kalau perempuan kita kasih nama Janya, kalau pria kita kasih dia nama Jalu."

Ya itulah ingatan yang sekarang muncul di kepala Hendra.

Ketika menyiapkan pernikahannya dulu bersama Dewi, Hendra tak hanya sekali mendengar hal tersebut dari wanita itu. Hendra pun sekarang berpikir, apakah ketika dia menceraikan Dewi, wanita itu mengandung anaknya. Atau dewi sudah menikah lagi dan anaknya dengan suami barunya diberi nama itu.

"Berapa umur kamu sekarang, Aisya?"

"Maaf, Anda siapa ya? Kita tidak saling mengenal untuk menanyakan informasi pribadi satu sama lain."

Apa yang dikatakan oleh Aisya memang benar. Mereka tidak saling mengenal. Hendra juga tidak mungkin berkata bahwa dia mantan suami Dewi, karena dia pun tidak yakin bahwa Aisya ini apa benar anak Dewi atau bukan.

Sedangkan Aisya saat ini menyeringai, dia melihat kebingungan tergambar jelas pada wajah Hendra. Tentu saja Aisya tidak ingin terburu-buru memberitahu Hendra tentang siapa dirinya. Saat ini dia sangat menikmati wajah Hendra yang sedemikian.

"Maaf Pak, saya terburu-buru. Permisi."

"Ah oh ya, silakan. Maaf mengganggu waktu kamu."

Hendra menyingkir, dan membiarkan Aisya untuk masuk ke dalam coffe shop. Tak banyak saat ini yang pria itu bisa lakukan. Dia juga tidak bisa bertanya lebih dalam lagi terkait siapa Aisya ini sebenarnya.

Mengapa anak ini begitu mirip dengannya? Mengapa anak ini juga mirip dengan Alifa? Jika sama sekali tak memiliki hubungan darah, agaknya tidak mungkin akan semirip ini.

Aisya melenggang pergi dengan membawa beberapa gelas kopi. Hendra tidak bisa lagi untuk menahannya. Dan sekarang hanya kebingungan lah yang tersisa.

"Maaf Dokter Zein, saya sedikit lama tadi karena mengantri."

"Tidak masalah Aisya, terimakasih ya sudah mau dimintai tolong."

Dalam hati,Aisya berkata dia lah yang seharusnya berterimakasih. Karena dengan Zein meminta tolong tadi, akhirnya dia bisa bertemu dengan Hendra.

"Oh Dok, apa menurut Dokter Zein saya ini mirip dengan kekasih Dokter, Alifa?"

"Oh, hmm iya. Makanya aku pikir kalian ini adalah saudara. Entah kakak adik, ataupun saudara sepupu. Tapi ternyata tidak, Alifa berkata tidak memiliki saudara sepupu perempuan. Dan selama ini aku mengenalnya, aku juga tidak pernah melihat dia punya kakak atau adik."

"Ya memang benar, kami hanya mirip saja. Lagi pula aku pun tak ingin bersaudara dengannya meskipun sebenarnya iya."

Maaf?

Aisya mengatakan kalimat terakhirnya dengan sangat lirih. Tapi agaknya Zein mendengar secara lamat-lamat.

"Ada apa Dok?"

"Tadi kamu bicara apa?"

"Oh tidak bicara apa-apa. Aah itu, iya mungkin kami hanya sekedar mirip. Kalau begitu saya permisi dulu ya Dokter Zein, tadi Dokter Ali mengajak kami untuk visit pasien."

Zein hanya mengangguk, dia yakin dirinya tidak salah dengar tentang apa yang Aisya ucapkan.

"Aku yakin dia tadi bilang kalau dia dan Alifa sebenarnya bersaudara. Apa ada yang Aisya ketahui tapi tidak Alifa ketahui."

Pria itu menjadi sedikit berpikir. Selama ini membina hubungan dengan Alifa dan sudah bertekad untuk menuju ke jenjang yang lebih serius, ia pun tak banyak tahu tentang keluarga Alifa.

Yang Zein ketahui hanyalah Alifa adalah anak tunggal dari Hendra dan Delia. Keluarga Alifa juga merupakan keluarga yang harmonis sejak dulu. Bahkan sempat membuat Zein sendiri merasa iri. Dia yang tinggal dengan sang ayah, tak banyak menerima kasih sayang dari seorang ibu. Ya, Zein dibesarkan oleh ayah tunggal.

"Apa ini, aku jadi sangat penasaran dengan mereka. Apa jangan-jangan mereka adalah saudara yang terpisah. Waduuuh sudah seperti judul sinetron saja. Haah jadi bingung."

Zein menggaru kepalanya yang tidak gatal. Dia bingung tapi juga tidak bisa bertanya. Itu adalah ranah pribadi, dan tidak seharusnya dia ikut campur.

Sedangkan Hendra, dia memutuskan untuk keluar dari gedung RSMH. Tidak ada lagi yang dia bisa lakukan sekarang. Dia tidak bisa bertanya terkait Aisya. Namun nalurinya berkata bahwa Aisya bukan hanya sekedar anak yang mirip dengan dirinya dan juga mirip dengan putrinya bersama Delia.

"Apa benar dia anak Dewi? Apa mungkin itu bahkan anak aku dengan Dewi? Apa Dewi tidak menikah lagi karena mungkin mengandung anak ku? Tapi jika benar, kenapa waktu itu dia tidak bilang apa-apa?"

Arghhh

Hendra berteriak frustasi. Dia sungguh dilanda rasa penasaran. Dan dia semakin frustasi ketika melihat sesuatu di depan sana. Sebenarnya dia sudah tidak peduli karena sudah tahu. Tapi rasanya tetap kesal dan marah, apalagi mereka melakukan itu dikota ini, di tempat anak mereka berkuliah.

Tuk tuk tuk

"Apa yang kau lakukan di sini, Delia?"

Degh!

Di dalam mobil, Delia yang sedang berciuman dengan Romi sedikit terkejut. Pun dengan Romi. Selama ini mereka sama sekali belum pernah ketahuan seperti ini.

"Mas."

"Tidak usah tampak terkejut begitu, aku kan sudah tahu perbuatan kalian di belakang ku. Yang aku tanyakan, kenapa kalian di sini dan melakukan itu. Delia, apa kau tidak ingat bahwa anak kita kuliah di kota ini. Kalau tiba-tiba dia tahu bagaimana?"

Delia terdiam, dia lalu keluar dari dalam mobil. Wajahnya sedikit terlihat merasa bersalah memang, tapi tidak ada yang bisa dia ucapkan.

"Haah, baiklah. Aku akan melayangkan gugatan cerai. Tapi kau yang bertugas menjelaskan semuanya kepada Alifa. Hari ini juga aku akan mendaftarkan perceraian. Aku akan pulang dulu, kamu jemput Alifa di kampus. Sebentar lagi dia pulang."

Hendra tidak lagi menoleh ke belakang ketika dia pergi meninggalkan istrinya bersama dengan selingkuhannya itu. Rasanya memang sekarang ini adalah waktunya.

"Tidak ada gunanya juga bertahan, karena memang sudah tidak ada yang bisa dipertahankan."

TBC

1
Mundri Astuti
tambah syock tuh si Alifa kalau dia tau, dia anak diluar nikah
GiZaNy
yuhuuuu... pembicaraan Aisya Hendra didenger sama Alifa nih kayanya... 😁😁😁
marie_shitie💤💤
karena km pernah menjadi bagian hidup dari seseorang yang dibencinya
marie_shitie💤💤
hey yg buat hancur dulu mlh mama mu
marie_shitie💤💤
moment yg pas buat kasih kejutan
marie_shitie💤💤
cape bgt hidup mu penuh tipu tipu
mama_im
dih si alifa malah nyalahin orang, emak sama bapak lu yg salah wooyy 😤😤😤
marie_shitie💤💤: nmnya juga manusia tipu tipu g mau terima kenyataan KLO dia anak yg tidak diharapkan sebelum ny
total 1 replies
awesome moment
hlh...dtg kuman. ais, sgra pergi jauh. tinggal pemain drama picisan tu.
Dwi ratna
Luar biasa
Dwi ratna
Ah galau ini Bu Dewi nantinya,ada 2 cwo yg rebutin
Dwi ratna
iseng buka² profil IAS eh ada novel baru, langsung bca deh,aq skip yg mafia² dlunya deh...hehe
Eni Istiarsi
jeng... . jeeng. Alifa datang
Esther Lestari
jangan salahkan Aisya....semua sumber masalah ini adalah kamu Hendra.
Tuh hadapi Alifah anakmu
Miss Typo
gimana rasanya Hendra, gak dianggap oleh anak kandung mu sendiri dari mantan istri mu yg dulu kamu ceraikan tanpa alasan yg jelas.
bagus deh Alifa hadir disitu juga, dah syok tentang perceraian kedua orang tuanya, tau Aisya anak Hendra juga, tar di tmbh saat tau dia anak yg Hadi sblm pernikahan. kok aku seneng ya 🫢
Ani
Zein atau Alifa??? tu yang dengar
asih
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
mama_im
waaahhh alifa nih, cus kasih tau semuanya sya sama anak "maaf" haram itu.
Queenfans Angelfans
ძᥙᥲᥲᥲᥲᥲrrrr
Djuniati 123
BO0OMMMM....
Septyana Kartika
Bagaimana rasanya d abaikan nDra...
Sakit banget kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!