Kim Sohyun, seorang gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.
Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?
⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Rencana dan Melarikan Diri
" Aku tidak mau kehilangan jaemin seperti aku kehilangan jisung, mereka berdua merupakan adik satu satunya yang berharga bagiku," batinnya sembari mengusap air mata nya.
Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki terdengar tak jauh dari tempat mereka berdiri. Dengan cepat jieun menarik tangan aera untuk masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu itu kembali.
"Itu pasti paman," tuturnya.
Setelah suara langkah kaki itu tidak terdengar lagi di telinga jieun ia membuka pintu itu kembali dan segera melangkah keluar.
"Kalau begitu izinkan saya ikut nona," ucap Aera tiba-tiba.
"Tidak, aku tidak mau membuat mu dalam bahaya aera," jawab jieun.
"Tidak nona saya akan tetap ikut, tolong izinkan saya membantu nona, saya sudah siap menanggung semua resiko nya," ucap aera meyakinkan jieun.
"Baiklah kalau begitu," ucap jieun pasrah.
Mereka berdua pun menuju ke ruang bawah tanah untuk menyelamatkan jaemin, karena jieun yakin pasti pamannya akan melakukan sesuatu kepada adiknya, ia tidak tau apa alasan nya yang terpenting sekarang adalah membawa jaemin jauh-jauh dari hyunsuk.
Dengan hati-hati mereka melangkahkan kaki dan memastikan situasi nya aman. Ternyata penjagaan di sana semakin ketat, banyak anak buah hyunsuk yang berjaga di depan pintu ruangan tersebut.
"Bagaimana ini, kita tidak mungkin bisa masuk," ucap jieun.
"Saya punya ide nona," ucap aera.
"Apa?"
"Saya akan memancing mereka semua untuk pergi dari ruang bawah tanah ini dengan berbohong bahwa tuan hyunsuk memanggil mereka semua, bagaimana?" jelasnya.
"Baiklah, tapi apa kau yakin ini akan berhasil,"
"Saya yakin nona. Ah iya bawa kunci ini untuk membuka pintu nya," ucap Aera memberikan kunci cadangan ruangan tersebut.
Bagaimana Aera bisa mendapatkan kunci cadangan ruangan tersebut?? Aera merupakan salah satu pelayan yang kinerja nya sangat baik, sehingga ia di percaya untuk memegang semua kunci ruangan mansion hyunsuk bahkan kunci cadangan nya juga.
"Ah iya terima kasih," ucap jieun tanpa bertanya.
"Baiklah saya akan melakukannya, apa nona sudah siap?" tanya nya.
"Ya, lakukanlah."
Aera pun dengan berani berlari ke tempat para penjaga itu berjaga dan memulai sandiwara nya.
"Hah.. Hah.. Hah.."
"Ada apa?!" tanya salah satu bodyguard hyunsuk karena melihat Aera berlari hingga terengah-engah.
"Tuan... Tuan hyunsuk memanggil kalian semua secepatnya ke halaman depan," ucap nya.
Tanpa basa-basi lagi para anak buahnya itu pun langsung bergegas ke halaman depan menuruti perintah hyunsuk. Semudah itu?
Setelah semua orang pergi. Jieun langsung berlari ke depan ruangan tempat jaemin di kurung. Ia membuka pintu nya dan membawa jaemin pergi.
"Kakak?"
"Jae, ayo kita pergi sekarang, tidak ada waktu lagi," ucap jieun sembari membuka ikatan yang mengikat tangan jaemin.
Tanpa basa-basi lagi jaemin pun mengikuti kakak nya. Jieun membawa jaemin keluar melewati jalan rahasia yang pernah ia lewati ketika ia kabur dari mansion pamannya.
Agak sulit bagi mereka berdua untuk berlari karena kondisi jaemin yang tak memungkinkan. Kaki nya pincang akibat pukulan dari hyunsuk sehingga mau tidak mau jieun harus memapah adiknya.
...»»————> ... <————««...
Saat ini Aera sedang panik pasalnya semua anak buah hyunsuk mulai menyadari bahwa Aera berbohong. Karena saat sampai di halaman depan orang-orang itu tidak melihat hyunsuk.
"Mana? tidak ada tuan hyunsuk di sini," ucap salah satu anak buah hyunsuk.
"Apa pelayanan tadi berbohong."
Tap.. Tap.. Tap..
Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki. Hyunsuk yang sedang menuruni tangga terheran-heran kenapa anak buah nya berkumpul di depan bukannya berjaga di ruang bawah tanah.
"Apa yang kalian lakukan di sini hah!! Aku menyuruh kalian untuk berjaga bukan bersantai-" ucap hyunsuk.
"Maaf tuan, tapi seorang pelayan bilang tuan memanggil kami semua," ucap salah satu anak buah nya.
"Aku tidak memanggil kalian, katakan siapa yang menyuruh kalian."
"Seorang pelayanan wanita..."
"Aku mengenalnya, namanya Jung Aera,"
"Aera? Car-"
"Ck Sial! Cepat kembali ke ruang bawah tanah, pastikan mereka tidak melarikan diri!!" ucap hyunsuk menyadari bahwa ini rencana jieun dan Aera untuk pergi membawa jaemin.
Karena Aera merupakan pelayan yang dipercaya oleh hyunsuk ia tidak pernah meyimpan kecurigaan apapun kepada Aera. Tetapi akhir-akhir ini Aera menjadi aneh, ia terlalu dekat dengan jieun dan jaemin jadi hyunsuk mulai menaruh kecurigaan terhadap Aera.
Dan hari ini kecurigaan nya terbukti, Aera membantu jieun dan jaemin untuk kabur dari mansion nya.
"Dan kalian, cari pelayan bernama Aera itu, bawa dan kurung dia di ruang bawah tanah," perintah nya kepada anak buahnya yang lain.
"Tuan, tuan jaemin menghilang."
"Nona jieun juga, dia tidak ada di kamarnya."
"Ck sial, sudah kuduga. Gara-gara pelayan itu rencanaku jadi berantakan."
"CEPAT CARI MEREKA BERDUA!!" perintah nya.
"Seharusnya merka belum pergi jauh karena kondisi kaki jaemin yang tidak memungkinkan," gumamnya sembari menggigit kuku jarinya. Hyunsuk pun memutuskan untuk ikut mencari jieun dan jaemin.
...»»————> ... <————««...
Hosh.. Hoshh.. Hoshh..
"Kak! aku sudah tidak kuat lagi, kaki ku benar-benar sakit," ucap jaemin lemas.
"Bertahan lah sebentar lagi jae, seharusnya di sekitar sini ada tempat bersembunyi," jieun mengedarkan pandangan nya. Ia melihat ada sebuah gubuk yang tak jauh dari dirinya dan jaemin. Ia pun memutuskan untuk bersembunyi di dalam gubuk itu.
Tetapi tidak semudah itu...
DOR!!
Detik itu juga jieun terjatuh, jaemin membulatkan mata nya kaget. Kaki jieun tertembak, dengan ragu jaemin melihat ke belakang. Samar-samar ia melihat sosok pamannya dan para anak buahnya dari kejauhan.
Dari kejauhan terlihat seringai dari wajah hyunsuk. Dengan langkah pasti ia mendekati jieun dan jaemin.
"Ugh," ringisnya menahan sakit.
"K-kak-" jaemin ingin membantu jieun tetapi...
"Jika kalian melangkahkan kaki satu langkah saja aku akan langsung membunuh kalian berdua detik ini juga," ancam nya.
Tubuh jieun dan jaemin seketika membeku. Napas mereka tercekat. Mereka tidak berani bergerak. Hyunsuk berdiri di depan jaemin lalu mengarahkan pistol nya ke kepala jaemin.
"Bagaimana kalau aku membunuh mu di depan kakak mu hmm?" ucapnya disertai seringai nya.
Jaemin melirik jieun sekilas lalu melihat pamannya dengan tatapan tajam nya. Ia tidak bergeming.
"Kak maafkan aku," ucapnya.
"Apa ada kata-kata terakhir?" ucap hyunsuk.
"Aku mau kau berjanji untuk membebaskan kakak setelah ini," ucapnya.
"Hm? Sayang nya tidak bisa, aku sudah terlanjur menjodohkan nya untuk kepentingan bisnis ku," ucapnya dengan nada mengejek.
"SIALA-"
Hyunsuk mulai menarik pelatuk nya perlahan.
"Tidak!! paman kumohon, maafkan aku jika memang aku berbuat salah, tapi aku mohon jangan bunuh jaemin. Bunuh saja aku," ucap jieun memohon sembari memeluk kaki hyunsuk.
"Ck! diamlah kau tidak tau apa-apa, menyingkirlah!!" ucapnya menendang jieun.
"Akhh!"
"Kakak!!"
Tanpa ragu hyunsuk menarik pelatuknya dan...
DOR!!!
BRUKK...
Bersambung..........