Mr. Bodyguard

Dua bulan kemudian…

Jenna memutuskan untuk menyelesaikan kontraknya yang memang hanya tinggal dua bulan saja, setelah itu ia tidak mau mengambil kontrak apapun lagi.

Sedangkan Aurel memutuskan untuk membangun sebuah Coffe Shop, setelah nanti tidak bekerja lagi sebagai manajer Jenna.

“Terima kasih,” ucap Jenna kepada Elios yang baru saja memberikannya sebuah minuman dingin.

Cuaca hari ini sangat panas, dan Jenna memang melakukan pemotretan di luar ruangan. Ini adalah pemotretan terakhir hari ini, dan setelah ini Jenna akan mundur dari dunia model.

Wanita itu menahan senyumannya saat Elios menjadikan tubuhnya sebagai penghalang dari sinar matahari yang menyilaukan, perlakuan pria itu memang sangat manis dan membuat Jenna semakin jatuh cinta.

Satu lagi, untuk masalah Hael masih belum ditemukan keberadaannya sampai saat ini. Namun keluarga Hael sudah mendapatkan hukuman, begitupun Redius yang mendapatkan pasal berlapis dan mendapatkan hukuman mati.

“Jenna, jangan terlalu ketara kalau kau sangat mencintainya,” bisik Aurel yang memang sudah tahu hubungan keduanya.

Jenna tidak bisa menahan diri untuk menceritakannya, sebab ia ingin memberitahu Aurel kalau dirinya bisa mendapatkan pria yang sangat manis dan gentleman seperti Elios.

Meskipun Jenna sangat ingin mengatakan kepada dunia kalau dirinya sangat beruntung, karena dicintai oleh Elios. Namun Jenna tidak bisa melakukannya, karena Elios pasti akan disorot dan membuat pria itu tidak nyaman.

“Jenna, kita mulai lagi!” Seruan itu membuat Elios membalikkan tubuhnya dan membantu Jenna untuk berdiri dari duduknya.

Tidak sedikit pasang mata yang sejak tadi memperhatikan mereka berdua, tetapi mereka tidak menaruh curiga… karena Elios memang bodyguard pribadi dari Jenna dan perlakuan pria itu terlihat biasa untuk seorang bodyguard.

Jenna kembali melakukan pemotretan, setelah tadi sempat ada masalah dengan kamera sang fotografer. Wanita itu ingin menunjukkan yang terbaik kepada penggemarnya, sebelum besok ia akan membuat sebuah kabar yang mungkin membuat mereka akan bersedih.

Meskipun Jenna sempat diterpa badai, karena ulah Hael. Tetapi Morgan dan Elios bisa mengatasi masalah tersebut dengan cepat, sehingga kini banyak yang bersimpati kepada Jenna yang ternyata terpaksa menjalin hubungan dengan Hael yang terus memaksanya. Namun Jenna juga membuat surat pernyataan, kalau hubungan mereka tidak terlalu dekat dan hanya sebentar agar suara penggemarnya tidak khawatir.

“Tuan Elios habis ini akan bekerja di mana?” Tanya Aurel dengan suara pelannya, agar tidak ada yang mendengar.

Tanpa menoleh, pria itu menjawab. “Pekerjaan utama saya.”

Aurel mengernyitkan alisnya, karena ia masih belum tahu apa pekerjaan utama Elios, sebelum menjadi seorang bodyguard sementara untuk Jenna.

Jenna sedikit memicingkan matanya, saat tidak sengaja melihat ke mana arah tatapan sang manajer. Walau hanya sebentar, tetap saja Jenna cemburu.

Aurel memilih untuk menjauh dari Elios, sebab ia tidak ingin Jenna kehilangan mood untuk melakukan pemotretan yang masih berjalan setengah ini.

“Jenna fokus!” Teguran itu membuat Jenna kembali fokus.

Mata legam Elios menatap lekat wajah cantik wanitanya, ia mulai ragu untuk mengatakan sesuatu kepada Jenna nanti. Pria itu tidak ingin Jenna marah, setelah mendengar penjelasannya.

Elios tidak pernah merasakan rasa takut seperti, jadi rasanya cukup aneh. Apalagi kalau menyangkut Jenna, ia tidak ingin salah mengambil langkah dan membuat hubungan yang baru mereka mulai lagi menjadi berantakan karena dirinya.

“Kau pasti bisa, Elios!” Gumamnya.

...***...

Jenna sangat lelah, ia ingin lekas tidur di kamarnya. Tetapi wanita itu merasa ada yang aneh dengan sikap Elios yang terlihat lebih banyak diam, sungguh sangat mengganggu pikirannya.

Jenna menahan diri untuk tidak bertanya, karena mereka saat ini masih berada di dalam mobil dan ada sopir juga yang sedang menyetir.

“Nona Jenna, kita sudah sampai,” suara berat Elios membuatnya terkejut.

Entah sudah berapa lama Jenna melamun, ternyata ia sudah sampai di basement. Elios membukakan pintu untuknya, membuat Jenna bergegas keluar dari mobil.

Mereka melangkah ke arah lift untuk naik ke atas, Elios berjalan di depannya untuk menekan tombol lift. Sambil menunggu lift terbuka, Jenna sengaja meraih tangan besar pria itu dan menggenggamnya, sebab tidak akan ada yang melihat mereka.

Elios menariknya masuk ke dalam lift, pria itu mendorong tubuh Jenna dan tanpa aba-aba langsung mencium wanita itu. Jenna yang mendapatkan serangan tiba-tiba, tentu saja sangat terkejut… tetapi hanya sebentar, sebelum ia membalas ciuman ganas dari Elios.

Ting!

Mereka menyudahinya setelah lift sampai di lantai tujuan, Elios menjauhkan wajahnya dan menatap lekat wajah memerah wanitanya yang terlihat semakin cantik.

“Tumben Kak Elios sangat agresif?” Tanya Jenna yang masih enggan mendorong pria itu agar menjauh darinya.

Elios sendiri tidak mengerti kenapa dirinya begitu gegabah, mungkin itu semua karena rasa khawatirnya. Sekarang pria itu merasa sedikit tenang, setelah mencium Jenna.

“Ada sesuatu yang ingin katakan kepadamu, kita masuk dulu!” Ajak Elios sambil menarik lembut tangan wanita itu untuk keluar dari lift.

Entah mengapa perasaan Jenna menjadi tidak enak setelah pria itu mengatakan hal tersebut, tanpa sadar ia mengeratkan genggamannya pada tangan besar Elios.

Mereka duduk di sofa ruang tamu, saling berhadapan dan tatapan Elios terlihat begitu dalam.

“Mungkin kau sangat penasaran kenapa aku bisa menjadi bodyguard pribadimu?” Tanya pria itu yang dibalas anggukan oleh Jenna.

“Aku akan menceritakannya secara singkat, jadi dengarkan dengan baik!” Elios mengecup punggung tangan wanitanya.

“Setelah kau pergi malam itu, aku mencoba untuk tidak peduli… tetapi ada perasaan aneh yang membuatku tidak tenang, jadi aku menyuruh orangku untuk memastikan kau sampai di tempat tinggalmu dengan selamat. Lalu besok paginya, Zelin marah-marah kepadaku saat tahu kau sudah pergi ke luar negeri. Zelin sempat menghubungimu, tetapi nomormu sudah tidak bisa dihubungi lagi,” pria itu menjedanya, karena baru kali ini ia becerita panjang.

“Awal aku masih tidak peduli dengan perasaan aneh itu, sampai satu tahun kemudian aku masih terus memikirkanmu walau hanya sekilas. Hingga saat aku melihat skandal pertamamu, aku tidak bisa berhenti memikirkanmu dan menyuruh temanku yang berada di negara yang sama denganmu untuk menjagamu. Tanpa sadar aku juga membantu Ayahmu menyelesaikan skandal yang menyeret namamu, semuanya terasa asing dan aku sendiri tidak mengerti,” kekeh Elios yang merasa kalau sebelumnya ia sangatlah bodoh.

“Hingga puncaknya skandal yang dibuat oleh Hael, aku menjadi tidak fokus dengan pekerjaanku sampai membuat Tuan Sean murka dan memberiku hukuman untuk cuti selama beberapa bulan agar bisa menenangkan pikiranku. Ternyata Tuan Sean sangat pergantian, dia mengerti perasaanku dan mendorongku untuk menjadi bodyguard pribadimu,” pria itu menatap tepat pada mata hijau yang terlihat berkaca-kaca itu.

“Saat kita bertatapan untuk pertama kalinya, setelah lima tahun tidak bertemu… aku merasakan jantungku berdebar dengan gila, dan semakin menggila saat kau menciumku waktu mabuk. Dari sana aku semakin yakin untuk kembali menarikmu ke dalam hidupku,” Elios mengusap air mata Jenna yang tiba-tiba terjatuh.

“Tapi sekarang hukuman sudah selesai, dan aku tidak bisa menjagamu setiap waktu. Aku harus kembali kepada Tuan Sean, apa kau bisa memahami keadaanku?” Tanya pria itu dengan hati-hati.

Jenna menggeleng lemah, dan pemandangan itu membuat Elios semakin takut.

Bersambung.