NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Alexia sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. Baru hari pertama Ia sudah diberi beberapa tumpukan kertas. Ia kira hari ini Ia hanya akan mengerjakan sesuatu yang sederhana. Tapi, ternyata dugaannya itu salah.

"Alexia, kamu dipanggil Bu Sandra." Salah satu karyawan menghampiri Alexia dan menyampaikan pesan.

"Ah iya, terima kasih." Jawabnya sambil tersenyum ramah.

"Ada apa lagi?" Tanya Lili.

Alexia menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu. Kita lihat saja nanti. Aku pergi dulu."

Alexia menghela nafas dan beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan melangkah keruangan Sandra.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Alexia membuka pintu dan masuk ketika mendapat jawaban dari Sandra.

"Selamat siang, Bu. Apa benar Anda memanggil saya?"

"Berikan itu kepada Pak Alex." Sandra melempar sebuah map kepada Alexia.

Sontak Alexia terkejut mendapat perlakuan seperti itu. Kini Ia paham dengan maksud teman-temannya tadi. Ternyata kini atasannya ini sudah menunjukkan sifat aslinya.

Tanpa protes atau apa, Alexia mengangguk dan beranjak pergi dari ruangan atasannya itu.

Ia langsung masuk ke dalam lift dan menekan angka 30. Sampainya di lantai 30, Ia langsung melangkahkan kaki menuju ruangan suaminya.

Sebelum itu Ia menyapa sekretaris suaminya dan sedikit berbasa-basi.

"Selamat siang, Bu. Apa Bapak Alex ada?"

Bukannya menjawab, Luna malah menatap Alexia dengan tatapan memindai.

"Kamu karyawan baru ya? Mau ngapain?" Luna tampak asing dengan Alexia.

Alexia mengangguk. "Iya, Bu. Ini saya mau menyerahkan laporan, Bu."

"Oh." Hanya itu jawaban Luna.

Alexia merasa gemas dengan wanita dihadapannya itu.

Alexia tidak mau membuang waktu lagi. Ia segera mengetuk pintu dan setelah mendapat jawaban Ia langsung masuk.

Tidak lupa Alexia menutup pintu.

"Selamat siang, Pak."

Alex yang sedang sibuk menatap layar laptopnya langsung menoleh.

"Sayang."

"Kamu duduk saja, Mas." Alex hendak beranjak dari tempat duduknya namun Alexia melarangnya.

Alexia langsung menghampiri Alex.

"Mas, aku kesini karena ingin menyerahkan ini."

Alex menerima map yang diberikan oleh istrinya dan langsung mengeceknya. Alex menautkan kedua alianya.

"Sayang, siapa yang memberikan laporan ini?"

"Siapa lagi kalau bukan atasanku."

Alex menghela nafas. Lalu Ia menepuk pa-ha kakinya agar Alexia duduk di sana dan Alexia menuruti suaminya.

"Mas, ini di Kantor. Nanti kalau ada yang tahu dikira aku sedang menggoda Mas Alex lagi."

Alex tersenyum dan mengusap kepala Alexia dengan lembut. "Siapa yang berani, sayang? Kalau iya berarti dia lancang masuk ke ruanganku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."

Alexia manggut-manggut. "Oh ya, Mas. Terima kasih ya atas traktirannya tadi."

"Sama-sama, sayang."

Alex merogoh saku jasnya dan memberikan sebuah kartu untuk istrinya.

"Ini kamu terima ya, seharusnya aku memberikannya dari awal karena kamu adalah tanggungjawabku. Meskipun aku tahu kamu belum membutuhkannya karena mempunyai uang sendiri tapi, tolong berikan aku kesempatan untuk menjalankan peranku sebagai seorang suami yang tidak hanya memberikan nafkah batin tapi, juga nafkah lahir. Kamu bisa menggunakannya jika kamu butuh. Simpanlah."

Alexia menerimanya. Ia tidak mau membuat suaminya kecewa. "Terima kasih, Mas. Aku akan menggunakannya dengan sebaik mungkin."

Untuk saat ini Alexia memang belum membutuhkannya, Ia akan menyimpan uang dari suaminya sebagai tabungan masa depan.

Cup!!

Ia pun mengecup pipi Alex sebagai tanda terimakasih.

Alex yang merasa kurang langsung menarik tengkuk istrinya dan melahap bi-bir Alexia yang sejak tadi terlihat sangat menggoda.

Ceklek!

"Hei kamu. Beraninya menggoda Pak Alex."

**

Berkali-kali Luna melirik pintu ruangan Alex yang tak kunjung terbuka. Ia begitu kesal jika ada wanita lain berlama-lama di ruangan tersebut.

"Itu karyawan baru perasaan lama banget, ngapain aja dia di dalam?"

Luna penasaran akhirnya beranjak dari kursinya dan membuka pintu ruangan Alex.

Ceklek!

"Hei kamu. Beraninya menggoda Pak Alex."

Sontak keduanya terkejut, Alexia langsung bangkit dan menunduk, Ia melirik suaminya agar suaminya dapat membantunya memberi alasan.

Tapi, disini Alex malah tersenyum melihat raut wajah istrinya yang terlihat panik. Membuat Alexia merasa kesal.

"Kamu, berani ya godain Pak Alex, lancang kamu."

"Tidak, Bu. Bukan begitu. Ini hanya salah paham."

"Sudah jelas aku melihatmu dengan lancang menci-um, Pak Alex. Masih mau mengelak kamu?" Luna berjalan menghampiri Alexia dengan perasaan cemburu, kesal, dan emosi.

Plak!

Luna melayangkan sebuah tamparan kepada Alexia sehingga Alexia menoleh, Ia menatap suaminya sejenak. 'Wah, dia benar-benar tidak mau membantuku.' Batin Alexia sedikit menahan nyeri di pipinya.

Padahal tanpa Alexia tahu, sebenarnya Alex juga terkejut saat Luna dengan beraninya menam-par istrinya. Namun, Alex ingin melihat kemampuan istrinya dalam membela diri.

"Ikut saya." Tiba-tiba Luna menarik tangan Alexia agar ikut dengannya keluar.

"Lepas." Alexia mencoba melawan, Ia menghempaskan tangannya sehingga pegangan Luna terlepas.

"Berani kamu?"

Alexia melipat kedua tangannya di depan dada. Ia mengangkat dagunya dengan percaya diri.

"Memangnya Anda siapa?"

Luna gelagapan. Mungkin pertanyaan Alexia terdengar sederhana tapi, jika pertanyaan tersebut dilontarkan tepat di depan Alex, Ia mau menjawab apa? Tidak mungkin dirinya mengaku dirinya kekasih ataupun calon dari Alex seperti yang sudah-sudah.

"Siapa saya itu tidak penting. Yang jelas saya akan membawamu ke pos keamanan karena sudah berani menggoda Pak Alex."

Alexia manggut-manggut. "Ah begitu, kalau begitu, saya juga tidak mau kalah, saya akan melaporkan Anda karena Anda sudah melakukan kekerasan fisik terhadap saya."

"Laporkan saja. Lagian kamu tidak memiliki bukti apa-apa."

Alexia tersenyum miring. "Pak Alex, apakah di ruangan Anda ada CCTVnya?"

Luna melirik Alex, menunggu jawaban bosnya. Akankah membela dirinya atau akan membantu karyawan baru ini.

"Ya."

Luna langsung berubah panik. "Kamu berani mengan-cam saya?"

Alexia mengedikkan bahunya. "Kenapa tidak? Saya hanya berusaha membela diri saya."

"Pak Alex, Anda baru saja digoda oleh wanita tidak tahu malu ini tapi, Anda akan membantunya?"

"Saya tidak bilang akan membantunya, saya hanya menjawab apa yang Ia tanyakan. Lagian kamu kenapa lancang sekali masuk ke ruangan saya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?"

"Em, anu, Pak. Sa-ya."

"Sekarang lebih baik kamu keluar. Dan jangan mengulang kesalahan yang sama lagi. Atau kalau tidak, kamu akan saya pecat."

"Tap-tapi, Pak."

"Keluar." Bentak Alex.

Luna yang dibentak pun langsung berubah ciut dan bergegas pergi. Setelah kepergian Luna, Alexia menutup pintu kembali dan menatap suaminya dengan tajam.

"Eh, sayang. Kamu tidak apa-apa kan?" Melihat tatapan istrinya yang tidak biasa, Alex buru-buru menghampirinya. Kalau sampai istrinya marah bisa-bisa malam ini Ia tidak akan mendapat jatah.

"Di Kantor Mas Alex banyak kecubung. Dan Mas Alex sendiri menyebalkan."

"Sayang, maafkan aku. Tadi itu Mas ingin melihat ka-,"

"Aku tidak mau tahu dan aku tidak mau dengar alasan Mas Alex. Aku harus segera kembali, pekerjaanku numpuk. Permisi."

Alexia membuka pintu dan melangkah keluar, setelah melangkah keluar dari pintu ruangan suaminya, Alexia tersenyum kepada Luna, tepatnya tersenyum mengejek.

Sedang di dalam, Alex merasa frustasi karena mencoba menghentikan istrinya, namun hanya sia-sia. Alexia tidak menghiraukan dirinya. Sepertinya Alexia kecewa dengannya.

"Ah, kenapa malah jadi seperti ini?"

Bukan begini yang Alex inginkan. Sepertinya dirinya harus meminta bantuan Kevin lagi.

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!