NovelToon NovelToon
Andara Istri Kedua

Andara Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: rubyna

Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,

acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,

dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,

tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

canggung

Dara benar benar di buat tak berdaya, kala Nasita meminta nya untuk pergi ke kamar nya tepat nya kamar Emran, Dara juga tak lagi menjadi perawat Nasita, Mega mengatakan sudah ada yang mengantikan tugas nya,

dengan ragu langkah nya terasa berat, Andara membuka kenop pintu bau wangi parfum Emran yang tertinggal langsung menusuk hidung mancung Dara, semerbak memenuhi ruangan,

''Dara,'' Nasita wanita itu mengikuti Dara yang masuk lebih dulu ke kamar Emran,

''Mega tolong tunjuk kan dimana letak pakaian Dara,'' titah Nasita, wanita itu mengerti Dara pasti tidak tau dan mungkin takut

''Nona disini baju baju anda dan semua keperluan anda, dan disini baju baju tuan Emran dan semua keperluan nya, anda bisa menyiapkan kan baju kerja tuan Emran kalau pagi, baju ganti untuk tidur disini,'' Mega membuka satu persatu lemari Emran dan menunjuk kan semua isi nya,

''Apa anda mengerti nona,'' Dara mengangguk mengerti namun sebenar nya tidak kurang faham tepat nya, mengangguk saja karna dara juga tak ingin banyak tanya,

Usai menjelas kan semua nya Madura dan Mega meningal kan Dara sendiri di kamar Emran tang kini juga menjadi kamar nya,

Hari sudah sore, Dara segera mandi membersih kan diri, Emran suami nya itu pasti pulang malam seperti biasa nya, tak pernah sekali pun tak pernah melihat pria itu berada di rumah lebih awal,

Kebetulan sekali pikir dara, gadis itu bisa langsung tidur jika Emran datang tak perlu bertatap muka, tingal memikir kan esok oshi akan seperti apa,

Tak di sangka, dugaan Dara salah, begitu keluar dari kamar mandi Dara melihat Emran yang tengah sibuk dengan map dan laptop di atas meja, pria itu sudah duduk di sofa, sejak kapan kenapa Dara tidak mendengar kedatangan nya,

''Tu tuan, anda sudah datang,'' tanya Dara dengan suara pelan. San terbata ''a apa anda mau mandi sekarang biar saya siap kan air mandi,'' tanya Dara lagi kala tidak ada jawaban dari pertanyaan yang pertama,

Emran menoleh sekilas, merasa aneh kala ada orang asing di kamar nya yang tak lain adalah Dara istri kedua nya,

''Hem sebentar,'' ucap nya tanpa melihat ke arah Dara

Dara kembali masuk ke kamar mandi menyiapkan kan air untuk Emran mandi, setelah nya dara bergegas masuk ke wok in closet dan menyiap kan baju ganti untuk Emran sesuai dengan apa yang di tunjuk kan Mega tadi siang,

Setelah selesai Dara bersiap untuk diri nya sendiri sekedar menyisir rambut, mengoles bedak tips dan lip glos di bibir kecil nya, Dara bergerak cepat menghindari berpapasan dengan Emran saat di work in closet

Sedang Emran yang merasa tubuh nya sudah gerah dan lengket pria itu segera mandi, pria itu berdiri cukup lama memandangi air mandi yang sudah tersedia, perlahan melepas kan bajunya dan masuk kedalam air suhu nya juga pas menurut nya,

Tiga puluh menit, Emran sudah siap dengan mandi nya, pria itu tertegun melihat baju yang sudah Dara siap kan, entah lah Emran sampai lupa kapan, terakhir kali ada orang yang menyiapkan kan semua keperluan nya,

Tangan nya terulur meraih baju itu dan mengenakan nya, Emran sudah siap dengan mengenakan pakaian yang Dara siap kan, begitu keluar dari wok in closet hidung nya mencium aroma kopi, yang membuat nya tenang seketika,

sejak kapan kopi itu ada di atas meja sofa dengan otomatis tanpa di pinta nya, jika biasa nya Emran membuat kopi nya sendiri jika sedang ingin, hari ini kopi itu sudah ada,

''Apa kamu yang sudah menyiapkan air mandi ku,''

''iya,''

''menyiap kan baju ganti ku,''

''Iya,''

''Kopi itu juga,''

''iya,''

Dara meremas ujung piyama nya, takut sudah membuat kesalahan, meski gugup setengah mati, Dara tetap berlagak santai agar tak memalukan di mata Emran

''Terimakasih,'' ucap Emran pelan

Dara mengelus dada, dia tak membuat kesalahan, pria di depan nya itu malah mengucap kan kata terimakasih

canggung, bukan hanya Dara, Emran juga, akan tetapi pria itu mampu menyembunyikan nya dengan apik, berbeda dengan Dara yang masih berdiri mematung seraya terus meremas ujung piyama nya,

''Kamu gak capek, berdiri terus di situ,'' Suara bas Emran memecah keheningan, melirik dara yang tak bereaksi apa apa

''Duduk lah! aku tak sedang menghukum mu,'' ucap Emran lagi

''Ah i iya,'' dara mengedar kan pandangan bingung hendak duduk di mana, apa Ikut bergabung di sofa bersama Emran, Dara memilih duduk di pinggiran ranjang dengan perasaan takut,

Takut Emran melarang nya menyentuh ranjang itu, gadis itu duduk dengan suasana hati tegang, jantung nya berpacu keras, kamar itu bak ruang sidang dengan terdakwa kasus pencurian

Dara menjatuh kan bobot tubuh nya, di pinggiran. Ranjang sama sekali tak berani lagi melempar tanya pada Emran, hening hanya Suara detik jam yang saling bersahutan dengan suara keyboard laptop yang sedang Emran main kan

Beberapa kali pria itu menghela nafas, tanpa melirik Andara yang tengah duduk di ujung ranjang, canggung menguasai kedua nya, Andara memilih memainkan ponsel nya demi mengusir bosan yang mengusik

Tak lama terdengar suara ketukan di pintu, mengagetkan Andara atau menjadi penyelamat nya dua dua nya, dara bergegas membuka pintu,

''Bu Mega,''

''Nona Dara makan malam sudah siap,''

''Oh iya Bu! terimakasih,'' Andara menutup pintu kembali berbalik badan menatap Emran, langkah nya kecil mendekati pria yang ber status suami nya,

''Tuan makan malam sudah siap, anda ingin makan disini atau,'' Andara tak melanjut kan ucapan nya kala mendapat tatapan mata dari Emran

''Kalau aku mau makan disini siapa yang akan membawa nya pelayan, tidak mungkin,'' ucap nya pelan Emran menarik nafas dalam,

tak satu pun pelayan di rumah ini yang mau melayani nya, kecuali atas perintah Nasita, meski ini rumah peninggalan kedua orang tua Emran, namun Emran serasa orang asing di rumah nya sendiri, baju pun Emran harus membawa nya ke laundry sendiri, kamar ia rapikan sendiri,

''Biar saya yang bawa kan,'' ucap Dara menawar kan diri,

''Tidak usah aku turun saja,''

Meski ini rumah nya, Nasita yang lebih banyak mengurus rumah, dengan uang pemberian ayah nya, Emran sudah jarang memberi nya nafkah, ada namun tak sebanyak Wira, ekonomi Emran sedang kritis saat ini, pria itu juga jarang sekali makan masakan di rumah, memilih makan di luar

1
ARSLAMET
mulai uhuuuuyy
ARSLAMET
nasitaaa , jangaaaaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!