NovelToon NovelToon
Phoenix Reborn

Phoenix Reborn

Status: tamat
Genre:Romantis / TimeTravel / Balas Dendam / Balas dendam. / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:15.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LuciferAter

Dikhianati oleh adiknya, dibuang oleh suaminya, kehilangan anak dalam kandungannya, hidup Huang Miaoling tidak bisa lebih buruk daripada sekarang. Ketika dia berusaha menyelamatkan suami yang sangat dia cintai, yang dia dapatkan adalah dua bilah pedang yang menembus tubuhnya tanpa belas kasihan.
"Di kehidupan berikutnya, aku, Huang Miaoling, akan membalas semuanya!"
Sebuah sumpah yang terucap karena hati yang tak rela. Tidak ada yang menyangka kalau sumpah itu akan membawanya ke sepuluh tahun sebelumnya. Sepuluh tahun sebelum semua mimpi buruk itu terjadi.
"Dengan kesempatan ini, aku akan membalas semua orang yang telah menindasku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LuciferAter, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Sebagai Seorang Wanita

Suara nyaring siulan burung di pagi hari menyelimuti kediaman Huang. Para pelayan yang telah bangun lebih awal segera membersihkan diri mereka dan mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Dapur dipenuhi suara garing sayur-sayuran segar yang sedang dipotong untuk sarapan dan ruang pakaian diselimuti harum wangi pembersih yang pekat.

Mendengar suara ketukan alas kaki para pelayan bertemu dengan lantai kayu kediamannya membuat Huang Yade perlahan tersadar kalau hari baru telah dimulai. Pria itu membuka matanya dan melihat istrinya, Situ Yangle, terbaring dengan begitu kaku. Kepala gadis itu menghadap langit-langit dan tangannya dilipat di depan dada.

Yade tersenyum sembari menghela napas. ‘Aku masih tidak percaya Yangle bisa mempertahankan pose ini semalaman,’ pikir Yade.

Merasa ada pergerakan dari pria di sebelahnya, Yangle perlahan membuka matanya. Kemudian, dia menoleh dan mendapati Yade sedang menatapnya. “Ada apa?” tanyanya bingung.

Melihat istrinya sama sekali tidak kaget maupun malu membuat Yade kembali menghela napas. “Xiaole [1], kenapa ekspresimu selalu datar dan sedingin es?” gerutu Yade.

Masih dengan ekspresi tenang, Yangle bertanya, “Kau tidak suka? Mau kucarikan selir?”

Mata Yade terbelalak. “Xiaole! Hmph, kau bahkan tidak bisa kuajak bercanda. Hanya ada satu saat yang bisa membuat ekspresimu berubah drastis.” Sebuah senyuman nakal terlukis di wajah pria itu.

Situ Yangle mengerutkan keningnya dan mengetuk kepala suaminya. “Huang Yade, matahari baru terbit dan pikiranmu sudah tidak bersih. Cepatlah bersiap-siap, kau harus pergi ke Pengadilan Utama hari ini, bukan?”

Alih-alih mengikuti perintah istrinya, Yade malah menarik Yangle ke dalam pelukannya. Kemudian, dia berkata dengan manja, “Tunggu beberapa saat lagi. Aku masih ingin menghabiskan waktu denganmu.”

Situ Yangle hanya bisa kembali menghela napas dan tersenyum tipis. Tiba-tiba, dia teringat akan suatu hal. “Yade, dengan kembalinya Ayah Mertua, apakah itu berarti tugasmu sebagai kepala keluarga telah selesai?”

“Sepertinya, begitu,” jawab Yade singkat. “Kenapa?”

“Aku khawatir,” balas Yangle. “Aku merasa sejak kemarin, ada yang aneh dengan Miaoling. Mungkin kau tidak merasakannya, tapi sebagai seorang wanita, aku merasa kalau Miaoling telah berubah.” Setelah mengucapkan itu, Yangle menatap Yade yang masih menutup matanya. “Bagaimana menurutmu?”

Dalam hatinya, Yade berseru, ‘Aku buta kalau tidak merasakan perubahan itu.’ Mata Yade masih tertutup ketika pria itu berkata, “Miaoling telah dewasa. Itu bagus. Mengenai apa yang telah dia lakukan, tidak ada kesalahan sedikit pun.” Tiba-tiba, mata pria itu terbuka. “Setiap ucapan dan tindakannya begitu masuk akal dan memiliki landasan yang kuat. Gadis itu bahkan lebih mengerikan dibandingkan dengan para pejabat di pengadilan. Akan tetapi, satu hal yang aku yakini …,” Yade menutup matanya lagi, “hari-hari tenang kediaman Huang telah berakhir.”

“Karena perjodohan itu? Apakah kau tidak akan melakukan sesuatu?”

Sebuah senyuman menjawab pertanyaan Yangle. “Apa yang bisa kulakukan?” ucap pria itu.

Situ Yangle terdiam menatap senyuman yang terlukis di wajah suaminya. Sepertinya, Yade telah memiliki rencananya sendiri. Tidak heran, sebagai Menteri Pertahanan, pria ini paling ahli mempersiapkan berjuta rencana untuk menanggulangi bahaya yang mungkin menghampiri.

Walaupun begitu, hati Yangle masih merasa tidak tenang. Entah apakah karena dirinya seorang wanita, tapi Yangle merasa Miaoling tidak akan tinggal diam dengan perjodohan seperti itu. Dengan Pangeran Mahkota? Kalau Wang Zhengyi memiliki paling tidak setengah sifat ayahnya, sang Kaisar, mungkin Yangle akan bersikap tenang. Akan tetapi, Wang Zhengyi hanyalah seorang hidung belang … dan semua orang tahu mengenai hal itu.

“Menurutku, menikahkan Miaoling dengan Pangeran Mahkota adalah siasat yang bagus yang bisa Permaisuri ambil,” ucap Huang Yade tiba-tiba.

“Apa maksudmu?”

“Wang Zhengyi memang tidak memiliki kemampuan yang mencolok dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutama Wang Wuyu. Selain itu, reputasinya juga buruk … walaupun tidak sebanding dengan Wang Junsi. Kedua hal itu cukup bagi para menteri untuk mengajukan pencabutan hak Pangeran Mahkota untuk meneruskan takhta,” jelas Yade.

Mendengar hal ini, Yangle terbelalak. “Akan tetapi, terkecuali Pangeran Mahkota melakukan kesalahan fatal atau telah meninggal, tidak ada yang bisa mengajukan hal tersebut!” balas wanita itu sembari mendudukkan dirinya. Di dalam hatinya, Yangle sedikit takut. Kalau hal ini terjadi, kekacauan bisa terjadi.

Yade membuka matanya dan menarik istrinya lagi ke dalam pelukannya. “Tidak bisa menjaga reputasi dan tidak memiliki kemampuan. Kedua hal itu sama saja dengan tidak layak meneruskan takhta dan itu … adalah sebuah kesalahan.” Kemudian, Yade menghela napas. “Tanpa dukungan para menteri, Wang Zhengyi sama saja dengan Pangeran Mahkota yang cacat. Akan tetapi, dengan pernikahan antara Miaoling dan Wang Zhengyi, Permaisuri telah mengamankan dukungan dari keluarga Huang.”

Mata Yangle menyipit. “Apakah itu berarti … kalau Pangeran Mahkota tenggelam, maka Miaoling yang nanti akan menjabat sebagai istrinya juga akan tenggelam bersamanya? Ini adalah ancaman bagi keluarga Huang?”

Senyuman kembali muncul di wajah Yade. “Kurang-lebih seperti itu. Hanya saja, kau kira ada yang bisa dengan mudah menenggelamkan keluarga kita?” Yade terkekeh. “Pernikahan ini merupakan sebuah rantai yang digunakan Permaisuri untuk memastikan kalau putranya tetap akan meneruskan takhta. Di sisi lain, Kaisar juga tidak menolak karena dia berpikir pernikahan ini akan mengikat keluarga Huang untuk tetap setia kepada keluarga kerajaan dan tidak memberontak.”

Ekspresi Yangle terlihat kesulitan. “Tidak heran Ayah Mertua terlihat sedikit kesal di perjamuan tadi malam.” Ucapan Yangle membuat Yade tertawa. “Apa yang lucu?”

“Xiaole, Ayah tidak kesal karena dirinya dirantai. Sedari awal, bisa dikatakan dia sudah seperti anjing setia Kaisar.”

“Huang Yade, jaga omonganmu!” omel Yangle sembari mencubit bibir suaminya itu. “Ayah Mertua adalah orang tuamu! Tidak boleh kurang ajar.

Yade segera terbangun untuk menghindari cubitan Yangle yang terasa begitu pedas. Kemudian, dia menggerutu, “Aku hanya menggunakan sebuah perumpamaan!” Pria itu mengusap bibirnya yang terasa sedikit perih. “Yang jelas, Ayah hanya kesal karena putri emasnya itu akan dinikahkan dengan pria busuk seperti Wang Zhengyi.”

Yangle kemudian mendudukkan dirinya lagi, sadar kalau suaminya sudah benar-benar bangun sekarang. “Aku merasa kalau Pangeran Mahkota tidak tertarik kepada Miaoling. Kau ingat kemarin? Dia mengundang Wushang untuk tampil dengannya. Tentu saja, aku tahu itu karena Wushuang adalah gadis yang cantik.” Yangle tidak berani mencerca tindakan Wushuang yang menerima undangan sang Pangeran tentu saja. Bagaimanapun, Yade adalah kakak Wushuang juga. “Aku takut kalau Miaoling akan ditindas oleh selir-selir Pangeran Mahkota kelak ketika dia menjadi istri sah.”

Pancaran mata Yangle menunjukkan kekhawatiran. Yangle tahu mengenai seluk-beluk kesulitan hidup seorang wanita. Sebagai seorang gadis, latar belakang orang tuanya merupakan penentu martabat seorang gadis. Sebagai seorang istri, selain latar belakang ibu dan ayahnya, seorang wanita perlu mengandalkan kasih sayang dan cinta yang diberikan oleh suaminya. Kalau suaminya tidak memperlakukannya dengan baik, wanita itu bisa ditindas oleh wanita-wanita lain milik suaminya meskipun wanita itu berstatus sebagai istri sah.

“Hmph!” Yade mendengus. “Coba lihat saja kalau dia berani! Akan kupatahkan kedua kaki dan tangannya,” ancam Yade kesal. “Tenang saja, aku memiliki rencanaku sendiri. Hanya saja, aku takut kalau Miaoling juga sudah menyiapkan sebuah rencana.”

“Apa yang bisa gadis kecil itu lakukan?” ujar Yangle sembari memutar bola matanya.

Yangle telah menikah dengan Yade selama dua tahun. Tetapi, keduanya telah dijodohkan sejak masih kecil. Karena sering berkunjung ke kediaman Huang, Yangle kenal jelas dengan masing-masing anggota keluarga Huang, tidak terkecuali Huang Miaoling.

Sedari kecil, setiap kali Yangle datang mengunjungi keluarga Huang, Yangle sering ditemani oleh Miaoling. Walaupun Miaoling tidak terlalu dekat dengan Yangle karena sikap mereka yang sedikit bertolak-belakang, tapi Yangle selalu menganggap Miaoling sebagai adik perempuannya yang nakal. Oleh karena itu, perjodohan ini membuat hati Yangle sangat khawatir.

“Xiaole, kau sendiri yang bilang. Miaoling sudah berubah. Aku rasa aku tidak perlu terlalu ikut campur dengan masalahnya,” bisik Yade sembari menatap keluar jendela yang baru saja dia buka.

Pandangan Yangle terjatuh ke bawah. ‘Tidak salah. Gadis itu … telah berubah. Tapi … aku masih tidak tenang.’

Tak lama, dua orang pelayan datang dan membantu Yangle dan Yade untuk membersihkan diri. Ketika pelayan sedang merapikan rambut Yangle, Yade sudah siap untuk berangkat ke Pengadilan Utama.

“Xiaole,” panggil Yade dengan manja selagi memeluk istrinya dari belakang. Para pelayan yang sedang membantu Yangle merapikan rambut segera merona. “Apa yang kalian lihat? Pergi dulu sana,” ujar Yade merasa ingin tertawa melihat gadis-gadis itu merona malu.

Helaan napas kembali kabur dari mulut Yangle. “Kalau saja para pejabat itu tahu, sang Ahli Strategi ternyata bersikap seperti ini setiap harinya.”

“Eh, aku hanya bersikap seperti ini kepadamu. Aku bahkan tidak pernah menunjukkan sikapku ini kepada saudara-saudaraku. Tidakkah kau merasa spesial?” goda Yade sembari mencium pipi istrinya.

Setelah menggoda istrinya untuk sekian lama, Yade pun akhirnya berangkat ke Pengadilan Utama dengan kereta kudanya. Walaupun Yade pergi ke Pengadilan Utama, Qinghao tidak ikut bersamanya atas perintah Kaisar Weixin yang menyuruhnya untuk beristirahat selama satu minggu. Jenderal Besar itu pun berniat untuk menghabiskan waktu bersama dengan putra-putrinya untuk beberapa hari ke depan.

Tiba-tiba, Yangle bertanya kepada pelayan yang telah kembali merapikan rambutnya, “Chunhua, bisakah kau panggilkan Miaoling untuk bertemu denganku sebelum makan siang? Aku memiliki beberapa hal untuk dibicarakan olehnya.”

Chunhua merupakan pelayan kepercayaan Yangle yang dia bawa dari kediaman orang tuanya. Sebagai salah satu pelayan dari kediaman Situ, Chunhua memiliki etiket dan etika yang sangat baik. “Nyonya, maafkan kelancanganku. Akan tetapi, aku ingat kalau kau telah memiliki janji untuk bertemu dengan Nyonya Shang pagi ini. Apakah kau ingin membatalkannya?” Chunhua mengingatkan.

Situ Yangle menepukkan kedua tangannya, baru teringat akan janjinya dengan Shang Meiliang. “Benar juga.” Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Yangle berkata, “Tidak masalah. Aku akan berbicara dengan Miaoling setelah makan siang. Tidak enak membatalkan janjiku dengan Meiliang Meimei.”

Kepala Chunhua mengangguk. “Aku mengerti.”

Selagi Situ Yangle masih sibuk mempersiapkan dirinya, Jingxiang yang sudah selesai berdandan hanya bisa terbaring di ranjangnya akibat luka yang dia derita. Walaupun tidak parah, tapi Jingxiang enggan berkeliaran dengan bokong yang berkedut.

Tiba-tiba, dari luar kamarnya, Jingxiang mendengar beberapa pelayan yang sedang membersihkan lorong saling bergosip. Samar-samar terdengar nama Miaoling disebutkan oleh pelayan-pelayan itu, Jingxiang pun memaksakan diri untuk mendekatkan telinganya ke pintu.

“Astaga, hari masih pagi tapi Tuan Muda Kelima dan Tuan Muda Keenam sudah berada di ruang belajar?”

“Ya, hukuman dari Nona Pertama.”

“Apa yang terjadi?”

“Entahlah, yang jelas keduanya harus menyalin strategi Ci Yun sebanyak lima kali.” Kemudian, pelayan itu menghela napas.

Mendengar hal ini, mata Jingxiang segera berbinar. Benak wanita itu berputar mengingat kata-kata Wushuang tadi malam yang mengingatkannya untuk meminta maaf pada Junyi. Sepertinya, dengan Miaoling memberikan kedua bocah itu hukuman, Jingxiang bisa mengambil kesempatan ini untuk menarik Hanrong lebih dekat dengannya dan menarik Junyi kembali ke sisinya.

Tanpa menunggu lebih lama, Jingxiang segera merapikan penampilannya dan berjalan keluar kamar menuju ruang belajar Hanrong dan Junyi.

‘Aku harus memperkuat kedudukanku di kediaman ini. Selama ini, aku mengira kalau hidupku akan menjadi lebih mudah seiring waktu berjalan. Siapa yang menyangka gadis sialan itu akan bertingkah? Huang Miaoling, jangan kau kira aku akan diam saja dan tunduk padamu,’ geram Jingxiang dalam hati.

_______

[1] Xiaole: panggilan Huang Yade untuk Situ Yangle

_______

A/N: Huft, huft. Author ... ternyata masih bisa mempertahankan post tiap hari. Sedikit sulit, tapi okelah ya. BTW, Author merasa perkembangan ceritanya sedikit lebih selow daripada yang Author kira. Menurut kalian gimana? Author sedikit takut kalian mulai bosan dengan ceritanya hehehe #penderitaanseorangauthor.

Tolong bagi sedikit saran dan tanggapan yaaa. Jangan lupa vote, comment, like, dan share. Oh! favorit juga hehehe.

1
Rosmalinda Sary
cie ketemu ibu mertua🤣
Ririn Santi
bgmn bs yanan tdk mengungkapkan kata kata terakhir sahabatnya ttg racun kpd kaisar? yg pd akhirnya kesalahan diletakkan pd junsi
Ririn Santi
kaisar yg egois. meninggalkan istri yg hamil sendirian hny utk ucapan maaf.
Ririn Santi
uuuuh....kehidupan yg mengerikan, jauh dr kata tenang
Ririn Santi
itu sebabnya klu ingin pny istri byk jgn di kumpulkan di satu tempat. mudah bg salah satu utk menyakiti wanita lainnya.
Ririn Santi
egoisnya kaisar dan permaisuri , demi kekuasaan yg tdk memperdulikan peraasaan miaoling.
Ririn Santi
cakeeeeep
Ririn Santi
kapan sih si selir itu dpt balasan puncaknya?
Ririn Santi
kehidupan istana penuh dg tri dan intrik demi ambisi, kekuasaan dan kekayaan.
Ririn Santi
gubraaaak😲😲😲😲😲😲

😭😭😭😭😭😭
Murni Dewita
wah sehati dengan pangeran keempat
Murni Dewita
😂😂😂😂😂🤣
Murni Dewita
👣
Ririn Santi
wafuh trik dan intrik istana bikin tegang aja sih.
Ririn Santi
wah gak sadar aku nangis thor
hiks....m
Ririn Santi
wah 2x dipermalukan di hadapan khalayak persis setelah pertunangan benar" double kill. minta pembatalan aja atuh
Ririn Santi
hayo bisa gak kamu melepaskan diri dr perjodohan ini ling'er?
Ririn Santi
makan tuh umpanmu sendiri hahaha
Milaayu
tapi semua yang baca jd tau loh perdana mentri liang
Milaayu
Mu Buhui berubah menjadi Mu bodohi wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!