NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Menikahi Adik Kesayangan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari dari Pernikahan / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Pernikahan sudah di depan mata. Gaun, cincin, dan undangan sudah dipersiapkan. Namun, Carla Aurora malah membatalkan pernikahan secara sepihak. Tanpa alasan yang jelas, dia meninggalkan tunangannya—Esson Barnard.

Setelah lima tahun kehilangan jejak Carla, Esson pun menikah dengan wanita lain. Akan tetapi, tak lama setelah itu dia kembali bertemu Carla dan dihadapkan dengan fakta yang mencengangkan. Fakta yang berhubungan dengan adik kesayangannya—Alvero Barnard.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Tenang Carla

"Vero ...."

"Mbak Tessa ...."

Vero dan Tessa saling berucap lirih. Masing-masing terkejut melihat satu sama lain. Tessa tak menyangka ada Vero di ruangan itu, sedangkan Vero sendiri tak menduga Tessa akan menemui Carla. Sementara di sisi lain, perasaan Carla makin tak karuan melihat Vero dan Tessa saling bersua.

Pertemuan mereka bisa saja menjadi jalan awal untuk mengungkap rahasia yang sekian lama dipendam. Tidak! Carla belum siap, belum sanggup melihat Esson lebih hancur dari kemarin malam.

Sementara itu, Vero dan Tessa tidak mengatakan apa-apa lagi. Hanya tatap mata mereka yang saling mengungkapkan tanya, yang kemungkinan besar akan dibahas di lain kesempatan. Lantas, keduanya saling mengabaikan dan melanjutkan langkah masing-masing. Vero hengkang, sedangkan Tessa masuk ke ruangan Carla.

Meski canggung dan gelisah, tetapi Carla berusaha menyambut Tessa dengan senyuman. Bahkan, dengan ramah Carla mempersilakan Tessa untuk duduk di hadapannya.

"Bagaimana kabarmu, Sa?" Carla berbasa-basi, layaknya sahabat yang tak bersua dalam waktu lama.

"Seharusnya baik," jawab Tessa, cukup tak enak didengar.

Carla pun sudah paham ke mana arah jawaban barusan, pasti pada seorang Esson, yang mungkin telah disadari bahwa dalam kepulangannya kali ini Esson sudah menemuinya.

Dalam beberapa detik, tak ada lagi perbincangan di antara mereka. Carla memilih diam dan menunggu Tessa bicara, sementara Tessa sendiri masih sibuk menata hati. Antara sedih, takut, dan kecewa bercampur menjadi satu, membuatnya kesulitan merangkai kata untuk menghadapi ketenangan Carla.

Terlebih lagi, barusan dia harus bertemu Vero, seseorang yang tak disangka akan berada di sana. Makin tak menentu saja perasaan Tessa. Ia bertanya-tanya apa gerangan yang membawa Vero ke tempat Carla. Mungkinkah ada hubungannya dengan Esson? Atau ... ada sesuatu sendiri antara Carla dengan Vero.

"Hari ini memang jadwal kepulangannya. Tapi, dia belum pulang ke rumah, malah lebih dulu datang ke sini. Sepenting itukah urusannya dengan Carla?" batin Tessa dalam diamnya.

"Silakan dimakan! Minumnya hanya air putih. Kalau kamu mau teh atau yang lain, aku panggilkan orang dulu untuk membuatkanmu," ucap Carla. Makin canggung jika dia ikut diam, itu sebabnya menyuruh Tessa untuk mencicip cookies yang tersedia di meja.

"Nggak perlu, aku nggak lama kok." Tessa menyahut cepat. Raut mukanya masih tak bersahabat. Seharusnya dia yang lebih tenang dan Carla yang gugup, tetapi mengapa malah sebaliknya?

"Jadi?"

"Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu."

Carla tersenyum. "Katakan saja!"

"Aku dan Esson sudah menikah, dan sekarang aku sedang hamil anaknya," jawab Tessa tanpa basa-basi.

Hubungannya dengan Carla sekarang sudah berbeda, bukan sahabat seperti dulu. Ada benang pemisah yang membuat mereka tak dekat lagi, dan benang itu ada sejak dirinya memutuskan untuk menikah dengan Esson.

"Selamat ya untuk pernikahan kalian, aku turut senang mendengarnya. Semoga kamu dan bayi itu sehat selalu, Sa." Carla masih tersenyum meski di dalam hati serasa tercabik-cabik.

"Aku nggak berharap kamu ikut bahagia, yang kuharapkan kamu sadar diri, Carla. Kamu dan Esson sudah nggak ada hubungan apa-apa, jadi jangan dekati dia lagi!"

Carla menarik napas panjang. Lantas membenarkan posisi duduknya dan menatap Tessa dengan sedikit intens. "Aku nggak pernah mendekati Esson. Kamu nggak perlu khawatir. Aku pulang hanya sebentar dan itu untuk urusan kerja, nggak ada niatan untuk berurusan dengan Esson lagi. Karena seperti yang kamu bilang, aku dan dia sudah nggak ada hubungan apa-apa. Kami sudah berakhir."

"Tapi, dia masih menemuimu, Carla!"

Suara Tessa meninggi, terbakar api cemburu yang tak terkendali. Di hadapannya, Carla tetap secantik dulu. Penampilannya yang anggun dan menawan membuat mata terpana saat menatapnya. Bahkan, dirinya yang sesama wanita saja dalam hati juga mengakui paras sempurna Carla. Maka tak heran jika Esson juga kesulitan menghapus perasaannya untuk Carla. Wanita itu tak hanya memesona dalam sikap dan tingkah laku, tetapi juga secara fisik.

"Aku nggak tahu apa yang membuatmu pergi dan meninggalkan Esson, tapi yang jelas semua itu nggak ada hubungannya denganku, Carla! Aku nggak merebut Esson dari kamu. Aku menjalin hubungan dengannya di saat kamu dan dia sudah berakhir. Sekarang aku dan dia sudah menikah, jadi nggak seharusnya kamu mengganggu hubungan kami. Karena berakhirnya hubungan kalian itu karena kemauanmu sendiri, Carla!" lanjut Tessa dengan berapi-api.

"Kamu jangan menjadi wanita yang kejam, Carla! Jangan karena Esson masih peduli dan menunjukkan cintanya, kamu lantas nggak memikirkan aku. Aku sudah hamil, ada anakku dengan Esson yang harus diperjuangkan masa depannya. Apa kamu tega merenggut kebahagiaan anak yang bahkan belum lahir ini?"

Tessa bicara lagi dengan nada yang masih tinggi, tak memberi sempat bagi Carla untuk menyahut setiap kata yang ia lontarkan. Karena perasaan takut kehilangan yang begitu besar, ia luapkan semua kegundahan yang bersarang di hati. Ia ingin mempertahankan Esson sebagai suami, bahkan sebelum ada bukti Carla akan merebut lelaki itu darinya.

"Sudah?" Carla masih bersikap tenang. Menanggapi luapan emosi Tessa tanpa menunjukkan perasaan marah atau sekadar tersinggung.

Tessa diam, sekadar membuang pandangan dan menghindari tatapan Carla.

"Aku nggak menuduh kamu merebut Esson dariku, aku juga nggak menyalahkan kamu karena menikah dengannya. Aku dan Esson memang sudah berakhir, dan selamanya akan tetap berakhir. Aku tegaskan sekali lagi, Tessa, aku pulang hanya sementara dan untuk urusan kerja. Aku nggak ada niatan untuk mengganggu hubungan kalian apalagi mengharap kembali dengan Esson. Nggak akan! Jadi, kamu salah kalau marah-marah di sini. Menuduhku ini-itu, salah besar, Tessa."

"Tapi—"

"Tapi karena dia menemuiku?" potong Carla dan Tessa terdiam seketika.

"Aku nggak pernah menginginkan pertemuan itu. Jadi sebaiknya kamu bicara baik-baik dengannya, bukan marah-marah padaku," sambung Carla.

Dalam beberapa saat, mereka kembali diam. Tessa masih tak terima dengan jawaban Carla, terlebih dalam jawaban itu tersirat maksud bahwa Esson-lah yang berusaha mendekat lagi. Ah, makin besar saja ketakutan Tessa atas pernikahan tesebut. Khawatir suatu saat dia benar-benar kehilangan seorang Esson.

"Kenapa Vero menemuimu? Ada hubungannya dengan Esson, kan?" tebak Tessa setelah terdiam cukup lama.

"Nggak ada hubungannya dengan Esson dan nggak ada hal penting juga. Jadi, aku sangat berterima kasih kalau kamu juga bisa memperingati Vero agar berhenti menemuiku. Terus terang, aku sudah nggak mau berurusan dengan keluarga Barnard! Sudah muak!"

Jawaban yang tegas dan sarkas. Terlebih tatap matanya mengandung kilatan tajam dan kebencian yang tak terkata.

Tessa bisa melihatnya, hingga dia bertanya-tanya rahasia apa yang disimpan Carla selama ini. Mengingat persahabatan mereka, Tessa ingin sekali bertanya apa yang telah Carla alami. Ia ingin memeluknya dan menghapus air matanya seperti dulu.

Namun, ego dan cemburu yang lebih menguasai hati membuat Tessa terus diam. Bahkan, ia kemudian memilih pergi tanpa kata, meninggalkan Carla yang meredam tangisnya dalam dada.

Bersambung...

1
Apriyanti
lanjut thor
ken darsihk
Perjuangan mu belum selesai Vero , bahkan perjuangan mu untuk mendapatkan Carla baru di mulai
So selamat berjuang Vero
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
vero, lepaskan Clara sekarang. kejar dia kemudian. cepat!
Aditya hp/ bunda Lia
Denger tuh Veroooooo ....
Uba Muhammad Al-varo
Vero kalau kamu memang tulus mencintai Carla teruslah berjuang, tunjukkan kamu mau setia menemani Carla sampai ajal menjemput
Uba Muhammad Al-varo
yaa Tuhan... Carla sungguh hidup mu😭😭😭😭😭 hidupnya seorang diri sekarang nggak bisa punya anak sendiri,nanti kalau sudah tua siapa yang menemaninya
Apriyanti
lanjut thor
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mampukah Tessa menjaga rahasia ini?
Aditya hp/ bunda Lia
jadi anaknya Vero meninggal sebelum dilahirkan yah ...
ken darsihk
Penderitaan Carla sampai bikin nyesek 🥲🥲
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Tessa bertahanlah, esson butuh waktu untuk Damai dengan segala hal ini. jangan berfikir untuk pergi

Carla kenapa? beres2 barang?
ken darsihk
Si Carla lg apa yak , koq Tessa sampai terkejut gitcuuu
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh.... ngegantung lagi,jadi tambah penasaran sama kelanjutan ceritanya 🙏💪💪💪 apa yang Tessa lihat iya teka teki nya masih ada
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat! lanjutkan!
ken darsihk
💪💪Vero , untuk menjadi lelaki sejati ya harus berani mengakui kesalahan dan mau mempertanggung jawab kan semua yng pernah di lakukan dan di perbuat
Uba Muhammad Al-varo
perjuangan mu masih berat Vero,kau harus menyakinkan Carla kalau kamu benar' tulus mencintainya, tunjukkan keseriusan mu dan buktikan ke Esson kamu juga bisa sukses diatas kaki mu sendiri dan bisa membahagiakan Carla
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Azizah az
selamat berjuang Vero, berjuang untuk meluluhkan hati Carla dan juga restu dari kakak tersayang mu
Vien Habib
Luar biasa
ken darsihk
Bersambung cuyyy 😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!