NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Terlanjur basah, mandi sekalian.

Bang Lugas, dengan ekspresi tenangnya yang coba dia pertahankan, langsung menggenggam tangan Denayu. Genggamannya begitu erat seakan meminta Denayu agar tetap tenang. "Kita pergi dari sini sekarang..!!" bisiknya pelan namun tetap tegas, di tengah kerumunan wartawan yang masih saling bisik dan mengabadikan foto mereka.

Denayu hanya bisa mengangguk, masih syok dan bingung. Kakinya melangkah mengikuti Bang Lugas yang menariknya menjauh dari kerumunan setelah meninggalkan uang di atas meja. Pikirannya kalut, antara perkataan Bang Lugas barusan, tatapan penasaran para wartawan, dan juga fakta bahwa dia masih memakai jaket Bang Lugas yang kebesaran itu. Rasanya seperti mimpi, tapi ini nyata.

Mereka akhirnya berhasil masuk ke sebuah mobil yang entah dari mana datangnya, sepertinya sudah menunggu tidak jauh dari sana. Begitu pintu tertutup, keheningan langsung menyelimuti. Denayu melirik Bang Lugas yang kini terlihat sedikit menghela napas, ketegangan di wajahnya baru sedikit mengendur.

"Maafkan saya, Denayu," kata Bang Lugas, tatapannya lekat pada gadis di sampingnya. "Itu satu-satunya cara agar mereka tidak terus mengganggu kita, terutama kamu."

Denayu menunduk, memainkan ujung jaket. "Tapi... kenapa harus bilang saya istri Bapak?" suaranya lirih, hampir tak terdengar.

Bang Lugas terdiam sejenak, pandangannya menerawang ke jalanan di depan. "Karena kalau saya menyanggahnya, mereka tidak akan berhenti. Mereka akan terus mencari tau, mengaitkan kamu dengan saya, dan itu akan jadi masalah besar untukmu. Ini jalan tercepat untuk membuat mereka mundur, setidaknya untuk saat ini." Helaan napas keluar lagi dari bibirnya. "Saya tau ini tidak adil untukmu, Denayu. Tapi percayalah, saya akan bertanggung jawab."

Bertanggung jawab? Kata-kata itu berputar lagi di kepala Denayu.

'Bertanggung jawab atas apa? Atas kebohongan ini? Atau atas...'

Denayu tidak tau. Yang jelas, sekarang hidupnya semakin rumit. Dari yang tadinya cuma lari dari perjodohan, sekarang malah terlibat dalam 'pernikahan palsu' dengan seorang yang baru dikenalnya.

"Siapa Pak Letda sebenarnya."

"Letda itu pangkat saya. Letda senior." Jawab Bang Lugas sambil menatap jalan di hadapannya.

"Oohh.. Nama Bapak, Pak Musa?? Musadiq??" Tanya Denayu lagi.

"Kamu tidak punya TV atau ponsel??" Bang Lugas pun balik bertanya.

Denayu menggeleng polos. Ia menatap wajah Bang Lugas sekilas lalu kembali menatap tepi jalan.

"Itu juga nama saya. Tapi orang biasanya memanggil saya, Lugas."

Sejenak Denayu terdiam, tapi Denayu terkejut. "Lugas??? Saya pernah dengar nama Lugas, ajudan pribadi presiden, kan????" Kata Denayu.

Bang Lugas tersenyum tipis. "Itu dah, tapi sekarang tidak lagi."

Denayu meneguk salivanya dengan kasar. Kini hatinya terombang-ambing. Ia tidak paham apakah bertemu dengan pria tersebut adalah musibah atau berkah.

"Bapak ada masalah apa?" tanya Denayu, mengerutkan kening. "Masalah apa?"

Bang Lugas terdiam sejenak, tampak ragu untuk menceritakan semuanya. Namun, ia tahu bahwa Denayu berhak untuk tahu kebenaran. "Ini masalah yang rumit. Tentang pekerjaan saya, tentang orang-orang yang ingin menjatuhkan saya." ujarnya. "Saya tidak bisa menceritakan semuanya sekarang, tapi percayalah, saya akan menceritakannya pada waktu yang tepat."

...

Tak sampai berjam-jam, berita tentang Bang Lugas sudah naik ke publik membanjiri jagad maya. Di ruang kerja kepresidenan, Bang Erlang mengurut keningnya. Nindy sebagai istrinya tetap berada di sampingnya dan mengusap punggungnya.

Tak lama ada seorang menteri masuk ke dalam ruangan dan Bang Erlang sudah paham permasalahan tersebut. Ia pun tau, jelas saat ini Bang Lugas belum memonitor keadaan rumit yang terjadi.

"Nama gadis itu, Denayu.. Gadis desa setempat. Tinggal bersama ayah tirinya, kabarnya gadis itu akan di nikahi pemilik perkebunan tembakau." Jawab menteri tersebut.

"Amankan semua, siapkan salinan berkas, masukan di Batalyon. Dapatkan semua identitas tentang gadis tersebut. Saya mau besok pagi seluruhnya sudah clear..!!!" Perintah Bang Erlangga terpaksa menggunakan wewenangnya sebagai presiden.

"Tapi, Pak. Itu melanggar aturan. Skandal Letnan Lugas belum usai, sekarang Pak Lugas bermalam dengan seorang gadis." Kata menteri tersebut.

"Secara tidak langsung, Letnan Lugas sudah mematahkan asumsi publik dengan mengakui Denayu sebagai istrinya. Nadine menghilang, biar intern dalam yang mencarinya. Lagipula saya sudah mengasingkan Lugas dalam penempatan dinas yang jauh, tolong hubungi Kepala Militer, buat skep saya beriringan dengan Letnan Lugas..!!" Perintah Bang Lugas lagi.

"Permisi, Pak. Bukankah seharusnya Bapak turun dari kemiliteran??"

Tatapan mata Bang Erlangga begitu tajam. "Lebih baik saya turun dari jabatan presiden."

Menteri tersebut menunduk hormat, pasalnya rakyat begitu menginginkan 'hanya keturunan asli langsung dari presiden yang bisa menduduki jabatan tersebut'.

...

Bang Lugas pening setengah mati saat melihat banyaknya berita miring yang mencuat di media, namun baru saja tiba di gerbang kesatrian, palang portal langsung tertutup. Seorang anggota piket jaga mengantarkan Bang Lugas pada sebuah rumdis yang letaknya berada di ujung flat.

"Ada apa ini??" Tanya Bang Lugas semakin bingung.

"Kita terjebak situasi, Gas. Tolong mengerti keadaan Abang juga, Abang tidak bisa berbuat banyak. Erlang memang junior Abang, tapi perintah tersebut turun dari mulut presiden. Kamu nikah sekarang..!!" Perintah Danyon.

"Tunggu, Bang. Saya mau jelaskan kronologi nya..!!!" Kata Bang Lugas cemas.

"Saya tau, kamu tidak mungkin berbuat macam-macam. Tapi public tidak akan paham. Ini demi kalian sendiri." Ujar Danyon.

"C*k.... Kenapa Erlang tidak berunding denganku dulu." Umpatnya bergumam kesal. Bang Lugas kemudian berusaha menghubungi sahabatnya.

Panggilan telepon pun langsung terjawab. "Opo maksudmu, Kang???? Nikah itu nggak asal."

"Saya ngerti, tapi kamu sendiri yang terlanjur mengungkapkan di hadapan public." Kata Bang Erlang di seberang sana.

"Iya, tapi semua hanya untuk mematahkan ramainya jagad maya."

"Kalau kamu menghindar, kamu selamat. Tapi Denayu akan di hujat sebagai perempuan yang tidak baik. Masa iya kamu dapat status duda sebelum nikah. Lagipula, kamu bisa selamatkan Denayu dari tua bangka itu, kan?"

Bang Lugas mematikan panggilan telepon nya. Ia menarik nafas panjang, sejenak menengadah memejamkan mata. Jemarinya mengepal kuat kemudian merenggang seiring menata perasaannya yang campur aduk.

"Kamu mau mahar apa dari saya?" Tanya Bang Lugas dengan nada suara rendah. Ia menatap wajah Denayu dengan lekat.

Denayu menunduk, ia tidak berani menatap wajah pria di hadapan nya itu.

"Katakan saja, saya sungguh-sungguh..!!" Pinta Bang Lugas.

"Jika Bapak tidak keberatan, tolong bacakan surat Ar Rahman sebagai mahar."

"Mahar adalah sesuatu yang bernilai, yang bisa kamu gunakan." Kata Bang Lugas kemudian.

"Yang tidak membuat saya terhina sebagai wanita tapi juga tidak merendahkan Bapak sebagai pria." Jawab Denayu.

Sejujurnya Bang Lugas masih jengkel karena gadis di hadapannya itu tidak segera menjawab secara jelas tapi ia pun memaklumi sebab baru satu hari mereka bertemu dan langsung di hadapkan pada keadaan demikian.

"Insya Allah atas surat Ar Rahman yang kamu minta akan saya penuhi, dan untuk mahar.. Selama saya mampu, untuk berkah Tuhan yang akan menjadi pendamping hidup saya, apapun akan saya perjuangkan..!!" Jawab Bang Lugas.

"Baiklah, kalau begitu.. Saya minta apa yang ada di saku jacket kiri, Bapak." Pinta Denayu. Ia melepas jacketnya lalu menyerahkannya pada Bang Lugas.

Bang Lugas menerima jaket tersebut dan melihat isinya. Hanya ada bon pembelian es teh seharga tiga ribu lima ratus rupiah.

'Ini hanya sekedar bon dan Denayu pasti sudah sempat tau isinya. Kenapa dia tidak memilih saku kanan yang jelas jumlahnya sekitar dua setengah juta????'.

"Jadi.. Harga diri apa yang kamu maksud??"

"Bagi saya bukan nominal yang terpenting dalam rumah tangga, tapi soal sadar akan tanggung jawab kita masing-masing. Ikhlas dengan semua yang terjadi." Jawab Denayu.

"Kamu sendiri tidak ikhlas."

"Insya Allah saya ikhlas kalau bapak juga ikhlas. Saya ini hanya makmum yang mengikuti imamnya."

Perasaan Bang Lugas langsung tersentil, namun ada rasa yang begitu sulit teruraikan. Entah apa yang mendorong Bang Lugas saat itu. Ia hendak mengecup kening Denayu, membuat semua orang disana ikut kaget tapi kemudian ia tersadar dan mengurungkan niatnya.

"Kita mulai akad nikahnya, sekarang..!!" Ucap Bang Lugas mengalihkan pandangan. Pipinya langsung memerah, ia pun memilih menjauh dari Denayu.

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!