Antara cinta dan peluru, yang manakah yang akan dipilih Arabella maupun Marcello? Akankah mereka berpisah dan saling membenci?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dua Minggu kemudian
Marcello, Jacob dan Oliver bergerak di malam hari, disaat anggota Nyx sedang tertidur nyenyak. Mereka tidak akan melakukan pembunuhan jika tidak dalam kondisi terdesak.
Diluar, anggota mereka sudah mengepung setiap lokasi. Anggota Nyx tidak akan bisa kabur.
"Oliver, target mu bagian dermaga. Jacob yang akan memimpin misi kali ini. Aku akan memberikan instruksi dari jarak jauh." kata Marcello memeriksa peralatannya.
Oliver dan Jacob mengangguk. Salah satu dari mereka bergerak kearah dermaga. Jacob bergerak kearah gudang produksi.
"Jangan lukai mereka, tapi hancurkan tempat ini tanpa meninggalkan apapun."
Oliver dan bergerak cepat mengikuti instruksi Marcello. Sementara Kate duduk di depan laptopnya mematikan akses cctv lokasi.
"Jika kalian ingin hidup tenang, maka patuh! Kami tidak akan menyakiti kalian jika kalian patuh!"
Anggota Nyx yang masih melakukan pengiriman di dermaga berlari menjauh. Disaat itu, Oliver membombardir dermaga dan membakar kapal-kapal yang sedang berlabuh.
Saat mereka berlari menjauh, tubuh mereka tiba-tiba meledak menjadi potongan daging kecil yang berceceran dimana-mana.
Pemandangan itu membuat Oliver terkejut.
"Bagaimana bisa?" gumamnya dengan wajah bingung.
Bukan hanya itu, hal yang sama juga dialami oleh Jacob. Semua orang tiba-tiba terjatuh ke lantai. Darah segar mengalir dari hidung mereka. Nafas mereka berhenti tanpa sebab yang jelas.
"Ada yang aneh dengan anggota Nyx. Tubuh mereka tiba-tiba meledak. Aku tidak tahu apa yang terjadi kepada mereka."ujar Oliver dari sambungan interkom miliknya.
"Bukan hanya kau yang mengalami hal yang aneh. Aku juga mengalaminya. Anggota Nyx yang aku temui meninggal secara tiba-tiba, darah segar keluar dari kedua hidungnya." sahut Jacob dari seberang sana.
"Lagi-lagi Nyx menyadari keberadaan kita." gumam Marcello dengan wajah dingin.
#
#
#
Disisi lain
Seorang pria tertawa terbahak-bahak menatap tangkap layar dari satelit yang disabotase orang kepercayaannya.
"Mereka pikir, mereka akan berhasil menghancurkan Nyx setelah setahun menghilang. Mereka tidak akan pernah berhasil selama aku masih bernafas."
"Lihat, bahkan mereka tidak berhasil menghancurkan markas sekecil itu."
Lagi-lagi Ia tertawa terbahak-bahak menyaksikan kebodohan Marcello, Jacob dan Oliver.
"Bunuh mereka semua. Jangan sampai ada yang lepas. Aku ingin mengubur mereka bersama wanita itu."
Pria itu duduk di kursi kebesarannya dengan senyuman puas.
#
#
#
Di pelabuhan
Dari kegelapan malam, muncul empat orang pria dengan pakaian rapi serba hitam. Salah satu dari pria itu menatap Marcello dengan tatapan dingin penuh intimidasi.
Pria itu melangkah mendekat kearah Marcello dengan gerak gerik yang mencurigakan.
"Waspada terhadap pria itu, Ia membawa senjata dibalik jacket hitam yang dikenakannya." kata Kate dari sambungan interkom.
Satu langkah, dua langkah, ketegangan semakin terasa. Salah satu dari mereka menyerang Marcello dari belakang.
Marcello spontan mengarahkan senjatanya kearah mereka. Thomas menarik Marcello saat peluru itu hampir merobek kulitnya.
"Dia adalah pria yang aku maksud. Ia adalah kaki tangan anggota Nyx. Dia yang bertanggung jawab terhadap operasional markas ini." ujar Thomas dengan identitas lain.
Pria bertato itu tersenyum menyeringai menatap Thomas.
"Ternyata dugaan ku tidak salah. Ternyata kau penghianat yang dimaksud pemimpin Nyx."
Dor
Dor
Dor
Dari arah belakang pria itu, tiga tembakan kembali muncul kepermukaan. Lagi-lagi Marcello dan Thomas berhasil menghindar.
Dari sisi lain, Oliver dan Jacob membantu mereka menyerang keempat pria itu.
Saat salah satu dari keempat pria itu kembali mengangkat senjata. Dari jarak jauh, Oliver mengeluarkan tembakan tepat di kepala musuh. Peluru itu bergerak tanpa suara.
Salah satu dari keempat pria itu tergeletak tak bernyawa di atas pasir. Darah segar membasahi kepalanya.
Ditunggu judul barunya dan lanjutannya ya🙏👍