NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 MEMBUAT SERA CEMBURU

Fiora buru-buru memungut buku yang jatuh lalu memeluk lengan Darian erat-erat, seolah ingin menunjukkan sesuatu.

"Iya, Sera. Aku lagi cari buku bareng Darian. Tadi nggak sengaja buku ini jatuh" Fiora tersenyum manis lalu menatap Darian dengan tatapan penuh manja.

"Kamu kan yang nyuruh aku cari buku inu, iya kan sayang?"

Darian sempat tertegun tak tahu harus bereaksi apa. Tapi melihat tatapan tajam Reindra, ia akhirnya mengangguk pelan.

"Iya kita kebetulan aja ketemu di sini"

Fiora menambahkan dengan suara genit.

"Lagipula aku kan lebih suka kalau ditemenin Darian. Dia ngerti banget apa yang aku mau. Bener kan, Dar?" Sambil berkata begitu Fiora menempelkan kepalanya ke bahu Darian.

"Cocoklah kalian berdua,baru putus aja uda pacaran"batin Sera malas.

"Owh gitu ya" Sera mengangkat alisnyaa menahan rasa muak yang ada didalam hatinya.

Reindra, yang sedari tadi memperhatikan, melangkah maju dan berdiri di samping Sera. Bahunya hampir menyentuh bahu Sera.

"Kalau begitu, selamat cari buku ya. Sera, ayo kita ke kasir. Kamu udah dapet bukunya kan?" suaranya tegas.

Sera mengangguk tanpa menoleh lagi ke arah Fiora dan Darian, lalu berjalan mengikuti Reindra. Darian dan Fiora hanya menatap kepergian mereka berdua, Darian mengepalkan tangannya.

"Kenapa sih kamu ngomong gitu di depan Sera"Darian membentak Fiora.

"Loh kamu aja cuman diem saja,mau ketahuan kalau kita ngikutin mereka"Fiora menatap tajam ke arah Darian.

"Kita itu harus buat Sera cemburu karena kamu dekat aku"kata Fiora,sebenrnya di dalam hatinya ia ingin merebut Darian untuk dirinya sendiri.

"Aku sudah bosan menjadi selingkuhanmu Darian,mulai sekarang aku yang harus menjadi kekasihmu"batin Fiora sambil mengenggam tangan besar Darian.

"Jangan gila, Fiora. Aku masih pacarnya Sera, dan aku nggak mau semua orang tahu kita kayak gini"Suaranya rendah, tapi penuh amarah yang ia tahan lalu Darian segera menepis tangan Fiora.

“Pacarnya? Hah. Kalian sudah putus lagipula Darian kamu pikir Sera masih peduli sama kamu? Lihat tadi, dia senang bersama Reindra.Kamu pikir dia bakal balik lagi sama kamu?" Fiora tersenyum miring bukannya takut, ia malah semakin mendekat.

"Loh itu semua kamu yang minta aku putus dengan Sera,seharusnya tidak aku turutin. Sera masih milikku" Darian kesal.

"Sudahlah Darian kamu jangan terlalu mengejar Sera"

"Katamu Sera bakal ngejar aku dan balik lagi ke aku tapi sekarang? Dia malah berduaan dengan lelaki lain"Darian mengusap wajahnya fustasi.

"Biarin lah Sera sekarang bersama darian. Kamu jangan terus mengejarnya yang ada kamu cuma buang waktu. Aku yang ada di sini buat kamu. Aku yang ngerti semua sakit hatimu dan sellau peduli dan sayang sama kamu bukan Sera"Fiora lalu menempelkan jarinya di dada Darian, suaranya lembut namun menusuk.

"Tapi aku—" Darian menunduk pikirannya kacau.

Fiora cepat-cepat memotong, matanya berkilat penuh ambisi.

"Sayang, kamu nggak usah pura-pura. Kamu suka aku kan? Kamu nyaman sama aku kan? Sera itu udah nggak butuh kamu. Lihat aku, Darian" Fiora menggenggam kedua tangan Darian erat, lalu menatap matanya dalam-dalam.

"Mulai sekarang biarin aku yang jadi kekasihmu saja. Biarin Sera sama Reindra, Reindra itu orang miskin"

Darian menelan ludah, dadanya terasa sesak. Ada bagian dari dirinya yang masih menolak, tapi tatapan dan suara manja Fiora menusuk ke titik lemahnya. Perlahan ia menghela napas panjang, lalu berkata lirih.

"Baiklah… aku… aku setuju, tetapi aku belum bisa memanggilmu kekasihku"

"Kenapa kamu selalu mau disisiku,bahkan kamu mau tubuhku ini"Fiora menatap tajam.

"Rasanya hatiku dan sayangku masi buat Sera"gumam Darian

"Terserah kamu Darian,aku akan selalu ada buat kamu" Fiora segera memeluk Darian.

Reindra dan Sera segera membayar buku lalu segera berjalan menuju ke arah parkiran.Reindra menoleh sebentar ke arah Sera sambil Meraih bukunya. Tatapan matanya penuh kekhawatiran apalagi Sera hanya terdiam.

"Kamu nggak apa-apa, Sera? Dari tadi aku lihat kamu kayak kepikiran sesuatu" Suaranya lembut, hampir seperti bisikan.

Sera menggeleng pelan, tersenyum kecil.

"Aku nggak apa-apa kok, Rei. Tadi cuma ya sedikit kaget aja ketemu mereka di toko buku" Ia merapikan anak rambut yang tergerai di pipinya.

"Tapi aku baik-baik saja, apalagi kamu ada di samping aku sekarang"

Reindra masih belum puas dengan jawaban itu, ia menghentikan langkahnya sejenak, membuat Sera ikut berhenti.

"Kalau ada apa-apa, janji ya kamu harus bilang aku. Aku selalu ada buat kamu"

Sera menatapnya, hatinya menghangat.

"Iya, aku janji"

Reindra tersenyum tipis, lalu mengacak lembut rambut Sera.

"Bagus. Sekarang ayo pulang, nanti kamu kecapekan"

 

Sera sekarang sudah berada di depan rumahnya menunggu Reindra yang ingin menjemputnya untuk pergi bersama ke kampus.

"Loh kamu nunggu siapa?"tanya Kak Bima yang ingin berangkat ke kantor.

"Kak Bima kepo amat" kata Sera bercanda.

"Ya kamu dari tadi mondar mandir kayak setrikaan" Kak Bima tertawa.

"Ya ampun, Kak Bima suka banget sih ngegodain aku" gerutunya sambil pura-pura manyun.

"Nunggu siapa sih? Jangan-jangan cowok ya? Apa si Darian itu" godanya lagi sambil menyipitkan mata.

Sera hendak membalas, namun suara deru motor berhenti tepat di depan rumah membuatnya menoleh. Reindra turun dari motor dengan tenang, tampak sederhana dengan jaket hitam dan helm polos.

Kak Bima refleks membelalakkan mata.

"Loh, bukannya ini...?" gumamnya kaget seolah mengenali wajah Reindra dari asisten yang mengenalinya CEO muda, pemimpin Grup Wirajaya yang akan menjadi partner bisnis Grup Maheswara.

Sera buru-buru melangkah, menghampiri Reindra sambil tersenyum canggung.

"Kak, kenalin ini temen aku, Reindra" ucapnya cepat, seakan menekankan bahwa semuanya biasa saja.

Reindra hanya tersenyum sopan lalu mendekat ke arah Kak Bima. Dengan suara rendah, hampir berbisik, ia berkata

"Mas, tolong rahasiakan ya. Di sini saya sedang menyamar jadi orang biasa"

Kak Bima terdiam, makin kaget tapi juga heran. Ia menatap adik perempuannya lalu kembali menatap Reindra. Dalam hatinya ia bertanya-tanya, kenapa seorang CEO muda yang terkenal bisa sampai menyamar dan datang menjemput Sera dengan motor tua sederhana.

"Udah, Kak. Aku berangkat dulu ya, nanti telat kuliah" Sera cepat-cepat meraih tangan Kak Bima, lalu bersalaman.

Reindra ikut menyalami Bima lalu menyalakan motor, sementara Kak Bima masih berdiri di depan pagar dengan ekspresi syok.

"Ya tuhan ada apa ini kenapa Reindra sampai mau jadi tukang ojek buat adiknya"batinya geleng geleng lalu segera melangkahkan kakinya masuk ke mobil miliknya.

Diperjalanan Reindra bertanya kepada Sera.

"Loh itu siapa Sera?"tanya Reindra.

"Oh itu kakak aku"jawab Sera santai.

"Loh itu bukannya CEO grup Maheswara yang sering muncul di tv"kata Reindra pura pura bingung,sebenarnya ia sudah tahu kalau Sera adalah anak bungsu dari keluarga Maheswara. Tetapi saat bertemu dengan dirinya kenapa dia pura pura bilang bahwa dia adalah anak pak supir.

Mohon dukungannya ya teman teman jangan lupa like dan komen ❤️❤️❤️❤️

1
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!