NovelToon NovelToon
Terjebak Istri Bayangan

Terjebak Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sarah Mai

Alan Andrew adalah generasi kesepuluh pria dari keluarga Andrew, pewaris tahta kejayaan dalam bisnis otomotif kelas dunia. Ia sempurna di mata banyak wanita; tampan, cerdas, kaya, dan berwibawa. Sosok yang merupakan definisi dari pria idaman. Namun, di balik pesonanya, Alan menyimpan hasrat yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ketimuran: ia mencintai tanpa komitmen, menganggap hubungan tak harus diikat dengan pernikahan. Baginya, wanita hanyalah pelengkap sementara dalam hidup, bisa datang dan pergi sesuka hati.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Maya Puspita, gadis manis dari Jawa Tengah yang datang dari keluarga sederhana namun menjunjung tinggi moral dan etika. Takdir menempatkan Maya bekerja di perusahaan Alan.

Alan sudah menjadikan Maya sebagai ‘koleksi’ berikutnya. Tapi tanpa ia sadari, Maya menjeratnya dalam dilema yang tak pernah ia bayangkan. Sebab kali ini, Alan bukan sekedar bermain rasa. Ia terjebak dalam badai yang diciptakannya sendiri.

Akankah Maya mampu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTA20

Alan terus berlari, mendorong tandu yang membawa Maya menuju ruang UGD.

Langkahnya tergesa, napasnya memburu, dan di antara desakan waktu, perasaan de javu menghantam keras. Ia seperti kembali ke masa lalu, saat mengantar ayahnya, Darrel Andrew, yang divonis terkena serangan jantung. Sama seperti hari itu, dokter menutup pintu rapat, tidak mengizinkan siapa pun masuk kecuali tim medis.

Langkah Alan terhenti tepat di depan ruang ICU.

"Dad, jangan tinggalkan aku... Aku tidak bisa hidup tanpamu..." Kalimat lama itu bergaung kembali di benaknya.

Kini, situasi itu terulang.

"Maya... Jangan tinggalkan aku... Hanya kau yang bisa mengerti aku..." Tangan Alan mengepal kuat, giginya rapat, bibirnya bergetar hebat. Keringat membasahi pelipis dan lehernya.

Trauma itu datang lagi. Luka itu terbuka lebar.

Dulu, ayahnya jatuh sakit setelah dikhianati sang istri. Kini, Maya perempuan yang ia cintai, hampir kehilangan nyawa akibat pengkhianatan Shela, orang yang mengaku sahabat Maya sendiri.

Memori itu berkecamuk hebat dalam benaknya. Luka-luka lama itu tak pernah benar-benar sembuh.

Alan duduk menunggu dengan gelisah. Tubuhnya bersandar di bangku panjang rumah sakit, tapi pikirannya terus menari dalam kekacauan. Ia mondar-mandir, duduk lalu berdiri lagi.

Waktu terasa begitu lambat.

Hingga akhirnya, seorang dokter keluar dari ruang UGD.

Alan segera menghampiri.

"Bagaimana kondisinya, Dok?" tanyanya cepat.

Dokter menatap Alan sejenak.

"Anda suaminya?"

"Saya kekasihnya. Nama saya Alan," jawabnya seraya menjabat tangan sang dokter.

"Mari kita bicara di ruang saya."

Mereka melangkah masuk ke ruang dokter. Suasana ruangan terasa tenang, kontras dengan kegelisahan yang menyelimuti Alan. Ia duduk, menunduk, namun sorot matanya masih menyala oleh dendam dan luka.

Dokter membuka tabletnya dan membaca laporan medis.

"Pasien atas nama Maya Puspita?"

"Benar, Dok."

"Dari hasil tes darah, terdeteksi adanya cairan perangsang berdosis tinggi yang sudah masuk ke pembuluh darahnya dan menuju katup jantung. Obat seperti ini tidak seharusnya dikonsumsi bebas tanpa pengawasan dokter. Jika dikonsumsi tanpa dosis tepat, tubuh akan menolaknya, dan reaksi kejang bisa menyerang katup jantung hingga menyebabkan kematian."

Alan tercengang, dadanya terasa seperti diremas.

"Kasus seperti ini pernah kami tangani, di mana korban mengalami henti jantung sesaat setelah berhubungan intim karena dosis berlebihan dari zat tersebut."

Alan terdiam. Ia menahan napas. Tuhan... Untung saja ia tak menuruti hasratnya waktu itu. Maya telah memintanya, tetapi ia memilih menahan diri.

"Solusinya?" tanya Alan serius.

"Kami sedang berusaha menetralisir racun dari sistem tubuhnya sebelum menyerang jantung lebih lanjut!"

"Jangan buang waktu! Kalau perlu, kirim dia ke rumah sakit mana pun di dunia ini. Aku tidak peduli biayanya!" bentak Alan, matanya memerah menahan emosi.

"Baik, Tuan Alan. Kami akan lakukan yang terbaik."

Alan keluar dari ruangan dokter. Ia diberi izin untuk melihat Maya sejenak.

Ruangan itu dingin. Sunyi.

Tubuh Maya terbaring lemah, alat-alat medis terpasang di tubuhnya. Matanya terpejam, wajahnya pucat.

Alan menghampiri. Ia menyentuh dahi Maya lembut, lalu mengecup tangan wanita itu.

"May... bangunlah... Jangan tinggalkan aku seperti Daddy dulu... Aku tidak punya teman cerita... tidak ada makanan seenak masakan mu, aku tidak bisa mandi bersih... Aku kedinginan... ketakutan... Pelukanmu... kehangatanmu... Hasrat ini menyiksa!"

Air matanya menetes.

Saat itu juga, ponsel Maya yang ada di saku Alan bergetar keras. Nomor tidam dikenal muncul di layar. Alan ragu sejenak.

"Angkat atau tidak?" gumamnya.

Akhirnya ia menekan tombol jawab.

"Mbak Maya!" suara seorang anak lelaki terdengar cemas, gugup.

"Halo, Mbak? Bapak dan Ibu khawatir banget. Bagaimana interview-nya? Kenapa nggak ngabarin?!"

Alan terdiam kaku, seperti membeku di negeri es. Ia iri. Iri pada keluarga Maya. Meski hidup dalam kekurangan, mereka saling menyayangi, mencintai, sedangkan dirinya? Tidak yang perduli dan mengkhawatirkannya selain hartanya.

"Mbakmu sedang kritis," ujar Alan akhirnya mengeluarkan suaranya.

"I... Ini siapa?!" Roy terdengar panik.

"Aku Alan. Shela telah menjebak Maya. Dia hampir dijual ke pria hidung belang... dan dicekoki obat. Tapi aku berhasil menyelamatkannya. Sekarang dia di rumah sakit. Ku mohon kita bisa bekerja sama, percayakan Maya kepadaku dan jaga rahasia ini dari orang tuamu. Sampai Maya benar-benar pulih."

"Ba... baiklah..." Roy terbata, tenggorokannya tercekat.

Alan langsung menutup panggilan itu.

Sementara itu, di rumah...

"Roy, Maya sudah bisa dihubungi?" tanya Maryam penuh harap.

Roy menunduk, menyembunyikan wajah pucat nya. Keringat dingin bercucuran di dahinya.

"Barusan HRD-nya telpon. Mbak diterima kerja... Tapi katanya dikarantina tiga hari, jadi nggak boleh pegang HP," bohong Roy terbata.

"Alhamdulillah!" seru Maryam, lalu bersujud syukur.

Sementara itu, Roy hanya menepuk jidatnya pelan, wajahnya meringis penuh rasa bersalah menahan beban kebohongan.

---

Alan tiba di kantor polisi dengan langkah tegap. Matanya tajam, sorotnya dingin. Dia datang bukan sekadar untuk menyaksikan, tetapi memimpin langsung penyelesaian kasus perdagangan manusia yang menimpa Maya.

Di ruang interogasi, suara gaduh membelah ketegangan.

Shela menjerit histeris. Wajahnya kusut, rambut awut-awutan. Ia berusaha menutupi wajahnya dari sorotan kamera dan tatapan keluarganya yang mulai tak percaya.

"Aku tidak bersalah! Ponselku dibajak! Semua ini rekayasa!" teriak Shela, suaranya meninggi.

Ia menggertakkan gigi, mencoba menyusun alasan, berharap kebohongannya masih bisa lolos.

Liciknya, Shela sudah lebih dulu menghapus rekaman CCTV lantai hotel yang mengarah ke kamar 506D.

“Perempuan bedebah ini yang menjualnya pada kami!” bentak Cale dan Brayan hampir bersamaan, wajah mereka babak belur akibat aksi Alan dan bodyguardnya semalam.

“Kami hanya pelanggan! Semua atas tawaran dari Shela!” bentak Cale.

Keributan semakin meledak. Polisi dibuat bingung, semua saling tuduh, saling dorong. Hingga ruangan itu menjadi arena gaduh yang nyaris tak bisa dikendalikan.

Saat itulah pintu terbuka keras Alan dan Jacob masuk memenuhi panggilan. Seketika ruangan hening.

Shela menoleh cepat.

"Alan! Tolong aku!" suaranya gemetar, kini penuh kepanikan.

"Mereka semua memfitnahku! Aku dijebak, kau tahu aku tak mungkin mencelakai Maya!"

Air mata Shela mengalir deras di pipinya.

Ia mendekati Alan dan terisak.

"Aku mencintaimu, Alan... Kau tahu itu..." bisiknya, lirih tapi menyayat.

Matanya penuh ketakutan, tubuhnya gemetar tak ingin dijebloskan ke penjara.

Dari belakang, suara berat terdengar.

"Alan, tolong bantu putriku... Grafik kerja sama kita sedang bagus. Aku mohon, selamatkan dia," pinta Roland, ayah Shela, dengan nada tegas namun memohon.

Alan menatap mereka dingin. Sekilas, hanya sekilas, ada luka di matanya. Tapi itu lenyap cepat, tergantikan oleh sikap tak kenal ampun.

"Kalian pikir aku datang ke sini dengan tangan kosong?"

Jacob menyerahkan flashdisk ke penyidik.

"Silahkan tonton cadangan rekaman kamera tersembunyi yang ku tanam diam-diam. Serta seluruh chat Shela ke Maya dan komplotannya sebagai bukti lengkap yang sesungguhnya!" kata Alan.

Petugas polisi mengecek data itu. Wajah mereka langsung tegang.

Alan berbalik ke arah Shela, tatapannya menancap tajam.

"Kau bukan hanya pengkhianat. Tapi predator keji yang tega menjual sahabatmu sendiri."

"Tangkap dia. Jerat dengan pasal terberat. Tidak perlu proses panjang. Tempatnya di balik jeruji, seumur hidup."

"Jika Maya sampai tewas, kau akan ku jadikan santapan singa lapar!" teriak Alan tak kenal ampun untuk seorang pengkhianat.

"TIDAAAK! Papaaa!! Lepaskan aku!"

Shela berteriak histeris saat polisi memborgol tangannya. Tubuhnya meronta liar.

"Alan! Jangan lakukan ini padaku, aku mohon!!"

Roland sontak berdiri.

"Dasar anak sialan! Mulai hari ini, kau bukan anakku lagi!" maki Roland, wajahnya merah padam karena marah dan malu. Ia menatap Shela seolah menyesal telah melahirkannya.

Alan tidak bergeming.

"Jacob!" suaranya menggelegar.

"Putuskan semua kerja sama dengan perusahaan Roland. Sekarang juga!"

"Siap, Tuan!" Jacob langsung menunduk patuh.

Roland menahan napas. Panik. Ia tak menyangka Alan akan memutus segalanya.

"Tuan Alan... Tolong, jangan campur adukkan masalah pribadi Shela dengan bisnis kita... aku Mohon!" Roland tiba-tiba menjatuhkan lututnya, berusaha menahan amarah dan malu.

Namun Alan hanya menatapnya dari atas. Ia menyingkirkan kaki dari jangkauan Roland, berbalik pergi dengan langkah tegas dan aura membeku. Tidak ingin berlama-lama di kantor polisi.

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦NOL
emang segede apa kok lubang semut 🤤
𝐙⃝🦜🅰🆈🅰
key itu sebenarnya ga suka kan dg pernikahan mereka,dari kata2nya selalu sentimen
no 🎸 ve
Gimana mo hangat, dah mati rasa duluan Lan 😅
no 🎸 ve
Kasihan bingits ko Maya, moga Alan berubah 🤨
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
sebagai seorang kakak Key harusnya bisa menjaga sikapnya .kedatangan Key hanya jadi pemisah hubungan Alan dan Maya.sikap Maya jadi berubah karena kata2 yang Key ucapkan pada Maya.seolah menganggap Maya sama seperti wanita2 sebelum Maya yang datang pada Alan.
kalau Maya nanti benar2 pergi dari Alan,bisa jadi gila Alan.
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
rasa cinta Maya sudah hilang dan dia cuma butuh uang untuk kualih kan adiknya Roy biar jadi mahasiswi ternama..
begitu pengorbanan seorang kakak selesai maka selesai juga pernikahannya dengan alan
Hanizar Nana
kau yg mulai Alan makanya kau juga yang akan mengakhiri drama penuh sensasi ini.maka nikmati lah.krn ini mau mu BKN cinta sejati yg kau inginkan.nikmati neraka ciptaan mu
yayuk
hati" Alan,,
🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R¢ᖱ'D⃤ ̐
kenapa untuk sebuah pernikahannya sendiri,Alan harus mengikuti kemauan Key.dia kan punya kehidupan sendiri,kenapa mau di setir oleh keyla
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
kenapa si key jadi kaya orang gak suka,, aneh..
emang uang segalanya tapi bukan begitu juga
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
Maya sulit di tebak dan sesuai dengan namanya bayangan/Joyful//Facepalm/
Fitria Ningsih
semoga dengan kepergian maya nnti ny menyisakan penyelesalan didada nya
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
ayoo May.. semangaat jalani hidup2 sebagai istri siri
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
dibilang terpaksa tapi masih ada rasa,hanya penjelasan2 key yg menganggap seolah Maya yg gak berharga yg diharapkan sesaat oleh Alan
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
huhu pasti orang tuaaa mengharapkan yang terbaeek.. ayo may jadikan alan nnti menyesal dan yg mengejar2 kamuu
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
aaahh mayaaa .. kamu tetap yang terbaeeek
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
sekarang hubungan Alan sama Maya terasa hambar seperti sayur tanpa garam
🍁𝑴𝒂𝒎 2𝑹ᵇᵃˢᵉ🍁
Suudzon aja kerjaan Key🙄
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
yaah demi uang lah ya untuk operasi bapak mu may,, seenggaknya buat Alan klepek klepek lah
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
wanita yang sulit di dapatkan Alan yaitu Maya 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!