cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.
cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26.jawaban
...Terkadang sebuah pertanyaan itu perlu jawaban dan sebuah ajuan itu perlu kepastian,dan faktanya ajuan dan pertanyaan itu adalah sesuatu yang saling berkaitan satu sama lain,hanya saja ajuan itu perlunya cuma jawaban ya atau tidak dan sedikit alasan jikalau perlu....
seperti yang di tunggu -tunggu dua perempuan cantik bernama Senja dan Zahra,mereka sama -sama menunggu jawaban dari pengajuan lamaran yang mereka sodorkan pada pria yang sama,entah siapa dia antara mereka yang beruntung,atau malah keduanya tidak ada satupun yang di setujui alias di tolak.
dan ustadz Azzam,hari ini akan datang ke rumah salah satu dari mereka untuk memberikan jawaban itu.
dia tidak pergi sendiri,abi Ahmad dan umi Sarah juga turut serta mendampingi,sebagai orang tua,tidak etis kalau tidak datang.
tok...tok...tok...
"assalamualaikum...permisi"
tidak sampai 5 menit,derap langkah terdengar mendekat ke arah pintu dari dalam.kemudian pintu terbuka bersamaan dengan muncul sosok wanita paruh baya.
ceklek...
"waalaikumsalam...eh,pak Ahmad,bu Sarah,ustadz Azzam,silahkan masuk"sambut wanita itu ramah,kemudian mempersilahkan mereka masuk.
"terima kasih bu"
mereka terkumpul di ruang tamu,selain ustadz Azzam sekeluarga,wanita paruh baya tadi segera memanggil anak dan suaminya.
"saya minta ma'af kalau kedatangan kami mengganggu anda sekeluarga"ujar abi Ahmad memulai pembicaraan,setelah saling bertukar kabar sekedar basa -basi.
"tidak sama sekali pak Ahmad,kalau saya boleh tau,ada urusan apa ya?"
kedatangan ustadz Azzam dan kedua orang tuanya memang tanpa konfirmasi lebih dulu,jadi wajar kalau keluarga yang mereka datangi tidak tahu tujuan kedatangan mereka.
"maksud kedatangan kamu ke rumah bapak dan ibu untuk membahas perkara lamaran yang kalian ajukan untuk putra kami,sekaligus memberi jawaban"beber abi Ahmad menjawab kebingungan kedua orang tua wanita itu,sebagai ayah sekaligus kepala keluarga sudah sepantasnya dia berkata seperti itu.
"baik,silahkan"sambut ayah wanita itu.
"ayo Zam...berikan jawaban kamu"perintah abi Ahmad,dia tahu mulai dari sini bukan ranahnya lagi untuk berbicara,dia cukup mengawasi saja.
"baik abi"tegas ustadz Azzam,hal ini menyangkut dirinya,maka dia memang yang paling pas mengatakannya secara langsung,berterus terang tanpa ada yang di tutupi.
"sebelumnya saya mau minta ma'af sebesar -besarnya sama om,tante dan juga kamu"ustadz Azzam menjeda sejenak ucapannya,lebih menguatkan hati untuk mengatakan inti pembicaraan,"saya tidak bisa menerima lamaran kalian"
bak tersambar petir di bawah terik matahari,alangkah terkejutnya mereka,terlebih wanita yang sangat mengharapkan ustadz Azzam sebagai suaminya.
di tolak...
penolakan adalah hal yang wajar di dalam aspek apapun,orang yang menerima ajuan punya hak untuk menolak ajuan tersebut dan orang yang memberi ajuan sudah sepatutnya menerima dengan lapang dada,meski kemungkinan penolakan itu terasa menyakitkan di hati,tapi apa boleh buat,kalau tidak menerima dengan berbagai pembenaran,itu namanya tidak sadar diri.
"kalau boleh tau,apa alasan nak Azzam menolak lamaran putri saya?"tanya ayah dari wanita itu,setelah terdiam beberapa saat.
mempertanyakan sebuah alasan dari sebuah penolakan itu termasuk hal yang wajar dan ustadz Azzam menerima hal itu,"sebenarnya saya pribadi tidak memiliki alasan khusus,hanya saja,selama beberapa hari ini saya terus menerus meminta petunjuk kepada Allah,dan Allah tidak memberikan rasa yakin di hati saya untuk menerima lamaran putri kalian,karena tanpa adanya rasa yakin,saya tidak berani menjalaninya,menurut saya pernikahan itu bukan suatu permainan atau sekedar bahan percobaan yang apabila tidak cocok bisa langsung di batalkan"ungkapnya terus terang,benar -benar tidak ada yang ditutup -tutupi atau di karang -karang.
"tapi bukan berarti ada sesuatu yang buruk dengan putri kalian,saya yakin dia adalah perempuan yang baik dan pasti akan mendapatkan seseorang yang terbaik dan lebih baik dari saya"lanjutnya.
"baiklah,saya puas dengan jawaban kamu dan setuju dengan itu"dia juga tidak akan menyerahkan putri semata wayangnya pada lelaki yang tidak yakin untuk menikahinya,meski jujur,dia ingin memiliki menantu seperti ustadz Azzam,lagian siapa yang tidak mau?namun dia tidak akan mengorbankan kebahagiaan putrinya.
kemudian abi Ahmad mengobrol sebentar dengan ayah wanita itu,begitupun umi Sarah dengan ibu wanita itu,tidak ada amarah atau kebencian di antara mereka,meski lamaran di tolak,tapi tidak jadi sebab hubungan sebagai sesama manusia dan saudara seagama menjadi putus.
...****************...
Seorang wanita menangis terisak dalam pelukan hangat seorang ibu,dia tidak bisa menahan kesedihannya,baru saja dia mendapat penolakan,ya...lamaran yang dia ajukan,di tolak,padahal dia tahu dan sadar bahwa di tolak itu adalah hal yang wajar,tapi entah kenapa kali ini dia sesedih itu.
"Jana,udah sayang,jangan nangis lagi ya"bujuk mama Amelia pada putri semata wayangnya,sebagai seorang ibu pada umumnya,dia tidak tega melihat anaknya bersedih.
"masih banyak yang lain,nanti di cari lagi ya"
mama Amelia terus mengucapkan kata demi kata bujukan,berharap Senja tidak lagi bersedih atau minimal tangisnya berhenti.
Senja merenggangkan pelukannya,menatap lekat ke wajah wanita yang melahirkannya dan merawatnya hingga sebesar sekarang,wajah itu masih saja teduh dan terasa menenangkan ketika di pandang.
"iya ma,Jana cuma sedikit sedih aja"
"oke,sekarang masih sedih"
"sedikit"
"gimana kalau nanti malam kita jalan -jalan sama papa?"saran mama Amelia,kebetulan mereka sudah lumayan lama tidak jalan -jalan bertiga,quality time keluarga.
"Jana setuju ma,kita mall,terus singgah sebentar ke timezone ya"antusias Senja,saking antusiasnya,dia melupakan kesedihannya tadi,seolah hal itu tidak pernah terjadi.
sudah lama dia tidak ke timezone,membayangkan memainkan beberapa permainan disana,sudah sangat menyenangkan,apalagi benar melakukannya.
jangan di bayangkan timezone yang biasa di singgahi anak -anak,timezone yang akan dia datangkan khusus orang dewasa,jenis permainannya juga menguji adrenalin.
"terserah kamu,gimana kalau sekarang kamu istirahat"
"siap ma,kalau begitu Jana pamit ke kamar dulu"
"iya sayang"
"ma..."Senja yang baru dua langkah beranjak dari tempatnya semula,tiba -tiba menghentikan langkahnya.,kemudian berbalik.
mama Amelia yang merasa di panggil,menoleh,"ada apa?kamu butuh sesuatu?"tanyanya,namun Senja menggeleng.
"aku cuma mau nanya,papa pergi mana?"
"mama juga nggak tau,setelah tamu tadi datang,papa kamu berangkat"
"paling ke rumah temannya"
"oh...Jana kira masih di rumah"
"kalau masih di rumah,papa kamu itu pasti udah ngereog kalau denger putri kesayangannya nangis"sindir mama Amelia,hapal dengan sifat suaminya.
Senja terkekeh,dia sangat membenarkan perkataan mama Amelia,papanya itu paling tidak bisa melihatnya bersedih.
bantu like dan comment ya...