NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Armando vs Alessandro

Tubuh Armando tersungkur di pelataran hotel AMAZON, setelah para ajudan Alessandro melemparnya dengan tanpa perasaan.

“Tuan, ayo bangun!” Esmeralda mencoba membantunya bangun dengan iba. Sedikit tak mengerti. Dulu, tuannya orang yang sangat kuat, sepuluh orang seperti ajudan Tuan Muda Garcia jelas bukan lawan yang sepadan untuknya. Kenapa sekarang jadi lemah seperti ini?

Armando mengusap darah yang tersisa di ujung bibirnya dengan punggung tangan. Menerima uluran tangan Esmeralda. Sesuatu yang tak pernah ia lakukan. Ia selalu enggan bersentuhan dengan wanita. Sentuhan yang pernah ia lakukan dengan Veronica adalah sekedar tembok yang ia bangun untuk Virginia. Tapi sekarang dia benar-benar butuh bantuan untuk menyangga tubuh.

Uhuk uhuk…

Sepercik darah kembali keluar dari mulutnya. “Tuan, apa yang terjadi pada diri Anda? Apa Anda sedang tidak sehat?” Esmeralda bertanya cemas.

“Antarkan aku pulang!!” Tak menjawab, Armando hanya memberi perintah.

Tanpa bantahan, Esmeralda mengangguk, memapah tuannya menuju tempat di mana mereka memarkir mobil. Armando menurut dengan langkahnya yang terseok. Esmeralda membantu Armando untuk duduk dengan nyaman, memasangkan sabuk pengaman, lalu berjalan memutari mobil dan duduk di kursi kemudi, bersiap melaju.

“Cari informasi tentang jadwal kepergian Alessandro Garcia dari kota ini!” perintah Armando ketika mereka dalam perjalanan.

“Akan saya lakukan secepatnya.” Esmeralda melajukan mobilnya dengan hati-hati hingga akhirnya tiba juga di kediaman baru Armando Mendoza.

Sebuah rumah mewah. Rumah yang ia beli setelah rumah yang selama ini ia tempati bersama Virginia terbakar habis tak bersisa. Ia enggan tinggal bersama mamanya, tak ingin melihat kesedihan wanita yang melahirkannya setiap kali bicara tentang Virginia. Di rumah itulah saat itu ia tinggal, bersama para pelayan yang setia mengikutinya.

Setelah memastikan Armando aman bersama pelayannya, Esmeralda segera pergi meninggalkan rumah mewah itu untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Armando.

Malam telah larut Armando berada dalam kamarnya bersama hatinya yang gelisah. Ucapan Alessandro yang mengatakan akan membawa Virginia pergi terus terngiang di kepalanya.

Dengan wajah menengadah menatap langit-langit kamar tangannya meraba-raba ketika mendengar denting notifikasi pesan dari ponselnya yang tergeletak di samping bantal.

Pesan masuk dari Esmeralda membuatnya bangun seketika. "Jadi, dia akan pergi meninggalkan kota ini malam ini? Apa benar dia bersama Virginia?"

Armando bergegas menyibak kembali selimutnya lalu menyeret tubuhnya yang lemah turun dari ranjang dan berlari keluar. "Tidak, itu tidak boleh terjadi. Aku harus merebut Virginia darinya."

"Tuan, Anda mau ke mana?” Armando terus berlari tidak peduli dengan teriakan Matilda.

Mengendarai mobil dengan kencang menuju ke rute di mana menurut Esmeralda di sana

lah Alessandro saat ini berada.

Mobil yang sesuai dengan petunjuk Esmeralda berada di depan matanya, ia segera tancap gas untuk menghadang.

Ckiiitttt…

Suara mobil yang direm secara mendadak. Armando melepas sabuk pengaman lalu keluar dari mobil, melangkah mendekati mobil yang dikendarai oleh Alessandro, menggedor jendela kaca dengan kasar.

"Keluar! Cepat turun kamu!" bentak Armando.

Armando terkejut ketika pintu mobil terbuka, ternyata yang ada Di dalam mobil itu bukanlah Tuan muda Garcia

"kenapa Anda menghadang mobil saya, Tuan?" tanya seorang pria bertubuh tambun.

"kamu siapa? di mana Alessandro garcia" Armando berteriak keras seraya mencengkeram kerah orang itu.

Bugh…

Bukan jawaban tetapi kepalan tangan mendarat di pipi Armando membuat cengkeraman pria itu pada kerah lawannya terlepas seketika. Wajahnya tertoleh ke samping dengan setetes darah menghiasi sudut bibirnya.

"Anda menghadang langkah saya dan membuat keributan. apa mau saya melaporkan Anda pada polisi atas tindakan tidak nyaman?"

Armando menggelengkan kepalanya, apanya yang salah? dia sudah mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Esmeralda. tapi kenapa yang ditemui bukan Alessandro dan Virginia.

"maaf, saya salah orang. mungkin saya salah menerima informasi," ucap Armando sambil menangkupkan dua tangan yang di depan dada.

"maaf? kamu sudah membuang-buang waktu saya, dan sekarang hanya permintaan maaf. apa itu sepadan?"

Bugh... Bugh... Bugh

pria bertubuh tambun kembali melampiaskan kekesalannya. Armando sama sekali tidak melawan, entah merasa salah, atau mungkin tubuhnya yang lelah. yang jelas pria itu langsung jatuh luruh di atas jalanan beraspal.

setelah melihat Armando tak berdaya, pria bertubuh tambun itu kembali masuk ke dalam mobilnya lalu melaju pergi.

*

Hujan deras tiba-tiba mengguyur bumi, menghadirkan hawa dingin di malam yang pekat, meluruhkan noda-noda darah di wajah Armando. Pria itu menangis bukan karena kesakitan akan tetapi harapan yang tak bersambut. Masih terlentang di atas aspal, sama sekali tak berniat untuk bangkit. Berharap dinginnya hujan berhasil meluruhkan kalutnya hati.

Sergio datang dengan tubuh pada basah kuyup. Pria itu sudah tidur bersama istrinya, ketika terbangun oleh ponselnya yang terus berdering. Ada nama Matilda sebagai pemanggil. Sebagai seorang sahabat setia sekaligus adik ipar, tidak mungkin ia mengabaikan apa yang diucapkan oleh Matilda. Dan disinilah saat ini dia berada, menemukan Armando yang dalam kondisi mengenaskan.

“Bangun! Armando, bangun! Kenapa kamu menjadi seperti ini?” Sergio meraih kerah Armando membawa pria itu berdiri.

“Aku mencari Virginia tetapi tidak ku temukan. Di mana dia, Sergio? Di mana? Katakan padaku dia di mana?.” Tanpa peduli apa yang diucapkan oleh Sergio, Armando justru menangis meraung-raung.

“Biarkan aku mati, biarkan aku bertemu dengannya! Mungkin dengan bertemu dengannya di alam sana, aku bisa meminta maaf.”

plakkk

Tamparan keras dari adik ipar membuat wajah pria itu berhenti meracau.

“Sadarlah, Armando. Sadar! Jika kamu terus seperti ini apa menurutmu kakak ipar akan suka? Kakak ipar telah meninggal. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang selama ini menyakitinya? Apakah kamu akan membiarkan mereka bersenang-senang di atas kematian kakak ipar?” Sergio berteriak di depan wajah Armando.

Armada menghapus sisa-sisa air matanya. Seperti orang yang baru terbangun dari mimpi, ia menangkup dua bahu Sergio. “Kamu benar. Aku tidak boleh tinggal diam. Siapa yang pernah menyakiti Virginia, dia harus mendapatkan balasan yang setimpal.” Armando mengepalkan tangan, rahangnya mengeras, sorot matanya merah menyala.

*******

Armando terbangun dari tidurnya ketika pagi datang. Bergegas menuju kamar mandi, merasakan perih di sekujur tubuh ketika air mengguyur badan. Berjalan ke arah kaca di atas wastafel. Luka-luka yang ditinggalkan oleh pria semalam terlihat jelas dengan warna yang berubah membiru.

"Aku pantas mendapatkannya Virginia," gumamnya. Ujung jarinya menelusuri setiap luka. Tersenyum manis seolah itu adalah sesuatu yang nikmat.

Keluar dari kamar mandi setelah beberapa saat, mengambil sendiri pakaian gantinya lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan ranjang.

“Bawa ayah dan anak dari keluarga Fernandez menghadap padaku hari ini juga!” perintahnya pada orang di seberang telepon. Wajahnya datar, matanya yang berkilat menyorot tajam.

“Mereka yang telah menyakitimu takkan pernah kulepaskan!”

1
Siti Nina
Oke ceritanya 👍👍👍
Asiana Tyas
selamat utk ke bodohanmu armando
Asiana Tyas
terlambat sudah
@Al**
/Good/
KaylaKesya
terbaek thor😇💪
KaylaKesya: semangat thor🥰💪
total 2 replies
KaylaKesya
semoga Virginia bahagia
KaylaKesya
😭 Virginia Masih hidup thor
KaylaKesya: suspen thor🤣 keren👍😇
total 2 replies
KaylaKesya
sudah terlambat Armando🤧
Katherina Ajawaila
org Veronica sibuk jual apem basi, jadi buta deh Armando hanya hidung aja buat dus2 bau busuk 😄
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Katherina Ajawaila
bacanya semuanya Sergio biar mata hati Armando kebuka jgn hanya modal jalang murahan itu langsung lupa pengorbanan istri. bego mmg Armando 😡
Nuri_cha: Halo Kak, mungkin berkenan juga mampir di novelku

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Langsung klik bio-ku. Semoga sesuai dengan genre Kakak.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
Katherina Ajawaila
semoga itu. mayat Veronica si jalang murahan😡
Katherina Ajawaila
mati aja lo Armando dgn jalang mu sekalian, menghina amat kontrol ke belakang semua barang yg mengenai Virgi sudah di kubur, biar hilang momen nya Virgi knp harus cari" katanya benci 😡
Katherina Ajawaila
Semoga sukses di tempat yg baru
Virgi jgn mau terpuruk unjuk in sm Armando siapa Virgi sebenarnya 😡
Katherina Ajawaila
Sombong nya Armando, perlu di ingat tdk ada kata memohon utk kedua x nya trima jalang mu Vero 😣
Katherina Ajawaila
dasar Veronica jalang teriak jalang nanti Terima karma mu vero 😡
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒
ini ceritanya mirip di videoo videooo yg suka bersliweran persis ya kak ...apa emang videoo itu ngambil dari ceritamu ...ada di drama box klok ngk salah aku udah nntn video nya
🍒D͜͡ ๓KURNI CACAH🍒: oh pantesan Kya ngk asing pas baca 🤣semangat berkarya thor
total 3 replies
Rahmadi Rihla
pernah liat di drama pendek
Nani Te'ne
suka
Katherina Ajawaila
keren thour cerita lama saudara tiri pasti seneng bikin cerita karna cirik dan tdk mampu 😡
Ds Phone
selalu kau terlambat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!