" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16 Kamu Salah paham
Saat bangun di pagi hari Jeny merasa badannya sangat lemah dan badannya panas
Handphone Jeny berbunyi sebuah panggilan dari Antonio
" Halo" ucap Jeny dengan suara lemah
" Kamu baik' saja Jen?" tanya Nio khawatir
" Aku sedang tidak Enak badan Nio " ucap Jeny lemah
" Aku akan kesana sekarang " ucap Nio lalu menutup panggilan itu
Tidak lama Jeny mendengar bunyi bel Apartemen dengan langkah pelan Jeny bergegas membuka pintu
" Nio" ucap Jeny melihat Nio di depan nya
" Badanmu Panas sekali Jen" ucap Nio meletakan tangannya di kening Jeny
" Aku bawain kamu makanan dan obat ayo kamu harus makan" ucap Nio lalu memasuki Apartemen setelah di ijinkan Jeny
Tanpa Jeny dan Nio sadari James melihat mereka dengan raut wajah kecewa
" Sepertinya aku memang harus berhenti berharap" ucap James pelan
Selama Jeny makan Nio selalu memperhatikan nya
" Maaf merepotkan mu Nio" ucap Jeny
" Kamu jangan merasa seperti itu Jen walaupun kamu tidak menerima ku itu tidak masalah setidaknya biarkan aku menjadi teman mu okey" ucap Nio tersenyum tulus
" Ya Nio terimakasih " ucap Jeny tidak lagi canggung pada Nio
" Setelah makan kamu istirahat ya aku ke kampus dulu jika memerlukan sesuatu jangan sungkan kabari aku Jen anggaplah aku Kakak mu" ucap Nio
Jeny menyiakan perkataan Nio lalu Nio pun pamit setelah Nio pergi Jeny pun kembali ke kamar untuk istirahat
Saat ingin memasuki lif langkah Nio terhenti
" Tunggu" ucap Seseorang menghentikan langkah Nio
" Ada apa Tuan sepertinya aku tidak mengenal mu" ucap Nio
" kamu tidak tau aku tapi aku tau kamu " ucap James
" Bisa bicara sebentar?"tanya James
Nio melihat jam du pergelangan tangannya lalu menatap James
" Bisa tapi hanya sebentar karena aku akan kembali ke kampus" ucap Antonio
" Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Nio saat mereka telah duduk bersama
" Kamu punya hubungan apa dengan Jeny?" tanya James
Nio memperhatikan James dan Nio sekarang paham laki' di depannya menyukai Jeny
" Aku menyukai Jeny tapi jeny hanya menganggap aku teman jika kamu menyukai Jeny berjuanglah" ucap Nio
" Bagaimana dengan kamu?" tanya James
" aku memilih mengubah perasaan cinta untuk Jeny menjadi perasaan sayang dari kakak untuk adiknya aku ingin melihat Jeny bahagia walaupun bukan aku yang membuat nya bahagia" ucap Nio
" Aku tau kamu mencintai Jeny perjuangkan dia oiyah Jeny sedang sakit temuilah dia aku percaya kamu bisa bahagiakan dia bro aku pamit harus ke kampus sampai berjumpa nanti " ucap Nio menepuk pundak James
Mendengar Jeny sakit James pun bergegas ke Apartemen Jeny
Ting suara bel membuat Jeny yang tidak bisa tidur karena badannya semakin panas pun bergegas membuka pintu
" Apa itu Nio" ucap Jeny lalu membuka pintu
" James " ucap Jeny pelan James merasa Khawatir melihat muka pucat Jeny
" Kita ke rumah sakit ya" Ucap James tapi Jeny menolak
James masuk ke dalam Apartemen tanpa mempedulikan tatapan kesal Jeny setelah pintu apartemen tertutup James lalu mengendong Jeny menuju kamar Jeny
" James turunkan aku " ucap Jeny
" Diamlah Jen" ucap James
Sesampainya di kamar James pun menurunkan jeny di ranjang lalu jeny duduk dan menatap tajam James tapi sedetik kemudian Jeny Meneteskan air mata saat James ingin menghapus Jeny memalingkan wajahnya
" Kamu kenapa Jen?" tanya James
" Pergi" ucap Jeny tanpa melihat James
"Apa salahku sama Kamu jen mengapa kamu terus menghindar " ucap James dengan suara lemah
" Kenapa kamu perlakuan aku seperti ini oh aku lupa Mungkin kamu sudah terbiasa membawa seorang gadis ke kamar heheh " ucap Jeny terkekeh tapi air mata semakin banyak menetes di pipi nya
James terkejut mendengar perkataan Jeny
" Apa maksud kamu Jen?" tanya James tidak paham karena cuma jeny gadis yang membuat james berani melakukan seperti tadi
" Sudahlah tuan aku sudah mengetahui semuanya silakan pergi biarkan aku sendiri semakin aku melihat mu di sini itu sama saja semakin membuat ku terluka" ucap Jeny akhirnya terisak sedari tadi jeny berusaha tidak mengeluarkan suara tangisnya tapi pertahanan nya Runtuh saat kembali terlintas bayangan James dan gadis itu
James merasa sakit mendengar perkataan Jeny lalu james menggenggam tangan Jeny dan membuat Jeny menghadap ke arah James
" Maaf jika aku ada salah tapi sungguh aku tidak mengerti mengapa kamu berkata seperti itu" ucap James lalu menghapus airmata Jeny
" Pergi tuan aku tidak ingin jadi salah paham aku juga seorang wanita aku tidak ingin menyakiti perasaan nya" ucap Jeny
James Semakin binggung
" Perasaan siapa maksudmu Jen?" tanya James bingung
" heheh jangan pura' tuan aku tau kamu mempunyai kekasih lalu mengapa sekarang kamu seakan tidak mempunyai kekasih aku saja melihat bagaimana kamu begitu mencintai nya kalian berciuman di pernikahan Ka Edwar dan Maura " ucap Jeny terkekeh tapi menundukkan kepalanya melihat James semakin membuat Jeny sedih
James sekarang paham gadis di depannya melihat nya bersama sintia tapi gadis ini salah paham tanpa Jeny melihat James tersenyum menatap Jeny
"Kamu menghindari ku karena itu jadi kamu cemburu hm?" tanya James
Mendengar perkataan James Membuat Jeny mengangkat kepalanya menatap James
" Aku tidak cemburu" ucap Jeny menyangkal perasaan nya
" Kamu salah paham Jen" ucap James
Jeny menatap mata James mencari kebohongan tapi tidak ada
" Gadis yang kamu lihat saat itu bernama Sintia dia memang menyukai ku dari dulu saat kami kuliah tapi aku tidak menyukai nya dia begitu terang terangan menggoda ku saat di pesta itu aku membawa nya keluar karena risih dengan tingkah nya dan ya posisi kami saat itu seperti sedang ciuman tapi percayalah aku dan dia tidak ciuman aku masih menjaga ciuman pertamaku untuk wanita yang aku cintai jika kamu tidak percaya cerita ku tentang Sintia kamu bisa tanyakan pada Edwar dia juga mengenal Sintia " ucap James jujur sambil menatap gadis di depannya
Jeny terdiam berarti dia salah paham jeny jadi malu saat ini ternyata benar ya jika cemburu itu membuat kita buta dan tuli tanpa mengetahui kejadian sebenarnya
" Jen" ucap James
Jeny menatap James
" Jen apa yang kamu lakukan saat ini bisa aku simpulkan jika kamu memiliki perasaan sama seperti ku ?" tanya James
Tapi jeny cuma terdiam
" Baiklah maaf jika aku bertanya di saat yang tidak tepat istirahat lah aku akan pergi semoga lekas sembuh " ucap James tersenyum
James berjalan ingin keluar kamar tapi langkahnya terhenti saat merasakan tangan jeny melingkar di pinggangnya dan James merasakan bajunya basah oleh air mata Jeny
" Aku mencintaimu James" ucap Jeny akhirnya mengakui perasaannya
Mendengar perkataan Jeny membuat James lega dan bahagia cintanya tidak bertepuk sebelah tangan lalu james berbalik dan memeluk erat Jeny
" Aku juga mencintai mu jen sangat mencintai mu,apa kamu tau di hindari oleh kamu membuat aku tersiksa awalnya aku ingin mundur saat melihat seorang pria kemari tapi saat aku mengajak nya mengobrol dan bertanya dia mendukung ku" ucap James
Jeny menatap James
" Apa itu Nio?" tanya Jeny
" Ya dia aku berbicara dengan nya karena ingin memastikan semuanya" ucap James
"Sekarang kamu istirahat ya muka kamu Masih pucat " ucap James lagi
" ya jaga aku sampai aku tertidur" ucap Jeny
James mengangukan kepalanya
Lalu jeny berbaring dan James duduk di samping ranjang sambil tangannya mengelus kepala Jeny
" Tidurlah" ucap James dan Jeny pun perlahan tertidur
Saat Jeny tertidur James tersenyum menatap wajahnya lalu tangannya menghapus sisa Air mata di pipi Jeny
" Aku berjanji akan membahagiakan kamu Jen kamu wanita satu' nya yang berhasil membuat ku jatuh cinta" ucap James
Lalu James memilih berbaring di sofa dan akan pulang saat jeny bangun nanti