NovelToon NovelToon
Suami Selingkuh Meniduri Wanita Lain

Suami Selingkuh Meniduri Wanita Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi Nila purwanti

viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

noda merah

Cahaya matahari memasuki celah jendela kamar di mana sepasang suami istri yang tertidur pulas . Mereka berdua saling berpelukan dalam keadaan tidak sadar . Viola tidur sangat nyaman di atas tubuh kekar suaminya.

Hingga akhirnya Viola terbangun dari tidurnya, ia melenguh , merasa tidurnya terganggu karena tangan Abimanyu ada di atas tubuhnya sambil melingkar hingga membuat viola membuka matanya .

Saat viola membuka mata penglihatannya tertuju pada wajah Abimanyu. Ia menatap wajah Abimanyu yang damai menjadi pemandangan yang pertama baginya karena dia tidak pernah seperti ini selama menikah dengan Abimanyu . Mata Viola membuka matanya dan mengumpulkan kesadaran ia berusaha mengingat kejadian yang kemarin malam hingga kini ia bisa tertidur di atas ranjang bersama Abimanyu di kamarnya .

Dengkuran halus yang keluar dari mulut Abimanyu ditambah dengan bau alkohol .

Viola tersentak kaget, ia buru-buru turun dari atas tubuh Abimanyu ketika dia teringat kejadian waktu malam.

Saat ia berusaha untuk bangun tapi tangan Abimanyu yang masih melingkar di pinggangnya kini berubah memeluknya dan semakin mengerat pelukannya.

Dia dengan susah payah dia berusaha melepaskan dengan Abimanyu yang melingkar di tubuhku. Ketika ia berhasil melepaskan tangan Abimanyu dari tubuhnya, iya mulai bergerak menjauh . Lalu membenarkan kembali selimut di tubuhnya yang sempat melorot hingga memperlihatkan .

Gerakan cepat Viola hingga membuat Abimanyu terbangun dari tidurnya . Matanya yang tadi terpejam kini membuka matanya dan menatap ke arah Viola.

Abimanyu mengubah pandangan , menatap datar Viola yang masih Diam terpaku . Begitu juga dengan Abimanyu melakukan hal yang sama, tapi Abimanyu tidak lama . Dia turun dari atas ranjang tanpa bicara sepatah katapun . Ia membuka selimutnya yang membungkus tubuhnya dan membiarkan tubuhnya telanjang .

Abimanyu melenggang pergi dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi .

Viola menghela nafas lega , sambil memegangi dadanya yang dari tadi berdegup dengan kencang . Akhirnya Viola juga ikut turun dari atas tempat tidur.

Viola semakin mengeratkan selimutnya yang membungkus tubuhnya, dia takut jika sampai melorot .

" Arghh ", viola meringis kesakitan ketika ia mulai melangkah . Ia pun langsung berjongkok menahan rasa sakit agar hilang sakitnya

Seketika matanya terbelalak ketika matanya tidak sengaja melihat noda merah yang ada di sprei itu . Viola menggigit Bibir bawahnya dengan mata yang terus tertuju pada noda merah itu.

Viola langsung berdiri dari jongkoknya. ia mondar-mandir sambil menggigit jarinya saat berpikir bagaimana caranya menyembunyikan noda merah itu dari Abimanyu agar ia tidak mengetahuinya .

Suara ketukan pintu dari luar mengagetkan dirinya yang sedang berpikir. Viola melangkah mendekati pintu kamar dengan tubuhnya yang dibalut dengan selimut . Lalu membuka pintunya sedikit dan menyembulkan kepalanya .

Pelayan itu terpaku berdiri di depan kamar Abimanyu dengan kepala yang menunduk hormat.

"Ada apa Lusi?", tanya Viola dengan nada lembut

Lusi yang tadi nya merasa gugup dan takut akan berhadapan dengan Abimanyu . Kini dia menghela nafas lega saat melihat biola yang membukakan pintunya.

Lusi sangat senang kalau yang membukakan pintunya adalah Viola dia takut kalau Abimanyu yang membukakan pintunya yang selalu bersikap dingin dan suka marah-marah. Apa lagi dengan tatapan tajam matanya membuat Lusi takut padanya .

"Lusi ",panggil Viola membuat lamunan wanita itu jadi membuyar karena dia terkejut saat melihat Viola ada di kamar Abimanyu. padahal biasanya mereka terpisah kamarnya.

"Emh... Maaf nyonya mengganggu . barusan nyonya besar meneleponku meminta kalian untuk datang ke rumahnya sekarang

"Maaf nyonya ,aku telah memberitahu jika Tuan Abimanyu sudah kembali ", Rusia berkata sambil menunduk iya benar-benar merasa bersalah

"Tidak apa-apa Lusi ", Viola tersenyum lebar sedangkan Lusi bernapas lega.

"Kalau begitu saya permisi dulu nyonya--"

"Tunggu dulu", pinta Viola yang memotong perkataan Lusi

" Ya? Ada apa, nyonya ?", tanya

"Sebentar, tunggu di sini dulu", Viola menutup kembali pintunya dan berjalan mendekati ranjang. dengan cepat Viola melepas sprei yang kotor karena noda merah.

Viola buru-buru agar Abimanyu tidak melihatnya, lalu menggulungnya asal lalu berjalan kembali menuju pintu kamar.

"Ehem", berdehem seorang yang begitu wangi sabun membuat Viola menegang ketakutan. karena ia takut ketahuan oleh Abimanyu tentang noda yang ada di sprei itu.

Viola mengeratkan selimut yang dia gunakan agar tidak melorot sedangkan tangan satunya untuk memeluk sprei.

"Apa yang kau lakukan di sini ?", suara nada keras Abimanyu membuat Viola berlahan berbalik menatap Abimanyu

Viola meneguk saliva kasar melihat pria yang ada di hadapannya. Abimanyu berdiri dengan tubuh bagian bawahnya hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggangnya. tetesan air yang jatuh dari rambut yang basah membuatnya sangat sexy apa lagi dada bidangnya, membuat Viola terkagum dengan tubuhnya yang sexy.

Abimanyu menatap tajam ke arah Viola lalu matanya melirik ke arah sprei putih yang digenggam oleh Viola.

" Ak-aku..."Yola berkata dengan terbata-bata, menggigit Bibir bawahnya dengan pipi bersemu menahan malu

Abimanyu mengamati sekilas wajah Viola sebelum kembali menatap ke arah sprei yang ada di genggaman tangan Viola. Abimanyu berpikir untuk memahami apa yang dilakukan oleh Viola sebelum dia tersenyum yang terkesan mencemoohkannya.

"Apa yang kau lakukan, hem ?", bisik Abimanyu lagi. dia belahan melangkah mendekati Viola

Viola yang menyadari itu ia langsung bergerak mundur. matanya mengada ke atas, dan tubuhnya terus menjaga jarak dengan Abimanyu yang kini semakin mendekat.

" Awh...shh ....", ringisan kecil Kembali keluar dari mulut Viola ketika rasa sakit kembali menyerang di inti miliknya saat ia berjalan

Ia mencoba menahan rasa sakit itu dan masih berusaha melangkah mundur untuk menjauhi Abimanyu hingga kini langkahnya terhenti ketika di belakangnya ada lemari.

" Shit ", viola mengumpat sambil kepalanya menengok ke belakang ternyata ada lemari di sana. kini posisinya ia dengan Abimanyu begitu dekat

"Abi...."ujar Viola lirih, memejamkan matanya ketika Abimanyu tambah mendekat merapatkan tubuhnya hingga keduanya saling menempel

Viola memejamkan matanya tak ,berani membuka matanya saat menatap Abimanyu yang jaraknya begitu dekat dengan dirinya.

Kini Abimanyu mengunci pergerakan Viola dengan meletakkan kedua tangannya tepat di samping kepala Viola.

Hembusan nafas yang beraroma mint yang tercium wangi oleh Viola.

Lusi yang menyaksikan mereka di celah-celah pintu dengan cepat ia membalikkan tubuhnya dan melangkah menjauh sedikit dari kamar Abimanyu. karena dia tidak ingin mengganggu sepasang suami istri itu.

Viola tidak merasakan apa-apa selain hembusan nafas Abimanyu, perlahan Viola membuka matanya.

Seketika pipinya bersemu merah menahan senyum saat Abimanyu ternyata fokus sambil mengamati isi lemari yang ada di belakangnya.

Abimanyu mengobrak-abrik semua isi di dalam lemari itu untuk mengambil pakaian yang diinginkannya.

Merasa memiliki celah Viola bergeser ke samping. Viola hendak mengambil pakaian yang akan dikenakan oleh Abimanyu. di saat melihat Abimanyu sudah mengambil bajunya maka dia tidak jadi.

"Pergilah dari sini", Abimanyu membalikan badannya. tanpa malu pria itu melepaskan handuk yang melilit di pinggangnya.

Mata Viola melebar saat melihat, dengan cepat ia berpaling dan berlari keluar kamar sambil menahan sakit .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!