NovelToon NovelToon
Falling In Love Again: First Love, First Hurt

Falling In Love Again: First Love, First Hurt

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:36.5k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Dalam dunia korporasi yang berputar terlalu cepat, Ethan Solomon Montgomery, Presiden Direktur Montgomery Group, hidup dengan ketenangan yang dirancang oleh keluarga yang membentuknya. Ia tumbuh untuk memimpin, bukan untuk diperintah. Sejak kecil Celine Mattea selalu berdiri di sisinya, perempuan yang mampu masuk ke semua pintu keluarga Montgomery. Celine mencintai Ethan dengan keyakinan yang tidak pernah goyah, bahkan ketika Ethan sendiri tidak pernah memberikan kepastian. Hubungan mereka bukan hubungan lembut yang manis, melainkan keterikatan panjang yang sulit dilepaskan. Persahabatan, warisan masa kecil, ketergantungan, dan cinta yang Celine perjuangkan sendirian. Ketika Cantika, staf keuangan sederhana memasuki orbit Ethan, sesuatu di dalam diri Ethan bergeser. Sebuah celah kecil yang Celine rasakan lebih tajam daripada pengkhianatan apa pun. Ethan dan Celine bergerak dalam tarian berbahaya: antara memilih kenyamanan masa lalu atau menantang dirinya sendiri untuk merasakan sesuatu yang tidak pernah ia izinkan. Ini adalah kisah dua orang yang seharusnya ditakdirkan bersama, tetapi cinta yang bertahan terlalu lama tidak selalu berarti cinta yang benar. Disclaimer: Novel ini adalah season 2 dari karya Author, “Falling in Love Again After Divorce.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Terselubung

Mobil melaju meninggalkan kompleks rumah sakit, membelah malam yang mulai lengang. Jerry mengemudi dengan sikap paling tenang yang bisa ia pertahankan, meski matanya berulang kali melirik pantulan di spion. Di kursi belakang, posisi Ethan duduk terlalu dekat dengan Cantika yang bersandar lemah. Jarak mereka melampaui batas kewajaran, terlalu dekat untuk sekadar atasan dan staf.

Kegelisahan merayap di dada Jerry. Ini berbahaya, batinnya. Bukan hanya bagi Cantika, tetapi bagi Ethan dan juga Celine. Pikirannya buyar sesaat, hampir menabrak mobil di depan mereka.

“Paman.”

Satu kata dingin yang menekan.

Jerry tersentak, refleks menginjak rem. Mobil berhenti hanya beberapa senti dari bumper depan. Keringat dingin membasahi pelipisnya.

“Maaf, Tuan,” ucapnya cepat, suara tertahan.

“Jika kau tidak siap mengemudi, beristirahatlah,” kata Ethan tanpa menoleh. “Aku tidak bekerja dengan orang yang tidak fokus.”

Nada itu tidak meninggi, namun justru di sanalah letak tekanannya.

“Baik, Tuan. Kejadian ini tidak akan terulang,” jawab Jerry patuh.

Mobil kembali melaju, kali ini lebih pelan dan berhati-hati. Alamat yang dituju sudah ia hafal di luar kepala, gang sempit yang sudah ia ketahui selama tiga bulan terakhir. Jalan kecil itu hanya cukup untuk satu mobil, diapit tembok rumah yang nyaris bersentuhan dengan spion. Tidak semua sopir sanggup melewatinya tanpa goresan. Jerry bisa, karena ia dituntut untuk selalu bisa.

Mobil berhenti di depan sebuah rumah sederhana. Bedo sudah berdiri di teras, wajahnya cemas berubah lega begitu melihat Cantika turun.

“Mbak,” panggilnya cepat.

Cantika tersenyum dan mengelus rambut adiknya. “Maaf, Mbak terlambat pulang.”

Pandangan Bedo bergeser ke Ethan, penuh rasa ingin tahu. “Siapa dia, Mbak?”

Cantika menoleh sebentar pada Ethan, lalu menjawab lembut, “Dia orang yang menolong kita di rumah sakit.” Ia menunduk pada adiknya. “Bilang apa?”

“Terima kasih banyak, Om.” ucap Bedo tulus.

Ethan mengangguk singkat. “Aku pulang,” katanya datar, lalu masuk kembali ke mobil.

Cantika dan Bedo berdiri di teras, menatap mobil itu hingga lampunya lenyap di ujung gang.

“Dia pacarnya Mbak?” tanya Bedo polos.

Cantika tersenyum kecil, pipinya merona. “Bukan,” jawabnya jujur, lalu terdiam sejenak. “Tapi… siapa tahu nanti.” Ia menoleh pada Bedo, “Kamu doakan ya?”

Bedo mengangguk, “Mobilnya bagus ya, Mbak…” katanya kagum.

Cantika mengangguk pelan. Pandangannya masih tertuju pada arah mobil itu pergi.

“Iya,” bisiknya. “Dia bukan hanya punya mobil yang bagus, Bedo.”

Ia menelan ludah, kata-katanya sarat akan kekaguman.

“Dia punya segalanya.”

Ethan membuka ponselnya di dalam mobil. Aneh, tidak ada satu pun pesan dari Celine hari ini. Biasanya bahkan di tengah kesibukan paling padat, perempuan itu tetap menyisakan satu dua kalimat pendek untuknya. Ethan bersandar, menyilangkan kaki dengan sikap tenang meski ada sesuatu yang samar mengganjal di dadanya.

“Ada yang ingin kau katakan, Paman?” tanyanya tanpa menoleh, suaranya datar.

Jerry berdehem pelan, tetap memusatkan pandangan ke jalan. “Saya tidak ingin menyampaikan banyak hal, Tuan Muda. Hanya satu, itu jika Anda berkenan.”

Ethan tidak menanggapi, memberi isyarat tak bersuara agar Jerry melanjutkan.

“Nona Celine,” ujar Jerry hati-hati, “Anda sangat mengenalnya. Ia tampak anggun, tapi kekuatannya dahsyat. Ia lembut, namun pikirannya tajam. Ia manja, tapi tidak pernah bodoh.”

Ethan menoleh tajam. “Apa maksudmu, Paman? Jangan bermain kata denganku.”

Jerry tetap tenang, tangannya mantap di kemudi. “Saya yakin Tuan mengerti maksud saya. Perasaan manusia tidak diciptakan konstan. Ia bisa berubah kapan saja. Cinta pun demikian, tidak akan tetap besar jika tidak dipupuk.”

Ia berhenti sejenak, memilih kata berikutnya dengan sangat hati-hati.

“Dan mengenai gadis itu,” lanjutnya, “kita sudah bertanggung jawab. Menurut saya, itu seharusnya cukup.”

Nada suara Ethan mengeras. “Kau terlalu banyak bicara, Paman.”

Jerry mengangguk kecil. “Baik, Tuan. Saya berhenti sampai di sini.”

Ia terdiam setelah itu. Sampai di batas ini, ia tahu dirinya telah melakukan kewajiban, bukan sebagai pengawal melainkan sebagai orang yang telah lama berdiri di sisi keluarga Montgomery. Selebihnya, keputusan ada di tangan tuannya.

Celine duduk di ruang kerjanya, Bloom Collection. Meja kerjanya dipenuhi lembar-lembar desain. Kertas berserakan hingga ke lantai, garis-garis pensil bertumpuk, dicoret ulang, ditekan lebih keras, lalu ditinggalkan begitu saja. Namun Celine tidak berhenti. Tangannya terus bergerak, mencipta dan membongkar kembali, seolah hanya itu satu-satunya cara untuk menahan pikirannya agar tidak melayang ke tempat lain.

Pintu terbuka, Letta asistennya masuk, menatap sekeliling ruangan sejenak sebelum berjongkok, memungut lembar-lembar kertas yang tercecer. Ia merapikannya lalu meletakkannya kembali di atas meja Celine dengan susunan rapi.

“Desain ini sudah lebih dari cukup untuk pameran musim depan,” katanya sambil bersandar di tepi meja. “Kau sedang banyak pikiran?”

Celine tidak menoleh. Ia hanya meraih lampu meja yang tersenggol pinggang Letta, memperbaiki sudut cahayanya, lalu kembali menunduk pada kertas di depannya.

“Pulanglah,” katanya singkat. “Aku akan tinggal.”

Letta mengernyit. “Besok kau akan menikah. Apa tidak lebih baik menghabiskan waktu di rumah dan beristirahat?”

Celine berhenti mencoret sejenak. Ujung pensilnya terangkat, lalu ia meletakkannya perlahan.

“Terima kasih, Letta,” ucapnya tenang. “Tapi aku sedang ingin sendiri.”

Letta menghela napas, tahu kapan harus berhenti bertanya.

“Jaga dirimu. Telepon aku jika butuh apa pun,” katanya sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan.

Pintu tertutup dan keheningan kembali turun dengan berat. Celine meletakkan pensilnya di atas meja dengan gerakan anggun, lalu memutar kursinya perlahan menghadap dinding kaca. Pantulan dirinya tampak tenang, terkendali, sempurna seperti yang selalu ia tampilkan.

Ia menarik napas dalam-dalam, lalu sekali lagi, namun napas itu terasa berat. Oksigen tidak pernah benar-benar sampai ke dadanya.

Celine berdiri. Pandangan matanya jatuh pada ponsel yang tergeletak di atas meja. Ia tidak segera meraihnya. Ada jeda singkat, sebuah pertimbangan sunyi yang nyaris tak terlihat. Lalu dengan keputusan yang tenang, ia mengambil ponsel itu.

Satu nomor ia tekan. Suaranya terdengar datar, terkontrol, tanpa emosi berlebih. Percakapan berlangsung cukup lama. Tidak ada kata sia-sia, tidak ada nada ragu. Hanya kalimat-kalimat pendek yang lugas, seperti dirinya.

“Oke,” ucapnya akhirnya. “Deal.”

Panggilan ditutup dengan gerakan anggun.

Celine kembali menghadap dinding kaca Bloom Collection yang membentang dari lantai lima. Pemandangan kota terhampar di bawah sana, tidak setinggi Montgomery Corp yang menjulang arogan ke langit. Namun di sinilah segalanya bermula. Tempat ini lahir dari kerja kerasnya sendiri. Dari nol tanpa bantuan siapa pun termasuk Ethan.

Celine menatap hasil coretan tangannya di atas meja, lalu bayangan gaun pengantin itu kembali datang. Gaun yang ia serahkan rancangannya pada orang lain bukan karena ragu atas dirinya sendiri. Semua itu hanya agar Ethan benar-benar terlibat.

Ia mengangkat dagunya, ada keyakinan yang besar di bola matanya.

1
nyonya
daebaaak thor double up thor pengen liat dinginnya celine...
celine apapun yg terjadi jangan goyah.
tetap cuek,dingin dan jangan noleh² lagi kemasa lalu.
angel
good job Celine,aku suka dengan cara mu jangan biarkan pelacur seperti cantika menang.karena yang harus menang adalah kau kalau bisa kau berkencan dengan pria tampan yang baik agar rasa sakit hatimu terbalaskan selama ini,jika author berkenan celine mempunyai pasangan yang tampan aku bakal kasih kopi heheh maap ya thor tapi aku baru punya kopi doang Wkkw
minsy
i like your style celine good job,panas panas dehh si ethan
dika edsel
🎶sering kali aku demam tinggi..
tak stabil suka naik turun tensi..
dokter bidan tak sanggup obati..
masalahnya cintaku yang kurang gizi..
💃💃💃💃💃 aseeek.. lanjutkan ethan..
sagi🏹
lanjut thor
sagi🏹
harus benar" teliti baca kalimat per kalimat di part ini. kalo sampai perasaan Ethan ke Cantika bukan perasaan bersalah tetapi perasaan lain yang dinamakan cinta maka aku tidak pernah menyesal selalu memakai maki Ethan Montgomery berati sudah benar Celine mengambil keputusan dengan pembatalan pernikahan wow Ethan muak banget sama kamu
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
mungkin othor sedang nge prank LG 🤭🤣👻
angel
up lagi thorrrr
nyonya
tidak salah aku muak semuak²nya sama ethan teruskan saja ethan tingkahmu,iya kamu membunuh ayah cantika dan merasa bersalah.sekalian nikahin biar bebanmu berasa berkurang,tutup semua mata dan hatimu biar celine tidak pernah merasa menyesal kemudian hari karna keputusannya.
pengorbanan celine terlalu besar hy untuk se ekor ethan...
cepatlah bangkit dan move on celine dan jauh jauh celine jangan terlibat apapun dgn amox apalagi yg didalamnya ada ethan² nya...
nyonya: tak terkendali kak🤣
total 2 replies
Vtree Bona
setan banget si Ethan bikin emosi di jiwa
nyonya: 🤣🤣🤣 rasanya ingin ku delete part ethan
total 1 replies
Be Mine
butuh konsentrasi penuh baca bab ini. Se', Jadi Ayahnya cantika, di bunuh oleh Ethan. Cantika juga korban, begitu juga dengan Celine. 🤔 Sikap perhatian Ethan ke cantika, apa Ethan merasa bersalah??
Rahayu Ayu
Geregetan bsngat aq sama si SEthan.
mungkin si SEthan merasa bersslah dan ingin bertanggung jawab atas kematian ayahnya Cantika, karna mungkin salah sasaran dan itupun sudah di jekaskan Raga & Rega.
tapi dadar si SEthan emang sengaja cari perkara, segala alasan Cantika punya adik, preettt...🤮🤮🤮
na
up lagi kakk
na
up
Vinafu
alur menarik,, bahasa rapih
Kenick Cafe
penjahat juga tuh cantikoo
AZLEN HASLINA BT. AWANG KPM-Guru
kenapa Ethan tidak terus terang dgn Celine, jika Ethan ada misi di sebalik Ethan mendekati Chantika...supaya tidak berlaku salahfaham dgn Celine...tapi biasalah semua drama di tv juga begitukan😄
Ais
khan sudah aku duga dr awal klo ethan perhatian tertarik sm cantika bkn karena cantika lugu polos dan kelihatan baik tp ada sesuatu yg mengganjal dlm pikiran ethan perempuan macam cantika dgn kepolosannya tp begitu berani terang"an menarik perhatian ethan dan emang celine jelas salah paham tp mau gmn lagi klo ethan ngak mengikuti permainan cantika maka ethan ngak akan bs mengungkap jati diri cantika dan juga mafia dibalik smua kekacauan ini
Ida Sriwidodo
Nahh kaann.. Cantika bukan orang byasah.. ada misi mendekati Ethan! 😱😱
Balas dendam kah?
Siapa Barlex?
Berhubungan dengan ortunya Cantika kah?
Haiisz.. makin penisiriin iihh.. 😅😅🤣🤣

Thanks kk Demar 🤌🏻🤌🏻
Nita Nita
tegang amat bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!