Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.
Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.
Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.
Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.
"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"
Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?
Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA PERNIKAHAN
"Tapi aku tidak yakin, calon menantuku itu mau dengan mu, kau terlihat sangat payah," goda Tuan Steven, menatap Duke Lucas dengan remeh.
"Aku tidak perduli," jawab Duke Lucas, dingin.
"Kau yakin? Ah awas nanti jilat ludahnya sendiri," ucap Tuan Steven tersenyum miring.
Duke Lucas tidak menjawab, wajah nya terlihat semakin datar dan tanpa satu patah katapun, dia langsung pergi dari sana di ikuti oleh Ethan.
"Saya permisi, Tuan Nyonya," pamit Ethan sebelum pergi mengikuti Duke Lucas.
"Jaga Tuan mu itu Ethan, jangan biarkan dia melakukan hal gila," ucap Tuan Steven, memberikan pesan, karena dia tahu segila apa putra nya itu.
Ethan hanya mengangguk kan kepala nya, dan mengikuti Duke Lucas dari belakang.
"Bagiamana pertemuan mu dengan Raja?" tanya Nyonya Kimberly, duduk kembali di ruang keluarga bersama Tuan Steven.
"Raja ingin mempercepat pernikahan Lucas dan Jasmine," jawab Tuan Steven, menyenderkan kepalanya di sandaran kursi sofa.
"Kenapa tiba-tiba? Apa ada masalah?" tanya Nyonya Kimberly, khawatir.
Tuan Steven menghela nafas nya panjang, mengingat pertemuan nya tadi dengan Raja Reifan, yang merupakan sahabat nya.
"Raja khawatir dengan keselamatan Putri Jasmine, kamu tahu sendiri seperti apa keadaan istana, apalagi wanita yang sekarang menjadi Ratu itu," jawab Tuan Steven, menegakkan tubuh nya.
"Apa yang dilakukan Imelda, apa dia melukai Jasmine? Kamu harus melindungi nya Xavier, aku tidak mau Jasmine bernasib sama seperti Florence," ucap Nyonya Kimberly, Khawatir, bahkan mata nya sudah berkaca-kaca.
"Tenang lah Sayang, calon menantu kita baik-baik saja, kami tadi hanya membahas tentang pernikahan Lucas dan Jasmine, dan Raja akan menjemput Jasmine untuk kembali ke istana," ucap Tuan Steven, membawa Nyonya Kimberly ke dalam pelukannya.
"Kamu setuju kan kalau pernikahan mereka di percepat?" tanya Tuan Steven, menatap istrinya.
"Tentu saja aku setuju, pernikahan Lucas dan Jasmine, yang selama ini aku tunggu-tunggu," jawab Nyonya Kimberly, semangat.
"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan gadis kecil itu, terakhir kali aku bertemu dengan Jasmine, sehari sebelum dia di asingkan oleh Raja," ucap Nyonya Kimberly, dengan mata berkaca-kaca.
"Malang sekali nasib calon menantu ku itu, pasti selama ini hidup nya tidak mudah, di umurnya yang masih kecil dia harus tinggal tanpa kasih sayang kedua orang tua nya," lanjut Nyonya Kimberly, sudah menangis tersedu-sedu.
"Kamu tahu sendiri Sayang, alasan Raja melakukan itu, sebenar nya dia juga tidak ingin mengasingkan Putri Jasmine," ucap Tuan Steven, menenangkan Istri nya.
"Aku sangat kasihan melihat Reifan, semenjak Florence meninggal, pria itu seperti tidak memiliki semangat hidup lagi," ucap Tuan Steven, menghela nafas nya panjang.
Tuan Steven dan Nyonya Kimberly, adalah sahabat dekat Raja Reifan dan mendiang Ratu Florence, mereka juga sudah biasa menyebut Raja Reifan tanpa embel-embel Raja ataupun Yang Mulia, kecuali di acara formal.
"Kamu tahu sendiri, se cinta apa Reifan pada Florence," ucap Nyonya Kimberly, mengingat kisah cinta sahabat nya.
"Reifan bukan hanya kehilangan perempuan yang sangat dia cintai, tapi dia juga kehilangan separuh jiwa nya," lanjut Nyonya Kimberly.
"Kamu benar," ucap Tuan Steven, setuju.
"Tapi ada satu masalah lagi Sayang," ucap Tuan Steven lagi, menatap Nyonya Kimberly, serius.
"Apa?" tanya Nyonya Kimberly, ikut menatap suaminya.
"Lucas, bagaimana dengan Lucas?" jawab Tuan Steven.
"Bagiamana kalau dia tidak setuju dengan rencana pernikahannya yang di percepat," lanjut Tuan Steven.
Dia tahu se dingin dan sekeras apa watak Putra nya itu, kadang Tuan Steven bahkan bingung, sifat Lucas itu menurun dari siapa, kenapa sifat nya bisa se keras itu, sama sekali tidak tersentuh.
"Setuju ataupun tidak, Lucas akan tetap menikah dengan Jasmine!" ucap Nyonya Kimberly, tegas.
"Biar aku nanti yang berbicara pada anak itu," lanjut Nyonya Kimberly.
Bukan nya Nyonya Kimberly jahat dengan memaksakan kehendaknya, untuk menikahkan Lucas dengan Jasmine, bukan juga karena janji pada mendiang Ratu Florence, tapi Nyonya Kimberly yakin Lucas akan menjadi pribadi yang lebih baik nanti nya, saat bersama Jasmine, mungkin awalnya akan berat untuk mereka berdua dalam menjalin pernikahan ini, tapi feeling seorang ibu tidak pernah salah, Jasmine adalah perempuan baik dan mereka akan saling mencintai.
Sementara di desa B, Duke Lucas dan beberapa prajurit nya baru saja sampai, mereka semua langsung bergerak cepat, menolong beberapa warga yang masih terjebak banjir dan mengevaluasi mereka ke tempat yang aman.
"SUSURI SEMUA TEMPAT INI! BAWA MEREKA YANG MASIH HIDUP KE TEMPAT YANG AMAN!!"
Perintah Duke Lucas tegas.
"Baik Yang Mulia!"
Semua orang langsung bekerja menyelamatkan para korban, bahkan Duke Lucas juga ikut turun langsung, membiarkan jubah kebesaran nya, basah terkena air, karena memang keadaan air masih cukup tinggi, sebatas lutut Duke Lucas.
"Ethan cari tahu, kenapa hal ini bisa terjadi!" perintah Duke Lucas, mengepalkan tangannya kuat.
"Baik Duke," jawab Ethan, mengangguk paham.
Darah Duke Lucas di buat mendidih, saat melihat keadaan Desa B, rumah-rumahan banyak yang hancur dan juga terendam banjir, sekeras apapun hati Duke Lucas, tetap saja dia adalah manusia biasa, melihat keadaan rakyat di sana, membuat hati Duke Lucas teriris.
"Hiks...hiks...hiks..."
Telinga tajam Duke Lucas, menangkap suara tangisan anak kecil yang terdengar lirih.
"Suara itu," gumam Duke Lucas, mengedarkan pandangannya ke seluruh menuju.
"Hiks...hiks...hiks....i-bu hiks...hisk..."
Deg
Hati Duke Lucas mencelos, saat menemukan anak laki-laki yang sedang menangis sambil memeluk tubuh ibunya.
"Hiks...hiks...hisk..."
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Duke Lucas, datar seperti biasa.
Anak laki-laki yang sedang memeluk tubuh ibunya itu langsung mengangkat kepalanya, saat mendengar suara Duke Lucas.
"T-olong, tolong ibu," ucap anak laki-laki itu, dengan suara bergetar.
Duke Lucas melihat sosok wanita paruh baya di pelukan anak laki-laki itu, wanita itu sudah tidak sadar kan diri.
"Bocah, aku akan membawa mu dan ibu mu dari sini," ucap Duke Lucas, dengan raut wajah datar nya, membuat anak laki-laki itu takut.
"S-iapa Anda?" tanya anak laki-laki itu, gugup.
"Itu tidak penting, sekarang ayo kamu naik ke punggung ku, aku akan membawa Ibu mu ke tempat yang lebih aman untuk segera di beri pertolongan," jawab Duke Lucas, mengangkat wanita paruh baya itu.
Walaupun masih takut, anak laki-laki itu tetap mengikuti perintah Duke Lucas, dia naik ke punggung Duke Lucas, dan melingkar kedua kakinya di pinggang Duke Lucas.
"Pegangan yang erat," ucap Duke Lucas, berjalan membawa mereka ke tempat evakuasi.
Anak laki-laki itu hanya mengangguk kan kepala nya, menyenderkan kepalanya di bahu Duke Lucas, wajah nya terlihat sangat sayu, karena dia sudah tidak dari kemarin.
lanjut up lagi thor