Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 membentang jarak
Satu bulan lebih telah berlalu sejak kata putus keluar dari bibir seorang Zalina kepada Alex di perpustakaan sekolah.
Zalina benar benar membentang jarak yang amat luas dan membangun dinding yang begitu tinggi dan tebal di antara dirinya dan Alex.
" silahkan kau kabarkan kepada dunia tentang mahkotaku yang telah berhasil kau renggut, aku tidak keberatan...."
kata sekaligus pesan terakhir Zalina kepada Alex di depan parkiran sekolah saat itu.
Ketika untuk yang kesekian kalinya Alex seolah ingin menahannya kembali.
Dan hari itu juga menjadi hari terakhir ke duanya saling berbicara.
Karena hari hari berikutnya...Alex maupun Zalina tak lagi pernah saling melihat apalagi bertegur sapa.
Jika Alex diam diam masih sering kali menoleh dan mengikuti langkah kaki Zalina yang menjauh darinya hingga gadis itu tak lagi terjangkau oleh matanya jika keduanya bertemu tanpa sengaja...
Maka tidak dengan Zalina,
Zalina bahkan tak pernah lagi meski hanya melirik dengan ekor matanya kepada Alex setiap mereka tanpa sengaja bertemu.
Ia akan terus melenggang dan melewati Alex begitu saja ketika mereka berpapasan dengan tak sengaja seperti orang yang tak pernah kenal sebelumnya.
Bukan tanpa sebab Zalina bersikap demikian, bukan hanya karena sadar jika dirinya hanya di jadikan baham taruhan.
Ia juga mulai sadar, jika sebenarnya Alex sama sekali tidak mencintainya selain hanya ingin memanfaatkannya saja.
Selama ini hanya dirinyalah yang cinta sendirian kepada pemuda itu.
Hal itu semakin di yakinkan dengan ia yang tanpa sengaja melihat perlakuan Alex terhadap Zoya.
Hari itu...
Zalina sedang berada di teras atas ruang komputer,
tanpa sengaja ia melihat ke bawah dan tepat ke arah parkiran.
Di sana ia melihat Alex memperlakukan Zoya dengan begitu mesra.
Pemuda itu membawakan tas Zoya dan ketika sampai di parkiran...
Alex membukakan pintu untuk gadis itu.
Pernah juga satu kali Zalina melihat Alex memakaikan helm untuk Zoya ketika mereka akan pulang bersama dengan naik motor Alex.
Zalina merasakan hatinya begitu sakit dan perih....
dadanya terasa sesak dan berdenyut nyeri melihat pemandangan yang menyesakkan dada itu.
Ia masih ingat dengan benar apa yang di katakan Alex kepadanya saat ia meminta di pakaikan helm.
( jangan manja...pakai sendiri helmmu, aku bukan pembokatmu )
Kata Alex saat itu. Dan Zalina merutuki kebodohannya saat itu.
Dan hari itu...
Zalina hanya bisa menjerit di dalam hati dan menahan dadanya yang berdenyut kian nyeri.
Dan sejak hari itu juga, ia kian meyakinkan diri jika ia tak akan lagi mengharap Alex kembali.
Apalagi saat satu hal yang ia takutkan tak terjadi,
yakni kemungkinan jika dirinya hamil. Karena seingatnya hari itu Alex melakukannya berkali kali kepadanya.
Zalina merasa sangat lega ketika ia mendapatkan tamu bulanannya tanpa kendala sama sekali apalagi telat.
" satu minggu lagi UNAS...kau sudah siap Zalina ?! "
tanya Carlo ketika ke duanya sedang melangkah menyusuri lorong koridor sekolah menuju tempat parkir.
Sejak putus dengan Alex ,Zalina memang seringkali pulang sekolah di antar Carlo. Bahkan sekarang keduanya di gosipkan pacaran.
Tapi Zalina dan Carlo tak ambil pusing dengan gosip itu.
Mereka hanya berteman dan tidak lebih dari itu. Carlo pun mencoba tak membumbui persahabatan mereka berdua dengan perasaannya.
Walau jujur.....
sebenarnya ia masih menyimpan harapan untuk bisa menjadikan Zalina sebagai pacarnya.
Carlo juga tak pernah menanyakan tentang hubungan Zalina dan Alex.
Yang ia tahu...
Zalina dan Alex tak lagi bersama dan ia tak berminat untuk mencari tahu kenapa.
" tentu saja...aku sudah siapkan semuanya, kita sudah menunggu hari itu selama tiga tahun kan Lo..." jawab Zalina enteng sambil tersenyum lebar kepada Carlo.
Carlo cemberut,
" kamu yang jurusan tersulit kok bisa sesantai itu menghadapi UNAS..
Sementara aku...huft...aku benar benar hampir depresi memikirkan UNAS " celoteh Carlo.
Lagi lagi Zalina tersenyum lebar menanggapi celotehan Carlo.
Tak lama keduanya sampai di parkiran, dan seperti biasa ketika Carlo akan mengantar Zalina dengan motor,
Pemuda itu memakaikan helm kepada Zalina dan Zalina tak lagi protes apalagi menolak.
Kemudian keduanya naik ke atas motor.
Motor yang di tumpangi Carlo dan Zalina melaju pelan tapi pasti meninggalkan area parkir sekolah kemudian keluar dari gerbang sekolah dan mulai masuk ke jalan raya beraspal di depan sekolah.
Seseorang yang sejak tadi menatap interaksi Zalina dan Carlo sejak di lorong koridor nampak keluar dari balik dinding tempat ia bersembunyi.
Tatapan seseorang itu nampak sendu...
" Zalina...apa kau sudah jadian dengan Carlo ?! Dan...
Apa tidak ada kesempatan sedikitpun untukku ?!
Kau nampak bahagia bersamanya...
Apa yang harus aku lakukan ? Haruskah aku melupakan perasaanku padamu ?! "
Cicit seseorang itu yang tidak lain adalah Marik di dalam hati.
Ya...
Marik menyimpan rasa dan kekaguman yang besar kepada sosok Zalina selama ini.
Itulah sebabnya ia tak mau setuju bahkan tak mau ikut taruhan yang teman temannya buat.
Marik selalu memperhatikan Zalina dalam kebisuan dan diamnya.
Ia tak memiliki keberanian sedikitpun untuk mendekati gadis itu,
Hal itu karena ia merasa Zalina sama sekali tak pernah menoleh kepadanya.
Apalagi saat ia melihat ada bias cinta dan kekaguman di mata gadis itu untuk Alex sahabatnya.
Marik memilih menyimpan rasa dan perasaannya kepada Zalina rapat rapat hingga tidak ada yang tahu perasaannya yang sebenarnya.
Yang teman temannya tahu..
Marik hanya memiliki rasa kagum biasa seperti mereka.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll