NovelToon NovelToon
My Doctor'S Bastard

My Doctor'S Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:158.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.

Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.

Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDB Bab 15 - Seperti Hantu

Om Dicky datang ke apartemen sebelum jam makan siang, dia ingin memastikan dua anak asuhnya itu mendapatkan makanan yang sehat. Memang benar bahwa Dicky adalah orang kepercayaan keluarga Carter, tapi tugasnya bukan hanya untuk menjaga Laura tapi juga menjaga Celine yang saat ini sakit parah.

Dicky juga akan melakukan apapun untuk membantu proses pengobatan Celine di sini. Pagi tadi Laura sudah mengabarinya bahwa mereka akan pergi ke Nayo Hospital, jadi sekarang Dicky juga ingin mempertanyakan bagaimana hasil pertemuan tersebut dengan dokter Richard.

Dicky juga memiliki akses card ke apartemen ini, jadi sewaktu-waktu ada keadaan genting dia bisa dengan cepat datang untuk menolong.

Namun alangkah terkejutnya Dicky saat dia melihat seorang pria ada di sini, seseorang yang dia ketahui bernama Shinee Wu. Seseorang yang sudah masuk ke dalam daftar hitam tuan Nickolas.

Pria itu tak boleh menemui sang nona muda.

"Bagaimana bisa kamu ada di sini? keluar sekarang juga," titah Om Dicky, tubuhnya kekar karena sebelumnya dia bertugas sebagai keamanan di keluarga Carter. Sorot matanya menatap tajam ke arah Shinee, pria dengan setelan baju santai seolah ini adalah apartemennya sendiri.

Dicky dan Shinee berpapasan di ruang tengah, di saat Shinee hendak menuju dapur untuk menyiapkan makan siang Laura dan juga Celine.

"Anda siapa? Meskipun pihak apartemen tak ada yang boleh masuk tanpa izin," balas Shinee. Keduanya bersitegang.

"Aku adalah pengawal pribadi Nona Laura, dan tuan Nickolas sudah memberiku perintah untuk tidak membiarkanmu mendekati nona mudaku," balas Dicky yang mulai terpancing amarah. Dia bahkan segera mendekat ke arah Shinee hendak melempar pria itu keluar dari apartemen ini.

Tapi tentu saja Shinee tak akan tinggal diam, ketika pria itu semakin mendekat dia pun waspada.

"Tuan Nickolas bahkan memerintahkanku untuk membunnuhmu andai kamu tak bisa diajak bicara," desis Dicky yang kini hanya berjarak dua langkah dari Shinee. Satu gerakan kemudian dia mulai menyerang Shinee lebih dulu.

Dengan cepat Dicky menarik pundak Shinee kuat, lalu memutar tubuhnya dan mencekal tangan pria tersebut dari belakang.

"Akh!" pekik Shinee yang merasa sakit di bagian tangan, dia ingin melawan tapi ternyata kalah cepat. Dan suaranya yang tinggi membuat Laura dan Celine akhirnya keluar dari dalam kamar dan melihat pertengkaran tersebut.

"Om Dicky!" pekik Celine terkejut dan was-was sekaligus, jika Shinee terluka pasti pria itu akan langsung membongkar rahasia mereka.

Sementara Laura lagi-lagi mengacak rambutnya frustasi, rasanya banyak sekali masalah yang dia miliki sekarang dan Laura tidak tahu harus menyelesaikan Yang mana lebih dulu. Semuanya terlihat kusut.

"STOP!!" teriak Laura setelahnya, suaranya yang keras sampai bergema di apartemen tersebut.

Dicky bahkan sampai mematung, sementara Shinee juga terkejut tapi tubuhnya masih dicekal.

Laura kemudian mendekati dua pria itu dan Celine mengikuti. "Om, lepaskan pria itu," pinta Laura.

"Tapi Nona, tuan Nickolas _"

"Ayo kita bicara lebih dulu, ada beberapa hal yang ingin kamu sampaikan pada om Dicky."

"Tapi pria badjingan ini harus pergi lebih dulu," balas Dicky.

Shinee menghela nafas kasar, sekarang namanya seolah sudah berubah. Bukan lagi Shinee Wu, tapi Shinee badjingan Wu. Karena semua orang terus memanggilnya dengan kata umpatan itu.

"Biarkan saja dia, kita bicara dulu," pinta Laura.

Celine menganggukkan kepalanya ke arah om Dicky, sebuah isyarat yang mengartikan bahwa lebih baik sekarang dengarkan dulu ucapan Laura. Baru setelahnya mereka bisa memutuskan Apa yang harus dilakukan sekarang.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Dicky melepaskan cekalannya pada Shinee, namun tak dia lepaskan dengan mudah. Dicky lebih dulu mendorong tubuh Shinee dengan kuat, sampai akhirnya pria itu jatuh tersungkur ke lantai.

Namun Laura tidak merasa iba sedikitpun ketika Shinee terjerembab, berbeda dengan Celine yang rasanya tidak tega.

Setelahnya Laura mengajak Dicky untuk berbicara di balkon, sedangkan Shinee pilih untuk tidak memperdulikan pembicaraan tersebut. Dia menuju dapur untuk menyiapkan makan siang semua orang.

"Om, aku akan mengatakan sesuatu yang sangat penting, tapi Om harus bersumpah dulu satu hal padaku untuk tidak mengatakan kebenaran ini pada semua keluarga," ucap Laura.

Dicky jadi terkejut sendiri mendengar pernyataan tersebut, sedangkan Celine hanya mampu terdiam sebab sebelumnya mereka berdua memang sudah sepakat. Mereka tidak bisa menutupi kebenaran dari Om Dicky, karena om Dicky akan selalu ada di sekitar mereka berdua. Jadi jalan yang dipilih adalah meminta om Dicky untuk menyimpan rahasia ini juga, tentang penyakit Laura.

"Ada apa Nona? Apa anda hamil anak pria itu?" tanya Dicky lirih, di dalam dadanya sudah bergemuruh amarah yang begitu besar. Kedua tangannya terkepal kuat ingin segera membunuh Shinee.

Jelas saja memang seperti inilah keadaannya, tidak mungkin pria itu ada di sini tanpa alasan yang kuat.

"Ya ampun om Dicky, kenapa malah ke sana sih mikirnya," keluh Celine.

"Bukan Itu Om, aku tidak mungkin hamil anak pria itu!" kesal Laura juga.

"Lalu apa?" tanya Dicky semakin penasaran.

"Om bersumpah dulu untuk tidak mengatakannya pada semua keluarga."

"Mana bisa Nona, Saya bahkan harus melapor pada Tuan Nicholas setiap 1 jam sekali."

"Yang ini pengecualian Om, aku mohon," pinta Laura yang kini suaranya berubah jadi lirih.

Dicky menalan ludahnya sendiri dengan kasar, mana mungkin dia bisa menghianati sang Tuan. Tapi Dicky juga merasa sangat penasaran Sebenarnya apa yang tengah disembunyikan oleh Nona mudanya.

Jika sumpahnya bisa menyelamatkan kehidupan sang Nona muda maka dia akan berikan. Dicky juga tidak bisa gegabah tentang hal ini.

"Baiklah, saya bersumpah tidak akan mengatakannya pada semua keluarga Carter."

"Jangan bohong, jika Om melanggar sumpah ini maka aku bisa mati."

"Astaga Nona, Kenapa Anda bicara seperti itu? kematian tidak akan pernah menghampiri anda karena saya akan terus melindungi."

Celine menggigit bibir bawahnya kuat ketika mendengar ucapan Om Dicky tersebut, mungkin pembicaraan ini terkesan biasa saja tapi baginya memiliki makna yang begitu kuat, Karena sekarang Laura memang sedang berjuang diantara hidup dan mati.

Ketika tiba saatnya kembali ke kota Servo nanti entah Laura atau hanya namanya yang akan pulang.

Celine terus berusaha menahan dirinya agar tidak menangis, dia tidak ingin membuat Laura merasa bersalah pula padanya.

"Kalau begitu dengarkan ucapanku baik-baik, aku sudah sangat percaya pada Om Dicky."

"Iya Nona, katakan lah."

"Sebenarnya yang sakit kanker hati stadium akhir bukanlah Celine, tapi aku."

Deg! Dicky seketika membeku, merasakan dunia berhenti beberapa detik.

"Aku tidak ingin Daddy dan Mommy tahu Om, kata dokter di Servo umurku mungkin hanya tinggal 6 bulan. Karena itulah aku ingin berobat di sini, aku ingin pulang dengan keadaan sembuh, atau kematian yang mendadak untuk semua orang."

"Lau, jangan begitu mudah bicara kematian. Kita saja belum berusaha!" kesal Celine, dia membentak agar air matanya tidak jatuh.

Sementara Dicky sudah tak mampu berkata apa-apa, seketika tubuhnya yang jadi lemah tak berdaya. Bagaimana bisa nona mudanya yang selama ini menjadi pelita di keluarga Carter tiba-tiba mendapat vonis kanker.

"Pria itu ingin tetap berada di sini, jika tidak maka dia akan mengatakan semuanya pada Daddy," jelas Laura lagi dan Dicky mulai bisa memahami keadaan yang terjadi.

Keberadaan Shinee di sini juga bukan atas keinginan sang Nona muda, tapi karena pria itu licik.

"Sekarang Om Dicky sudah tahu semuanya, aku mohon tetap berada di samping ku dan jaga aku, tapi jangan sampai Daddy tahu," pinta terakhir Laura dan Dicky tak punya jawaban lain selain menganggukkan kepala.

"Sudah selesai waktu bicaranya, sekarang kita makan," ucap Shinee yang tiba-tiba muncul seperti hantu.

1
Imas Kartini
shine yang ditanya apa penyakit nya bukan ngajak nikah shine
Imas Kartini
Celine kamu mang sahabat terbaik
Sani Srimulyani
laaaahhhh kenapa malah ngajakin nikah.......
Aurel
Hadir
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Eka ELissa
knpa jwbnya kita mo nikh sen....kan yg di tyain bukan itu....😄😄😄🤦🤦
Eka ELissa
nah loh....autho syok kan kmu lau shine tulus tau GK modus
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
artinya pengobatan akan berjalan lama.
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Zieya🖤
🖤🖤🖤
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uba Muhammad Al-varo
apa pun keadaannya Laura, semoga Laura cepat sembuh
Bunda Aish
astoge Shine 🤦 speechless....
*Septi*
please dokter Shinee, pasienmu nanya tentang penyakitnya bukan tentang hubungan kalian /Facepalm//Facepalm/
Fittar
dari jawaban shinee berarti penyakit laura belum ada kemajuan.
Hafifah Hafifah
bener tuh lebih baik lupakan laki" seperti itu dan fokus dengan pengobatanmu
*Septi*
yup betul sekali, Shinee si pemaksa, nggak akan ada yang bisa menolak 🤭
*Septi*
ada kamu malah tambah deg deg an shinee😅
Rahmawati
lanjuttt
Ayani Lombokutara
shinee ini anak sapa thor.
jgn bilang anaknya jack sama anne ?
kan kluwrga wu
kemarin tamat bgitu saja kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!