NovelToon NovelToon
The Great Wife (Istri Hebat)

The Great Wife (Istri Hebat)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Mata-mata/Agen / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi untuk menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Pah berikan aku uang!" pinta Layla, telapak tangan gadis itu menengadah ke arah sang ayah.

"Kamu baru saja menerima saham perusahaan sebesar 20%, Layla, kenapa masih meminta uang sama papa? Kamu pikir papa ini bank berjalan?!" ucap Indra, matanya menatap tidak suka ke arah Layla. Tanpa menanyakan terlebih dahulu untuk apa gadis itu meminta uang, Indra langsung menolak permintaan Layla mentah-mentah.

"Aku tidak punya pakaian yang layak untuk aku pakai saat menemui calon suamiku dan keluarganya besok, papa bilang mereka berasal dari keluarga kaya, kalau aku menemui mereka dengan penampilan seperti ini, bukankah papa sendiri yang akan malu nantinya." lirih Layla, wajahnya terlihat sangat memelas, membuat iba siapapun yang melihatnya.

Indra menatap penampilan Layla dari ujung kepala hingga ujung kaki, sangat tidak menarik. Pria paruh baya itu tampak berpikir sejenak. "Yang dikatakan Layla ada benarnya juga, apa yang akan dipikirkan tuan Kenzo dan keluarganya andai melihat penampilan Layla seperti ini?" ucap Indra.

Layla hanyalah gadis desa sederhana, pakaian yang ia kenakan saja hasil jahitan tangan sendiri. Tidak pantas jika Layla mengenakan pakaian sederhana seperti ini, untuk menemui calon suaminya yang berasal dari keluarga paling kaya di ibu kota. Indra tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan Layla.

"Kau butuh berapa?" Indra mengambil uang berwarna merah dari dalam dompetnya untuk ia berikan pada Layla. Mungkin jumlahnya sekitar 500 ribu saja.

"Berikan aku kartu yang ini saja pah." Layla tidak mengambil uang yang diberikan Indra, atensinya justru tertuju pada kartu kredit yang tersimpan rapih di dalam dompet sang ayah.

"Layla! Jangan keterlaluan!" Mita tidak suka melihat sikap lancang Layla. "Dasar gadis kampung, apa nenekmu tidak pernah mengajarimu sopan santun?!" lanjut Mita, wajahnya sudah memerah karena amarah.

"Mama salah! Selama ini nenekku telah mengajarkan begitu banyak hal kepadaku. Tidak seperti seseorang yang ingin membuang anaknya yang baru berusia 3 tahun ke panti asuhan. Padahal orang tua anak itu sangat mampu untuk merawat anaknya sendiri." kata-kata yang keluar dari mulut Layla memang terdengar datar tanpa ada tekanan, tapi tajamnya ucapan itu seakan lebih tajam dari belati hingga mampu menusuk ke dalam hati yang mendengarnya.

"Layla!" pekik Mita, tangan wanita paruh baya itu sudah terangkat ke atas, bersiap untuk menampar sang anak tiri. Tapi tangan Indra dengan sigap menepisnya.

"Mah, apa kau sudah gila?! Besok calon suami Layla dan keluarganya akan datang ke rumah ini, apa yang akan mereka katakan jika melihat wajah Layla terluka?" peringati Indra pada sang istri.

"Anak kampung itu sudah keterlaluan pah, dia berani mengejek kita!" adu Mita, sorot matanya menatap tajam ke arah Layla. Tatapan penuh permusuhan seperti biasanya, namun Layla yang kini menjadi pusat perhatian bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Bertahanlah sedikit lagi mah, setelah Layla menikah nanti, hidupnya akan menderita tanpa kau harus mengotori tanganmu sendiri. Papa dengar putra tunggal keluarga Bagaskara terkenal memiliki tempramen yang buruk dan sikapnya sangat kasar, entah bagaimana hidup Layla setelah menjadi istrinya nanti." ucap Indra dengan nada berbisik.

"Ya, papa benar ." balas Mita. Mita dan Indra tersenyum smirk kala membayangkan apa yang selanjutnya akan terjadi pada Layla.

"Layla sayang, jangan pikirkan ucapan mamamu ya. Cepat pergi berbelanja dan belilah barang apapun yang kau inginkan, jangan pikirkan masalah uang karena semuanya papa yang akan bayar." titah Indra yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh Layla.

"Terima kasih pah. Memang aku tidak memikirkannya kok. By semua..." Layla melambaikan tangannya pada semua orang, kemudian pergi dengan membawa kartu kredit milik sang ayah di tangannya.

***

Layla menatap langit kota Jakarta yang mulai kehilangan cahayanya, gemerlap lampu kota tak mampu menyingkirkan kegundahan yang terjadi di dalam hati Layla.

"Kira-kira calon suamiku menyukai tipe gadis seperti apa ya? Gadis kalem? Atau gadis dengan penampilan sexy?" Layla terlihat kesulitan memilih pakaian yang sesuai seleranya dengan calon suaminya.

"Dari pada aku bingung sendirian, lebih baik aku temui calon suamiku saja, dan lihat sendiri dia orangnya seperti apa? Dengan begitu aku bisa memilih pakaian yang sesuai dengan seleranya." ucap Layla, wajahnya terlihat penuh dengan semangat.

***

Bukan hal yang sulit untuk Layla bisa menemukan kediaman keluarga Bagaskara. Dengan kemampuan agen mata-mata yang ia miliki, Layla berhasil menelusup masuk ke dalam rumah besar nan mewah tersebut tanpa diketahui oleh siapapun.

Dan di sinilah Layla sekarang, di sebuah kamar besar dengan warna monokrom yang mendominasi dinding kamarnya.

"Jadi dia Adrian Bagaskara, calon suamiku? Cukup tampan juga." Layla memindai pria tampan yang tengah tertidur pulas di atas ranjang king sizenya. Jarak mereka berdua hanya setengah meter saja, membuat Layla bisa melihat setiap pahatan yang terukir nyaris sempurna di wajah Adrian. "Emghhh!" Adrian meregangkan otot disela-sela tidurnya, namun Kehadiran Layla seakan tak berpengaruh sedikitpun untuk pria itu. Adrian tertidur pulas.

Mata elang Layla mengamati pria yang akan menjadi suaminya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tindikan di telinga, tato di lengan, dan aura berbahaya yang terpancar, adalah definisi seorang badboy. Layla mendesah dalam hati. Menikahi pria ini sepertinya akan menjadi misi yang sangat sulit sepanjang karir Layla menjadi agen mata-mata.

Tapi demi misi menemukan batu permata yang sangat langka dan telah lama mereka cari, Layla butuh akses untuk memasuki keluarga Bagaskara. Dan satu-satunya cara adalah melalui pernikahan.

"Baiklah, saatnya untuk bekerja keras Layla. Sepertinya hari-harimu mulai hari ini dan ke depannya tidak akan mudah." Layla berbicara pada dirinya sendiri.

"Untung saja wajah pria ini cukup tampan." Bibir Layla mengukirkan sebuah senyuman, netranya tak pernah lepas dari wajah tampan Adrian yang masih tertidur pulas. Layla tak bisa menahan godaan, tangan gadis itu mulai bergerak untuk menyentuh wajah tampan Adrian.

"Siapa kau? Kenapa ada di kamarku?" Adrian terjaga dari tidurnya karena merasakan adanya kehadiran seseorang, walaupun Adrian tidak bisa melihat wajah orang itu dengan jelas, tapi Adrian yakin dia seorang perempuan.

"By tampan, sampai jumpa lagi." ucap Layla, gadis itu meloncat keluar jendela, melompat dari satu atap ke atap lainnya seperti seorang ninja. Hingga luput dari pandangan mata Adrian.

"Siapa wanita itu? Kenapa pergerakannya cepat sekali?" Adrian masih tidak percaya dengan pemandangan yang baru saja ia lihat. Semua terasa seperti mimpi.

"Ada apa tuan?" tanya Mike. Mike sedang patroli malam saat tidak sengaja mendengar ada keributan yang bersumber dari kamar Adrian, karena itu Mike datang.

"Apa kau melihat ada seorang wanita yang masuk ke dalam kamarku?" tanya Adrian. Wajahnya masih terlihat kebingungan.

"Tidak tuan, sejak tadi saya berjaga di sekitar sini, dan saya tidak melihat ada seorangpun yang datang." balas Mike. Wajahnya terlihat meyakinkan.

"Aneh, apa tadi aku melihat hantu ya? Tapi kenapa hantu bisa sejelas itu?" dahi Adrian mengkerut.

Bersambung.

1
Anjani
OMG, cuma demi hp Nadin sampel rela tidur sama om-om
Anjani
astaga, ternyata Nadin jadi ani-ani😱
Anjani
semangat Layla💪
Anjani
mungkin ibu kamu kena pelet layla 😂
Dew666
👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩👩‍❤️‍👩
Anjani
pak Hendra kayaknya sangat mencintai ibunya Layla, kenapa ibunya Layla malah lebih milih mokondo kaya si indra
Alisha Chanel: Hanya ibunya Layla dan Author yang tahu🤭
total 1 replies
Anjani
pantesan perusahaannya gak berkembang, rupanya di korupsi toh
Alisha Chanel: Susah emang😌
total 1 replies
Anjani
ternyata Indra bisa merasa bersalah juga
Alisha Chanel: Indra juga manusia🤭
total 1 replies
Anjani
dasar laki mokondo gak tahu diri🤬
Anjani
layla keren, gak mudah di tindak kaya pemeran utama waita di novel lain😂
Alisha Chanel: Tapi kurang laris novelnya kak, kayaknya pembaca lebih suka pemeran utama wanita yang teraniaya🤭
total 1 replies
Anjani
semoga ya mom
Alisha Chanel: Aamiin
total 1 replies
Anjani
dasar bucin😂
Anjani
seberat apapun masalah suami istri, akan selesai di atas ranjang 🤭
Alisha Chanel: Betul sekali🤭
total 1 replies
Anjani
suami istri sama saja ternyata
Alisha Chanel: Mereka jodoh😄
total 1 replies
Anjani
emak-emak mau kaya atau miskin mulutnya lemes🤭
Alisha Chanel: Betul, udah bakat alami kayaknya🤣
total 1 replies
Anjani
tidak semudah itu ferguso
Anjani
hebat joshua ush jadi profesor di usia muda, adrian aja blm lulus kuliahnya. semoga layla gak berpaling
Anjani
jangan beri celah pada pebinor
Alisha Chanel: Betul👍
total 1 replies
Anjani
makanya jangan gantung perasaan wanita
Alisha Chanel: Betul
total 1 replies
Anjani
dasar nenek gatel, udah tua pake inplan
Alisha Chanel: Makin dua makin jadi🤔
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!