NovelToon NovelToon
Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Kehidupan Tentara / Penyesalan Suami
Popularitas:48.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Bismillah karya baru,

Sudah tiga tahun Elyana menikah dengan Excel Damara, seorang Perwira menengah Angkatan Darat berpangkat Kapten, karena perjodohan.

Pernikahan itu dikaruniai seorang putri cantik yang kini berusia 2,5 tahun. Elyana merasa bahagia dengan pernikahan itu, meskipun sikap Kapten Excel begitu dingin. Namun, rasa cinta mengalahkan segalanya, sehingga Elyana tidak sadar bahwa yang dicintai Kapten Excel bukanlah dirinya.

Apakah Elyana akan bertahan dengan pernikahan ini atas nama cinta, sementara Excel mencintai perempuan lain?

Yuk kepoin kisahnya di sini, dalam judul "Ya, Aku Akan Pergi Mas Kapten"

WA 089520229628
FB Nasir Tupar

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Pertemuan Elyana dan Excel

     "Terimakasih Arman ucapannya. Tentu saja keponakan kami sangat sedih. Padahal dia baru sebulan yang lalu pulang dari Kalimantan, setelah delapan bulan berjauhan dengan istrinya yang sedang mengandung. Namun, takdir berkata lain. Sebulan sebelum bisa melihat anaknya, calon anak dan istrinya justru diambil sang Khalik," balas Pak Erik setelah beberapa menit hening.

    "Betul sekali."

     "Silahkan Pak Erik, Bu Gina, dicicip bolu ketan dan pisangnya. Mumpung masih hangat. Kebetulan aku tadi sengaja membuat bolu ini untuk cemilan anak ...." Pak Arman menyenggol lengan istrinya yang hampir keceplosan.

     "Ya ampun, kamu ini, repot-repot saja Elis." Bu Gina merasa tidak enak. Alih-alih merasa tidak enak, Bu Gina pada akhirnya meraih satu potong bolu ketan yang masih hangat. Karena dia sudah tidak tahan dengan wanginya.

     "Wah, ini enak banget, kamu memang pandai membuat bolu sejak dulu." Bu Gina memuji bolu ketan buatan Bu Elis.

     "Sebetulnya aku itu sudah memberitahu Excel untuk mengajak Elyana dan Nada, tapi kata Excel Nada sedang kurang sehat, sehingga kalau ikut, khawatir tambah parah sakitnya," lanjut Bu Gina, mengungkit kembali Elyana dan Nada yang tidak ikut atau diajak.

     Bu Elis dan Pak Arman saling lempar tatap, lalu dengan cepat beralih pada besannya. Namun, Pak Arman tersenyum kecut sebelum melanjutkan obrolannya.

     "Silahkan. Kalian cicipi. Mumpung ada di sini. Ayo, Nak Excel, cicipi bolu buatan mertuamu. Nanti, setelah ini, Nak Excel tidak bisa mencicip lagi bolu ini, lho," ucap Pak Arman mempersilahkan, diimbuhi kalimat akhiran yang sedikit janggal.

     "Pasti masih bisa menikmatinya Pak Arman. Anakku tentu saja akan kembali ke sini, setidaknya enam bulan sekali. Iya, kan, Cel?" tukas Bu Gina sembari menatap ke arah Excel.

     "Maksud aku, kalau sudah kembali ke kota, Nak Excel tentu saja tidak akan pernah merasakan kembali kue bolu buatan istriku," tekan Pak Arman. Padahal di dalam hatinya hanya ingin tahu seperti apa reaksi Excel diberikan sindiran-sindiran seperti itu.

     "Iya betul sekali, setelah ke kota, Excel tidak akan menemukan bolu buatanmu," sambung Bu Gina.

     "Tidak apa-apa. Di kota juga masih banyak bolu-bolu sejenis seperti ini. Excel tidak akan merasa kehilangan rasa bolu seperti ini. Kalau bolu buatan istriku, hanya bolu kampung." Pak Erik merendah. Sesungguhnya lagi-lagi dia hanya menyindir Excel, dia ingin tahu sikap Excel.

     "Iya, Pak. Tapi, bolu buatan Ibu, bagi Excel sangat enak, tidak ada yang lebih enak dari buatan Ibu. Kalau yang dijual di toko-toko di kota, rasanya beda dan bahannya kurang." Excel menanggapi serius, dia benar-benar membahas tentang bolu.

     Pak Arman tersenyum simpul. Dia merasa Excel bodoh, tidak bisa mengartikan bahasa sindirannya.

     "Bagaimana pekerjaannya Nak Excel. Apakah lancar saja?" Pak Arman mengalihkan topik pembicaraan.

     "Alhamdulillah, Pak."

     "Bagus itu. Kalau pekerjaan baik-baik saja. Bapak yakin kehidupan yang lain-lainpun baik-baik saja. Namanya orang tua, selalu berharap segala aspek kehidupan anak dan menantu, selalu dalam keadaan baik-baik saja, betul bukan Erik?" Pak Arman mengalihkan tatap pada Pak Erik.

     "Tentu saja, Arman. Itu benar sekali."

     "Assalamualaikum." Suara salam sejenak mengejutkan semua termasuk Excel. Pintu yang sudah sejak tadi terbuka, langsung dimasuki dua orang perempuan dan satu bocah kecil yang dipanggku. Mereka Elyana dan adiknya yang baru pulang dari pasar malam.

     Tadi, saat di depan, Elyana sudah melihat mobil Excel dan mertuanya. Sebentar dia terkejut, bahkan ingin sekali berlari. Namun Elida segera memberi saran supaya dihadapi saja dengan elegan.

     "Tapi, gimana dengan Nada, mbak tidak mau papanya Nada merebut Nada dari mbak?" risau Nada.

     "Tenang saja Mbak, kami, aku dan orang tua kita, tidak akan membiarkan Nada diambil suami Mbak. Aku akan bertaruh nyawa jika Mas Excel memaksa membawa Nada," balas Elida peduli.

     Itulah beberapa obrolan antara Elyana dan Elida tadi di depan, setelah mengetahui mertua dan suami Elyana datang ke rumah.

     "Waalaikumsalam." Kompak mereka menjawab.

     "Elyana, Nada, kalian di sini? Kalian menyusul? Ya ampun, kenapa kalian menyusul, bukankah kata Excel, Nada sedang tidak enak badan?" kejut Bu Gina sembari menghampiri Elyana yang memangku Nada.

     "Nada sakit?" seru Elyana sembari menjauh, matanya menatap tajam pada Excel yang bangkit dari duduknya dengan wajah kaget lalu perlahan pias.

     "Elyana, kalian di sini?" ucap Excel tidak percaya.

     "Papaaaaa. Nda pengen Papaaaa," teriak Nada sembari berontak ingin turun, tapi Elyana menahannya karena ia takut Nada diambil Excel.

     "Papaaaaa." Nada menjerit lagi, dia ingin segera merangkul Excel. Tapi, lagi-lagi Elyana menahannya.

     Pak Arman menoleh ke arah Elyana, memberi kode supaya Elyana membiarkan Nada turun dan menghampiri papanya. Awalnya Elyana ragu, tapi karena desakan kedua orang tuanya, Elyana melepaskan Nada.

     Sementara Bu Gina dan Pak Erik masih bengong dan bingung dengan apa yang dilihatnya saat ini.

     "Papaaaa." Nada meraih tangan Excel lalu merangkulnya. Excel pun demikian, dia begitu kangen dengan Nada. Bagaimanapun dia sangat menyayangi gadis kecilnya.

     "Excel, katakan, apa sebenarnya yang terjadi?" sentak Bu Gina sembari menatap Excel tajam.

     "Apakah kamu berbohong, kamu katakan Nada sedang tidak sehat, tapi ternyata mereka di sini? Katakan, kenapa kamu tidak jujur?" Kini giliran Pak Erik yang mencecar Excel. Excel hanya diam, sebagai suami dan anak saat ini dia benar-benar tidak berkutik.

     "El, katakan, apa yang sebenarnya terjadi? Mama mohon, ceritalah. Kenapa kamu tidak bicara terus terang sama mama?" Bu Gina menghampiri Elyana, meskipun Elyana sempat menghindar.

     "Elya, hanya ingin pergi, Ma. Karena Mas Excel tidak mengharapkan Elya. Dan kenapa Elya pergi lalu tidak memberitahu Mama atau Papa Erik, karena Mama dan Papa Erik tidak percaya kalau pernikahan kami memang tidak tercatat di kedinasan," tutur Elyana.

     "Ya Allah. Excel. Kamu buat keluargamu sendiri bercerai berai seperti ini? Mama tidak terima, kurang ajar kamu," geram Bu Gina beralih pada Excel dan marah.

     "Mama, tahan. Ada Nada, tolong amarahnya ditahan," bujuk Pak Erik. Bu Elis dan Pak Arman terkejut, karena mereka baru yakin kalau besannya tidak tahu kalau Excel ternyata sudah berbohong dan tidak mendaftarkan pernikahannya ke kedinasan.

     "Elida, ambil Nada. Bujuk dia," suruh Pak Arman. Elida menghampiri Excel dan merayu Nada agar mau dibujuk dan dibawanya.

     "Mas, aku bawa dulu Nada," ucap Elida seraya meraih tangan Nada.

     "Nada Sayang, ayo kita buka belanjaan Nada tadi. Ada boneka kesukaan Nada yang belum dibuka. Ayo," bujuk Elida sebisa mungkin.

     "Nda pengen sama Papaaa." Nada menolak.

     "Sebentar, Sayang. Papanya Nada masih di sini, malah akan tidur di sini. Benar, kan?" Elida menoleh ke arah Excel.

     "Tentu saja, Excel akan menginap di sini," timpal Pak Erik. Elyana terhenyak, hatinya menolak. Dia tidak mau Excel menginap. Jangankan menginap, melihat Excel di sini saja sudah jengah.

1
Aliya Awina
orang tua Excel terlalu terofsesi sama Elyana sampai buta sama kesalahan anaknya,
Ma Em
Jangan sampai Elyana ikut kembali dgn Excel bisa tambah parah Elyana nanti sama Excel dikurung tdk akan pernah bisa pergi dari rumah, pak Arman biarkan Elyana dan Excel bercerai jgn sampai Elyana diajak pulang sama Excel kasihan Elyana akan tersiksa.
Harwanti Jambi
selalu begini capek kk pergi" terus gk taunya ketemu lagi
Maulana ya_Rohman
semoga cuma bohong belaka.. gak nyata... yang Excel nginep😟😟😟...
gak terima aku....
yang tersakiti tambah menderita...
yang pelaku jadi semena²...😭😭😭😭...
keadilan nya kapan😩😩😩😩
mama
orang kaya kyk ortunya excel ternyata bisa bodoh juga,bisa2ny percaya sama anknya yg tukang ngibul.. dimana2 orang kaya biasa ny nyelidikin dulu, ap lgi rmh tangga ank ny ada yg gk beres,pdhl Elyana sudah cerita semuanya la ini masih percaya aj sm anknya.
Naruto Uzumaki family: 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗯𝗶𝗮𝘀𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗲𝗿𝘁𝘂𝗮 𝗯𝗮𝗸𝗮𝗹 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲 𝘁𝗶𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝘁𝘂 𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶𝗽𝘂𝗻 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶 𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀𝗶𝗻 𝗽𝗮𝗻𝗷𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗹𝗲𝗯𝗮𝗿 𝗶𝘁𝘂 𝗴𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗽𝗲𝗿𝗰𝗮𝘆𝗮 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝗯𝗲𝗹𝘂𝗺 𝗻𝗴𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗶𝗻 𝗮𝗷𝗮𝗵 𝘁𝘂𝗵 𝗼𝗿𝘁𝘂 𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗽𝗹𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗴𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗮𝗻𝗮𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶 𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁𝗻𝘆𝗮, 𝗱𝗶𝗮𝗯𝗮𝗶𝗸𝗮𝗻, 𝗱𝗶𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗶𝗻, 𝗴𝗮𝗸 𝗱𝗶 𝗮𝗸𝘂𝗶𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶 𝗽𝗼𝗹𝗶𝗴𝗮𝗺𝗶
total 1 replies
Nuraeny Prince's
orang tua exelnya terlalu bodoh gampang di kibulin ma anaknya
Putri Abdurachman
pak Erik n bu Gina lbh lempeng drpd si Exel trnyta....lah
Ma Em
Thor biar kebohongan Excel terbongkar agar orang tuanya Excel tau bahwa anaknya yg kurang ajar agar dikasih pelajaran biar Excel sadar .
Sri Widiyarti
semangat up nya Thor ♥️
Putri Abdurachman
pande mnyindir jg Pak Arman y, gasss troooz Pak mpe merasa Exel trutama Pak Erik. biar aja ga d'anggap anak lg yg modelan kyk Exel/Angry/
Sri Widiyarti
semoga Rafka berjodoh sama elyana 🤲
Dian Isnawati
lanjut
Nining Sariningsih
tak dapat berkata2 aku dengan kelakuan si Excel mudah2an cepet kebongkar deh ,,,,untung ortu elyana memihak padanya gak kayak sebelah katanya sayang nyatanya kagak curiga2 elyana gak ikut dia,thooorrr mudah2an jodohnya El tuh Rafka biar nyesel double killl tuh si Excel biar entar tiap saat dapat melihat kemesraan El&Rafka apalagi kalo entar nada dekat dengan Rafka duh sukurin tuh si Excel,,,,,,semangat thoorrr💪💪💪
Nasir: Ngenes bgt nanti ya nasib si Excel.
total 1 replies
Ma Em
Excel emang tukang ngibul pembohong besar , emang sebaiknya Elyana berpisah dgn Excel dan mungkin jodoh Elyana sdh otw setelah pisah dgn Excel karena sdh ada duda yg baru ditinggal istrinya yaitu Rafka 😄😄
Dewi Oktavia
kesel x jika tak cinta kenapa di pertahankan.
Dewi Oktavia
seorang istri paling sedih jika anak tak bisa pisah dari BPK y alhasil taruhan wanita bertahan 1 atap tanpa cinta demi buah hati y ne banyak terjadi,😭,tor cerita y seperti kisah nyata
Nasir: Terimakasih byk.... ikut sedih ya.
total 1 replies
Sri Widiyarti
mudah2an orang tua elyana ga seperti orang tua Excel semangat up nya Thor...
Maulana ya_Rohman
jangan di pertemukan Elyana sama Excel....
kalau ketemy sama saja kembali lagi ke kandang macan... kasihan lah thor sama Elyana.....😢😢😢😢
merry
gk tau keslhhn yaa axcell,, tkt bgtt mrka kamuu sm Elyana moga ajj gk ktmu
Atip Suryana
ahhhh dasar laki siLan kamu exelll😠😠😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!