NovelToon NovelToon
Friendzone Tapi Menikah

Friendzone Tapi Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Persahabatan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Nikah Kontrak
Popularitas:835
Nilai: 5
Nama Author: B-Blue

Menikahi sahabat sendiri seharusnya sederhana. Tetapi, tidak untuk Avellyne.
Pernikahan dengan Ryos hanyalah jalan keluar dari tekanan keadaan, bukan karena pilihan hati.

Dihantui trauma masa lalu, Avellyne membangun dinding setinggi langit, membuat rumah tangga mereka membeku tanpa sentuhan, tanpa kehangatan, tanpa arah. Setiap langkah Ryos mendekat, dia mundur. Setiap tatapannya melembut, Avellyne justru semakin takut.

Ryos mencintainya dalam diam, menanggung luka yang tidak pernah dia tunjukkan. Dia rela menjadi sahabat, suami, atau bahkan bayangan… asal Avellyne tidak pergi. Tetapi, seberapa lama sebuah hati mampu bertahan di tengah dinginnya seseorang yang terus menolak untuk disembuhkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon B-Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Aaa... Avel!!" Para sahabat Avellyne menghampiri dengan perasaan bahagia tidak terkira, begitu mereka mendekat, semuanya bersamaan memeluk Avellyne sehingga pemilik tubuh merasa sesak.

"Kalian kenapa, sih? Kenapa tiba-tiba datang bersamaan gini?" Avellyne bingung dan tidak tahu menahu alasan para sahabatnya berkunjung ke butik yang merupakan tempat kerja Avellyne.

"Akhirnya loe nikah juga. Mana sama Ryos lagi." Vallerie begitu antusias, wajahnya berbinar.

Sahabat Avellyne sejak SMA bukan hanya Ryos saja, ada beberapa orang lagi. Dia memiliki genk yang bernama Last Angel's. Mereka satu sekolah dan berada di kelas yang sama pula.

"Dari mana kalian tahu...." Avellyne menatap sahabatnya yang lain–Hanna dengan lekat, "Loe tau dari Ryos?" tanya Avellyne dan Hanna mengedikan bahunya.

Avellyne mendengus kesal. Padahal dengan jelas dia memperingati pria itu agar tidak memberitahu para sahabat mereka untuk sementara waktu.

"Loe tahu sendiri, kan, kalau Ryos enggak bisa menjaga rahasia dari gue. Lagian Vel, ini kabar bahagia dan  kenapa loe merahasiakan kabar bahagia ini dari kami semua?" Hanna berkata dan merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

"Gue enggak ada maksud merahasiakan hal ini kepada kalian. Gue bakal kasih kabar kalau waktu pertunangan sudah ditentukan."

"Yang penting sekarang teman kita akhirnya menikah juga." Chalista menimpali.

"Masih belum, Cha. Tunangan aja belum," sahut Avellyne.

"Loe ragu?" Hanna bertanya dan melihat sahabatnya itu begitu serius.

"Ragu, perasaan itu pasti ada. Bagi loe pernikahan terasa menyenangkan karena loe dan kak Reyiu saling mencintai sejak awal. Tapi, hubungan gue dengan Ryos berbeda."

"Avel." Vallerie mendekat dan memeluk sahabatnya, entah kenapa wanita itu malah menangis.

"Percaya deh sama gue, Ryos itu pria tepat untuk loe. Dia mencintai loe sejak kita masih SMA. Dicintai itu lebih baik daripada mencintai. Loe harus lihat pernikahan Hanna, Chalista dan teman kita lainnya. Tapi, loe jangan lihat pernikahan gue. Gue mencintai sendiri dan akhirnya gue gagal. Tapi Hanna, kak Reyiu, mereka saling mencintai dan mereka hidup bahagia sampai sekarang. Chalista dan kak Hanan pun sama–"

"Bisa diam enggak!" Avellyne menarik bibir sahabatnya itu, padahal Vallerie memberikan nasihat dengan perasaan tulus.

"Kalau yang nasihati gue adalah Hanna atau Caca, gue terima. Tapi loe...." Avellyne menghela napas, dia sedang mencari kata-kata yang tepat agar tidak membuat Vallerie sakit hati, "Pernikahan loe aja gagal, jadi jangan ceramahi gue." Meski sudah memutar otak untuk mencari kalimat yang tepat, namun nyatanya yang keluar tetaplah kalimat pedas.

"Avel!" Hanna menengahi dan menggelengkan kepalanya.

"Sorry. Gue enggak bermaksud ngomong kasar. Habisnya Val nyebelin." Avellyne cemberut lalu dia meminta maaf kepada sahabatnya itu.

"Enggak perlu minta maaf. Faktanya memang begitu. Gue menasihati loe supaya loe memilih pasangan yang tepat, bukan seperti gue yang menikah karena cinta buta. Kita semua tahu bagaimana Ryos, dia akan menjaga loe dengan baik." Vallerie kembali memeluk sahabatnya dan mengelus punggung Avellyne dengan lembut.

"Gue enggak ragu dengan Ryos. Tapi gue ragu dengan diri gue sendiri." Avellyne membatin.

Seperti perkataan para sahabatnya, Ryos mungkin pria masa depan yang baik untuknya. Akan tetapi, Avellyne merasa bahwa dirinya bukanlah wanita yang baik untuk pria tersebut.

...

Jika para wanita berkumpul di butik untuk memberikan selamat dan semangat kepada Avellyne, maka para lelaki berkumpul di kantor Ryos. Seperti lelaki pengangguran mereka mendatangi Ryos di jam kerja.

Ryos dan Avellyne memiliki sahabat yang sama sejak mereka SMA. Saking bahagianya mendengar kabar sahabat mereka akan menikah, para lelaki itu tidak bisa menunggu barang sehari saja untuk menemui Ryos.

"Kenapa harus nunggu selama ini nikahi Avellyne," ucap Aksa.

"Kalian tahu sendiri kalau dia nolak aku terus."

"Tidak ada kata terlambat, akhirnya pasangan terakhir sold out juga." Kali ini Regan yang berbicara.

"Loe jaga Avel baik-baik. Kalau loe sampai nyakiti dia, gue bakal hajar loe. Muka loe bakal gue bikin babak belur." Regan kembali berbicara, saat masih SMA, dia sempat memiliki perasaan kepada Avellyne. Namun, ketika tahu Ryos tertarik pada wanita itu, dia pun memilih menyerah sebab menyadari jika Ryos lebih pantas dibandingkan dengan dirinya.

"Sekarang giliran kalian berdua menepati janji ke gue." Aksa melihat Reyiu dan Regan secara bergantian.

"Akhirnya gue yang menang pertaruhan ini." Aksa tertawa puas dan membuat Ryos kebingungan.

Reyiu dan Regan bertaruh kalau Ryos dan Avellyne tidak mungkin menikah, sementara itu Aksa begitu yakin jika di masa depan sepasang anak manusia itu akan menjadi pasangan suami istri dan tebakkan Aksa menjadi kenyataan sekarang.

"Hmm, itu... kami taruhan kalau loe dan Avel menikah maka kami berhak ngasih hadiah ke Aksa." Reyiu menjelaskan sebab Ryos melihatnya begitu dalam seolah meminta penjelasan.

"Gila! Kalian jadiin gue dan Avel bahan taruhan?" Ryos menggelengkan kepalanya sebab tidak percaya dengan tingkah para sahabatnya.

Keempat pria itu melanjutkan perbincangan mereka, banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada Ryos. Tentu saja mereka penasaran kenapa pada akhirnya Avellyne mau menikah dengan Ryos.

...

Setelah kepulangan para sahabatnya, Avellyne tampak murung. Untuk kebanyakan orang, melaksanakan pernikahan adalah momen yang paling membahagiakan. Namun, wanita itu merasakan hal yang berbeda. Dia sudah mendapatkan banyak nasihat dan masukan dari Hanna serta Chalista. Kedua sahabat baiknya itu menjalani pernikahan yang begitu bahagia dan harmonis. Meski begitu, tidak serta merta membuat Avellyne tenang. Pikiran buruk terus saja mengusiknya.

Dia membalikkan lembar demi lembar buku yang ada di hadapannya lalu tersenyum getir disusul dengan suara helaan napasnya.

"Masuk!" Avellyne berkata ketika mendengar suara ketukan pintu.

"Ibu memanggil saya?" Namanya Siska–dia salah satu staff yang bekerja di butik serta merupakan asisten Avellyne.

"Kamu bisa membuat design gaun pernikahan saya?"

Pertanyaan Avellyne tentu saja membuat Siska terkejut. Alih-alih membuat design sendiri, Avellyne malah meminta orang lain yang melakukannya.

"Kenapa tidak Ibu sendiri yang melakukannya. Selama ini setiap kali ada pesanan gaun pengantin, Ibu yang selalu membuat design dan menjahitnya sendiri."

"Saya tidak percaya diri. Saya sangat minta tolong kepada kamu, Sis. Anggap saja gaun yang kamu buat adalah hadiah pernikahan untuk saya. Bagaimana?"

Belum lagi sempat Siska menjawab, suara ketukan pintu kembali terdengar. Bukan hanya itu saja, Avellyne bahkan belum sempat memberi respon, namun pintu terbuka begitu saja. Seorang wanita masuk dengan tergesa-gesa. Raut wajahnya pun terlihat marah.

"Kamu pikirkan lagi permintaan saya, ya. Nanti kita bahas lagi. Saya kedatangan tamu yang tidak diundang." Avellyne tersenyum tipis kepada Siska dan saat dia mengalihkan pandangannya pada sang tamu, tatapan matanya langsung terlihat sinis.

"Kenapa kamu tidak menepati janji?" ucap Marsha.

"Janji! Janji yang mana?"

Marsha mendekat dan berdiri tepat di depan Avellyne. Dia menatap tajam wanita itu dan menaikkan sedikit dagunya. Sungguh terlihat sangat pongah sekali.

"Kamu lupa dengan janji yang kamu buat setahun yang lalu? Kamu bilang tidak tertarik dengan Ryos dan kemarin aku mendengar kabar kalau kalian akan segera menikah."

"Oh, jadi masalahnya karena itu." Avellyne terlihat sangat santai, dia tidak terganggu dan tidak terprovokasi dengan sikap Marsha.

"Kenapa menyalahkan aku. Salah kamu sendiri kenapa tidak bisa menarik perhatiannya. Kalau kamu datang cuma ingin protes, sebaiknya kamu pergi sekarang. Aku enggak punya waktu untuk meladeni kamu. Aku banyak pekerjaan." Avellyne memang tidak berniat berdebat dengan Marsha sehingga dia memutuskan untuk pergi saja.

Namun, baru saja kaki melangkah, Marsha sudah menahannya dengan cara yang tidak terduga dan seketika suara jeritan Avellyne menggema memenuhi seluruh ruangan.

"Loe gila. Lepasin gue!!" Avellyne berteriak sebab rambutnya sudah dijambak oleh Marsha.

1
edu2820
Kepincut sama tokohnya. 😉
B-Blue: terimakasih sudah mampir 😊
total 1 replies
✿ O T A K U ✿ᴳᴵᴿᴸ࿐
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!