NovelToon NovelToon
BABYSITTER KESAYANGAN CEO

BABYSITTER KESAYANGAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Pengasuh / Ibu Tiri / Chicklit
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Kiandra Pravira, baru saja kembali ke Jakarta dengan hati yang hancur setelah dikhianati mantan kekasihnya yang menjalin hubungan dengan adiknya sendiri. Saat berusaha bangkit dan mencari pekerjaan, takdir membawanya bertemu dengan Axton Velasco, CEO tampan dari Velasco Group. Alih-alih menjadi sekretaris seperti yang ia lamar, Kiandra justru ditawari pekerjaan sebagai babysitter untuk putra Axton, Kenric, seorang bocah enam tahun yang keras kepala, nakal, dan penuh amarah karena kehilangan Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

“Apa yang kamu lakukan, Tuan Muda?!” bisik Kiandra panik pada Kenric.

“Sekarang giliranmu bersinar, Kiandra jelek,” balas Kenric dengan senyum nakalnya.

Kiandra mengerutkan kening. Ada apa lagi ini? Dan kenapa Tuan Axton bisa muncul secepat ini? Menyebalkan!

“Aku ke kamar mandi dulu,” ucap Kenric santai sebelum pergi, meninggalkan Kiandra sendirian.

“A-ada a-apa, Axton?” Kiandra meraba tas selempangnya dengan gugup. Tangannya menyentuh sebotol parfum yang ia beli dan kalung yang kembar dengan miliknya. Ia menggertakkan gigi. Daripada kalung, lebih baik parfum saja.

“Ini untuk apa?” tanya Axton dengan nada penasaran.

Kenapa dia banyak sekali bertanya?! Apa yang harus kukatakan? Menyebalkan!

“Ini… sebagai ucapan terima kasih. Karena Tuan sudah menerima saya bekerja di sini. Saya benar-benar menghargainya,” jawab Kiandra terbata, berharap alasan itu cukup masuk akal. Dasar bocah Kenric, selalu bikin masalah!

“Begitu? Terima kasih, Kiandra,” ucap Axton sambil tersenyum.

Pipi Kiandra langsung panas. Jantungnya berdegup kencang.

“S-sama-sama, Axton…” bahkan ia makin gugup dan terbata-bata.

“Kamu baik-baik saja? Wajahmu merah,” Axton menatapnya penuh perhatian.

Kiandra buru-buru menutup pipinya dengan kedua tangan. Memalukan sekali!

“I-iya, Tuan… h-hahaha… sepertinya tiba-tiba panas di sini. Saya baik-baik saja, kok.”

Syukurlah Kenric segera kembali dari kamar mandi, dan mereka bersiap pulang. Kiandra menghela napas lega, tubuhnya perlahan tenang. Tapi tetap saja, pengaruh Axton begitu besar.

Apa aku hanya menyukainya, atau ini sudah lebih dari itu?

Padahal ia sudah berjanji pada diri sendiri: tidak boleh lagi terikat dengan siapa pun. Ia harus fokus mencintai dirinya sendiri. Namun, janji itu terasa semakin sulit dipenuhi.

Tidak! Aku tidak boleh mengakui perasaan ini. Ini pasti hanya perasaan sesaat. Aftershock setelah putus dari Aiden. Aku hanya bingung. Ini bukan cinta. Tidak boleh!

“Kiandra,” suara Axton memecah lamunannya.

“A-ada apa, Axton?” Kiandra terkejut. Nada Axton terdengar lebih tegas dari biasanya.

“Kamu melamun. Kita sudah sampai. Ada masalah?”

Kiandra melirik ke luar jendela. Benar, mobil mereka sudah berhenti di depan mansion. Ia menggigit bibir.

“Maaf, Axton. Mungkin saya hanya… lelah,” jawabnya pelan.

Axton tidak menanggapi. Saat gerbang terbuka, mobil masuk ke dalam.

“Pergilah ke kamarmu. Biar aku yang mengurus Kenric. Kamu perlu istirahat,” ucap Axton lembut.

Kiandra mengangguk, lalu buru-buru pamit. Jantungnya terasa mau meledak.

Aku harus menjauh sebelum semuanya jadi semakin rumit. Aku belum bisa move on dari Aiden. Luka itu masih terasa jelas. Aku tidak boleh jatuh hati lagi. Kalau sampai Axton tahu… aku bisa dipecat! Lalu harus kembali ke rumah? Bertemu dengan mereka yang sudah mengkhianatiku? Tidak! Aku belum siap.

Setelah mandi air dingin, Kiandra berbaring. Tapi kepalanya penuh kenangan.

Ibunya pernah berkata, “Kamu harus kerja sambil kuliah. Aku dan ayahmu tidak sanggup menanggung biaya kuliahmu. Kita tidak kaya, Kiandra.”

Saat itu Kiandra menjawab, “Tidak apa-apa, Bu. Kalau memang tidak sanggup, saya bisa mengurus diri sendiri.”

Seolah-olah mereka benar-benar tidak punya uang.

“Indri! Kita masih bisa menyekolahkan Kiandra dan adik-adiknya!” suara ayahnya mencoba menenangkan.

“Dia sudah setuju, Darius. Kiandra sudah cukup umur. Dia harus belajar mandiri,” ibunya bersikeras.

Kiandra hanya tersenyum pahit kala itu. “Sudahlah, tidak usah bertengkar. Saya tidak apa-apa. Saya ke kamar dulu.”

Baru sebulan lalu ia genap delapan belas tahun. Seumur hidup, hanya ayahnya yang selalu mengingat ulang tahunnya, membelikan kue kecil dan mengucapkan selamat. Hanya ayah yang peduli.

Ia punya dua adik, Anaya yang berusia tujuh tahun dan Gavin lima tahun. Selisih usia mereka jauh, membuat perhatian orang tua lebih banyak tercurah pada keduanya. Kiandra sering merasa dilupakan, meski ia tidak pernah menyalahkan.

Tapi jauh di lubuk hati, ia iri pada teman-temannya. Mereka disayang ibunya, sementara ia… seperti anak asing di rumah sendiri.

Air mata mengalir di pipinya. Kenangan buruk itu selalu menghantui. Ibunya bahkan pernah memaksanya menerima hubungan dengan Aiden dulu, tanpa menanyakan perasaannya sedikit pun.

Sampai sekarang pun, ibu tidak pernah melihatku. Hanya Anaya yang selalu lebih disayang.

Menjadi anak sulung itu berat. Ia berusaha keras agar tidak mengecewakan keluarga, meski sekecil apa pun kesalahannya selalu berakhir dengan kata-kata tajam dari ibunya.

Kiandra ingin bahagia. Ia ingin tetap positif. Namun, luka itu nyata. Dan Aiden, lelaki yang dulu ia percayai sepenuh hati bukan lagi miliknya.

Semua ini… terlalu menyakitkan.

1
Rohana Omar
up date .....up date jgn di gantung seperti baju di jemuran athor
Melon: Update terusss ko tiap harii, 1 hari 3 bab yaa☺️
total 1 replies
kayahhh
lanjut thierr
kayahhh
rame
Anonymous
🩵
Lina ayuu
oke
Silvi
gud
Sania Anugrah
👍👍
Anonymous
lanjut 🤭
Lira
God
Diana sabila
lanjut 😍😍😍
Dewi sartika
bagus
sumiati
la jut
sumiati
bagus
erin
lanjut 😍
Asyatun 1
lanjut
Mira Hastati
bagus
Asyatun 1
lanjut
Sastri Dalila
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!