Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.
Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.
Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.
Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM PERTAMA
Lucas tak langsung pulang kerumah nya melainkan ia menemui sahabat nya di salah satu bar. Alex telah lebih dulu tiba di sana dengan segerombolan perempuan di belakangnya.
“'Bro!” Lucas melambaikan tangan ke arah pria yang tengah duduk di depan meja bar, kemudian menghampirinya.
Kemudian beberapa wanita mendekati Lucas dengan memeluk bahu pria itu. “Sorry, gue telat tadi di kantor ada sedikit problem.”
“That's fine, Bro. Gue juga baru datang kok.” Ucap Alex lalu meminum wine dengan santai. “Ok, sekarang ceritakan gimana lo bisa nikah tiba-tiba begini?”
Alex meminta jawaban pada pria di sampingnya dengan memutar-mutar wine tersebut.
“Ini semua salah Bonyok gue, mereka kekeh mau cariin istri untuk gue. Terus bokapnya tuh perempuan terjerat hutang sama bokap gue, alhasil ya dia jadi istri gue sebagai tebusannya. Sebenarnya, gue juga ogah nikah muda apalagi karena paksaan gini.” Lucas meraih wine yang baru saja di letakkan oleh pramusaji di depannya. “Gue dan dia nggak ada rasa cinta sedikitpun, hambar saja seperti dua orang yang memiliki ikatan namun nggak ada apa.”
“Satu sisi gue kasian sama lo, tapi sisi lain lo beruntung bro!” Alis Lucas mengernyit mendengar ucapan sahabatnya.
“Keberuntungan apa yang gue dapet? Yang ada gue malah sial, mendapatkan perempuan kampung, udik macam dia.” Terlihat Lucas memijit pelipisnya.
“Ya! Lo beruntung bego, bisa lepas dari simpanan gadun macam Sarah.” Alex mendekat ke arah telinga Lucas. “Gue yakin tu perempuan masih perawan, apalagi lo bilang tadi dia perempuan kampung. Ya, lo tau sendiri lah perempuan kampung itu bagaimana?” alex berbisik pelan.
“Gue nggak ada rasa sedikitpun yang ada gue jijik.” Dengan arogannya Lucas menjawab dengan melipat kedua tangan kedepan dadanya.
“Yeh! Lu kalo dibilangin ngeyel, atau lo kasih dia ke gue aja. Bakal gue jagain tenang aja.” Goda Alex melihat Lucas menatap berang padanya.
“Enak aja lo, cari sendiri!” Lucas beranjak dari duduknya melangkah pergi namun ucapan Alex mampu membuat langkahnya terhenti.
“Kata lo tadi jijik, sekarang gue minta lo Marah. Jadi mau lo apa? Anjing, haha.”
Lucas melanjutkan langkah nya tanpa menoleh ke arah Alex, saat sampai di dalam mobil ia kembali mencerna ucapan sahabatnya tadi.
“Bener juga kata si monyet itu, gue beruntung bisa lepas dari perempuan gila itu.” Deru mobil bergetar menjauh dari pelataran bar menuju ke APartemen miliknya.
Kini pria itu telah di depan pintu Apartemennya, melihat suasana sudah sangat sunyi. Namun di ujung kursi ruang makan terlihat sosok perempuan duduk dibawah lampu remang. Ia mencoba mendekat.
“MAS!” Pria itu mundur selangkah, napasnya tercekat karena terkejut.
“Mas, ini aku Kyara, haha.” Kyara tertawa sambil menahan perutnya melihat ekspresi kaget Lucas.
“Anjing lo! Kenapa duduk disitu, mau jadi setan lo?!” dengan wajah datar Lucas menatap tajam Kyara.
Kyara menarik tangan Lucas ke arah balkon tak lupa ia menutup kembali pintu tersebut. “Mas, orang tuaku sudah disini mereka sedang beristirahat di kamarku. Mereka akan curiga jika aku tidur di sofa luar, jadi boleh aku tidur di kamarmu? Di lantai pun gapapa.”
“Kenapa jadi tidur di kamar gue?” Lucas berjalan ke arah kursi yang berada di balkon. “Tidur aja di sofa depan televisi.”
Kyara ikut mendekat ke arah Lucas untuk membujuk pria itu. “Mas—”
“Mas, kan udah aku bilang nggak papa aku tidur di lantai. Nanti mereka curiga jika kita tidak tidur satu kamar dengan kamu. Apa kamu lupa kalau kita ini suami-istri?” Wajah Kyara memelas dengan tatapan sendu.
Tidak munafik sebenarnya Lucas senang jika Kyara meminta untuk tidur bersama dengannya, namun untuk menutupi rasa bahagianya ia bersikap acuh agar wanita di hadapannya terus memohon untuk tidur berdua bersamanya.
“Sebentar, biar gue pikir dulu.” Lucas menggoda Kyara agar gadis di hadapannya terus merengek seperti anak kecil.
“Satu kali ini saja mas, setelah mereka pulang aku akan tidur kembali ke kamarku, bantulah aku untuk akting ini.” Kyara mengatupkan tangan dengan wajah anak kecil yang sangat menggemaskan.
“Kau mencoba berbohong pada orang tua lo sendiri? Awas durhaka.”
“Bukan gitu mas, ini demi kebaikan kita.”
Lucas beranjak dari duduknya dan melangkah masuk tanpa menghiraukan ucapan Kyara, gadis itu terus saja membuntuti Lucas. Hingga Lucas berhenti di depan pintu kamarnya, Kyara tidak fokus membuatnya menabrak punggung kekar Lucas.
“Jalan pakai mata dong!” Lucas hanya setengah menoleh lalu masuk kedalam kamar tak lupa ia menutup pintu kamarnya.
Gadis itu menghela napas panjang, lalu badannya perlahan meluruh ke lantai depan pintu kamar Lucas. “Gimana kalo mereka tau kalo aku tidur di luar?” Ia mengetuk pelan pintu Lucas untuk membujuknya lagi.
“Kenapa?” Lucas membuka pintu sedikit hanya menimbulkan kepalanya.
“Bantu aku satu kali ini aja mas,” tutur Kyara pelan dengan wajah menunduk.
Lucas sangat suka wajah melas Kyara sebab itu adalah hiburan barunya, kemudian pria itu membuka pintu lebar mempersilahkan Kyara masuk. “Masuklah!”
“Waw semua barang tertata rapi pada tempatnya.” Kyara terkesima melihat kamar pria yang menjadi suaminya.
Semenjak Kyara tinggal di Apartemen Lucas belum pernah sama sekali ia masuk ke dalam kamar pribadi Lucas. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki ke dalam kamar tersebut.
Ia berjalan ke arah sofa yang berada di dekat ranjang lucas. “Mas, aku boleh tidur sini saja. Dan aku boleh pinjam selimut kamu.”
“Gak ada, selimut gue cuma satu!” Lucas berlalu masuk ke dalam kamar mandi.
“Dasar cowok tengil, bukan hanya tengil tapi juga pelit!" gerutu Kyara kesal.
Lima belas menit kemudian pria itu keluar hanya menggunakan handuk di atas lutut, membuat mata Kyara melotot dengan sempurna bagaimana tidak pria di hadapannya telanjang separuh badan.
“Aagh!” gadis itu dengan cepat menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Mas cepet pakai baju kamu.”
“Kenapa sih, berisik banget. Mau gue buka sekalian?” goda Lucas.
“NGGAK! Cepetan pakai baju kamu.”
Lucas merencanakan ide jahil untuk Kyara, ia belum memakai bajunya. “Yaudah gue udah pake baju.” Kyara menurunkan kedua tangannya perlahan namun matanya masih terpejam. “Ayo, buka matanya.” Lucas bersandar pada lemari di dekat ranjangnya.
Kyara kembali berteriak disambut gelak tawa dari Lucas. “Mas, jangan bercanda dong. Aku udah ngantuk.” Kembali Kyara menutup wajahnya.
“OKE.” Lucas kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Kyara belum membaringkan tubuhnya, ia menunggu pria itu terlebih dulu tidur. Gadis itu merasa canggung tidur satu kamar bersama seorang pria.
“Kenapa belum tidur juga?”
“Gapapa mas, duluan aja.”
“Aneh tadi bilangnya udah ngantuk tapi nggak tidur-tidur juga.”
***
Bersambung.
Jangan lupa like, comment, vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ♥️
Salam Bunga Aster ♥️