Pernikahan paksa yang sama sekali tidak diinginkan oleh Rakha, membuat pria berusia 27th itu membalas kekesalannya pada Elvira sang istri.
Rakha mengira jika wanita 20th itu sengaja mendekati Neneknya hingga berhasil menikah dengannya hanya untuk mengincar harta mereka.
Namun dibalik itu semua, tersimpan rahasia besar di masa lalu yang memaksa Elvira harus melakukan berbagai cara untuk bisa menikah dengan pria yang dianggapnya baj1ngan itu.
Lalu apa rahasia masa lalu itu, dan bagaimana Rakha dan Elvira menjalani pernikahan yang diawali dengan keterpaksaan dan kebencian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Paksa
"Kamu menginginkan ini kan!?" Rakha, pria dengan tubuh atletis yang baru saja membuka pakaiannya langsung mengungkung tubuh Elvira yang dia dorong dengan kasar keatas ranjang.
Dengan kasar, pria itu membuka tangan Elvira yang menyilang menutupi dada, lalu menekannya ke kedua sisi kepala Elvira, kemudian dengan beringas membenamkan kepalanya di ceruk leher wanita yang baru saja dia nikahi beberapa jam lalu karena paksaan dari Neneknya.
Rakha menelusuri leher Elvira dengan sangat brutal, membuat gadis 20th itu merasa tersiksa karena dia sendiripun sebenarnya tidak menginginkan pernikahan itu apalagi sampai terjadi hubungan suami istri.
"Rakha, Egh!" karena tidak mampu mendorong tubuh Rakha, Elvira mencakar punggung Rakha dengan kedua tangannya. Membuat pria itu merasakan perih dan langsung bangkit berdiri dengan marah.
"Brwngsek!" umpat Rakha sembari berusaha melihat ke belakang punggungnya. Dapat Rakha rasakan jika kuku-kuku tajam Elvira menggores cukup dalam di kedua sisi punggungnya meskipun dia tidak bisa melihat luka itu. Karena hal itu juga, Rakha yang semakin marah, pergi ke arah berangkas yang berada di dalam lemarinya lalu mengambil beberapa tumpukan uang pecahan seratus ribu, dan membawanya kedepan Elvira yang kini duduk menatap apa yang tengah Rakha lakukan. Dan byaaarrrr... uang-uang itu Rakha tebarkan diatas kepala Elvira.
Secara alami, Elvira menatap keatas, melihat uang-uang itu mulai berjatuhan kewajah serta tubuhnya yang masih terbalut gaun pengantin putihnya.
"Jadi ini yang kamu inginkan?" tanya Rakha dengan tatapan tajam, serta terus mengatupkan gigi, menggambarkan bagaimana kesalnya dia saat ini.
"Tentu."
Jawaban singkat, dengan tatapan tajam menantang membuat Rakha semakin marah, terlebih saat Elvira mulai mengambil satu persatu lembaran uang itu dengan santainya.
"Tapi ini masih sangat kurang." imbuh Elvira sambil menghitung lembaran-lembaran uang yang sudah dia susun rapi ditangannya.
"Dasar wanita tak tahu malu!" hardik Rakha, mencengkram kedua sisi pipi Elvira hingga bibirnya mengerucut, lalu dengan kasarnya Rakha melepaskan cengkeraman nya, sembari mendorong wajah Elvira dengan kasar hingga menyebabkan Elvira sedikit terlempar ke sisi kiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
SEBELUMNYA....
Pramasta Rakha Paundra, pria berusia 27th yang selama hidupnya hanya tinggal bersama dengan Neneknya yang memiliki kekayaan ratusan jutaan dolar, membuat Rakha menjadi laki-laki berkuasa dan bebas melakukan apapun yang dia inginkan termasuk dalam memilih wanita manapun yang dia inginkan.
Tanpa ingin memiliki ikatan maupun status, Rakha bisa berganti wanita berbeda-beda kapanpun yang dia inginkan. Tapi hari ini, dia harus tunduk mengikuti keinginan Neneknya yang menginginkan dia menikahi Elvira, wanita desa yang sama sekali tidak dia kenal, bahkan Neneknya pun baru mengenalnya beberapa kali, tapi entah apa yang membuat Nenek bersikeras memintanya untuk menikah dengan gadis yang memiliki nama lengkap Elvira Kirania itu.
Rakha tidak memiliki pilihan lain selain menerima permintaan Nenek, karena jika dia menolak, Rakha bukan hanya akan kehilangan harta, tapi lebih dari itu, Nenek mengancam memutuskan hubungan mereka, dan bahkan terburuknya, Nenek mengancam akan meminum racun jika keinginannya tidak terpenuhi. Hal itu semakin membuat Rakha membenci Elvira karena menganggap Elvira telah meracuni pikiran Neneknya yang selama ini membebaskan hidupnya tanpa aturan yang berarti.
Hari ini, dimana pernikahan itu akan segera berlangsung, Rakha berdiri di depan cermin, menyesuaikan dasi hitam yang akan dikenakan. Meskipun pernikahan hari ini bukanlah pernikahan yang di inginkan, tapi Rakha tidak punya pilihan lain. Nenek, yang merupakan satu-satunya keluarga yang Rakha miliki, telah mengatur semuanya sehingga Rakha harus menikah dengan wanita yang dipilihnya.
Rakha kembali mengingat saat Nenek memberitahu tentang pernikahan ini. Rakha merasa seperti sedang dihadapkan pada hukuman mati. Selama hidupnya Rakha tidak memiliki keinginan untuk menikah, apalagi dengan wanita yang tidak dia kenal. Tapi Nenek tidak mau mendengar alasan apapun. Nenek hanya mengatakan bahwa pernikahan ini adalah untuk kebaikannya, dan dia harus percaya pada keputusannya.
Rakha menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Rakha akan menjalani pernikahan ini, tapi dalam hatinya berjanji akan membuat Elvira menyesal karena telah membuat pernikahan paksa ini terjadi.
Ketika Rakha berjalan menuju altar, Rakha melihatnya. Elvira, wanita yang akan menjadi istrinya. Untuk sejenak Rakha terpesona melihat kecantikan Elvira yang mengenakan gaun putih dengan ekor sepanjang 10 meter, rambut hitam panjang yang di beri aksen jepitan rambut bride tulle mutiara sepanjang 150cm, serta mata indah membuat Elvira semakin terlihat sempurna, tapi Rakha langsung mengalihkan pandangan itu dan meyakinkan diri jika dia tidak tertarik sama sekali. Rakha yakin bahwa wanita yang akan dia nikahi hanya ingin mengincar hartanya, seperti yang dilakukan banyak wanita lainnya.
Pernikahan itu berlangsung singkat dan tidak berarti apa-apa bagi Rakha. Rakha hanya mengulangi kata-kata yang telah ditentukan, tanpa benar-benar memahami apa yang dia katakan. Ketika akhirnya selesai, Rakha merasa seperti telah menandatangani surat kematian bagi dirinya sendiri.
Setelah pernikahan, mereka berdua berjalan menuju mobil yang telah menunggu. Rakha tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi Rakha tahu bahwa hidupnya tidak akan sama lagi, tidak akan sebebas dulu lagi.
"Berapa banyak yang kamu inginkan!?" didalam mobil yang akan membawa mereka ke rumah baru yang disiapkan Nenek, Rakha bertanya pada Elvira. Dia tidak dapat lagi menyembunyikan kebenciannya pada wanita asing yang kini telah resmi menjadi istrinya.
"Apa maksudmu?" Elvira menjawab dengan tenang.
"Tidak usah berpura-pura, kamu mendekati Nenek dan membuat Nenek memaksa aku menikah denganmu agar kamu mendapatkan hartaku, bukan? Kamu ingin hidup mewah tanpa perlu bekerja keras seumur hidupmu!?"
Elvira tidak menjawab, hanya mengalihkan pandangannya ke luar jendela, menatap keramaian mobil yang berlalu melewati mobilnya dengan lancar tanpa kemacetan.
Rakha yang merasa kesal karena ucapannya diabaikan menarik tangan Elvira dengan kencangnya.
Bersamaan dengan itu, mobil berhenti secara mendadak hingga menyebabkan Rakha tanpa sengaja menc!um Elvira, bahkan c!uman itu hampir mengenai bibirnya.
Kedua netra mereka membulat sempurna sebelum akhirnya mereka saling mendorong dan kembali ke kursi masing-masing dengan perasaan canggung.
"M-maaf Tuan, tiba-tiba ada orang menyebrang," ucap Pak Supir, mencairkan suasana dihati Rakha.
"Jika aku sedang bicara, jangan pernah mengalihkan pandanganmu, apalagi membelakangiku!" tegas Rakha, kembali memberi peringatan pada Elvira.
"Baiklah, Tuan, Rakha."
Jawaban dengan nada terputus-putus, serta tatapan mata tanpa rasa takut, diartikan oleh Rakha sebagai penentangan dari Elvira, Hal itu semakin membuat Rakha kesal, karena menilai wanita miskin, yang menggunakan berbagai macam cara untuk membuat dirinya menikah dengannya bukannya bersikap manis dan patuh tapi justru terlihat begitu berani menentangnya.
Arrrggghhh... Praaaannnnkkkk....
Mengingat itu semua, Rakha menjatuhkan seluruh barang yang ada diatas meja kerjanya. Dia begitu merasa bagaikan di neraka bahkan di malam pertama dia menikah dengan Elvira.
"Tidak-tidak.... aku tidak boleh kalah, ini rumahku, semua yang ada disini milikku, aku yang berkuasa disini, siapa Elvira sampai berrani membuatku kacau seperti ini?" dengan mengepalkan kedua tangannya sebagai tumpuan tubuhnya yang berdiri di depan meja, Rakha berjanji akan membuat Elvira membayar setiap kekesalan dan kebebasan yang di rampas olehnya.
Bersambung....
ini udah happy nanti yg pernah di masukin PD datang minta pertanggungjawaban
lanjut thor makin penasaran
lanjut thor jangan kelamaan
lanjut thor penasaran nih
lanjut thor semangat
menunggu konflik selanjutnya masih hangat" kuku bukan panas membara jadi masih so so only
lanjut thor..
ayo thor lanjut semangat yak💪