NovelToon NovelToon
LEPASKAN AKU SUAMIKU

LEPASKAN AKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: El khiyori

Anjani, seorang aktris multitalenta yang terpaksa menerima pinangan kakak angkatnya atas perjodohan yang diatur orang tua. Sekian tahun menikah, tak ada sentuhan apapun yang terjadi. Pria bernama Mahaka Wiratama itu sibuk dengan wanita yang ia cintai.

Di tahun ke 5 pernikahan, Anjani nekat kabur dan hidup sendiri. Semua itu berkat bantuan Devan, sahabat Mahaka, tetapi masalah baru justru hadir dalam hidupnya.

Hampir setiap malam ia merasakan kehangatan seorang pria dalam tidurnya. Ia bahkan harus kehilangan mahkotanya, tapi Anjani tak pernah tahu siapa yang melakukannya.

Semuanya semakin rumit saat dirinya dinyatakan hamil dan vidio asusilanya dengan seorang pria misterius tersebar di jagad maya. Hidup Anjani hancur dalam sekejap, lalu apa yang akan ia lakukan demi bisa memperoleh harga dirinya kembali.

Follow Instagram El khiyori

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El khiyori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Pergilah Mahaka, nikmati hidupmu dengan Amelia. Aku tak akan membuat kalian repot lagi. Hidupku sudah berakhir bersama dengan perasaanku terhadapmu, mimpiku juga sudah hancur. Sebentar lagi orang-orang akan mengecamku karena vidio itu dan anak ini ... biarkan dia abadi bersamaku."

Anjani kembali menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Apa kau sudah tak peduli lagi pada ayah dan ibu? Mereka sangat menyayangimu."

"Justru karena aku menyayangi mereka, aku tak mau terus berbohong. Mereka juga pasti akan sangat kecewa setelah tahu tentang vidio itu," sahut Anjani masih dengan tangisannya yang terdengar pilu.

"Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan mengurusnya. Kau hanya perlu meninggalkan dunia keartisanmu dan fokus pada kehamilanmu."

"Tapi ini tidak mudah bagiku!! siapa ayah dari anak ini saja aku tidak tahu. Aku punya perasaan, kenapa kau selalu menganggap hatiku ini adalah batu?!" jerit Anjani yang seolah kehabisan kesabaran dalam menyampaikan isi hatinya pada Mahaka.

"Baiklah Anjani, aku yang akan menjadi ayah dari bayi itu!! Aku akan menjagamu demi keluargaku. Mulai sekarang aku akan ada untukmu."

Sayangnya bukannya mendengarkan, Anjani justru kembali mendekati pagar pembatas.

"Kalau kau akan melompat, aku juga akan melakukannya. Kalau tidak salah ini lantai 6 kan. Cukup tinggi, kalau kita melompat dari di sini pasti akan mati, atau bisa saja Tuhan berkehendak lain. Aku yang mati tapi kau hidup dengan kehilangan aku."

"Mahaka .... " lirih Anjani saat mendengar penuturan pria yang saat ini sudah berdiri di sampingnya.

"Kenapa? apa kau bisa membayangkan bagaimana ekspresi ayah dan ibu saat melihat kita bersimbah darah di bawah sana?"

"Cukup!! sudah cukup!! pergilah bersama wanita yang kau cintai karena aku sudah tidak mencintaimu lagi!!" teriak Anjani kemudian.

"Kalau begitu berhentilah. Ingat bayi dalam kandunganmu. Dia berhak hidup!! ingat juga ayah dan ibu!!"

Kini Mahaka mencengkram kuat kedua bahu Anjani, namun sebelum ia sempat kembali bicara, Anjani sudah lebih dulu mengatakan sesuatu.

"Aku sangat membencimu Mahaka, karenamu hidupku benar-benar hancur."

"Ya aku tahu. Tapi jika kau tetap hidup, aku akan mengakui anak itu sebagai anakku dan juga mengakui pria dalam vidio itu sebagai diriku. Aku akan memberikan semua yang butuhkan dan kau inginkan."

Bukannya menyambut baik Anjani justru tersenyum kecut mendengarnya.

"Aku tak hanya butuh materi seperti yang kau lihat. Kau pikir aku akan bahagia dengan itu sementara setiap hari harus melihatmu bermesraan dengan Amelia?"

"Aku tidak akan melakukan itu!! aku akan meninggalkannya untukmu dan juga kedua orangtuaku!! kau dengar itu?"

"Sudah cukup Mahaka ... lepaskan aku, urus saja kehidupanmu sendiri!"

Anjani menepis kasar kedua tangan Mahaka, membuat pria itu terdiam namun masih tetap menatap wajah Anjani dalam-dalam.

"Apa maumu hahh? apa kau mau aku menyentuhmu, akan kulakukan, ayo pulang sekarang. Jangan membuatku gila," geram Mahaka yang mulai kehilangan kesabaran menghadapi wanita yang pernah menjadi adik angkatnya itu.

"Sudah kubilang pergilahh!!" balas Anjani yang tiba-tiba malah ditarik Mahaka mendekat ke pagar pembatas.

"Sudah siap untuk melompat? Ayo kita lakukan!" tantang Mahaka yang akhirnya membuat Anjani menyerah dan menurut untuk diajak pulang. Di perjalanan keduanya hanya saling diam. Tak hanya pikiran Anjani yang kacau tapi juga Mahaka.

"Kenapa lagi, ayo turun," ajak Mahaka saat mobil yang mereka kendarai sampai di rumah. Anjani memang turun, tapi bibirnya tampak meringis, membuat Mahaka mendengus kesal saat melihatnya.

"Mangkanya jangan bertingkah yang aneh-aneh. Sakit kan kakimu?!" gerutu Mahaka namun dengan sigap ia membopong tubuh Anjani sampai ke kamarnya.

"Kenapa aku dibawa ke sini?"

"Mulai sekarang kita akan satu kamar dan akan selalu ada pelayan yang berjaga di sampingmu jika aku tidak ada."

"Tidak mauuu .... " seru Anjani yang langsung bergegas menuju ke pintu namun kembali ditarik oleh Mahaka.

"Jangan coba-coba melawanku atau aku tidak akan membantumu."

Saking kesalnya dengan sikap Mahaka, Anjani mengarahkan pukulan berkali-kali ke tubuh pria itu.

"Dasar pria jahaaaattt!! Lepaskan aku!!"

Entah apa yang terjadi, kali ini Mahaka tak memberikan tatapan tajamnya meski sikap Anjani demikian, ia justru menarik tangan wanita itu menuju ke kamar mandi.

"Biar ku bersihkan dulu setan dalam tubuhmu!!" ujar Mahaka sambil mengarahkan shower ke seluruh tubuh Anjani.

"Bukan aku yang seperti setan tapi kau .... " balas Anjani yang kini membalas perlakuan Mahaka.

Hingga tanpa sengaja kedua tangan Mahaka membuat tubuh Anjani merapat ke tubuhnya sementara tatapan mata mereka saling bertemu dan mengunci. Sementara dari atas, percikan air mulai mengalir pelan menimpa keduanya dan untuk pertama kalinya, ada hasrat yang bangkit dari dalam diri seorang Mahaka Wiratama untuk istrinya.

Lagipula siapa yang tak mengakui kecantikan seorang Anjani. Dia adalah seorang selebritis. Tak hanya cantik, bentuk tubuhnya sudah pasti sangat indah. Air yang membasahi seluruh pakaiannya membuat lekuk idah wanita itu semakin terekspose sempurna.

Tatapan mata yang tak pernah Anjani terima sebelum-sebelumnya kini bisa ia rasakan dan itu membuatnya mulai kehilangan kewarasan, namun ia tak ingin kembali terjerat cinta Mahaka yang bisa membuatnya gila dan hancur.

Kali ini Anjani memilih berpaling dan mengusir pria itu.

"Aku akan mandi lalu istirahat."

"Hmm ... aku juga akan mandi, berendamlah di bahtub, aku akan mandi di sini."

Anjani tersentak saat Mahaka dengan santainya menanggalkan semua pakaiannya.

"Mahaka, keluarlah dulu! biar aku yang mandi karena pakaianku sudah basah."

"Tidak mau, pakaianku juga sudah basah. Lagipula kenapa ekspresimu begitu? seperti belum pernah melihat tubuh lelaki saja."

Setelah melepas semua pakaiannya Mahaka justru menarik Anjani agar membelakanginya sebelum tangannya menurunkan resleting pakaian wanita itu.

"Aku bisa sendiri."

"Diamm ... kau terlalu lambat, bisa-bisa masuk angin kalau terus mengenakan pakaian basah seperti ini."

Dengan cepat Mahaka menurunkan helai demi helai pakaian yang menutupi tubuh Anjani.

"Lepaskan ak_"

"Sttt .... "

Byurr ....

Tubuh keduanya kini sudah masuk ke dalam bathtub. Mahaka memeluk tubuh Anjani yang berada diantara kedua kakinya. Ia tak peduli pada kedua tangan Anjani yang sibuk menutupi aset indah di dadanya. Hanya ada senyuman tipis di bibir Mahaka saat ia mulai mengusapkan sabun mandi ke tubuh wanita itu.

"Rilekskan saja pikiranmu, ingat kata dokter. Kau tidak boleh stres. Setelah ini kita makan malam lalu istirahat."

Tak ada lagi sahutan dari bibir Anjani karena tangan Mahaka yang mengusap lembut pinggulnya.

Bagian itu adalah bagian tersensitif di tubuhnya dan kini pria di belakangnya justru terus menyentuhnya.

"Mahaka singkirkan tanganmu!"

"Kenapa, bukannya kau menyukainya? nikmati saja!" bisik Mahaka di telinga Anjani.

"Enggghhh .... "

Desahan tertahan keluar dari bibir Anjani saat satu tangan Mahaka menyentuh sesuatu di bawah sana. Mungkin karena hormon kehamilannya sehingga sesuatu dalam dirinya yang tersembunyi mudah sekali terpancing.

Apalagi sekarang tangan Mahaka bermain dengan lincah di bagian dada.

"Apa aku boleh melakukannya? dokter bilang boleh kok, asalkan pelan-pelan dan membuat kamu nyaman."

"Aku tidak mau!!" jawab Anjani tegas sambil keluar dari dalam bathtub. Setelah mengguyur tubuhnya sesaat ia segera meraih handuk dan keluar dari kamar mandi.

1
partini
ayo ka buktikan kamu layak jadi suami Anjani,,hadapi selingkuhi mu dan para anteknya selamat menikmati Mahaka
agak lama Shok terapi Thor biar dia merasakan apa yg di rasakan Anjani 👍👍👍👍
partini: ini keren ortunya best jadi ingat karya Susi Sartika kalau ga salah,,ortunya jg gitu tapi itu cerita Casanova yg suka masuk lobang sana sini lanjut Thor i like 👍👍👍👍
total 2 replies
partini
bagus Thor masuk konflik nya keren,,aku tau Anjani wanita bucin tapi kalau udah kaya gini dia masih bucin jg rada gimana gitu harus nya kasih Shok terapi suaminya,,jadi ada penyelesaiannya dari lubuk hati yg paling dalam,, untuk dia kaya itu mah hal biasa selingkuh minta maaf udah kelar happy lagi
partini
good story 👍👍👍👍👍
partini
akan lebih seru kalau keluarga besar Mahaka tau kelakuan anaknya,,
Hatus
Anjani kamu kuat banget nutupin perselingkuhan suamimu, kamu enggak ada niat buat ganti suami gitu😠
El khiyori: /Facepalm/
total 1 replies
Hatus
Kenapa ya.. kebanyakan pelakor itu tidak punya malu🤔
Febrianto Ajun
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!