NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:93.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mau Menikah Denganku?

Aroma nasi goreng buatan Weni memenuhi ruangan. Indira duduk diam di meja makan, menatap kosong piringnya yang masih terisi penuh. Rambut wanita itu diikat asal. Wajahnya masih menyisakan sembab semalam.

Tepat di sampingnya, Bagus menyeruput teh hangat sambil sesekali melirik putri semata wayangnya dengan perasaan cemas. Meski kini Indira sudah mau keluar dari kamar, tetap saja wanita itu tidak makan.

"Makan, Sayang. Jangan cuma ditatap," ucap Weni lembut sambil duduk di seberang Indira.

Wanita itu mengangguk pelan, mengambil sendok dan mulai menyuapkan nasi ke mulut. Rasanya hambar. Entah karena ia yang tengah tak berselera atau memang begitulah rasanya.

Dua suapan berhasil masuk ke mulut Indira. Hingga ketika ia hendak memasukkan suapan ketiga, suara bel pintu terdengar, membuat gerakan tangannya terhenti di udara.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" gumam Bagus sambil bangkit.

Akan tetapi, langkahnya langsung terhenti saat muncul sosok yang sangat tidak diinginkan merangsek masuk tanpa dipersilakan.

"Adnan?" Bagus menyipitkan mata.

"Om, saya mohon, kasih saya waktu sebentar aja. Saya cuma mau bicara sama Dira," pinta Adnan lirih. Wajahnya kusut dengan kantung mata yang menggelap seperti belum tidur semalaman.

Hanya melihat pemandangan tak sedap itu dari jauh, tampaknya tak membuat Weni puas. Wanita itu segera berdiri sambil menahan napas. Ia berjalan menuju ruang tamu yang menyambung langsung dengan ruang makan.

"Kamu masih punya muka datang ke sini, Adnan?" Wanita itu menatap Adnan tajam.

Indira yang mendengar nama itu langsung menoleh. Hatinya mencelos begitu melihat pria yang baru saja menghancurkan harapannya kini berdiri di depan sana.

"Tante, saya tahu saya salah. Tapi saya janji gak akan ulangi kesalahan itu lagi. Saya cuma mau nikah sama Dira, Tante," ujar Adnan sambil melangkah mendekat pada Weni.

"Stop di situ!" hardik Bagus. "Kamu sudah cukup buat putri saya menderita!"

"Om, tolong. Sekali ini ... aja. Kita harus tetap menikah biar orang gak ngomong macam-macam. Saya gak mau keluarga kita jadi malu setelah ini, Om. Saya—"

"Lebih baik nama keluarga jadi buruk daripada saya harus izinkan Dira menikah sama pria brengsek seperti kamu!" Weni memotong cepat. Suaranya terdengar menggelegar.

"Tapi saya cinta sama Dira! Dan saya tahu dia juga masih cinta sama saya!"

Di tengah keributan itu, Indira masih duduk diam. Tangan wanita itu mengepal di atas pangkuan. Dadanya naik turun. Kulit putihnya berubah jadi merah padam karena emosi yang tertahan. Matanya tak lepas dari wajah Adnan yang terus memohon seolah kesalahannya mudah untuk dimaafkan.

"Dira ... ngomong, please. Bilang ke mereka kalau kamu masih mau nikah sama aku. Aku janji akan berubah. Kita bisa mulai dari awal," pinta Adnan dengan suara gemetar. Matanya menatap penuh harap pada wanita yang mungkin kini sudah berstatus mantan.

Perlahan Indira berdiri, membuat semua mata tertuju padanya. Weni dan Bagus terdiam, seolah menunggu apa yang akan sang putri lakukan.

"Stop, Adnan," katanya pelan, tapi tegas.

Pria itu tersenyum lirih dengan mata penuh harap. Namun, kata selanjutnya membuat senyuman itu lenyap dalam sekejap.

"Aku emang gak akan batalin pernikahan dan akan tetap menikah. Tapi ... bukan sama kamu."

Deg!

Suasana seketika hening. Bagus dan Weni saling pandang, sementara Adnan menatap Indira seolah tak percaya.

"Hah? Terus kamu mau nikah sama siapa, Dir?" tanyanya bingung.

"Saya."

Suara berat terdengar dari arah depan, membuat semua kepala serempak menoleh. Muncullah Rada dari arah pintu dengan kemeja biru dengan senyum tipis. Ia berdiri tegap, menatap Adnan seolah ingin mengatakan jika ialah pemenang.

Adnan terpaku. Rahangnya mengeras. Kedua tangannya terkepal kuat di samping tubuh. "Gak usah ikut campur! Kamu cuma masalalunya, Dira!"

"Tapi kenyataannya saya yang menang, kan?" balas Rada tenang.

"Sudah cukup!" Bagus segera melerai. "Keluar dari rumah saya sebelum saya benar-benar marah, Adnan!"

Adnan tampak ingin protes, tapi tatapan tajam Bagus dan kehadiran Rada membuatnya merasa tak akan menang. Dengan gigi terkatup dan wajah muram, ia pun pergi meninggalkan kediaman mantan calon mertuanya itu.

***

Setelah Adnan pergi, Indira dan Rada duduk di atas sofa yang sama. Saling berdampingan sesuai permintaan Bagus dan Weni. Mereka sengaja membiarkan dua orang itu untuk berbicara serius.

Indira masih memasang wajah ketus. Ia masih kesal pada Adnan, dan kini bertambah kesal karena Rada datang. Lagi, kedua orang tuanya malah meninggalkan ia berdua dengan sang mantan.

Sangat menyebalkan!

"Jadi, apa mahar yang kamu mau?" tanya Rada santai.

Indira mendengkus kesal. "Emang siapa yang mau nikah sama kamu?"

Sontak Rada mengangkat alisnya tinggi. "Bukannya kamu yang bilang sendiri tadi? Kamu gak amnesia, kan?"

"Dih, aku cuma bilang mau nikah sama orang lain. Gak nyebut nama kamu, tuh! Kamu sendiri yang tiba-tiba muncul!" ketus Indira. Ia melipat tangan di dada sembari membuang muka.

Rada tertawa pelan. Ia sangat paham watak keras seorang Indira Ayudhia. Meski begitu, ia pun masih mengingat jelas hal-hal yang bisa membuat wanita itu luluh.

Bermodal pengetahuan tentang Indira yang sudah hafal di luar kepala, Rada jadi bisa menanggapi kekesalan atau bahkan amarah wanita itu dengan sikap santai.

Pria tampan itu mengangguk-angguk kecil. "Oke. Kalau gitu, sekarang aku yang mau nikahi kamu."

"Aku gak mau!" seru Indira cepat.

Rada mendekat sedikit. Sorot matanya mendadak serius menatap wajah cemberut sang mantan dari samping.

"Denger, Dira. Aku serius dan gak akan ulang pertanyaan ini," ucapnya mantap.

"Indira Ayudhia, maukah kamu menikah denganku?"

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Wardi's
ka othor adnan mo nitip donat d cafe rada boleh gk??
Wardi's: wkwkwkwk
total 3 replies
Wardi's
fix.. arum sm dafa resign dan bikin cafe cimol bojot sm sayur seblak., dan adnan nitip nimunan teh poci d cafenya mereka..
Wardi's: boleh.. boleh.. kebetulan es nya belum sadar.,
total 2 replies
Teh Euis Tea
huhhhhh aku kecewa kenapa bukan aku yg kau pilih babang revan, coba km berani melamar aku pd suamiku...huhhh aku sedih🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Teh Euis Tea: hihihihi
total 2 replies
Ayudya
seneng banget lihat Rumi dan Revan bahagia
Deshika Widya: jangan lupa siapin kado ya😄
total 1 replies
Eva Wahyuni
yeyeyeye 😄😄😄,,, akhirnya diterima 😍..
semangat Revan dan Arum🥰💪
Deshika Widya: semangat ke mana tuh🤭
total 1 replies
Arin
Beneran nih diterima lamaran Revan ke Rumi??
Apa hanya Revan yang lagi bayangin kalau lamarannya di terima🤭🤭🤭🤭
Arin: tolong wakilkan ya
total 2 replies
Wardi's
bikin cafe sebelahan sm rada aja ya ka othor., yg 1 jual seblak., satunya jual minuman biar gk brantem..
Deshika Widya: sekalian sama cimol bojot dan cireng kuah aja gak sih biar lengkap😌
total 1 replies
Wardi's
nanti siapa yg ngalah keluar dr nuswantoro??
Deshika Widya: kantornya aja yg suruh keluar dah😌
total 1 replies
Ir
kak kenapa kemarin ga up, seharusnya double nihh
Deshika Widya: capcaaayyy😌
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
Teh Euis Tea
arum udah terima aj revan, awas klu ga mau aku rebut revannya, biarin jd pelakor jg demi revan🤣🤣🤣🤣🤣🤣
takut keduluan othor akunya😂
Teh Euis Tea: othor mainan pulici ga asik ach othor
total 2 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
Eva Wahyuni
cie cie cie ada yang masih jual mahal 😄, masih ngambekan..
semoga pak Revan bisa taklukkan hatinya Arum ya Thor
😄🥰
Eva Wahyuni: siap Thor 😄😄😄
total 2 replies
Wardi's
arum ultah yg keberapa kak othor??
Deshika Widya: ke 12🤣
total 1 replies
Teh Euis Tea
cieeee ada yg ultah trs di lamar abis itu nikah deh dan punya anak banyak trs anak rumi dan dirra pacaran🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar: ngacuh.....😄😄😄😄😄
total 3 replies
Ir
kaka jangan sampe yaa Indira punya niatan adopsi anak nya si Dita aku ga setuju, dia punya kake dan nenek
Deshika Widya: Kata Pak Ustadz, dendam itu tidak baik, Anak Muda🤣
total 1 replies
Ayudya
selamat ulang ya Arumi dan semoga pak Revan jodoh mu
Deshika Widya: Aamiin-in aja deh🤭
total 1 replies
Ir
maaf ya Rad kak Deshika pelit ga mau minjemin helikopter buat jemput ayang beb
Dita gue sumpahin lu makan rendang dapet nya lengkuas yaaa 😡😡
Deshika Widya: sedih banget lagi lahapnya makan daging malah gigit lengkuas😭🤣
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiiap Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!