Menentang langit, musuh para dewa, pembunuh para iblis.
Huang Xuan, seorang pria muda yang tidak di terima untuk menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, karna bakatnya terlalu buruk. Membuatnya tidak dapat berlatih seni bela diri.
Namun, sebuah telur keluar dari tubuhnya, telur itu menetas menjadi seekor bayi naga.
Sejak saat itu, Huang Xuan memulai perjalannya di dunia bela diri, ditemani oleh seekor naga putih.
Menaklukan musuh-musuh kuat, menguasai dunia, bahkan langit pun iri kepadanya.
Ini adalah kisah seorang manusia biasa yang melawan segala rintangan, melawan iblis, melawan makhluk surgawi kuno untuk menemukan jalannya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Saat itu, didalam tenda yang cukup luas. Bahkan, tempat tidur telah tersedia didalamnya. Benar-benar fasilitas seorang tuan putri.
Didalamnya, meja dan juga kursi kayu dengan ukiran yang sangat menarik, dimana di meja itu terukir bunga suci teratai. Di atas meja, terdapat buah-buahan segar yang telah disajikan. Bahkan beberapa anggur pun telah tersedia didalam kendi berukuran sedang.
Huang Xuan telah berada didalam tenda bersama Qin Yi. Saat itu, Huang Xuan tengah duduk di kursi kayu, sedangkan Qin Yi tengah terlentang di ranjangnya, melepas rasa lelahnya setelah melakukan perjalanan dari kota kekaisaran menuju tempat ini, bukit perak.
Saat itu, Huang Xuan berkata: "Qin Yi, untuk apa membuat tenda semewah ini? sedangkan, besok kita akan pergi meninggalkan tempat ini, melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung Nirwana." ucapnya sembari menuangkan anggur kedalam gelas.
Qin Yi yang tengah terlentang pun bangun. Ia mengangkat tinggi kedua tangannya, meregangkan otot-ototnya. Disaat kedua tangannya terangkat! Kedua puncak kembarnya yang besar, kencang, dan sangat menggoda itu terlihat, disaat lapisan kain kasa yang menutupinya sedikit terangkat.
Saat itu, Qin Yi tersenyum sangat manis kepada Huang Xuan. Lalu ia berkata: "Xuan ... akupun tidak menginginkan ini! Namun ayahanda yang telah mengatur semuanya. Bahkan, aku di tuntut untuk menjadi juara pada kompetisi tahun ini. Istana kekaisaran tidak dapat membiarkan Sekte Pedang Surgawi terus menerus mendominasi bidang bela diri di dataran tengah ini." ucapnya dengan nada yang serius.
"Memangnya, kalau kamu tidak menang. Apa yang akan terjadi?" tanya Huang Xuan.
Lalu, Qin Yi pun menjelaskan keadaannya saat itu.
Pada dasarnya, otoritas tertinggi di dataran tengah tetap berada di bawah kekuasaan Istana Kekaisaran Tian Yuan. Namun, Sekte Pedang Surgawi adalah kiblat untuk mereka para ahli bela diri yang disebut juga sebagai kultivator.
Bahkan, kekuatan Sekte Pedang Surgawi lebih di akui di seluruh benua bintang biru, dibandingkan dengan istana kekaisaran, yang hanya lebih mementingkan dengan suatu pemerintahan.
Walaupun itu telah berjalan sejak ratusan tahun lamanya, namun tidak banyak orang mengetahuinya. Bahwa Sekte Pedang Surgawi dengan istana kekaisaran selalu berkompetisi ketat dalam seni bela diri. Bahkan, istana kekaisaran saat ini telah mendirikan akademi kekaisaran Tian Yuan. Namun, itu baru berjalan dua tahun kebelakang, dan belum terdapat murid-murid yang kuat untuk berpartisipasi dalam eksistensi kompetisi terbesar di dataran tengah ini.
Saat itu, sebelum Qin Yi berangkat untuk mengikuti kompetisi ini, ia di tekan oleh pihak kekaisaran Tian Yuan, untuk memenangkan kompetisi. Setidaknya, ia di tekan untuk menjadi juara dua, jika memang ia tidak mampu untuk mengalahkan jenius pertama Sekte Pedang Surgawi, Chao Ying.
Selain Qin Yi adalah tuan putri, selaku anak satu-satunya Kaisar Qin Luo. Ia juga merupakan yang terkuat di antara orang-orang yang satu generasi dengannya. Di usianya yang telah mencapai delapan belas tahun, Qin Yi telah berada pada tingkatan ranah pembukaan gerbang spiritual ke empat tahap puncak.
Setelah menjelaskan semuanya, Qin Yi pun bangun dari tempatnya duduk, di ranjang tempat tidurnya.
Qin Yi berjalan menghampiri Huang Xuan. Lalu, ia mengambil satu gelas berisikan anggur yang tengah di pegang oleh Huang Xuan. Kemudian, ia meneguk seteguk anggur. "Glupppp!" suara tegukan diantara kerongkongan yang kering.
Huang Xuan, hanya melongo saat itu.
Lalu, Qin Yi duduk, sembari meletakkan gelas kosong di atas meja. "Brak!"
"Xuan ... apakah kamu juga akan mewakili desa hitam dalam kompetisi ini?" tanya Qin Yi.
Huang Xuan mendengus, "Cih, omong kosong! Desa Hitam tidak mempunyai generasi muda seperti itu. Semua generasi muda dari desa hitam telah bergabung dengan Sekte Pedang Surgawi. Hanya aku yang tidak diterima!" ujar Huang Xuan dengan nada yang kesal.
Qin Yi menghela nafas panjangnya, lalu ia berkata: "Tahun ini, istana kekaisaran telah membuat kesepakatan dengan Sekte Pedang Surgawi. Dimana setiap desa ataupun kota, wajib mengirimkan satu perwakilannya untuk ikut serta dalam kompetisi tahun ini. Jika tidak, kota, desa, keluarga, akan dihapuskan dari dataran tengah. Maka dari itu, begitu banyak lapisan masyarakat yang menuju Sekte Pedang Surgawi. Mereka tidak ingin tanah kelahiran mereka di hapuskan begitu saja." ucap Qin Yi, kembali menuangkan anggur kedalam gelas.
Huang Xuan tertegun, pandangannya mengarah ke atas meja.
'Apakah ... kakek Situ mengetahui hal ini!' gumam Huang Xuan didalam hatinya.
Namun, Huang Xuan tetap mengabaikannya, ia merasa tidak perlu terlibat dalam hal seperti ini.
Setelah itu, Huang Xuan pun tertidur. Juga Qin Yi yang tertidur karna terlalu banyak meminum anggur.
.
.
.
Pagi hari telah tiba, dan Huang Xuan bersama Qin Yi keluar dari tenda mereka. Di luar, para pengawal Qin Yi telah berdiri tegak, siap untuk berangkat menuju Puncak Gunung Nirwana, tempat Sekte Pedang Surgawi berada. Huang Xuan memandang sekeliling, melihat para pengawal yang siap dan Qin Yi yang terlihat cantik dengan pakaian perjalanan yang sederhana namun elegan.
Qin Yi tersenyum, "Hari ini akan menjadi hari yang panjang, kita harus siap untuk menghadapi apa yang ada di depan kita."
Huang Xuan mengangguk, "Aku siap, aku telah menunggu kesempatan ini selama bertahun-tahun."
Tiba-tiba, Xiao Renjian muncul di hadapan mereka, dengan senyum yang lebar di wajahnya. "Huang Xuan, Qin Yi, aku akan pergi lebih dulu untuk menuju Sekte Pedang Surgawi. Aku tidak ingin menunggu terlalu lama di sana," katanya dengan nada yang santai.
Huang Xuan mengangguk, "Baiklah, kami akan segera berangkat juga. Kita akan bertemu di sana nanti."
Qin Yi tersenyum, "Aku harap Xiao Renjian tidak terlalu bersemangat sehingga lupa diri."
Xiao Renjian tertawa, "Aku tidak akan lupa diri, aku hanya ingin menjadi yang pertama kali mencapai puncak."
Dengan itu, Xiao Renjian berangkat lebih dulu, meninggalkan Huang Xuan dan Qin Yi untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat. Setelah beberapa saat, Huang Xuan dan Qin Yi berangkat bersama para pengawal, meninggalkan tenda mereka di belakang. Mereka berjalan menuju Puncak Gunung Nirwana, melewati jalan tanah yang dipenuhi oleh manusia dari semua lapisan masyarakat. Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi ke langit mengelilingi jalan, memberikan naungan yang sejuk di bawah sinar matahari yang cerah.
Semakin tinggi mereka mendaki, semakin dingin udara menjadi. Huang Xuan dan Qin Yi terus berjalan, tidak ingin tertinggal dari Xiao Renjian. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di gerbang Sekte Pedang Surgawi. Gerbang yang sangat besar dan tinggi, tingginya tidak kurang dari lima meter, terbuat dari lapisan baja yang diukir dengan dua pedang yang menyilang. Huang Xuan memandang gerbang itu dengan kagum, merasa bahwa Sekte Pedang Surgawi benar-benar tempat yang luar biasa.
"Gerbang Sekte Pedang Surgawi," kata Qin Yi dengan suara yang lembut. "Aku tidak sabar untuk melihat apa yang ada di dalamnya."
Huang Xuan tersenyum, "Aku juga, mari kita masuk."
Dengan itu, mereka melangkah maju, siap untuk menghadapi apa yang ada di dalam Sekte Pedang Surgawi. Namun, saat mereka akan memasuki gerbang, tiba-tiba terdengar suara yang keras dan menakutkan. "Siapa yang berani memasuki Sekte Pedang Surgawi tanpa izin?"
Huang Xuan dan Qin Yi saling menatap, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah mereka akan diizinkan masuk? Atau apakah mereka akan menghadapi tantangan yang lebih besar? Hanya waktu yang akan menjawab...
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/
jadi makin penasaran Thor gimana kelanjutannya.
lanjut up Thor, yang banyak /Grin//Grin//Grin/
suka memandang rakyat kecil dengan sebelah mata /Facepalm/
alurnya mudah untuk dipahami, bahasanya ringan.
Semangat terus untuk author nya /Drool//Drool//Drool/