NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:755.7k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prestasi

"Tiffany! Apa maksudnya!?" Beno berusaha mengejar. Menahan rasa sakit di betisnya.

Namun Tiffany tetap acuh, menggunakan earphone lebih memilih mendengarkan musik, daripada berurusan dengan pemuja Meira.

"Tiffany!" Bentak Beno menatap ke arah Tiffany yang duduk dengan tenang di halte menunggu bis.

"Apa!?" Tiffany membentak balik lebih galak, melepaskan earphonenya.

"Kita tidak bisa putus begitu saja." Tegas Beno duduk di sampingnya, berusaha memegang tangannya.

Tapi dengan cepat juga Tiffany menepis. Lebih memilih duduk bergeser, benar-benar tidak tertarik lagi dengan mantan. Sebelum waktu terulang dirinya benar-benar mengingat, orang yang menghancurkan hidupnya adalah Beno dan Meira.

Mereka menjalin hubungan ambigu di belakangnya. Berciuman bahkan melakukan adegan ranjang. Mengingat wajah Beno yang rupawan Meira lumayan menyukainya.

Tetap menjadi kekasih Tiffany, namun menjadi pemuas Meira. Benar-benar pria serakah.

"Kenapa tidak bisa?" Tanyanya pada Beno.

"Kamu hanya bercanda bukan? Dari saat masih tinggal di panti asuhan, hingga pada akhirnya bertemu orang tua kandungmu, hanya aku yang dekat denganmu. Siapa yang akan mau dengan wanita kampungan sepertimu. Tiffany, dengar! Hanya aku yang ada untukmu." Ucap Beno penuh keseriusan.

"Intinya, kita putus karena kamu berciuman dengan Meira, berpelukan dengannya." Lagi-lagi Tiffany berusaha menjelaskan pada makhluk lengket bak slime ini.

"Itu karena kamu yang membuatnya menangis. Untukmu mau tidak mau aku menenangkannya." Bela Beno atas tindakannya.

Sedangkan Tiffany mengangkat salah satu alisnya. Menghela napas kasar."Itu bukan bertanggung jawab. Tapi karena napsu binatangmu pada Meira."

"Tiffany!" Beno hendak menamparnya, tapi dengan cepat Tiffany mencengkeram pergelangan tangannya.

"Baik! Alasan sebenarnya kita putus karena aku sudah berselingkuh. Aku sudah tidak murni lagi, aku berciuman, berpelukan bahkan memberikan keperawananku pada pria yang lebih tampan dan kaya! Puas!?" Teriak Tiffany.

Tidak menyadari ada mobil yang berhenti tepat di depan halte. Mobil Martin, yang memang hendak menjemputnya. Tapi malah menyaksikan adegan menarik di halte dekat rumah Tiffany.

"Tuan?" Sang supir bertanya, seakan-akan ingin tahu, apa Martin ingin turun?

Martin membuka pintu mobil, masih duduk di kursi penumpang bagian belakang."Tiffany!" panggilnya.

Tiffany menoleh ke arah asal suara. Menatap Martin yang berada di dalam mobil."Sampai kapan tunanganku yang sudah tidak perawan ini, mau bicara dengan rakyat miskin?"

"Martin!" Teriak Tiffany, mendorong Beno yang menghalangi jalan. Yang ada di otaknya saat ini hanya dikeluarkan dari kartu keluarga dengan jalan menikahi Martin.

"Tiffany!" Bentak Beno mencengkeram pergelangan tangannya.

"Apa!? Pergi sana dengan Meira yang lebih cantik dan baik seperti malaikat. Aku mau jalan-jalan dengan pacar baruku dulu." Tiffany mengedipkan sebelah matanya.

Kemudian.

Brak!

Bagian pangkal paha Beno ditendang olehnya, walaupun tidak cukup kencang. Tapi cukup untuk membuat burung perkutut menjerit."Aaagghhh...."

"Hadiah perpisahan dariku. Meira kan wanita yang baik. Suruh dia mengobati, kamu pasti akan sembuh." Lanjutnya, menaiki mobil Martin tersayang.

Sedangkan Martin yang ada dalam mobil hanya dapat menghela napas melihat tingkah tunangannya.

Kala mobil melaju maka suasana terasa hening sejenak. Wanita berseragam gadis SMU itu sedikit melirik ke arah Martin."A...aku masih perawan. Kak Martin jadi menikah denganku kan?" Tanyanya menelan ludah. Pasalnya tidak memiliki kekuasaan atau uang untuk bertahan hidup jika nekat kabur.

"Tunjukkan ketulusanmu!" Perintah Martin, pura-pura marah.

Satu ciuman mendarat di pipinya membuat sang pemuda membulatkan matanya. Perlahan senyuman menyungging di wajahnya. Gadis kecil ini benar-benar membuatnya kehilangan kata-kata.

"Jangan boros!" Martin mengeluarkan beberapa lembar jimat bergambar tokoh proklamator (uang ratusan ribu). Uang jaja sehari untuk Tiffany.

Dengan cepat uang itu diambil oleh Tiffany. Dirinya memang membutuhkan uang, benar-benar perlu uang."Akan aku kembalikan setelah bekerja."

Perlahan tangan Martin menggenggam jemari tangan Tiffany. Kemudian berucap lembut."Kamu menunjukan ketulusanmu, padaku. Maka aku juga menunjukkan ketulusanku padamu. Tunanganku."

"Jadi?" Tiffany mengangkat salah satu alisnya.

"Itu uang jajan untuk calon istriku." Jawab Martin.

Dengan cepat Tiffany memeluknya. Memiliki pacar yang sudah bekerja memang yang terbaik. Bahkan uang jajan untuk sebulan diberikan olehnya. Tidak menyadari itu uang jajan untuk sehari.

Sedangkan Martin masih mencerna segalanya. Perasaan penuh kesenangan, mendebarkan yang aneh, terkadang kesal kala melihatnya bicara dengan pria lain. Ini menyenangkan...

"Martin yang terbaik!" Teriak Tiffany, melepaskan pelukannya gugup.

"Mulai hari ini, aku akan mengantarmu setiap pagi. Untuk pulang sekolah---" Kalimat Martin disela.

"Pulang sekolah tidak perlu jemput. Karena aku ada urusan." Tiffany menghela napas, ini saja sudah cukup baik untuknya.

"Tiffany, tidak perlu sungkan padaku. Karena kita adalah keluarga." Kalimat dari Martin membuatnya tertegun. Keluarga? Cinta? Hal yang sudah menyerah untuk didapatkannya.

Dirinya kembali menempel bermanja-manja pada orang yang bahkan baru dikenalnya."Aku hanya menyukai Martin. Karena Martin, tampan, kaya, dan murah hati."

Sang supir hanya dapat menghela napas. Menyaksikan bagaimana majikannya diperdaya oleh remaja SMU. Namun senyuman Martin jarang terlihat. Tidak seperti saat ini.

***

Mobil yang berhenti di depan area sekolah. Martin sama sekali tidak turun dari mobil, mengingat keadaannya saat ini.

"Da...da... Martin sayang..." Tiffany melambaikan tangannya. Menatap kepergian mobil pemuda yang memiliki usia 5 tahun lebih tua dari dirinya.

Berjalan penuh semangat, tidak peduli pada apapun. Walaupun banyak orang berbisik-bisik tentangnya.

"Dia diantar mobil mewah."

"Bukankah itu bukan mobil keluarga Wiratmaja."

"Ah! Sudah aku duga, dari wajahnya saja. Kalau sebenarnya dia itu suka menggoda pria. Buktinya sekarang menjadi simpanan om-om."

"Dasar ani-ani."

Suara orang-orang yang mendengarkannya, samar terdengar. Tiffany menunduk sejenak, menghela napas.

Kemudian berteriak kencang."Iri? Bilang Bos!"

Hal yang membuat mereka kehilangan kata-kata, menatap gadis gila ini. Berhenti berbisik-bisik membicarakan Tiffany. Lagipula persetan dengan mereka, toh juga saat dirinya kelaparan dan diberikan tuduhan palsu mereka hanya diam.

Berjalan menuju kelas, meletakkan tasnya di atas meja. Sebuah meja yang dipenuhi dengan coretan dari orang-orang yang memuja Meira. Ini sudah biasa, di tempat ini dirinya memang dibenci. Sebagai anak kandung yang menindas anak angkat.

Apa lagi yang akan terjadi hari ini? Mungkin itulah yang ada di benak Tiffany.

Dan benar saja, Meira memasuki kelas tertunduk dengan air mata mengalir. Ditenangkan oleh kedua orang temannya.

"Tiffany! Tega-teganya kamu menindas Meira!" Bentak Ratna, teman Meira.

"Benar! Kamu bahkan menendang wajahnya. Apa kesalahan Meira!?" Anita bersungut-sungut membela sahabatnya.

"Teman-teman, aku tidak apa-apa. Walaupun aku bukan anak kandung. Hanya anak angkat yang tidak disayangi. Tapi aku sudah cukup puas tidak diusir." Meira masih menunduk dengan air mata mengalir.

"Tertukar, bukan kesalahanmu. Lagipula kamu lebih pantas menjadi anak kandung." Ratna menenangkan.

"Iya! Apa bagusnya anak kandung tapi tidak memiliki prestasi." Anita ikut-ikutan menyindir.

"Prestasi, mewakili sekolah di olimpiade Geologi saja bangga. Ada ya, sampah seperti itu..." Dirinya tersenyum tenang. Malas untuk menjelaskan bahwa dirinya peringkat kedua olimpiade matematika tingkat nasional tahun lalu. Lebih tepatnya di sekolah lamanya.

Hanya saja di sekolah ini, semua orang terlanjur menganggap dirinya buruk. Termasuk para guru, yang juga terhasut kebohongan Meira.

"Memang apa prestasimu!?" Sindir Anita.

"Berhasil menggoda pria kaya dan tampan, menggunakan tubuhku." Jawaban penuh senyuman tengil dari Tiffany.

1
ari sachio
seorang yg manipulatif semakin banyak omong kesana sini untuk mengadu domba demi keuntungan sendiri maka semakin dalamlah jurang yg kau gali untuk dirimu sendiri.bukan semakin pintar km di mata org atpn membuat org akn mengasihi km at menilai km lbh baik,tp yg ad mkin bayak orang muak d sakit hati ma km.mereka akan semakin geli mentertawakan kelakuanmu d menunggu kehancuranmu.
KU TUNGGU OTHOR MENULISKAN BALASAN SEPERTI APA YG PAS BUAT MEIRA
imau
wkwkwk🤣
calon "suami takut istri"
Nur Wahyuni
😃😃😃😃bahkan Roy pun takut sama ayah mertuanya..
Siti Rokayah
lanjuttt
imau
mulut yg mana tuh yg ada di bawah perut 🤣
Umi Kalsum
hari ne.. kerjaan q.. kluar msok nt tross nunggu kelanjutan nya..
kirana
selalu tiffany jd kambing hitamnya. meira² gak ada kelarnya mulut manismu.

kapokmu kapan kapokmu kapan?🎶
imau: mungkin nunggu ditimbun tanah baru dia kapok 😄
total 1 replies
Putrii Marfuah
dah abis sebutan apalagi untuk cacing kremi inj
yesi yuniar
saatnya semua bangkit membongkar kedok meira 👍
M Malik Athalla
baru baca udah abis aja 😭😭 pdhl nunggunya seharian
vj'z tri
pilihan yang bijak kak Roy 🤣🤣🤣🤣🤣😅😅😅
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰😘😘😘😍😍😍😍
vj'z tri
baru ini bisa di contoh kalau mau ngatain atau gak suka akan sesuatu langsung di hadapan orang nya jangan di belakang,karna kalau ada yang kurang langsung bisa di tambah 🤣🤣🤣🤣tambah tamparan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
iffah_AZ19May
roy kah yg tampar...
Kholifah Tiara
q kq gak sabaran y,bolak balik buka,sp tau udah up,,, sekarang up nya cm 1 y kak,sehari ? nunggu up nya,,,
semangat kakak,,,,,💪
Kholifah Tiara
q kq gak sabaran y,bolak balik buka,sp tau udah up,,, sekarang up nya cm 1 y kak,sehari ? nunggu up nya,,,
semangat kakak,,,,,💪
aya
lucu bangett🫵🏻😭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
sekarang memang up nya cm 1 kah tiap hari?
Nur Adam
lnjut
Ufi Yani
keluarga yg sakit smga cpt seht kmbali y ka ko.... ttp semngat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!