NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Tamat
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 15

Khalif menghentikan mobilnya di sebuah basement hotel yang ada di pinggir kota, dia bingung harus membawa Naina kemana saat ini. tidak mungkin dia membawa Naina ke vila keluarga mereka karena pasti Gibran bakal tahu kalau mereka ada di situ.

“Nai..Naina” panggil Khalif membangunkan perempuan tersebut yang begitu tampak lelah.

Naina sedikit terkejut dan langsung menepis tangan Khalif yang ia pikir adalah Gibran. Tatapan mata perempuan itu menajam namun langsung luluh saat melihat siapa yang berada di depannya saat ini.

“Nai ini aku Khalif..” pungkas Khalif yang sedikit syok dengan tepisan Naina barusan.

“maaf, maaf mas” tukas Naina merasa bersalah dengan apa yang barusan ia lakukan.

“tidak pa-pa, ayo turun Nai kita sudah sampai” ucap Khalif.

“Ini dimana mas?”

“Aku membawamu ke hotel dulu, besok kita bakal ke daerah pelosok agar Gibran tidak menemukanmu” jelas Khalif.

Naina memperhatikan sekitar, dia nampak ragu untuk turun.

Khalif bisa menangkap keraguan di mata Naina,.

“Nai, kau tidak usah khawatir aku tidak akan melakukan apa-apa padamu. Aku bukan pria bejat yang mencuri kesempatan” ucap Khalif seakan tahu pikiran Naina padanya.

“Ayo turun, kita istirahat dulu disini besok kita lanjutkan lagi perjalanan kita” lanjut Khalif mengajak Naina untuk turun.

Naina akhirnya mengangguk mengiyakan, dia langsung melepaskan seatbeltnya begitu juga dengan Khalif yang melepaskan seatbelt miliknya dna membuka pintu turun dari mobil.

...............................

Gibran membuka pintu rumahnya cukup keras, dia kesal sudah berjam-jam mencari keberadaan Khalif dan juga Naina tai tak menemukan mereka sama sekali.

“matahari sudah terbenam tapi Khalif belum juga kembali, kemana dia membawa istriku pergi” geram Gibran sambil membuka jasnya cepat. Dia langsung melempar begitu saja jas tersebut ke sofa.

“Lihat saja Naina, kalau sampai aku menemukan kalian berdua nanti. Tidak akan aku biar kan begitu saja kalian” gerutu Gibran, dia langsung duduk di sofa sambil melepas kancing kemejanya paling atas.

Ditengah kekesalan Gibran yang tak menemukan dimana Khalif dan Naina saat ini, tiba-tiba saja ponsel yang ada di saku celana pria itu berbunyi membuat sang empunya langsung mengambilnya. Dia melihat sekilas nama Alisha yang menelpon dirinya saat ini, rasanya malas sekali untuk mengangkat panggilan dari kekasihnya tersebut.

Dengan berat hati Gibran mengangkat panggilan itu,

“hmm, ada apa?’ ucapnya dengan terpaksa.

“Kamu ke apartemenku sekarang dong sayang, aku butuh kamu hibur sekarang” ucap Alisah dengan manja dari seberang sana.

“Aku tidak bisa, lain kali aku akan ke apartemenmu sayang” tukas Gibran menolak keras perintah sang kekasih.

“Kamu jawab ucapanku kenapa datar begitu, kamu nggak suka aku telpon?”

“bukannya nggak suka, aku lagi pusing sekarang. Sudah nanti aku telpon lagi” malas menanggapi kekasihnya lagi Gibran langsung mematikan panggilannya begitu saja.

“Berpikir Gibran, ayo berpikir. Dimana kedua orang itu sekarang..” ucap Gibran sambil memukul-mukul kecil kepalanya.

“papa..apa aku minta bantuan papa untuk menelpon Khalif si sialan itu” gumam Gibran yang terbesit ide untuk menelpon papanya meminta bantuan untuk menelpon Khalif saat ini.

“benar, si brengsek itu pasti mengangkat panggilan papa” lanjutnya dan langsung buru-buru untuk menelpon papanya.

Lama Gibran menunggu panggilan di seberang sana tersambung, dia sedikit kesal karena papanya tak kunjung mengangkat panggilan darinya. tapi wajahnya langsung berseri saat panggilan yang sudah lama dia tunggu akhirnya di angkat.

“papa kemana saja sih, aku nelpon dari tadi nggak diangkat” bukannya ucapan halus malah ucapan kekesalan terlebih dulu yang dia ucapkan pada sang papa.

“Kamu berani ngomelin papa, kamu pikir papa pengangguran apa yang bisa ngangkat telepon dari kamu dengan cepat. Ada apa?” tukas Papa Gibran dengan cukup tegas memarahi sang anak.

“Asal papa tahu keponakan tersayang papa itu berani membawa istriku pergi pa. Tolong telponkan dia sekarang. Pria brengsek itu tidak mengangkat panggilanku”

“Siapa maksudmu? Khalif?”

“Siapa lagi kalau bukan dia,”

“Apa maksudmu tadi? Untuk apa Khalif membawa istrimu pergi. Mungkin mereka sedang kemana sebentar..jangan menuduh saudaramu sendiri Gibran”

“Sebentar apanya, mereka berdua menghilang dari pagi dan sampai malam begini mereka belum kembali. Si brengsek itu sudah membawa istriku pergi pa” pungkas Gibran menahan marahnya.

“Kau jangan asal menuduh, papa telponkan dulu Khalif. Untuk apa juga dia membawa istrimu pergi” setelah mengatakan itu panggilan langsung di putus sepihak oleh sang Papa membuat Gibran meradang. Papanya bukannya mempercayai dirinya malah lebih percaya dengan sepupunya yang brengsek itu.

Karena kesal, Gibran langsung melempar ponselnya ke sofa sebelahnya. Tangannya mengepal sambil menatap tajam lurus kedepan.

...................................

Dilain tempat Naina yang tidak bisa tidur akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Khalif, bahkan dia tidak segan-segan meminta tolong agar Khalif menyembunyikan dirinya dari Gibran. Karena semua ini sudah terlanjur, kalau Khalif tak menyembunyikan dirinya dia bisa habis di tangan Gibran nantinya. Pria itu pasti tak segan-segan menyiksa dirinya saat ketemu.

“nai..kau tenanglah. Kau tidak usah takut ada aku disini” ucap Khalif yang mendekatkan dirinya pada Naina yang tampak bergetar duduk di tepi ranjang. Khalif yang tadinya berada di sofa sebelah ranjang tersebut langsung duduk di sebelah Naina dan memeluknya. Menenangkan perempuan tersebut.

“Aku janji Nai, aku pasti melindungi mu dan anakmu. Besok kita pergi dari kota ini, kamu tidak usah takut dengan Gibran” ucap Khalif mengusap bahu Naina.

“Terimakasih mas Khalif,.” Naina hanya bisa mengucapkan terimakasih pada pria baik nan tulus yang tengah memeluknya saat ini.

“Sama-sama Naina” Khalif langsung mendekap perempuan lemah itu. dia janji di dalam hatinya yang terdalam akan menjaga perempuan yang ia cintai ini meskipun perempuan itu adalah istri dari sepupunya sendiri. ia tak perduli, karena salah sepupunya telah menyia-nyiakan perempuan sebaik Naina.

Saat mereka tengah berpelukan, ponsel Khalif yang satunya berbunyi. Khalif memang memiliki dua ponsel berbeda..ponsel yang selalu ia gunakan hanya untuk omnya dan keluarga terdekatnya yang lain.

Khalif langsung melepaskan pelukannya pada Naina dan beralih melihat ke nakas meja,

“Siapa mas? Apa jangan-jangan itu pak Gibran mas..” ucap Naina yang mulai ketakutan.

“Sepertinya bukan, dia tidak punya nomerku yang ada di ponselku itu. sebentar aku angkat dulu” Khalif langsung berdiri dan mengambil ponsel miliknya.

“Om Alfred” ucap Khalif kemudian sambil menatap Naina.

“papa Alfred? Plis jangan diangkat mas. Aku mohon jangan diangkat” ucap Naina pada Khalif, dia melarang pria itu mengangkat panggilan dari papa mertuanya. Karena ia takut kalau itu bukan mertuanya melainkan Gibran.

“Tapi Nai..aku tidak bisa menolak panggilan dari Om Alfred dia sudah seperti papaku sendiri. aku angkat sebentar” ucap Khalif merasa berat, karena dia juga tidak bisa untuk tidak mengangkat panggilan dari Omnya yang sudah seperti orang tuanya sendiri.

“Halo Om..” ucap Khalif saat mengangkat panggilan itu.

“Aku di apartemenku” bohong Khalif.

“Istri Gibran? Aku tidak tahu orangnya bagaimana bisa aku membawa kabur istrinya. Dia ngarang Om, mana mungkin aku membawa kabur istrinya. Hah? Istrinya Og di perusahaan kita..Om serius? Aku juga tidak mengenalnya Om” pungkas Khalif dia terpaksa membohongi omnya itu.

“Iya Om,” ucap Khalif dan panggilan langsung tertutup.

“Gibran mengadu pada papanya, dan membuat Om Alfred menanyaiku soal dirimu. Kau tidurlah sekarang Naina..nanti aku bangunkan lagi. Kita harus segera pergi dari sini, karena Gibran pasti kembali bertanya pada papanya dan memaksa untuk meminjam Hp papanya untuk melacakku” tukas Khalif, dan dia bisa menebak langkah Gibran selanjutnya. Karena dia tahu betul Gibran adalah orang yang tak pernah putus asa.

°°°

T.B.C

1
Ibelmizzel
kren akhirnya istrinya gibran bisa pergi dr suami biDabny🤭
Khairul Azam
heleh awalnya suami kejam nyiksa batin fisik trs perempuannya kabur ditolong laki laki yg cinta tulus. dan beberapa tahun kemudian ketemu sama suami kejam dan ahirnya kembali sama suaminya. dan gak bisa mencintai laki" yg tulus malah kembali sama suami. begitulah kira kira kebanyakan cerita novel mah.
канف
si gibran tau aja nai ada dmn, hadeuuhhh
канف
hadeuh si naina tidak cerdas
канف
dasar cerita ya, tau gibran bgt msh sj berdebat, bukannya buru2 ke kamar mandi, di baju di sana. hadeuuhhh
канف
suami kasar gitu ga usah dipikirin.
FITRI Yanti
Luar biasa
Mei Saroha
Michel Kapan pinternyaaa.. kalo mo drama harus yg bner dong..
Borahe 🍉🧡
huruf keduanya O 😊
Borahe 🍉🧡
Kejam amat pak. Bucin baru tau rasa lu
Borahe 🍉🧡
kembali membacanya
Khoirul Anam
emang boleh seorang wanita di nikahi tp orang tuanya masih hidup dan tak di beri kabar?
kecuali tu ortu naina ga ada kabar dan sulit di temukan?
Rahmawati
orang tua yg egois
Aries suratman Suratman
Nur Syamsi, Alisha.... sayang... bukannya
Akusha... Suami Alisha... hanya Author yang tau dimana....🤔🤔🤔
Aries suratman Suratman
Ani Maryanii..kamu kurang fokus bacanya ya...Tari kan Udah Punya pasangan... Kalo dr Rossa.... aku nggak tau...
Aries suratman Suratman
TeTapiiiiii.... Realita kenyataanya Sosok Pemimpin Kita Nggak seperti Karakter Dalam Novel atau Cerita Fiktif lainnya....
Padahal Namanya Sama: GIBRAN....🤔🤔🤔... Orangnya kaya habis bangun tidur, Bicararanya kurang Tegas, Kebanyakan Mikir Jadi Kelihataaaa...n... Telmi.... Dan Kurang Berwibawa dipandangan Masyarakat luas....🤔🤔🤔
Aries suratman Suratman
Iya Aira terlalu perempuan sekali.... karena banyak anak perempuan tapi tidak terlalu suka dengan warna Pink dan Boneka Barbie...
Aries suratman Suratman
Aku rasa Visual Tokohnya kurang pas...
Naina(Michael Korea padahal Orang dia Indonesia... sedangkan Mark Bule tulen) sedangkan Gibran Visualnya bule... seharusnya Indo blesteran...🤔🤔🤔🤷🤷🤷
Aries suratman Suratman
Thor..... ternyata Alur Ceritanya tidak sesuai dengan Judulnya.....🤔.. Seharusnya judulnya Dua Keluarga Bohong Berjamaah... kecuali dengan Nanda dia makmum yang Masbuk...😄😄😄😄


.
Nur Syamsi
dr Mark biar marah nggak gitu gitu amat ya dr mpe ngerobek data pasien ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!