NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Rasa Penasaran Saat Bertemu

"Tempat Rehabilitasi dan Masalah Perusahaan — Saat Rasa Penasaran Bertemu dengan Keinginan untuk Membalas Kebaikan"

Pagi itu tiba dengan sinar matahari yang lembut, menyinari lantai apartemen Natasya. Dia bangun dengan perasaan yang aneh — semalamnya dia tidak bisa tidur, selalu memikirkan Ryujin dan pertanyaan dia tentang Anita. Saat dia membuka jendela, dia melihat Ryujin keluar dari apartemennya dengan terburu-buru, membawa tas kerja dan seikat dokumen. Tanpa berpikir panjang, Natasya segera mandi dan berpakaian, memutuskan untuk mengikuti Ryujin. Dia ingin tahu apa yang membuatnya sibuk begitu pagi, dan mengapa dia selalu tampak penuh rahasia.

Dengan hati yang berdebar kencang, Natasya mengendarai mobilnya mengikuti Ryujin dari kejauhan. Mereka melewati jalan raya yang ramai, melewati pasar dan gedung perkantoran, sampai akhirnya Ryujin berhenti di depan sebuah bangunan yang besar dan tenang — tempat rehabilitasi jiwa yang terletak di pinggiran kota. Natasya berhenti di sudut jalan, menyembunyikan mobilnya agar tidak terlihat. Dia melihat Ryujin keluar dari mobil, mendekati pintu masuk, dan disambut oleh seorang perawat yang ramah.

Tanpa ragu, Natasya keluar dari mobil dan mengikuti Ryujin masuk ke dalam. Bangunan itu terasa tenang dan nyaman — dindingnya dihiasi lukisan yang indah, dan suara musik klasik yang lembut terdengar dari sudut ruangan. Dia berjalan perlahan, menyembunyikan diri di balik tiang dan meja, sampai akhirnya dia melihat Ryujin memasuki sebuah ruangan tamu. Dan di sana, di atas sofa yang nyaman, duduk seorang pria yang sudah tua — Pak Andra . Pria itu terlihat lebih sehat dari sebelumnya — rambutnya rapi, wajahnya memiliki warna, dan dia sedang membaca koran dengan tenang.

Natasya merasa hatinya terasa lega — akhirnya, dia menemukan ayahnya! Dia ingin berlari ke arahnya, memeluknya, dan memberitahu bahwa dia adalah Anita yang masih hidup. Tapi dia tidak bisa — dia harus tetap menyembunyikan identitasnya.

Dia berdiri di balik pintu, menatap ayahnya dengan mata yang berkaca-kaca, merenungkan semua momen indah yang mereka lalui bersama.

Saat itu, seorang pasien lain yang sedang berjalan dengan bantuan tongkat tidak sengaja menabrak Natasya. "Aduh!" teriak Natasya dengan sedikit kaget, membuat suara yang cukup keras untuk menarik perhatian Ryujin.

Ryujin memalingkan wajahnya, dan matanya langsung bertemu dengan Natasya. Dia terkejut, bahkan sedikit marah. "Natasya!! Sedang apa kamu di sini?" tanya dia dengan suara yang serius, berdiri dan mendekati Natasya.

Natasya kaget, tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia menggigit bibirnya, ragu-ragu sebelum menjawab. "Ehh, aku... ada sesuatu yang ingin aku katakan!" katanya dengan suara yang lemah, mencoba mencari alasan yang masuk akal.

Ryujin melihatnya dengan tatapan yang penuh penasaran. "Apa yang ingin kamu katakan?"

Natasya berpikir cepat, kemudian berkata: "Aku ingin mengajak Ryujin makan malam denganku. Sebagai ucapan terimakasih atas bantuannya kemarin — saat aku pingsan di tepi danau, dan saat kamu membuat makanan untukku." dia tersenyum dengan malu, harap Ryujin akan percaya.

Namun, Ryujin menggeleng. "Maaf, malam ini aku tidak bisa. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan di sini — aku perlu menemaninya dan memastikan dia baik-baik saja." dia menunjuk ke arah Pak Andra, yang masih sibuk membaca koran. "Jika ada waktu, aku akan mengabari mu, ya?"

Natasya mengangguk, tapi hatinya merasa sedih. Dia kemudian bertanya apa yang Ryujin lakukan di tempat ini, dan mengapa ayah mertua Hendric berada di sini. "Apa yang kamu lakukan di tempat rehabilitasi ini, Ryujin? Dan mengapa pak Andra — ayah mertua Hendric — ada di sini?"

Ryujin menghela nafas dengan berat. "Aku menemukan pak Andra di jalan, seminggu yang lalu. Dia terlihat kacau dan takut, tidak tahu kemana harus pergi. Aku merasa ada yang tidak beres di rumah sakit tempat dia dirawat sebelumnya — seolah-olah seseorang ingin menyembunyikannya atau menyakitinya." dia melihat ke arah Pak Andra dengan tatapan yang penuh belas kasihan. "Jadi aku memindahkannya ke sini — tempat ini lebih aman, dan perawatan nya lebih baik. Aku ingin memastikan dia selamat."

Natasya mengangguk, hatinya penuh rasa terima kasih kepada Ryujin. Tapi kemudian, Ryujin menatapnya dengan tatapan yang serius dan curiga. "Boleh saya bertanya?" tanya dia.

"Ya," jawab Natasya dengan hati yang berdebar kencang.

"Mengapa kamu sangat tertarik dengan keluarga Hendric? Dari mendiang istrinya — Anita — sampai ayah mertuanya — pak Andra? Sejak pertama kali kita bertemu, saya merasa ada yang aneh denganmu terhadap keluarga tersebut. Apakah ada alasan khusus?"

Natasya kebingungan. Dia tidak bisa memberitahu kebenaran — tidak sekarang. Dia hanya bisa berkata: "Aku... aku hanya membantu saja, Ryujin. Aku melihat mereka dalam kesulitan, dan aku merasa harus melakukan sesuatu. Itu saja." dia menyebutkan kata-kata itu dengan suara yang lemah, harap Ryujin akan berhenti bertanya.

Namun, Natasya juga memiliki pertanyaan sendiri. "Kalau kamu? Bagaimana kamu mengenal pak Andra? Bukankah dia bukan siapa-siapa bagi mu? Mengapa kamu bersedia membantunya dengan begitu tulus?"

Ryujin terdiam sejenak, mata penuh kesedihan. "Entahlah, saya hanya merasa bersalah. Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk menebus rasa bersalah itu!" katanya dengan suara yang lemah, tidak mau menjelaskan lebih jauh. Natasya tidak mengerti apa yang membuatnya merasa bersalah, tapi dia tahu bahwa ada cerita yang tersembunyi di balik kata-kata itu.

Saat itu, telepon Ryujin berbunyi. Dia mengambilnya, dan suara Doni terdengar dari sisi lain. "Ryujin, maaf mengganggu. Ada masalah besar di perusahaan! Pemasok kain kita yang sudah bekerja sama selama 5 tahun tiba-tiba membatalkan kontrak! Mereka tidak mau mengirim kain yang kita pesan, padahal kita butuh itu untuk pesanan besar minggu depan!"

Ryujin terkejut, wajahnya memerah karena kemarahan. "Apa? Bagaimana bisa mereka melakukan itu? Kita sudah memiliki kontrak yang sah!"

"Mereka bilang ada masalah keuangan, tapi aku rasa ada yang lain. Mereka tampak takut, seolah-olah seseorang memaksa mereka untuk membatalkan!" jawab Doni dengan suara yang cemas.

Ryujin menghela nafas. "Baik, aku akan datang segera. Jangan khawatir — kita akan mencari solusi." dia mematikan telepon, kemudian melihat Natasya. "Ada masalah di kantor, saya harus pergi!"

"Boleh saya ikut?" tanya Natasya dengan cepat. Dia ingin membantu Ryujin, untuk membalas kebaikan dia terhadap ayahnya.

Ryujin menggeleng. "Tidak usah, Natasya. Kamu sudah berkerja sama dengan perusahaan Hendric — aku tidak ingin ada kesalahpahaman di antara kita. Lebih baik kamu pulang saja."

Namun, Natasya bersikeras. "Tidak, Ryujin. Aku hanya menjadi desainer di perusahaan itu — itu tidak melanggar kontrak apa pun. Aku ingin membantu mu — untuk ayah mu... untuk pak Andra." dia melihatnya dengan mata yang penuh harapan, dan Ryujin tidak bisa menolaknya.

"Baiklah, ayo." katanya dengan lemah, dan mereka berdua keluar dari tempat rehabilitasi bersama.

Setelah beberapa menit berkendara, mereka tiba di perusahaan Ryujin — sebuah perusahaan tekstil dan desain busana yang bernama "RYU COLLECTION". Natasya sangat terkejut ketika memasuki gedung itu — gedungnya modern dan rapi, dengan lantai yang mengkilap dan dinding yang dihiasi dengan desain busana yang indah. Dia melihat seluruh bahan yang digunakan oleh perusahaan itu — kain katun, sutra, dan wol — semuanya adalah yang terbaik kualitasnya. Bahkan, desain dan bahan yang digunakan sangat mirip dengan perusahaan milik ayahnya yang dulu — "ANDRA FASHION" — perusahaan yang diambil alih oleh Hendric setelah kematiannya yang diduga bunuh diri.

Ryujin membawa Natasya ke ruangan rapat, di mana Doni dan beberapa manajer sedang menunggu. Mereka membahas masalah pemasok kain yang membatalkan kontrak, dan Natasya mendengar semua percakapannya dengan cermat. Dia mengetahui bahwa pemasok itu adalah yang satu-satunya yang bisa menyediakan kain dengan kualitas tinggi yang mereka butuhkan, dan tanpa kain itu, mereka tidak akan bisa menyelesaikan pesanan besar yang akan dikirim ke luar negeri minggu depan.

Selama diskusi, Natasya melihat bagaimana Ryujin bekerja — dia cerdas, tegas, tapi juga penuh perhatian terhadap karyawannya. Dia tidak pernah menjatuhkan perusahaan lain atau mencoba mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain. Sebaliknya, dia selalu berusaha bekerja sama dengan perusahaan lain di industri tersebut, untuk memajukan bersama. Ini membuat Natasya semakin menghargai Ryujin — dia adalah orang yang baik, orang yang berbeda dengan Hendric yang serakah dan jahat.

Setelah diskusi selesai, Ryujin mengirimkan Doni untuk mencari pemasok kain baru. Dia kemudian melihat Natasya, yang sedang melihat desain busana di dinding. "Terima kasih sudah ikut, Natasya. Meskipun kamu tidak bisa membantu banyak, tapi kehadiran mu sudah membuatku lega." katanya dengan senyum.

Natasya tersenyum kembali. "Tidak apa-apa, Ryujin. Aku akan membantu mu menemukan pemasok kain baru — aku punya teman di industri ini yang mungkin bisa membantu." dia berkata dengan keyakinan, dan Ryujin melihatnya dengan mata yang penuh harapan.

Di dalam hati, Natasya berbisik: "Ini adalah cara aku membalas kebaikan mu, Ryujin, Untuk ayahku ".

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!