"mbak Reina!! I Love you!!".
"belajar yang bener!! nggak usah cinta-cintaan!! lagian kamu itu calon adik ipar ku!! jadi berhenti menggangu ku!!".
"nggak peduli!! yang penting I love you mbak Gemoy!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip yang mulai beredar
Masih di pagi yang sama Erlangga kini membawa motor sport nya melintasi jalan yang sekarang sudah sedikit macet. Karena jam sudah hampir menunjukkan pukul 8 pagi, jalanan Jakarta di penuhi dengan kendaraan yang juga akan memulai aktivitas mereka.
Hingga motor berwarna hitam itu sampai di depan lobi kantor milik Arga, Reina segera turun begitu juga Erlangga. Pemuda itu dengan lembut membantu membuka helm yang di pakai Reina.
"lain kali nggak usah antar aku ke tempat kerja ya. Takut nya nanti kamu telat masuk sekolah".ucap Reina yang kini membetulkan rambut nya.
Erlangga tersenyum manis ke arah Reina lalu mencubit manja pipi Reina.
"jangan khawatir Rein.. Walaupun telat aku tidak akan melewatkan semua mata pelajaran ku. Aku akan belajar keras dan bekerja keras untuk masa depan kita. Yang penting kamu sabar ya menunggu nya. Dan aku mau kamu mulai menerima ku".
Reina tau jika sudah saat nya dia mulai menerima kehidupan nya yang mulai berubah. Kenyataan yang ada di depan mata, yaitu dia memiliki calon suami berondong. Walaupun masih belum mencintai Erlangga, Reina akan berusaha untuk tetap bertahan.
"aku juga akan berusaha".
Satu kalimat dari Reina membuat dada Erlangga menghangat. Tak mengapa jika Reina belum mencintai nya, yang terpenting wanita satu ini sudah memutuskan untuk bersama nya.
Erlangga yang tersenyum manis kini mengusap pucuk kepala Reina dengan lembut. Lalu berbisik nakal.
"sayang.. Kasi kiss dulu dong sebelum pergi".
Kedua mata Reina melotot sempurna mendengar kemesuman pemuda satu ini. Bisa-bisa nya dia meminta Reina untuk mencium nya sementara di sekitar mereka sudah banyak karyawan yang berdatangan. Ada juga yang sekilas melirik mereka dengan raut wajah yang penasaran.
"pergilah sekolah sekarang!!".
"baiklah sayang ku". Balas Erlangga yang langsung naik ke atas keretanya dan pergi menuju sekolah nya.
Kini Reina masuk ke dalam perusahaan tersebut dengan langkah yang cukup ringan. Wanita itu tidak menyadari jika sejak tadi banyak pasang mata yang melihat nya. Mereka cukup penasaran dengan anak SMA yang tadi terlihat mesra dengan sekretaris bos mereka itu.
Para karyawan di perusahaan milik Arga tidak ada yang mengenal Erlangga. Hanya Reina dan juga Arga saja yang tau siapa Erlangga. Pasal nya pemuda itu sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki nya di perusahaan milik keluarga nya secara turun temurun itu.
Erlangga datang ke perusahaan ini hanya karna Reina, selebihnya Erlangga tidak peduli.
"apa kau lihat tadi Bu Reina di antar anak SMA". Ujar salah satu karyawan bagian pemasaran yang cukup penasaran dengan apa yang di lihat nya tadi.
"mungkin adik nya". Timpal satu karyawan lain nya.
"tidak mungkin adik nya. Mereka terlihat sangat mesra. Seperti pasangan kekasih".
"benarkah??".
"iya.. Semalam juga aku lihat mereka makan di taman kantor pas jam makan siang".
"apa anak SMA itu pacar nya Bu Reina?".
"bisa jadi. Tapi kok mau ya anak SMA pacaran sama wanita yang lebih tua seperti Bu Reina".
"mungkin karna uang. Bisa saja kan anak SMA itu hanya memanfaatkan Bu Reina untuk di keruk uang nya. Seperti sejenis mokondo".
Begitulah kira-kira beberapa karyawan yang sedang bergosip ria tentang hubungan Reina dan juga Erlangga. Walaupun tidak di dengar langsung oleh Reina, pembicaraan mereka malah di dengar oleh Tasya yang baru datang bersama Arga.
"sayang.. Apa benar wanita gendut itu punya pacar??". Tanya Tasya dengan rasa penasaran yang cukup mengganggu nya.
Arga menghentikan langkahnya saat mendengar pertanyaan dari Tasya. Pria itu sengaja pagi ini mengundang Tasya untuk menemani nya lagi agar Reina cemburu.
"aku tidak percaya wanita jelek itu bisa punya pacar. Tidak ada yang suka pada nya. Mungkin seperti yang di ucapkan mereka pacar wanita gendut itu hanya menginginkan uang nya!!". Sambung Tasya lagi yang malah membuat Arga semakin geram.
Secara tidak langsung wanita yang sejak tadi menggandeng nya ini menghina Reina dan juga adik nya.
"berhenti menghina Reina seperti itu!. Kau tidak tau siapa dia dan kau tidak tau seberapa Cantik dirinya. Aku mengajak mu ke sini bukan untuk menambah gosip yang di buat para karyawan ku!!". Ujar Arga yang merasa geram dengan hinaan yang di ucapkan oleh Tasya.
Siapa bilang Reina tidak cantik, Arga menyadari jika Reina terlihat cantik. Belum lagi seperti yang di katakan Erlangga jika Reina memiliki tubuh yang seksi. Wajah yang putih bersih dengan mata bulat dan bibir yang sedikit tebal di apit dua pipi yang sedikit chubby. Lalu memiliki bahu yang tidak terlalu lebar dengan dada yang sedikit besar serta lekuk tubuh yang cukup membuat beberapa pria dewasa melirik nya dua kali.
Arga baru menyadari hal tersebut namun semua hal tersebut di tutupi oleh ego dan gengsi nya yang terlalu besar.
"sayang.. Kenapa kau marah.. Aku hanya membenarkan apa yang di gosip kan para karyawan mu!!". Balas Tasya lagi yang mencoba untuk membuat kekasih dan juga ATM berjalan nya ini tidak marah pada nya.
"terserah kau saja. Aku meminta mu di sini hanya untuk menemani ku tanpa membuat keonaran yang lain nya!". Ujar Arga yang melangkah terlebih dahulu meninggalkan Tasya sendiri di lobi kantor nya.
Sementara itu Tasya yang masih penasaran kini berjalan mendekat ke arah salah satu karyawan yang tadi bergosip tentang Reina.
"hei.. Cerita kan pada ku tentang gosip tersebut". Ujar Tasya dengan semangat untuk menjatuhkan Reina.
Dan mengalir lah gosip yang beredar tentang Reina dan juga pacar berondong nya di dalam perusahaan milik Arga.
Sementara itu Erlangga sudah sampai di gerbang sekolah yang sudah tertutup. Pemuda itu seperti biasa tidak lewat gerbang utama. Erlangga memarkirkan motor sport nya di tempat parkir umum yang ada di dekat sekolah nya. Lalu dengan cepat dia memanjat tembok belakang agar masuk tanpa di ketahui oleh guru penjaga.
Sekolah ini memang punya kedua orang tua nya tapi dia tidak bis berbuat sesuka hati nya di tempat ini. Erlangga sama seperti murid lain nya dan tidak ada perlakuan khusus untuk nya. Dan Erlangga tidak memerlukan perlakuan khusus tersebut.
"woy Lang!! Terlambat lagi lu hari ini!".
Salah satu teman Erlangga kini merangkul pundak pemuda itu dengan akrab. Sahabat nya sejak SD bernama Desta memang selalu menunggu Erlangga di tempat biasa yang akan di lewati pemuda itu jika sudah terlambat.
"seperti yang lu liat. Gue terlambat, pake nanya lagi lu!". Kesal Erlangga yang sudah berjalan beriringan dengan Desta menuju kelas nya.
"untung aja jam pelajaran belum di mulai, jadi nggak akan ada yang tau lu terlambat. Ngomong-ngomong kali ini apa alasan lu terlambat?". Tanya Desta lagi yang penasaran dengan apa yang sudah terjadi pada teman nya ini.
"gue di hadang Hulk. Nggak lu tengok muka gue hampir bonyok untung aja mbak Gemoy gue datang menyelamatkan. Kalo nggak mungkin tamat riwayat gue".
Mendengar panggilan tersebut Desta tau jika Erlangga berbicara tentang Reino. Dulu saat duduk.di bangku SMP mereka pernah di keroyok preman hingga babak belur dan yang datang menyelamatkan mereka adalah Reino. Pria itu menghajar tujuh preman dengan tangan nya sendiri.
Sejak saat itu mereka menjuluki Reino sebagai Hulk. Pria pantang menyerah yang pandai berkelahi. Dan juga sosok panutan yang perlu di contoh.
"cari mati lu". Balas Desta yang cukup kagum dengan keberanian Erlangga untuk berhadapan dengan Reino.
"ini semua demi mbak Gemoy ku tersayang. Jika tidak menunjukkan keberanian ku maka aku tidak akan bisa bersama Reina!".
Desta hanya menggeleng pelan, pemuda itu tau jika Erlangga memang sudah cinta mati dan mentok pada mbak-mbak gemoy yang cukup cantik dan seksi itu.
mungkin kah tabungan bayi