NovelToon NovelToon
Maafkan Mama, Pa

Maafkan Mama, Pa

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Pelakor / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:119.2k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

"Ma, Papa Anin masih hidup atau sudah pergi ke Sur_ga?" tanya bocah cantik bermata sayu yang kini berusia 5 tahun.

"Papa masih hidup, Nak."

"Papa tinggal di mana, Ma?"

"Papa selalu tinggal di dalam hati kita. Selamanya," jawab wanita bersurai panjang dengan warna hitam pekat, sepekat hidupnya usai pergi dari suaminya lima tahun yang lalu.

"Kenapa papa enggak mau tinggal sama kita, Ma? Apa papa gak sayang sama Anin karena cuma anak penyakitan? Jadi beban buat papa?" cecar Anindita Khalifa.

Air mata yang sejak tadi ditahan Kirana, akhirnya luruh dan membasahi pipinya. Buru-buru ia menyeka air matanya yang jatuh karena tak ingin sang putri melihat dirinya menangis.

Mendorong rasa sebah di hatinya dalam-dalam, Kirana berusaha tetap tersenyum di depan Anin.

Sekuat tenaga Kirana menahan tangisnya. Sungguh, ia tak ingin kehilangan Anin. Kirana hanya berharap sebuah keajaiban dari Tuhan agar putrinya itu sembuh dari penyakitnya.

Bagian dari Novel : Jodoh Di Tapal Batas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - Di Sekolah

Kembali ke masa sekarang, Surabaya.

Kirana datang ke sekolah Anin dan langsung menemui wali kelasnya bernama Bu Nuri di ruang guru.

"Ini Bu, hasil prakarya Anin. Maaf, Anin masih sakit jadi belum bisa masuk sekolah." Kirana menyerahkan hasil prakarya Anin ke Bu Nuri.

"Maaf sebelumnya, Bu Kirana. Anin sering tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Kalau boleh tau, Anin sakit apa ya, Bu? Apa cukup serius?" tanya Bu Nuri dengan nada penuh tulus dan perhatian. Sama sekali tak ada maksud apapun atau merendahkan Kirana sebagai ibu Anin.

"Iya, Bu. Penyakit Anin memang cukup serius. Saat ini dia opname bukan karena sakitnya, tapi kemarin tak sengaja keserem_pet motor di taman kota."

"Astaga, kondisi Anin bagaimana Bu?"

"Alhamdulillah tak ada luka serius, Bu. Mungkin tiga hari lagi juga sudah boleh pulang. Doakan ya, Bu."

"Pasti, Bu Kirana. Nanti di kelas, saya akan mengajak anak-anak untuk mendoakan kesembuhan Anin."

"Terima kasih banyak, Bu Nuri. Tapi, saya mohon jangan beritahu siapa pun perkara Anin yang punya sakit serius. Saya tak ingin merepotkan wali murid yang lain maupun dikasihani semisal mengumpulkan donasi untuk Anin seperti yang biasa dilakukan kelas kita jika ada anak yang sedang sakit," pinta Kirana.

"Saya mengerti, Bu Kirana. Saya tidak akan memberitahukan hal ini pada siapapun,"

Sebelum Kirana pergi, Bu Nuri sempat menyampaikan surat dari kepala sekolah perihal biaya masuk sekolah Anin yang belum lunas hingga detik ini. Ditambah biaya SPP yang sudah dua bulan menunggak.

Aturan di sekolah Anin, jika tidak membayar SPP selama tiga bulan berturut-turut maka setelah itu dianggap mengundurkan diri.

Kirana semakin terdesak dan nafasnya benar-benar sesak karena faktor himpitan ekonomi.

"Maaf jika saya terpaksa menyampaikan hal ini pada Bu Kirana. Saya hanya menjalankan tugas. Saya doakan semoga Bu Kirana segera diberikan rezeki yang berlimpah agar mampu melunasi dengan cepat biaya sekolah Anin sekaligus biaya berobatnya sampai sembuh. Aamiin..."

"Aamiin yaa rabbal alamiin..." ucap Kirana. "Terima kasih banyak, Bu. Akan saya usahakan untuk segera melunasinya,"

☘️☘️

Setelah pembicaraan tersebut Kirana berpamitan pulang. Namun kakinya yang baru saja melangkah keluar dari ruangan guru, mendadak terhenti akibat seruan dari seseorang.

"Mama !!"

Deg...

Hati Kirana mendadak ada getaran aneh merasakan seakan tak asing pada suara yang memanggilnya 'mama' tersebut. Lantas, Kirana segera membalikkan tubuhnya ke arah belakang guna mencari sumber suara.

Seketika tatapan Kirana terhenti pada bocah tampan seumuran Anin yang sedang berdiri menatapnya dengan jarak 2-3 langkah saja.

Keduanya masih diam, namun saling pandang. Ya, dia adalah Kenzo yang sebelumnya memanggil Kirana.

Perlahan langkah kaki Kenzo berjalan mendekati Kirana.

"Ehm, ma_af Tan. Tadi maksudku panggil mama Anin," ralat Kenzo berusaha menjelaskan.

Wajah Kirana yang awalnya tegang, kemudian tersenyum pada Kenzo. Kirana tak ingin bocah tampan di depannya ini merasa ketakutan karena ditatapnya cukup tajam.

"Kamu kenal Tante?" pancing Kirana seraya tersenyum dan sedikit berj0ng_kok di depan Kenzo.

"Iya, Tante-mama Anin kan?"

"Kamu tau dari mana, Nak?"

"Tadi, Ken gak sengaja dengerin tante bicara sama Bu Nuri. Maaf," cicit Ken.

"Apa kamu yang namanya Kenzo?" tanya Kirana.

"Kok Tante tau namaku?" balas Kenzo sedikit heran. Kirana pun tersenyum.

Kirana akhirnya mengajak Kenzo untuk duduk sebentar di salah satu bangku taman yang ada di sekolah. Rasanya tak etis jika mereka berbicara sambil berdiri di koridor sekolah.

"Tante tau kamu bernama Kenzo dari Anin," ucap Kirana setelah mereka duduk bersama di taman sekolah.

"Tapi, kita kan belum pernah ketemu Tan sebelumya. Anin juga gak punya foto aku. Kok tante bisa tau kalau aku-Kenzo?" Kirana tersenyum kecil mendengar cecaran menggemaskan dari Kenzo padanya.

Entah mengapa ada terselip rasa aneh semacam bahagia bisa berbicara dengan bocah tampan yang menurutnya pintar tersebut.

"Anin kan murid lama di sekolah ini. Sedangkan kamu murid baru. Semua teman Anin di kelas, tante cukup tau wajah-wajahnya. Walaupun tidak begitu hafal dengan semua namanya. Tapi, tadi pagi Anin bercerita banyak tentang teman barunya. Namanya-Kenzo. Jadi, feeling kuat tante mengatakan kamu adalah Kenzo."

"Wah, tante keren. Hehe..." ujar Kenzo seraya tertawa kecil sembari bertepuk tangan di depan Kirana.

Hal yang termasuk jarang dilakukan oleh Kenzo. Dikarenakan bocah tampan ini persis ayah kandungnya yang tipikal introvert. Tak mudah berkomunikasi dengan orang yang baru dikenalnya, apalagi sampai tertawa ceria seperti ini.

Padahal ketika berangkat sekolah tadi, Kenzo terus murung. Kini seakan kemurungannya itu lenyap begitu saja bagai tertiup angin usai berbincang dengan Kirana yang faktanya adalah ibu kandungnya sendiri yang tak diketahuinya.

Kirana sendiri pun tak tau, jika bocah tampan mengemaskan di depannya ini adalah saudara kembar Anin yang ia berikan pada Aldo dan Hana lima tahun yang lalu.

"Anin kenapa gak masuk sekolah lama, Tan?" tanya Kenzo terdengar sendu.

"Anin masih sakit, Nak."

"Sakit apa? Kok lama banget sembuhnya?"

"Doakan ya biar Anin cepat sembuh,"

"Pasti, Tan. Anin, temanku yang baik." Puji Kenzo. "Anin sakit na di rumah atau di rumah sakit, Tan?"

"Di rumah sakit,"

"Rumah sakit mana, Tan?"

"Kenapa?"

"Ken mau jenguk Anin," rengek Kenzo.

"Jangan, Nak. Di rumah sakit banyak vi_rus berbahaya buat anak kecil,"

"Tapi, Ken pengin banget ketemu Anin."

"Doakan semoga Anin lekat sehat dan cepat masuk sekolah lagi. Jadi kalian bisa saling bertemu lagi di sekolah,"

"Anin nangis gak Tan kalau disun_tik sama om dokter?"

"Enggak. Kalau Kenzo?"

"Ken juga gak takut sun_tik,"

"Anak hebat," puji Kirana seraya mengangkat kedua jempol tangannya ke atas pada Kenzo.

Tak lama Kirana melihat jam di ponselnya. Ia merasa sudah cukup terlalu lama berada di sekolah. Ia harus segera pulang dan bersiap untuk berangkat kerja.

"Maaf, Ken. Tante harus pergi dulu. Kamu juga harus segera masuk kelas lagi. Pelajaran kan belum selesai, Nak."

"Aku malas belajar di kelas kalau enggak ada Anin, Tan."

"Harus tetap semangat walau enggak ada Anin. Nanti kalau Ken gak rajin belajar, papa dan mama Ken pasti sedih."

"Papa dan bunda sering sibuk!" jawab Ken dengan nada ketus.

"Orang tua pasti sibuk bekerja demi masa depan anak-anaknya. Jadi sebagai anak yang baik, Ken harus rajin belajar biar papa dan bunda bangga sama kamu."

"Papa sibuk kerja, tapi bunda gak kerja cuma tetep sibuk. Kalau tante, kerja apa enggak?"

"Kerja, Nak."

"Kenapa papa Anin gak bantuin tante cari uang kayak papaku, biar tante gak capek-capek kerja?"

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Putri Dhamayanti
nangiiss kejerrr gw.....
astagfirullah, cmn bisa inhale exhale

Pen jambak Aldo boleh gak sih?? Tapi takut dimarahin pak Komandan...

Do, bnr² lu yee, suami gak bertanggung jawab!!! Pantes kmrn nangis sesunggukan, merasa berdosa yak... Tanggung Jawab!!! Kudu dibwt bahagia ntu si Kirana sama anak²nya sekarang!!!
Tutik Karlos
makasih thooorrr...


lanjutkan.....
Putri Dhamayanti
waduuuhh kasian banget bumiL... ini sekarang siapa lagii yg gedor² pintu, hurts

Hamil 1 ajah berat, apalagi ini hamil kembar dah gt gak ada support system... hebat kamu Kirana, mana cobaan datang bertubi² 👍👍👍 saLut
Ais
sumpah ya ngak cukup aldo mengakui smua kesalahannya pd kirana dia jg hra tegas pd hana untuk jujur ke kenzo klo hana bkn ibu kandungnya juga hrs membantu kirana mencari tau soal.kejadian beberapa tahun yg lalu sblm.si kembar lahir supaya jelas siapa dalang dibalik fitnah keji terhadap kirana
Suanti
semoga secepat nya aldo tau ternyata hana adalah penjahat nya sekongkol sama purba 🤭
Eni Istiarsi
ketimbang Hana,seperti ini lebih condong ke Purba sebagai dalang dibalik semua teror yang Kirana alami.
alasanya jelas karena dia merasa kecewa karena Kirana tidak lagi bisa digunakan sebagai boneka balas dendamnya pada Aldo
Nena Anwar
Purba jahat banget sama sodara juga,,,Kikir udah lahirin satu bayi tinggal satu bayi lagi didalam perut
Nena Anwar
Satruo orang suruhan Purba berarti gk mungkin kan Satrio ujug2 ada di sekitar apartemen Purba klo gk ada niat terselubung mah
Yulia Dhanty
itu fix ulah satrio.. purba dan hana 😠 mereka bertiga sekongkol tuk menghancurkan Kirana... kasian Kirana 😭😭😭 ayuh dunk teh bongkar kebusukan mereka😬
kaylla salsabella
😭😭😭😭😭😭😭
Nena Anwar
jangan2 Hana dan Purba bersekongkol nih
kaylla salsabella
makin penasaran
DozkyCrazy
baca nyaaa 😭😭😭😭😭 kasian ih kirana
Patrick Khan
lanjut kak
DozkyCrazy
ulah si purba apa Hana ya
DozkyCrazy
apesss bgt sih kamu😔😔
DozkyCrazy
siapeee nih
DozkyCrazy
ngaruyy baca nyaa😱
As Lamiah
😭😭😭😭😭😭 sungguh penyesalan yang ada bagi Aldo joikala tau yg sebenarnya seberat apa deruita yg Kirana alami kala mengandung buah hati mereka dan betapa kejam pelaku yteror yg mengancam Kirana semoga lekas kena karma tuh pelaku utama beri dia penderitaan yang melebihi Kirana ya tour
Dew666
🌻🍦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!