Jian Wuyou, seorang jenius pedang yang disegani, jatuh dari puncak kejayaannya setelah dikhianati oleh orang-orang terdekatnya. Dihina, kedua tangannya diamputasi, dan dibuang ke jurang pembuangan, ia menolak untuk mati.
Bertahan hidup dari dendam yang membara, ia mengumpulkan kekuatan gelap melalui pengorbanan spiritual yang besar. Seratus tahun kemudian, Hantu Pedang telah kembali. Misinya sederhana: membalas setiap rasa sakit, menghancurkan setiap pengkhianat, dan menuntut harga darah dari setiap orang yang menertawakan kejatuhannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Kehilangan dan Puncak Penghinaan
Jian Wuyou terbaring di tanah berbatu, dikelilingi oleh retakan yang disebabkan oleh benturan keras tubuhnya. Darah segar menetes dari sudut bibirnya, membasahi debu. Meskipun ia seorang jenius, kekuatannya yang berada di Inti Qi tahap 10 tidak ada artinya di hadapan ribuan kultivator tingkat tinggi yang kini mengepungnya, yang sebagian besar berada di tingkat Penyatuan Roh dan di atasnya.
Beberapa kultivator segera bergerak, mengikat Jian Wuyou dengan Rantai Pengekang Qi yang tebal, memastikan ia tidak bisa melawan lagi. Rantai itu terbuat dari Besi Giok Murni dan langsung menekan meridian Qi utamanya. Rasa sakit akibat rantai itu membuat Jian Wuyou mengerang, tetapi ia tidak melawan; energinya terkuras habis dan tubuhnya lumpuh.
Xiao Bu melangkah maju, sorot matanya yang tadinya marah kini berganti menjadi rasa kecewa yang mendalam, bercampur kepuasan tersembunyi yang hanya terlihat oleh para petinggi sekte.
"Bawa dia ke alun-alun utama!" perintah Xiao Bu, suaranya diperkuat oleh Qi hingga menggema ke seluruh pelosok sekte. "Biarkan seluruh sekte melihat nasib seorang pengkhianat!"
Beberapa saat kemudian, Jian Wuyou diseret. Ia dibawa menuju Alun-Alun Pencerahan Pedang, tempat ia dulu dielu-elukan. Ratusan murid Sekte Pedang Giok sudah berkumpul, memenuhi alun-alun di bawah penerangan obor yang redup. Mereka semua menatap Jian Wuyou dengan tatapan yang sama: kemarahan, rasa jijik, dan kekecewaan yang memuncak.
Jian Wuyou dipaksa berlutut di tengah kerumunan, Rantai Pengekang Qi membelenggu setiap geraknya. Darah dan debu menutupi wajah tampannya, membuatnya terlihat menyedihkan.
"Lihatlah!" teriak Xiao Bu, suaranya memantul dari pegunungan. "Ini adalah Jian Wuyou! Anak pungut yang kami angkat, yang kami berikan Pil Penumbuh Qi, yang kami agungkan sebagai Jenius Seribu Tahun!"
"Namun, malam ini, dia mencoba mencuri Artefak Pedang Giok, warisan suci sekte kita! Dia telah mengkhianati kepercayaan kita! Dia telah meludahi kebaikan yang kita berikan!"
Ribuan suara murid dan tetua sekte segera mengikuti, mengubah alun-alun menjadi lautan makian:
"Dasar anak serakah! Tidak tahu diuntung!"
"Pengkhianat menjijikkan! Musnahkan dia!"
"Dia menodai nama sekte kita!"
Jian Wuyou mengangkat wajahnya yang berlumuran darah, mencari Yu Xin. Yu Xin berdiri di samping anak-anak Xiao Bu, dengan tatapan tertunduk dan tertekan. Tetapi Jian Wuyou melihat bahu Yu Xin bergetar.
"Yu Xin..." bisik Jian Wuyou, suaranya serak. Ia mencoba memanggil, berharap sahabatnya yang ia anggap saudara itu akan mengatakan kebenaran.
Namun, Xiao Chen, putra sulung Xiao Bu, melangkah maju, wajahnya penuh kesombongan yang tak tersembunyi. "Jangan berani-berani kau menyebut nama adikku, pengkhianat! Dia, Yu Xin, yang membuka mata ayahku akan kelicikanmu!"
Jian Wuyou terhenyak, rasa sakit fisik menghilang sesaat, digantikan oleh kesadaran yang dingin. "Adikku?" Jian Wuyou sadar, Ternyata Yu Xin telah diangkat menjadi adik angkat keluarga Xiao demi orang tuanya yang sakit dengan cara mengkhianatinya—sebuah pengkhianatan yang berlipat ganda.
Xiao Chen menendang wajah Jian Wuyou dengan sepatu bot kulitnya, menyebabkan Jian Wuyou terbatuk darah lagi. "Kau hanyalah hama! Semua bakatmu, semua pujian itu, adalah kepalsuan yang menutupi kebejatanmu! Kami sudah muak!"
Penghinaan itu jauh lebih menyakitkan daripada pukulan fisik. Cinta dan kepercayaan yang ia berikan pada Sekte, pada Xiao Bu, dan terutama pada Yu Xin, kini berbalik menjadi belati yang menusuk jiwanya.
Qing Xi, istri Xiao Bu, tersenyum puas. "Sebagai hukuman atas pengkhianatan yang begitu keji, nyawa tidak akan cukup, Tuan Sekte."
Xiao Bu mengangguk. Dia mengeluarkan pedang panjangnya. Pedang itu memancarkan cahaya giok yang dingin.
"Jian Wuyou," ucap Xiao Bu, matanya menyiratkan kesenangan yang tertutup. "Karena kau adalah Jenius Pedang, dan kau mencoba menodai Pedang Giok dengan tangan kotormu, maka hukumanmu harus berhubungan dengan pedang."
Jian Wuyou merasakan aura kematian melingkupinya. Ia harus melindungi kemampuan kultivasinya, tetapi ia tahu ia tidak akan bisa berbuat apa-apa.
"Aku bersumpah aku tidak bersalah! Aku akan membalas semua ini!" teriak Jian Wuyou untuk terakhir kalinya, suaranya pecah, sebuah sumpah yang diucapkan dari jurang keputusasaan.
"Diam!" bentak Xiao Bu.
Dengan gerakan cepat dan tanpa ampun, Pedang Giok Xiao Bu terayun ke bawah. Bukan ke jantung, melainkan ke lengan.
CRASH!
Dunia Jian Wuyou pecah. Ia tidak bisa menahan erangan yang memekakkan telinga. Lengan kanannya—lengan yang ia gunakan untuk memegang pedang, lengan yang membawa namanya sebagai Jenius Seribu Tahun, lengan tempat Intuisi Pedang bersemayam—terputus tepat di bawah bahu.
Darah menyembur deras, membasahi Alun-Alun Pencerahan Pedang. Bau amis dan teriakan Jian Wuyou yang memilukan memenuhi udara malam.
Rantai Pengekang Qi segera mengalirkan energi untuk menghentikan pendarahan dan mencegah kematian.
Rasa sakit itu luar biasa, tetapi yang lebih menghancurkan adalah kesadaran pahit. Lengan kanannya telah hilang.
Semua kerja kerasnya, semua usahanya untuk mencapai Inti Pedang, kini hancur sia-sia. Seorang ahli pedang tanpa tangan kanannya adalah kultivator yang lumpuh. Jalur kultivasinya yang berfokus pada pedang telah ditutup paksa, dan bakatnya kini seperti sampah.
Jian Wuyou terkapar, air mata mengalir bercampur darah dan debu.
"Jangan biarkan pengkhianat ini menodai Sekte kita lagi!" perintah Xiao Bu, menyarungkan pedangnya dengan angkuh. "Lempar dia ke Jurang Pembuangan! Biarkan dia membusuk di sana sampai mati dan menjadi makanan monster!"
Dua kultivator tingkat tinggi segera menyeret Jian Wuyou yang tak berdaya. Saat ia diseret, pandangan Jian Wuyou bertemu dengan Yu Xin. Yu Xin kini berbalik membelakanginya, bahunya bergetar, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar.
Jian Wuyou tahu, pengkhianatan ini telah mematahkan jiwanya. Bukan kehancuran kultivasi yang menyakitinya, melainkan pengkhianatan dari orang yang ia anggap keluarga. Rasa sakit yang mematikan itu bukan dari lengan yang hilang, melainkan dari hati yang hancur.
Ia diseret menuju tepian tebing. Dalam sekejap, ia dilemparkan ke dalam Jurang Pembuangan yang gelap, meninggalkan Sekte Pedang Giok dan Alun-Alun yang bersinar sebagai saksi bisu kejatuhan tragis Jenius Pedang yang kini kehilangan segalanya, terombang-ambing menuju takdir yang tidak diketahui di kedalaman jurang.
Dendam telah lahir.
