DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

Dara berpikir modal baju yang di pakai oleh Nicoles saat ini tidaklah sedikit.

"Tuan Muda?" sapa Dara.

"Hmm?" sahut Nicoles tanpa melihat ke arah Dara.

Setidak nya Adara tidak sama seperti kebanyakan wanita yang kalau berada di ruangan yang sama dengan Nicoles, akan bertingkah seperti cacing kepanasan juga tanpa segan menempelkan diri ke tubuh Nicoles. Sehingga membuat Nicoles marah dan langsung mencekik wanita itu tanpa berkedip.

Kalau Adara melakukan hal itu pasti lah Dara hanya tinggal nama saja, tapi sayang nya Dara tak pernah tertarik dengan pria didepan nya ini. Karna tujuan Dara saat ini hanya mencari uang demi menghidupi kedua anak nya.

"Benarkah?" tunjuk Dara dengan sopan.

Nicoles menatap Dara dan menoleh pada yang ditunjuk Dara, Nicoles melihat jas nya lalu beralih ke menatap Dara lagi yang tampak lebih berhati-hati pada nya, "Apa kau tahu Jas ini?" tanya Nicoles.

"Sangat lucu jika saya seorang Desainer tidak tahu produk terbaik ini, Tuan." ucap Adara dengan kepala tertunduk.

Nicoles tersenyum miring, "Lalu apa pertanyaanmu?" tanya nya lagi.

"Saya akan berterus terang saya memang Desainer ternama dari Jepang, tapi modal saya tidak terlalu banyak. Saya punya alasan kembali ke Indonesia sementara melihat Jas yang anda gunakan, Saya terlalu miskin untuk mampu membuatkan anda baju yang berkelas itu." kata Dara tanpa basa-basi.

Perkataan Dara membuat Nicoles utertawa ringan, jika Keluarga nya melihat tawa Nicoles ini pasti mereka terkejut atau bahkan jatuh pingsan. Apa lagi dilihat oleh bawahan nya, seorang Nicoles yg sangat kejam di dunia bawah jelas mereka akan menjatuhkan senjata masing-masing melihat Nicoles, dan mereka akan melihat bos nya itu dengan ekspresi syok dan tertekan. Sejak kapan Bos mereka yang mengerikan bisa tersenyum? Apalagi tertawa.

"Calon Nyonya Swondrark telah lahir..!"

Dara tak melihat tawa Nicoles yang di idamkan banyak kaum wanita, Ia masih menunduk karna memang mengakui modal nya tidak sebesar sampai, mana berani Dara menjadi Desainer pribadi keluarga Nicoles.

"Kau cukup menarik!!" kata Nicoles tersenyum miring merasa kaget dengan tawa nya sendiri.

Dara menggeleng kepala nya pelan, "Saya tidak semenarik itu Tuan..! Saya hanya berkata jujur karna saya memang menjadi Desainer miskin saat ini. Itu penyebab saya mengikuti ajang Fashion show kecil pada hari ini." ucap Dara dengan jujur.

Nicoles mengangguk dan lagi-lagi dia tersenyum kecil, sungguh gadis yang berada didepan nya sangat menarik sekali berbeda dengan kebanyakan wanita.

"Kau tak perlu khawatir soal biaya, aku tak semiskin itu sampai tak bisa memberimu modal." ucap Nicoles, Dara terbelalak dan langsung berani mengangkat wajah nya bersitatap dengan mata elang Nicoles, Dara yang melihat tatapan Nicoles segera menurunkan pandangan nya, Dara merasa tatapan itu sangat berbahaya seperti Predator buas menemukan mangsa nya.

"Kalau begitu saya akan bekerja keras untuk meraih kesempatan itu." ucap Dara lagi.

Nicoles mengangguk sembari mengeluarkan kartu nama nya dan memberikan nya pada Dara, "Bungkuskan gaun itu dan antar kan ke alamat ini..!" ucap Nicoles.

Dara menerima kartu nama itu dengan kedua tangan nya, Dara melihat tulisan Maverick, Dara terkejut karna keluarga Maverick adalah pemilik segala tambang terkenal di negara ini dan induk Perusahaan terbesar mereka adalah NM Company Group.

Nicoles melihat tangan Dara yang bergetar, tapi lucu nya lagi tangan Dara yang satu nya lagi memukul tangan yang bergetar itu, membuat sudut bibir Nicoles kembali tertarik ke atas.

"Seperti nya kau takut padaku..?!" kata Nicoles dengan wajah nya berubah datar.

"Saya akui itu." jawab Dara membenarkan.

Nicoles meminum wine nya sembari memperhatikan Dara yang terus menunduk, "Apa kita pernah bertemu sebelum nya? Selain di Cafe dan di rumah sakit?" tanya Nicoles.

Dara menggeleng pelan, "Tidak pernah tuan muda tapi melihat sepatu anda ketika di Cafe, saya yang seukuran udang kecil tidak mau menyinggung paus raksasa." jawab Dara dengan jujur tanpa di sensor.

Lagi-lagi Nicoles tertawa ringan, "Kau takut melihat sepatu ku?" tanya Nicoles.

Dara mengatakan harga sepatu dan pembuatan nya yang Limited edition dari Luar Negeri. Ia pernah mendengar hanya ada 1 orang yang berasal dari Indonesia telah membeli nya, tapi di rahasiakan dan Dara langsung tahu saat melihat sepatu itu di pakai oleh Nicoles.

"Mata dan otak mu sungguh sangat berguna, kalau begitu aku tunggu hasil mu kedepan ku." kata Nicoles dengan wajah datar nya memberikan gelas Wine yang telah kosong pada Dara.

Dara menerima itu tanpa melihat mata Nicoles, baru kali ini Nicoles pergi tanpa membunuh wanita cantik dan seksi seperti Dara. Dara mendengar pintu ruangan dibuka lalu di tutup kembali membuat kaki nya yang lemas langsung mencari dinding dan bersandar.

"Haah...! Aku sangat sesak tadi." lirih Dara mengelus-ngelus dada nya.

Dara melihat gelas Wine yang telah kosong, "Kenapa dia kasih pada ku coba? Memang aku pelayan nya apa?" ucap Dara memblototi gelas yang tak bersalah itu seolah sedang protes.

Dara menyemangati diri nya, memang memanjat kesuksesan tidaklah mudah tapi bertemu dengan seorang Nicoles adalah yang terbaik dari semua sponsor terkenal mana pun. Karna walau takut dengan aura Nicoles tapi setidak nya pria itu tidaklah cabul atau suka melecehkan wanita hanya karna ingin memanfaatkan seseorang yang sangat butuh tangga kesuksesan itu.

Dara meletakkan gelas wine itu dengan hati-hati dilantai saat dia terduduk disana, Ia meraup wajah nya sendiri.

"Bertahanlah Dara..?! Ingat keinginan kedua anak mu." bisik Dara yang jantung nya berdebar tak karuan bukan karna jatuh cinta tapi karna takut.

Nicoles mampu membuat Dara merasa takut entah apa yang ada dalam diri Nicoles sehingga Dara bisa takut saat berdua-an dengan nya, padahal saat pertama kali masuk ke ruangan Nicoles tadi tak melihat ada wanita seksi sehingga Dara menebak kalau Nicoles bukan lah pria brengsek.

"Apa yang aku takutkan coba? Tuan tadi tidak menyentuhmu Dara..? Kenapa kamu gemetaran? Kenapa? Apa yang salah dengan mu?" cecar Dara melihat kedua tangan nya yang dingin juga gemetar.

Dara menggeleng-geleng kepala nya pelan dengan perlahan dia menarik nafas dalam-dalam, dan setelah cukup tenang Dara keluar dari ruangan itu membawa gelas wine tadi. Dengan polos nya Dara memberikan gelas itu pada Dewi.

Dewi sampai tertegun ketika tahu Dara diberikan gelas Wine kosong oleh Nicoles langsung, itu arti nya Nicoles telah mengakui kalau Dara adalah milik nya dan siapapun yang mengusik Dara maka berhadapan dengan Nicoles.

Dara melihat semua orang yang menatap nya pucat pasi dan Dewi memberikan kembali gelas wine itu pada Dara, Dara malah kebingungan sendiri saat melihat ketakutan semua orang pada nya.

"Kenapa kalian? Apa ada hantu dibelakang ku?" tanya Dara melihat kebelakang tapi tidak ada siapa-siapa.

"Simpan gelas ini Nona Adara, maafkan atas ketidak sopanan saya tadi terhadap anda. Mohon Nona hukum saya.!" kata Dewi dengan tubuh menunduk yang disusul pekerja kru acara tadi sempat mengabaikan Dara.

Dara sampai terjingkat kaget melihat keanehan mereka semua, "Kalian kenapa? Bisakah kalian bersikap normal? Aku merasa ngeri!!" kesal Dara.

Mereka lagi-lagi meminta maaf yang membuat Dara yang jengkel, Dara yang hendak pergi namun Dewi terus mendesak nya membawa gelas wine itu, Dara yang tidak tahu apa-apa tidak memikirkan mereka semua. Dengan terpaksa Dara membawa gelas itu dia seperti nya dia tidak terlalu berminat untuk membawa nya pulang, akan tetapi dengan paksaan dari Dewi terus menerus Dara pun akhirnya harus terpaksa membawa gelas itu.

Dara berbincang dengan Adira dan fotografer majalah Internasional sebelum pulang, setelah pembicaraan selesai dan kesepakatan telah di setujui semua pihak dengan segera Dara pulang ke rumah nya.

Setiba nya dirumah, Dara meletakkan gelas wine tadi di meja makan tanpa berpikir yang lain-lain, Dara menghampiri kamar anak kembar nya, Dara melihat kedua anak nya telah tertidur pulas di kamar masing-masing.

\*

Bersambung.....................................