NovelToon NovelToon
Suamiku, Musuhku...

Suamiku, Musuhku...

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Seorang gadis yang di paksa orang tuanya untuk menikah muda untuk melindunginya dari masa lalu yang terus menganggunya. Namun siapa sangka jika gadis itu di jodohkan dengan seorang pemuda yang menjadi musuh bebuyutannya. Lalu bagaimana pernikahan mereka akan berjalan jika mereka saling membenci?mungkin kah cinta akan tumbuh dalam diri mereka setelah kebersamaan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Pertandingan pun usai dengan kemenangan didapatkan oleh sekolah Harapan Bangsa.

Semua siswa dan siswi bersorak gembira menyambut kemenangan tim mereka.

Revan dan timnya tengah menikmati kemenangan mereka di pinggir lapangan hingga terlihat seorang siswi yang mendekati tim basket tersebut.

Dari tempatnya duduk ia dapat melihat jelas Nadin yang mencoba mendekati Revan. Tatapan mereka beradu beberapa detik sebelum Gisella bangkit dari duduknya lalu keluar dari lapangan.

"Sel, elo mau kemana.?"tanya Kania dan Selly.

"Keluar, disini panas. "Ujarnya dingin. Namun belum sempat ia keluar dari pintu seseorang mencekal tangannya...

"Gisella...."

Gisella membalikkan tubuhnya dan dengan perlahan melepas tangan Fathan yang mencekalnya.

Melihat raut wajah Gisella yang tak nyaman Fathan segera meminta maaf.

"Sorry Sel gue nggak bermaksut pegang tangan elo."ujar Fathan penuh penyesalan. Ia lupa jika sejak dulu Gisella tidak suka jika ada orang yang menyentuh fisiknya karena itu sangat pribadi baginya.

"Kenapa Fat?" Tanya Gisella dengan wajah tenang.

"Nggak papa gue seneng aja kita bisa ketemu, ternyata oleh sekolah disini. Gimana kabar elo?

"Gue baik, elo gimana?tanya nya mencoba ramah.

"Hmm..elo lagi sibuk nggak gue pengen ajak lo makan bareng. Udah lama kita makan bareng."

Gisella tampak berpikir, ia menoleh ke arah Revan yang masih setia menatap ke arahnya.

"Iya udah deh, tapi sama Kania dan Selly juga ya. Kita makan di kantin aja."

Fathan tersenyum lebar, akhirnya ia bisa makan bareng lagi sama Gisella meskipun dengan kedua sahabatnya tapi ia tidak permasalahkan itu toh ia juga kenal dengan mereka.

"Ya udah gue ganti baju dulu ya, elo tunggu dulu di sini."pamitnya kepada Gisella lalu pergi menuju toilet. Gisella menganggukkan kepalanya lalu kembali duduk dan kini Kania dan Selly sudah berada di dekatnya. "Tadi si Fathan ngomong apa?"tanya Kania setelah ia duduk di samping Gisella.

"Dia ngajak makan bareng."ucapnya singkat..

Setelah beberapa saat kemudian Fathan kembali dengan tubuh yang sudah lebih segar.

"Sorry lama, kita jalan sekarang?"tanyanya dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

Gisella kembali mengangguk dan bangun dari duduknya. Tidak lupa ia juga mengajak kedua sahabatnya. Kania dan Selly sempat melongo karena mereka kira hanya Fathan dan Gisella yang akan makan namun ternyata mereka salah.

Sedangkan di pinggir lapangan Revan tampak acuh kepada Nadin. Ia memilih berlalu pergi dari lapangan dan akan membersihkan diri. Nadin mengepalkan kedua tangannya, wajahnya menunjukkan amarah yang besar.

"Lihat aja sampai kapan elo akan seperti ini ke gue Van. Suatu saat elo akan ngejar - ngejar gue dan minta gue jadi pacar elo."gumam Nadin dalam hati.

Usai berganti baju, tim basket tersebut merayakan kemenangan mereka dengan makan bersama di kantin.

Revan dan kedua sahabatnya berjalan santai memasuki kantin dan sesampainya di kantin para siswi heboh mendekati mereka dan mengucapkan selamat. Tak sedikit yang mengharapkan bisa foto bersama dengan Revan dan seperti biasa ia akan selalu cuek dan menghindar dari para siswi tersebut.

"Ck sok ngartis banget jadi cowok,"gumam Gisella pelan. Kedua sahabatnya dan Fathan mengernyit bingung. "Gimana Sel, elo ngomong apa?"tanya Fathan yang tidak dapat mendengar jelas ucapan Gisella.

"Eh..nggak kok..nggak papa."sahutnya.

"Hai ladies, kalian nggak mau kasih selamat gitu sama tim kita karena udah bikin sekolah kita menang..?" Tanya Rio dengan gaya tengilnya.

Eh..ini kenapa ada orang ini sama kalian? Kalian kenal sama dia?"tambah Rendi.

"Iya ini teman SMP kita dulu, btw selamat ya kalian emang the Best."

Selly menimpali ucapan Kania "Dan tadi Revan elo keren banget sumpah."ujarnya dengan senyum manis yang di buat - buat. "Lah emangnya kita nggak keren?"tanya Rio dibuat semelas mungkin. "Nggakk.."sahut Kania dan Selly bersamaan dan itu membuat semua orang yang di meja itu tertawa termasuk Gisella dan Fathan.

"Kok bisa ya siswi sekolah kita malah kenal dan makan bareng sama siswa sekolah lawan." Sindir Revan.

Gisella yang merasa di sindir bangkit dari duduknya dan menatap tajam ke arah Revan. "Masalah buat elo?"tanya Gisella sinis. Revan membalas tatapan itu sama tajamnya. "Nggak, cuma gue heran ada cewek kaya elo. Bahkan disini cuma elo yang deket dan akrab sama lawan kita."

"Elo ada masalah apa sih sebenarnya sama gue? Elo juga bisa kok makan sama siswi sekolah lain.kenapa harus repot urusin urusan gue?"

"Elooo.."

"Kenapa masalah buat elo kalau gue deket sama Gisella? Emang elo ada hubungan sama Gisella? Gue heran elo itu cemburu liat gue sama Gisel atau emang nggak suka siswi sekolah deket sama lawan basket elo." Sela Fathan.

Ia merasa jika Revan marah karena ia dekat dengan Gisella bukan karena dia lawan basketnya melainkan ada alasan lain dan itu bisa dijadikan alat untuk menghancurkan Revan,dengan memanfaatkan Gisella. Meskipun ia memendam rasa dengan Gisel namun gadis itu sepertinya juga di jadikan alat untuk membuat Revan kalah telak.

Selain mendekati Gisel karena ia menyukainya ia juga bisa mendekati Gisel untuk menghancurkan Revan. Bukanya itu yang dinamakan sekali tepuk dua nyamuk mati.

Revan menatap lurus ke arah Fathan yang kini menatapnya dengan tatapan yang misterius. Tatapan yang seolah tengah merencanakan sesuatu.

"Udah yuk Van kita udah di tunggu."tutur Rendi yang melihat situasi yang sudah tidak kondusif.

Revan menatap Gisella sekali lagi lalu beralih ke arah Fathan. Ia melihat senyum culas terbit di bibirnya.

Malam hari di rumah Gisella, semua anggota telah berkumpul di ruang keluarga, kebiasaan baik yang selalu dilakukan oleh keluarga tersebut untuk menjalin komunikasi yang baik untuk mempererat hubungan antara orang tua dengan kedua anaknya.

"Gimana pertandingan basketnya pasti menang deh."tanya mama Sinta dengan mengelus rambut Gisella yang sedang tiduran di pangkuannya.

"Pasti dong ma,seru banget dan mama tahu nggak kalau lawannya itu Fathan ma teman SMP aku, mama masih ingat nggak yang dulu sering belajar kelompok sama aku, Kania dan Selly."

"Oya mama ingat, bagaimana kabarnya anak itu udah lama mama nggak ketemu sama dia."

"Baik kok ma, aku juga baru ketemu tadi sama dia."

"Oya sayang, mama dan papa besok akan ke jogja selama 3 hari. Kamu jaga diri baik - baik ya selama mama dan papa nggak di rumah. Kamu juga harus nurut sama kakak kamu."ujar papa Rizal.

Gisel tampak merengut, "kok lama banget sih ma pa.."sahutnya.

"Iya sayang, soalnya nenek kamu sakit, jadi kita harus kesana. Hanya 2 atau 3 hari kok sayang."ucap mama lembut.

"Udah sih bocil, kan masih ada kakak."

"Iya udah deh, tapi janji ya cuma 2 atau 3 hari aja."

"Iya sayang..."

"Oya sayang, kamu minggu depan sudah mulai ujian kenaikan kelas kan?"

"Iya maa..kenapa.."

"Berarti kamu harus menyiapkan diri untuk acara pernikahan kamu sayang. Setelah ujian selesai kamu harus beli cincin dan gaun pernikahan yang akan kamu pakai."

Deg...

1
HitNRUN
Meresap dalam hati
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Ryner
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!