NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Bahaya Mengancam

...Happy Reading 🩷🫶...

"Papa ingin keuntungan lima puluh persen di bulan pertama," ucap Santanu

"Papa! Kamu apa-apaan sih, Darrel sudah kelas 3 SMA tugas sekolahnya semakin banyak. Jangan bebankan tugas yang berat." Cleo berdiri menatap Santanu dengan mata melotot.

Ketegangan semakin meningkat.

Nilam yang tidak mengerti dunia bisnis, seketika merasakan tubuhnya menggigil mendengar permintaan Santanu hawa dingin menjalar di sekujur tubuhnya. Sementara sikap Leo begitu tenang, senyuman penuh arti tercipta di wajahnya yang kian menua.

Darrel tersenyum remeh menatap papanya, ia ikut berdiri di samping Cleo lalu menatap wajah mamanya dengan seksama, "Tidak masalah, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah keinginanku... Menara di puncak gedung kantor pusat akan menjadi milikku jika aku berhasil menaikan keuntungan perusahaan." Darrel menoleh ke arah papanya.

"My son... !" lirih Cleo sambil menggelengkan kepalanya dengan wajah mengiba. "Itu tidak mungkin sayang, mama tidak akan mengizinkan kamu ke sana. Itu adalah tempat sakral kakekmu yang tidak boleh dikunjungi siapa pun," lirih Cleo.

"Ingat Darrel, Papa menginginkan 'keuntungan' yang naik bukan omzet!" pancing Santanu sambil menaikan dagunya dengan tatapan penuh arti.

Kini Darrel menatap tepat di manik mata papanya, Irish mata Darrel berubah kelabu pekat dengan muatan sihir yang kuat. Bibirnya menyeringai samar, dibalik bibirnya yang tipis, dua buah gigi taring bersiap mencuat keluar untuk menakuti lawannya.

Tapi Darrel sadar, dia menekan amarah hingga ke dasar hatinya, belum waktunya Nilam tahu jati diri yang sebenarnya. Dan ada misteri masa lalu yang belum terpecahkan di keluarga Felix Washington, semua rahasia itu ada di kastil milik Felix Washington di menara lantai 69.

"Baik tuan Presdir, aku tidak keberatan dengan itu. Apa papa bisa memenuhi permintaanku?" tanya Darrel menurunkan nada bicaranya.

Santanu tersenyum penuh misteri, hanya satu langkah, Darrel sudah masuk dalam jebakannya.

Keadaan mendadak begitu asing dan penuh ketegangan.

Kegelisahan bagai kabut tipis yang memenuhi ruang di kepala Nilam, sebuah dinamika yang lebih dalam dan lebih rumit seakan berputar di kepala Nilam. Instingnya berkata, ini bukan soal mengelola perusahaan, tapi sebuah rahasia masa lalu yang terkubur dalam, rahasia yang ada di keluarga Darrel.

Cleo melangkah goyah ke arah Santanu yang duduk di kursi kebesarannya. Mata Cleo menatap tajam sosok yang selama ini seakan menyimpan rapat jutaan rahasia di balik matanya, sejak dulu.

"Kamu tahu apa yang diwasiatkan papaku, Tanu. Kenapa kamu membiarkan anak kita membuka kastil itu. Apa maksud kamu?" ucap Cleo dengan suara pelan seperti sebuah desis, ia memicingkan matanya berusaha menyingkap tabir rahasia suaminya.

"Tidak ada maksud apa-apa, Darrel sendiri yang menginginkannya. Lagian, aku tidak suka tempat itu kosong tidak terjamah siapapun. Beberapa lantai di bawah kastil itu tidak ada yang berani menyewa karena terkesan... menakutkan, honey," ucap Santanu dengan santai.

"Baiklah, selesai pelajaran hari ini Darrel. Besok kamu bisa mulai bekerja di ruangan ini. Setelah kamu berhasil melewati tantangan, papa akan berikan kunci kastil milik kakekmu," imbuh Santanu. Pria paruh baya itu keluar dari ruangan dengan mengabaikan keberadaan istrinya di sana.

Selanjutnya Leo dan Darrel menyusul keluar untuk berkeliling melihat masing-masing divisi yang ada di kantornya.

Pertahanan Cleo terasa runtuh, tubuhnya menggigil ketakutan yang begitu kentara. Nilam menyadari itu, ia mengurungkan niat untuk mengikuti langkah Darrel dan Leo. Nilam memeluk lembut tubuh Cleo yang berjalan mendekatinya.

"Nyonya, apa anda baik-baik saja?" tanya Nilam lembut.

Cleo mengalihkan tatapan kosongnya ke wajah Nilam, tatapan mata gadis itu meneduhkan dan merangkul jiwanya yang baru saja terseret dalam pusaran badai, tanpa bisa ia kendalikan situasi yang baru saja terjadi.

Cleo memeluk Nilam dengan erat, seakan ingin mencari pegangan di tengah kebingungan dan ketakutan yang kian menghimpitnya. Cleo yang berperawakan tinggi langsing melebihi tinggi Nilam seakan menelan tubuh Nilam yang mungil dan kurus.

"Tolong jaga Darrel... Tante mohon," bisik Cleo dengan lirih suaranya.

"Tante... Darrel akan baik-baik saja," ucap Nilam.

"Tidak, dia baru melangkahkan kaki ke garis neraka keluarga kami. Itu tidak boleh terjadi, tolong lindungi anakku." Cleo terisak dalam pelukan Nilam. "Dia anak yang ceroboh, setiap langkahnya tanpa pernah ia pikirkan dan perhitungkan," ucap Cleo lagi.

Hari itu berakhir dengan sebuah misteri dan kebingungan yang menggantung di benak Nilam. Sesuatu yang tidak bisa ia hindari, dia seakan diseret paksa untuk terlibat dalam pusaran rahasia yang lebih gelap dari sebuah keluarga.

💎💎

Pagi keemasan di hari yang berdenyut.

Brruumm...

Suara knalpot dari motor 1000cc dengan logo BMW meraung lembut di depan gerbang rumah Nilam dan Rose. Kedua gadis yang sudah siap berangkat sekolah menoleh ke arah pagar. Wajah Rose berbinar cerah seperti cahaya mentari pagi yang hangat.

"Darrel, gak nyangka kamu akan jemput aku." Rose berlari kecil menghampiri pagar.

"Aku jemput Nilam, bukan kamu!" ketus Darrel.

Kehangatan di wajah Rose seketika surut berubah badai yang siap memporak porandakan apapun.

Nilam mengernyitkan kening, "aku juga bawa motor kok, kita jalan bareng aja." Nilam naik ke atas motor matic pinjaman Mariana.

Karena motor di rumah Mariana ada dua yang tidak dipakai, ia rela meminjamkannya pada Nilam agar sahabatnya itu tidak terlambat datang ke sekolah.

"Biar dia yang pakai, kamu naik ke atas motorku," ucap Darrel tegas.

Nilam tahu Darrel tidak menerima penolakan, he's undeniable. Dia menatap Rose meminta persetujuan pada Rose. Gadis itu mengangguk dengan wajah cemberut, lalu Nilam turun dari atas motor matic dan membiarkan Rose menggunakannya untuk berangkat ke sekolah.

Perasaan Rose tersakiti saat melihat Nilam nangkring di boncengan motor mewah dengan pacarnya, dia juga pacar ke lima Darrel tapi tidak pernah mendapat keistimewaan tersebut. Selama ini dia hanya di akui pacar oleh Darrel hanya di sekolah, itu pun saat Darrel ingin di temani makan bakso.

Semenjak kejadian yang hampir merenggut nyawa Darrel karena tawuran, pemuda itu tidak pernah mengajak kelima kekasihnya makan bakso di kantin lagi. Kecuali Tasya kekasih Darrel yang pertama, karena mereka satu kelas dan teman sejak kecil.

Roda motor mewah Darrel berhenti berputar saat sudah terparkir mulus di parkiran sekolah. Nilam segera turun dari motor lalu berlari meninggalkan Darrel dengan cepat, ia tidak ingin membuat para selir Darrel kembali marah padanya.

Baru saja kakinya menginjak di pintu kelasnya.

Byuuurr

Seember air kotor tumpah di atas kepalanya, Nilam kaget bukan main. 'Ulah siapa ini?' pikirnya. Dari atas hingga sepatunya basah kuyup oleh air yang berbau tujuh rupa. Di kelas itu tidak ada satu pun siswa yang hadir. Nilam sampai di sekolah tidak terlalu pagi, sangat mustahil belum ada siswa yang datang sama sekali.

Semuanya seperti sudah direncanakan oleh seseorang atau sekelompok.

Nilam berjalan dengan goyah ke arah mejanya untuk meletakkan tas, di atas meja sudah ada sebuah kotak berwarna hitam. Tanpa rasa takut Nilam membuka kotak itu, sebuah tulisan yang ditulis dengan darah terpampang jelas.

"Jauhi Darrel atau kau akan mati'"

Murid-murid mulai berdatangan, mereka semua bungkam namun ada banyak kepura-puraan, beberapa siswi mulai mendekati Nilam dan berusaha membantu untuk membersihkan pakaian Nilam juga air kotor yang tumpah mengotori kelas.

Bukan karena ingin meringankan beban Nilam, bukan!

Tapi sebuah upaya untuk menghapus jejak atas kejahatan yang dilakukan. Seragam baru yang sudah disiapkan, handuk mandi dan alat mandi diberikan beberapa orang siswi dengan kompak namun mereka tetap bungkam.

Tanpa menaruh curiga, Nilam menerima kebaikan semua teman-teman di kelasnya, ia pikir, ia memang membutuhkannya karena tidak mungkin mengikuti proses belajar dengan kondisi badannya yang basah kuyup dan bau comberan.

Nilam ke toilet untuk mandi dan berganti pakaian, keanehan pun terjadi, pintu toilet yang tersedia hanya satu, pintu toilet yang lain semua terkunci. Lagi-lagi ia tidak memperhitungkan sebuah bahaya yang lebih besar dari sekedar ketumpahan air kotor berbau comberan itu.

Dia membuka satu persatu kancing bajunya dengan tangan sedikit gemetar, hawa dingin terasa menerpa halus di setiap jengkal kulitnya yang putih dan mulus. Kemeja putihnya nyaris ia tanggalkan, namun sebuah suara dentuman berkali-kali di luar toilet menggelegar dengan beruntun.

Dua kelebat bayangan menutupi tubuhnya serupa asap tebal berwarna merah pekat. Nilam diam terpaku dengan dengkul yang bergetar, sebuah bisikan halus terdengar menambah suasana semakin menyeramkan namun suara itu seketika menenangkan.

"Ini sebuah jebakan tuan putri, pakai lagi pakaianmu. Mereka sedang menonton aktivitasmu di sini."

Tubuh Nilam semakin menggigil, sebuah kejahatan baru ia sadari nyaris mengancam dirinya dan yang membuatnya semakin menggigil, kini ia tidak mampu mendeteksi bahaya seperti sebelumnya, sebuah pemikiran yang tidak bisa ia abaikan.

'Ada apa denganku?'

B e r s a m b u n g...

1
Abu Yub
Iklan buat dek dee yang imut.biar cepat gajian/Facepalm//Facepalm/
Abu Yub
Iya, bekerjalah. masak tidur/Curse/
Abu Yub
Sehari pun aku tunggu kok
Abu Yub
Huss..udah basi, ngak ngaruh/Tongue/
Abu Yub
Kata kata yang mana, hah/Curse/
Abu Yub
iya ada apa kamu memanggil saya, cepat katakan/Curse/
Abu Yub
Jangan tanyak saya, saya baru datang
R 💤
🌹 untukmu thorr
Aksara_Dee: terima kasih kaka ❤️❤️🌹
total 1 replies
R 💤
merinding discooo ya Re..
Aksara_Dee: gemeter
total 1 replies
R 💤
Aaa ngomong aja udah ngebet ya kan
Aksara_Dee: udah pengen 'punya keluarga' bilang aja pengen bikin anak 🤣🤣
total 1 replies
R 💤
Hahahah anjayyyy,, sat set brehhh
Aksara_Dee: kesempatan gak DTG dua kali kata Dirga
total 1 replies
R 💤
betul sekali ituuu
R 💤
wadoh, nanggung nih thorrr
R 💤
mau dekat resiko,, berjauhan kangenn ...
R 💤
Jangan-jangan Darell........
Proposal
MAKACII KAKA🔥 DITUNGGU BALASAN LIKENYA YAA 💫🥰🙂‍↔️
Aksara_Dee: ok saling dukung ya ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
euis sedih, mendadak Dirga menjadi megan.
Aksara_Dee: Euis blm tau ka
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pertama? horeeeeee
Aksara_Dee: kaa...terima kasih ya slalu hadir di novelku 🩷🩷
total 1 replies
Agustus78
Mampir lagi KK🙏
Teteh Lia
Apa ini...? ya ampun... ya ampun ...
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
Aksara_Dee: ngintip banyak jg gpp kaka ❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!